Tuesday, October 16, 2007

Manga

Manga adalah komik Jepang. Beda dengan komik flat Perancis kayak Tintin. Manga biasanya banyak bermain dengan melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menjadi sangat komunikatif dan unik. Dan lagi jalan ceritanya biasanya juga menarik. Jadi kalau sedang sungguh bete biasanya aku bisa membilasnya dengan membaca manga.. terjemahan tentu.

manga favoritku sekarang ini tentunya Nodame Cantabile dan Piano hutan. Yang resenya karena tidak terbit teratur, mungkin juga karena memang di Jepangnya sendiri belum tamat. Deuu...

Saturday, October 13, 2007

Apa acara lebaran?

Lebaran tahun ini kuisi dengan acara bersih-bersih kamar... wuahahahaha, goblog banget kan? Pada dasarnya kemalasan gw tahun ini benar-benar mencapai titik klimaksnya. Padahal udah balik ke kota ini seminggu yang lalu, tapi gw cuma malas2an baca buku, tidur dan nonton VCD. Dengan kamar yang sungguh-sungguh kayak kapal pecah yang debunya sudah dimana-mana, termasuk buku2 koleksiku di rak buku. BTW, kalo nonton dorama and baca komiknya Nodame, kadang-kadang merasa tersindir juga karena kamarku kadang2 persis kamar sampahnya Nodame. Akhirnya hari ini niat membersihkan kamar terlaksana, buku2ku sekarang bersih dari debu, dan aku juga berhasil mengkatagorikan buku berdasarkan raknya. Dan terakhir kamarku aku pel habis. Ternyata enak lho punya kamar bersih, aduh jadi iri sama Nodame yang punya Sinichi untuk bersih2in kamar... wakakakaka... ternyata cuma khayalan pengarang manga aja ya ada cowok yang bisa ditipu untuk bersihin kamar ceweknya...

Thursday, October 11, 2007

iPod

Udah naksir sejak gadget ini pertama kali muncul di dunia. iPod, wuiihhh kweren...!! Harganya juga kwerenn...!! Waktu itu gajiku masih 2 kali lipat harga iPod classic yg 80GB. Jadi, yah...bolenya ngences sajah. Beberapa kali berjanji akan menghadiahi diriku dengan iPod kalo tabungan dah dirasa cukup. Maksudnya, bole beli kalu duitnya uda dirasa menumpuk n layak untuk wasting money. Tapi sayangnya setelah duitnya lumayan banyak n ada hari raya pula, tiba2 aku merasa sayang buang duit untuk beli iPod seharga sedemikian, sementara masi banyak orang yg kelaparan, terutama di Afrika gitooh. Sayangnya kekuatan moralku itu tidak begitu bagus sehingga saat ada kesempatan jalan di Ratu Plaza aku dengan sengaja mampir ke Apple e-store, dan akhirnya si hitam 160GB menjadi milikku dengan mahar..lumayan banyak... bisa dipake menghidupi satu keluarga dengan 1 anak di indonesia. Huahahahaha... Gobliknya diri ini.

The Guy

Almost 1 year time leapt since our first and only meeting, the memory still clear to me. How I regretted the brief encounter. But, somehow I also feel relief of that.

Yup, aku tidak bisa memutuskan kemana perasaanku lebih condong. Mungkin aku sudah lebih bijak sekarang... wahahaha... ga mungkiiiinn..!! Yah, aku kan sudah tidak muda lagi. Tidak bisa lagi seenaknya jatuh cinta. Lagipun kalau kutelusuri yang kurasakan sekarang memang bukan cinta. Ada ujar-ujar orang bijak, cinta dan kebahagiaan bukan untuk dicari, semakin dicari semakin tak akan kautemukan.

The Guy, memang bukan my league, rasanya... Yah, ga tau juga sih, karena kita ngobrolnya juga hanya 2 jam. Ga tau juga kepribadian dia seperti apa. Berdasarkan feeling sih, dia orang yang senang hura2 doang, beda dengan the other guy-the previous guy bisa diajak ngomong "fucking politics" dan mengundangku datang ke welcoming party-nya di London.

Jangankan dengan bulai yang bahasa dan tradisinya jauh beda, dengan sesama orang indonesia aja aku ga banyak paham ya. Mungkin karena aku selalu memakai kacamata kuda. Memang aku ini bloon banget kalau udah ketemu dengan MK Love 101... failed terus... Tau kapan bakalan lulusnya

Wednesday, October 03, 2007

Arrrrrgggggghhhh... Bencinya!

Sebagai manusia dan pegawai kelemahan utamaku adalah paling ga suka dengan inkonsistensi. I hate that kind of supervisor. Bisa aku boycot dengan aksi tutup mulut, bisa aku anggap angin, bisa juga aku mengalah, tergantung mood lah. Beberapa orang di sekitarku menyuruh untuk kerja sendiri, buka praktek atau mendirikan LSM sendiri saja, tapi aku tahu sifatku yg terlalu suka dengan kebebasan tidak memungkinkan aku untuk menjadi boss, lha kasian staffnya kalau atasannya angin-anginan kayak aku. Yang paling cocok buatku sebenarnya menjadi petualang, whuahahaha... kan ngaco lagi...

Ok balik ke topik semula. Aku lagi pengen ngomongin ni orang yang mengangkat dirinya menjadi supervisor secara ga langsung. Yang gilanya, dia selalu denial bahwa dia memberangus kebebasan kreatif orang lain, selalu merasa dirinya berbuat paling penuh pengertian. Tetapi jika hari ini dia menyuruh untuk bikin proposal, kalau proposalnya sudah jadi dia akan bilang, pikirkan waktu implementasi jangan spending aja yang dipikiring. Kalau kita stell kendor, apa ga bisa proposalnya ditambah. Ntar-ntar lagi ngomong ga boleh implementasi ini... Monyet... sejuta topan badai... kadang2 aku jadi pengen bawa bom bunuh diri jadinya... Bencinyaaaa....!