Thursday, November 23, 2006

KEPONAKANKU


Matanya yang lugu memandangku dan tersenyum dengan manis, sudah hampir 2 tahun usianya, tetapi kata-kata yang terbentuk dari mulutnya masih sukar aku mengerti. Padahal dia anak yang sangat manis dan mudah mengerti. Dia tertawa dengan senang saat aku ajak bermain-main. Kenapa ada ibu yang full time di rumah tetapi tidak ada perhatian kepada anaknya. Kedua anaknya dibiarkan tumbuh sendirian. Aku melihat adiknya, perempuan, matanya kuyu dan badannya kurus. Gila, ini anak pasti sudah kurang gizi sedang. Tetapi ayah dan ibunya mengatakan padaku bahwa berat badannya menurut dokternya. Yang benar saja, tulang punggungnya saja teraba dengan jelas. Aku tidak tahu bagaimana caranya memberitahu kedua orangtuanya.

Katanya sarjana, kenapa tidak mencari tahu cara merawat anak dengan baik. God! anak hanya diberi susu formula saja... kenapa sih tidak berpikir bahwa anak memerlukan zat gizi lain. Mau saja dibodohi perusahaan susu.