Tuesday, December 25, 2007

Last night

When you visited me last night, I'm happy.
It's amazed to realize that you so in love with me
I love you too
Will you come again to night?

Sunday, December 23, 2007

Survivor

Pejuang tangguh lho aku ini. Aku sendiri suka amaze sama daya juang hidupku. Bukan untuk hal yang heroik, tapi untuk memperjuangkan sesuatu. Walaupun penuh perhitungan ekonomi juga sih. Maksudku semua yang aku perjuangkan pasti yang masih ada harapan untuk berhasil.

Kayak dengan nekadnya aku mencari tiket untuk bisa sekedar berleha-leha di jawa ini kemarin, begitu tahu bahwa tanggal 24 itu libur. Dan dapat dengan harga yang tidak terlalu mahal. Nah hari ini waktunya berjuang mencari tiket balik. Heuuu. Tapi pasti dapat ya ga? Dan harus yang termurah juga lho, jangan buang-buang uang... bener????

Friday, December 21, 2007

Impulsive ways

Kadang-kadang ada hal yang memang tidak boleh direncanakan. Harus dilakukan seketika menuruti kata hati. Tetapi diperlukan kemampuan responsif tingkat tinggi. Alias mesti panjang akal, kata pepatah petitih ninik mamak, hahahaha. Ketrampilan yang dibutuhkan termasuk melakukan rapid assessment, analisa dan rapid action. Bukan hanya untuk pekerjaan tetapi termasuk untuk menghadapi berbagai problema. Bakat ini tidak dimiliki oleh semua orang lho, akhirnya mereka terkesan sial terus.

Hari ini jam 3.30 waktu setempat, secara mendadak aku tahu bahwa kantor officially libur hari senin tanggal 24 Des. Gilee... otak dan bodyku langsung berancang-ancang berlari meninggalkan kesumpekan pulau ini. Ga peduli kalau kontrak ga diperpanjang dan aku harus pulang. Yang jelas libur senin ini tidak boleh disia-siakan untuk menikmati udara kota. Jiwaku sudah tidak terbendung lagi ingin menikmati udara kota apapun bayarannya.

Tapi hari sudah sore, dan travel agency sudah banyak yang tutup. Langkah 1: telp merpati, tanya apakah ada penerbangan sabtu? dijawab ada tapi ga bisa booking dan harus cek lagi besok pagi, karena pesawatnya berangkat jam 4 sore waktu setempat. Langkah 2: aku baru ingat pesawat hari ini kan berangkatnya jam 5.30. jadi aku bisa coba nanya apakah ada yang cancel atau tidak. langsung aku telp lagi merpati, tidak diangkat. Tidak kurang akal, aku langsung pergi ke kantornya karena dekat. Waks, sampai di ktr merpati baru tahu kalau ternyata penerbangan hari ini dicancel (kasian deh temenku itu) dan aku diminta untuk konfirmasi lagi besok. langkah 3: cari cara ke airline lain, kalau garuda sudah tutup kantornya tuh, baru bisa coba besok pagi. Yang terdekat adalah express... dan saudara2, masih ada satu seat kosong... hooraayyy... jam 12 lagi take off nya.. horraaayyy, lebih cepat dibanding merpati. Sayangnya cash-ku terbatas hanya cukup untuk beli satu kali jalan. Biarlah. Baliknya, gimana entar ajeee...

Thursday, December 20, 2007

Terpuruk

Dengan berbagai tumpukan "dosa-dosaku" akhirnya boss-ku masih mempertimbangkan untuk melakukan perpanjangan kontrak. Yah... begitulah hidup kadang ada di atas, kadang ada di bawah. Terserah deh. Hunting lagi aja kerjaan baru. Kebetulan ada satu lowongan yang sangat menarik perhatian, mudah2an pekerjaan itu berjodoh denganku... amin.

Friday, December 07, 2007

Emangnya gw peduli lo lagi ngapain?

Ada lelaki yang sudah tidak bermakna lagi di mataku. Yang dengan arogannya menganggap dirinya tak tergantikan. Bah! Dulu dia tidak menganggap aku manusia yang punya perasaan, sekarang dia ingin diakui olehku sebagai teman? Tunggu seratus tahun lagi.

Lagipun pernahkah aku merepotkan dia? Pernahkah? Aku bukan perempuan yang berteriak-teriak "jangan tinggalkan aku". Tidak, bukan perempuan seperti itu. Kamu bilang sudah berusaha untuk mencintaiku tetapi tidak bisa. Aku bisa terima kejujuran itu walaupun menyakitkan. Aku pergi dari dirimu untuk menyembuhkan lukaku dan mendoakan kamu segera mencapai kebahagiaanmu. Tapi bersamaan dengan kepergianku jauh darimu juga menyebabkan tereduksinya nilai2 dirimu sebagai manusia di hadapanku. Dan bagiku kamu hanya menjadi sosok asing. Tidak ada lagi tersisa rasa sayangku bahkan rasa sayang sebagai teman. Aneh? Tentunya tidak, perasaan manusia itu sangat rumit, kalau kamu boleh merasa tidak mencintai aku, boleh kan aku juga merasa kamu tak berarti apapun lagi, lebih2 aku merasa sangat rugi untuk pernah kenal dengan manusia oportunis seperti dirimu.

Ya, bagiku kamu oportunis sejati, dan aku paling tidak suka dengan oportunis. Itu alasannya, kuhindari dirimu bukan karena cintaku ditolak, tapi karena sosok oportunismu. Jadinya kamu mau ada di belahan dunia mana atau di neraka sekalipun aku tidak peduli dan juga tidak mau dan tidak perlu tahu. Dan, hey ingat, setialah pada istrimu, saat ini seharusnya kamu tidak sempat lagi memikirkan perempuan lain kecuali istrimu.

Merindu

Saat ini kembali ke fase kosong. Ketidakpastian. Kesenyapan. Tidak punya tujuan. Sebenarnya diriku ingin sekali merasakan warna. Tapi kutengok kiri dan kanan semuanya berwarna abu-abu saja. Entah lah. Perjalanan atau pengalaman spiritual yang baru mungkin akan memberikan nyawa pada hidup ini. Terkekang dengan segala etika dan kemapanan. Uang memang membuaikan semua idealisme.

Banyak yang seharusnya aku syukuri saat ini. Bersujud di hadapan entitas yang Agung. Tetapi kekurangajaran insan ini yang memang masih bebal dan dogol. Bagaimana caranya menempuh jalan sufi? Mendekatkan diri padaNya dan melebur menjadi zarah yang tak berarti. Zarah yang tak lagi dikuasai nafsu duniawi. Hanya ingin melakukan ibadah padaNya saja. Bagaimana caranya?

Aku memang masih mempunyai tugas di dunia ini. menjadi salah satu mur atau baut yang membangun mesin raksasa kehidupan. Semua insan, semua benda pasti ada tugasnya. Percayalah itu. Walaupun ada kerinduan untuk meninggalkan semua kepenatan dunia ini. Semua yang dilakukan terasa tak berarti, tak bermakna.

Saturday, December 01, 2007

Ga usah aja deh.

Tiba-tiba kehilangan niat untuk bercapek-capek dahulu, bersenang-senang kemudian. Eit salah, maksudnya, ga punya lagi tenaga untuk romance...hahaha... belagu lu. Setelah aku pikir2 lagi, kayaknya momentnya sudah lewat. The Guy, sudah tidak mempunyai arti lebih lagi.

Selama ini memang aku ga bisa mengerti dirinya. Rasanya dia terlalu ordinary pemikirannya dan prinsipnya. Hal-hal yang menurutku ga penting, sepertinya penting buat dia. Lagipun, dia jelas-jelas memasang status in relationship...hiii... ngeri. Jadi daripada aku ke ge er an sendiri, lebih baik aku ga berharap lagi tentang dia. Ga usah berusaha lagi kan?