Thursday, January 22, 2009

Masa penyembuhan

Setelah menghabiskan 1.5 pak tissue passeo yg jumbo, 6 baju kaos, entah berapa banyak CD, 1 seprei dan sarung bantal, akhirnya badan kerasa enakan juga dari serangan virus flu tahunan. Aduh, weekend ini mesti kerja bakti nyuci, baru juga sembuh sakit, hiks ini salah satu contoh berabenya melajang. Sakit~rawat diri sendiri, sembuh~tinggal nyelesein hal2 yang ga dilakukan saat sakit. Geblek.

yang paling parah memang 2 hari kemarin, badan demam, keringat keluar kayak banjir bandang, kepala seperti mau meledak. Untung masih bisa diatasi dengan banyak2 makan jeruk, huahahaha... 2 kg 2 hari... Siklus tahunan ini sudah berlangsung berapa lama ya? Pokoknya aku tandai kalau ga Jan, Feb atau Maret tiap tahun pasti aku mendadak kena flu berat. Kadang2 penyebabnya cuma kecapekan aja, gara2 begadang aja ~ yg biasanya ga terjadi di waktu2 lain. Tapi yah itu mungkin pertanda dari badanku yang minta dimanjain sesekali, minta turun mesin dulu. Iyalah... kasian juga kalau ga ada istirahatnya. Makanya kemarin sampai2 aku sengaja ambil cuti sakit uncertified aja dan tidur seharian di rumah, walaupun kalau di Ternate sini ga ada yg namanya siang bisa tidur dengan enak, panas booo.... Dan aku hanya bisa membayangkan kamarku di Bandung yg biarpun tanpa AC masih adem... maklum deh ada di atas bukit.

Untung juga besok udah weekend, bisa dipake ngaso lagi dan nonton DVD tentu. Saat ini aku lagi mencicil serial Heroes atau Hero ya judulnya?~lupa... Memang ketinggalan jaman sih, karena series itu udah ngetop dari kapan2, tapi yah... berhubung udah putus hubungan sama TV dan jarang2 ke Jakarta, maka baru trip terakhir kesana aku beli ni series. Agak sedikit bingung juga dan mempertanyakan apakah seleraku memang freak karena ga terpukau dengan series ini? 

Yang bikin series agak menjengkelkan untuk ditonton karena dengan banyaknya pemeran maka setiap episode kayak kompilasi beberapa cerita bersambung... sumpah... jengkelin... memang akan memaksa penontonnya untuk setia karena penasaran si A bakal jadi apa, si B jadi kumaha... Dan kalau satu series dianggap sebagai komposisi musik, maka preludenya itu panjaaaaangggg banget, n jadinya punya 3 pilihan diskip atau distop atau tetep didengerin. Gitu... tergantung mood dan ketersediaan film jadinya... kalau ada film yg lebih layak ditonton, kayaknya series ini aku dorong aja ke sudut...

Hahaha... mungkin aku cepet sembuh juga karena dorongan jengkel nonton series ini???


Sunday, January 18, 2009

The healing effect of Canon Palchebel

Namanya hidup sendiri yg bener2 sendiri, paling repot kalau lagi sakit. Gimanapun tenaga beneran habis disedot sama virus dan bakteri jahanam itu. Sejak sabtu kemarin badan udah kerasa agak2 “not delicious” hahaha, then hari minggunya beneran ambruk. Flu sialan memang selalu menyerang tulang2ku, kayaknya ga ada tempat favorit lain selain tulang buat mereka siksa.

Seharian aku merem, tidur2 ayam, ga buka mata tapi juga otakku tetep aktif. Udah ga sanggup untuk keluar, kepala beratnya bukan kepalang. Yg aku lakukan cuma minum, minum dan minum. Otomatis lah jadi sering pengen b.a.k, akhirnya pipis – tidur –pipis –tidur – pipis – tidur ………….-pipis-tidur. Dan walhasil malamnya ga ngantuk sama sekali, pake selimut bukannya keringetan tapi suhu tubuh naik. Aduh mamak... mana lg ga punya obat flu samasekali.

Setelah menggali2 sudut otakku mencari ini, keluarlah ide untuk dengerin Canon Palchebel di iPod, yg satu panjangnya 7 menit yg satunya 5 menit, lumayan kan dininabobok sama iPod. Dan memang lumayan karena setelah Canonnya selesai tau2 aku udah tidur, ada kali se-jam, kebangun sama entah lagu apa yg berisik, sambil mata ngantuk aku matiin iPod, suhu tubuh dah turun, dahi keringetan kutarik selimut dan pules sampai pagi.

Jadi buat yg lagi sakit flu n ga punya obat kayaknya bisa dicoba resep ini, asli ga ada efek samping. Kecuali lo punya penyakit kejang2 klo lagi demam, hehehehe... atau suka pingsan klo demam tinggi. Tapi jangan coba2 sama anak kecil karena belum dilakukan percobaannya, klo nekat resiko tanggung sendiri aja, huahahahaha...

Wednesday, January 14, 2009

Massage

Kata orang sih kerokan itu enak. Kataku sih penyiksaan fisik. Soalnya kebentur dikit aja kulit udah memar-bengkak, apalagi kalau sengaja dikerok, hiiyyy... Kalau ibarat daging kayaknya termasuk golongan daging Matsuzaka, hahaha, super tender. Tapi postingan ini bukan tentang kerokan tapi tentang massage alias pijat.

Mumpung di Jakarta dan ada teman, hari Sabtu lalu aku ikutan pijat ke sebuah tempat pijat mahal di Radio dalam. Cabangnya di bali dan tempat itu juga memakai aromatherapy dan pijat refleksi kaki. Sesuai rekomendasi dari yg sudah nyoba, ikutlah aku yg full treatment (Kepala-bahu-kaki). 

Untuk pijat kakinya, ueeenaknyaaa... berhubung si platipus kaki datar ini memang lagi kambuh cekot2 nyeri kalau dibawa jalan lama. Sepertinya ruas2 tulangku ga kepegang sama ligamen di kaki n bikin posisi mereka melebar ga jelas. Untuk telapak kaki mah, mau dipijet dikerok, dipites2 aku ga peduli enak2 aja. Agak geli2 dikit tapi bisa ditahan. Tapi siksaan sesungguhnya baru dimulai saat otot betisku dimassage, bok... asli sakit.

Berhubung ada 2 therapistnya, maka sambil kaki diurusin, kepala juga kena diaduk2. Enak banget, karena dari pagi kepala udah terasa berat. Selain itu ada faktor dimana aku paling senang dimanipulasi bagian kepala, bisa sampai ngences2 ketiduran, plus musik yg relaxing. Mantap.

Tapi saat kepalaku selesai diurus dan si therapist mulai ngerjain punggungku, barulah aku tahu bahwa sangat salah untuk melakukan perawatan komplit. Punggungku habis dah, udah ga bisa merem melek lagi, beneran melek, sedangkan jari2ku udah sampai mencengkeram kursi saking sakitnya. Tapi dengan ketabahan yang tinggi aku dengan tololnya ga minta si therapist menurunkan kekuatan pijatnya, penasaran pengen tau sampai di mana batas kekuatan menahan sakit. Ah gila persis kayak penggemar S/M.

Akhirnya perjuangan selesai, badan kerasa ringan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tapi kenapa waktu malamnya mandi pake air hangat kok kerasa pedes di punggungku. Ternyata, baret2 memar disana, sialan... Aku yakin si therapist juga ga liat karena ruangannya memang sedikit remang2 (tapi ga mesum lho, namanya juga spa...). Makin yakinlah aku kalau kerokan itu benar2 bukan pengobatan alternatif yg cocok buatku. Tapi mungkin aku masih mau ngulangin foot & head treatmentnya aja lain kali.... 

Monday, January 12, 2009

Back to work, Baby...!

Yup setelah satu minggu berlibur kini kembali banting tulang. Lumayan juga sih hasil cuti kemarin, jarahannya banyak yaitu:
1. Buku (yg udah serasa candu buat aku). Banyak judul yg menarik, yg terbitan indonesia maupun luar. Bukan hanya fiksi juga lho.
2. Film, sehubungan dengan golden globe banyak film bagus nih yg kubawa ke tempat pengasingan ini
3. Nemu CD Manhattan Transfer, hahaha, lagu jaman baheula Let's hang on... serasa nemu butiran berlian, gyahahaha... hiperbola deh
4. Nonton, walaupun pengen banget nonton Australia terpaksa gagal, akhirnya hanya nonton Madagascar n Twilight
5. Dapat sweater bagus, dapat tas ala kantong doraemon.
6. Nenggak beberapa cup starbuck sampai bego
7. Makan junk food, tapi ga gitu bego
8. Dapat CD sale yg lumayan di Debenham
9. Kumiks aka manga, lumayanlah ada
10. Dapat penanak nasi portable, yippiiii bisa masak sendiri deh saat weekend, lumayan

Selain itu juga bisa menghabiskan beberapa saat berkualitas dengan temen2 dekat, yg udah pada mau mabur ke LN smua... I will miss you girls, hiks.

Jadinya setelah menghabiskan beberapa sesi psikotherapy dengan belanja, aku serasa direcharge hahaha, ya..ya... saya-tahu-saya-boros, tapi setelah beberapa bulan kagak pernah belanja yg layak boleh dong sedikit berhura-hura 

Thursday, January 01, 2009

A betrayal

Ini bukan atas nama cinta antara pria dan wanita. Tapi pedihnya sama saja. Katanya darah lebih kental dari air, tapi kenapa...? Memang sih orang per orang ga bisa disamakan walaupun pernah nebeng hidung selama 9 bulan lebih di perut yg sama, dan mendapatkan DNA dari orang yg sama, tapi ya ga gini2 amat seharusnya.

Dipikir aku goblok kali ya atau naive, sampai ga bisa berpikir seperti apa orang yg pindah kerja itu. Belum lagi gaya smsnya yg dengan gaya ceramah tukang ngamen di bis kota. Meminta tapi ngancem, mengemis tapi malak, astaga... sejauh itukah dik cara berpikir dirimu? Dan aku minta maaf karena sudah tak bisa percaya lagi pada semua alasan yang kau ajukan. Hidup itu ga sulit kok, asal bisa menahan nafsu utk yg ga perlu dan sedikit memeras otak untuk memilah mana yang harus diprioritaskan.

Dulu aku memang ikhlas memberikan apa yang kau minta, tapi tidak setelah kau justru menyalahkan aku untuk semua perbuatanmu yang aku tidak ketahui sama sekali. Maaf... maaf... kali ini kau harus berusaha sendiri. Perlakuanmu padaku yg tanpa menimbang rasa persaudaraan diantara kita, lukanya masih bernanah, entah kapan akan mengering.