Saturday, July 25, 2009

Senandung di hatiku

Hatiku menyanyikan nada2 riang hanya karena sapaan ramah seorang lelaki. Lelaki itu memikat dan mempesona hatiku dan mendentingkan dawai-dawai di hatiku. Kenapa tanyaku, kenapa harus terpikat? Usiaku sudah tidak muda, dan lelaki itupun terikat dengan perempuan lain. Hatiku tak peduli dan tetap menyanyikan lagu-lagu cinta.

Lelaki itu sudah beristri, perempuan yang pintar pula, mataku melaporkan fakta yg dilihatnya saat mengoogling. Hatiku tetap tak peduli, walaupun nada2nya mulai terdengar sumbang. Yang kurasakan bukan cinta kok, yang kurasakan hanya pesona, kilah hatiku. Tapi tak ada gunanya bukan? Memikirkan lelaki itu di luar konteks pekerjaan? Otakku mencoba membuat hatiku berpikir. Tentu saja tidak mungkin karena hati tidak bisa berpikir, otak yang berpikir.

Hatikupun menggelepar, hilang percaya diri dan keberaniannya. Kalau begitu sudahlah...kaki larilah...larilah sejauh mungkin dari nada-nada ini. Putuskan dawai2 yang menarikan nada-nada indah sebelum terlambat, sebelum aku tertikam dan terluka lagi.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kisah si bego

Si Bego ini akhirnya bisa ikut pelatihan di Jakarta walaupun harus merelakan satu sesi pagi, setelah travel warningnya diangkat. Seneng banget tuh, karena banyak ilmu yg bisa dipraktekan daaaan... Seperti biasa si bego yg mata keranjang ini terpesona pada salah satu cowok2 yg ada. Ga usahlah disebut nama orangnya. Dan tentu saja, dengan definisi bahwa cowok baik itu ga ada yg single, cowok yg membuat si bego terpesona tentunya sudah married. Tahunya setelah menggugling nama cowok itu.

Aduh itu bego ga ilang2. Si bego ini selalu mudah terpesona dengan cowok yg pinter dan assertif untuk membuat kebegoannya permanen. Phew... Kadang bikin frusytyashi deh sifat mata keranjangnya itu.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, July 19, 2009

Deserted

Sudah
Hapus air matamu
Pudarkan dukamu
Waktuku penentuanku t'lah tiba

Sudah
Usir gundahmu
Ikhlaskan pergiku
Puncak keramaian bukan lagi untukku

Mengapa, katamu?.......
Kenalkan kawan karibku
..... Waktu
Untuk ada
Untuk tiada

Bening airmatamu
Meluruh satu-satu
Cukup bagiku

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Seandainya

"Desire"," passion"," lust" dll dalam bahasa indonesia cuma bisa dipasangkan secara kasar dengan "nafsu". Sungguh negeri yang tidak mementingkan emosi dan perasaan. Kalah dengan bahasa inggris yang begitu kayanya dengan kata, sampai2 kamus merupakan buku penting. Walaupun bahasa itu sudah mereka kuasai sejak lahir.

Ilmu bahasa, antropologi sungguh menarik untuk didalami dan dipelajari. Seandainya aku mendapatkan kesempatan kedua atau bisa memundurkan waktuku sepertinya aku akan lebih senang untuk belajar antropologi dan meneruskannya ke medical anthropology. Karena manusia adalh objek yang paling menarik untuk diamati tingkah lakunya.

Sayang tidak kusadari sejak awal inti dari ilmu2 itu.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Indra ke6?

Insting-nurani-kata-hati dimiliki oleh semua orang. Ada yang mendengar dan menajamkannya, ada juga yang tidak. Sering kali kita bisa memprediksi kejadian di masa depan dengannya (bukan meramal lho!).

Percaya, tidak percaya, itu tergantung orangnya. Tapi karena sudah sering kali kejadian saya percaya. Tapi kemampuan ini terbatas hanya untuk diri sendiri dan mereka yang ada hubungan darah. Dan sangat kabur tanda2nya tidak seperti paranormal yang punya mata ketiga saat melihat apa yang tidak terlihat. Indra keenam hanya membuat kita lebih waspada saja.

Beberapa hari yg lalu kejadian berulang lagi. Hari Rabu yg lalu saya diberi kesempatan untuk bisa ikut workshop di jakarta. Senang juga, karena waktunya seminggu, lumayan untuk bisa menikmati jakarta.

Berbeda dengan kolega di daerah lain untuk urusan tiket mereka tidak perlu mengeluarkan uang, karena ada travel yg bekerja sama. Mau batalpun tidak akan kena penalti. Tapi buat kami di ternate harus membeli tiket dari saku sendiri, sebelum reimburse dan jika batal kena penalti yang harus dibayar dari saku sendiri.

Sesuatu firasat takut batal membuat saya berniat membeli tiket di hari2 terakhir sebelum berangkat. Keputusan yang benar karena jum'at pagi bom di jakarta membatalkan kegiatan akibat travel warning untuk staff daerah.

Kadang saya sendiri merasa aneh dengan insting ini. Tapi kita memang harus "membaca" tanda2 alam, termasuk tanda2 yg ada di dalam diri kita masing2. Dan tidak sulit sebenarnya, hanya perlu jujur dengan diri sendiri dan menerima apa adanya.

Mau mencobanya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, July 13, 2009

Best friends

As always, perempuan lebih bersifat mahluk sosial dibandingkan laki-laki. Persahabatan diantara perempuan itu unik, bukan hanya sekedar dekat tapi kadang sudah menjadi belahan jiwa. Tanpa perlu ngomong kadang2 kita sudah mengerti apa yang dihadapi mereka. Diantara sahabat-sahabat perempuan empati dan simpati sering bersinggungan dengan rasa sayang. Tapi tanpa nafsu, karena kalau ada nafsu hubungan bukan lagi persahabatan tapi les biola la la la.

Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Best friends

As always, perempuan lebih bersifat mahluk sosial dibandingkan laki-laki. Persahabatan diantara perempuan itu unik, bukan hanya sekedar dekat tapi kadang sudah menjadi belahan jiwa. Tanpa perlu ngomong kadang2 kita sudah mengerti apa yang dihadapi mereka. Diantara sahabat-sahabat perempuan empati dan simpati sering bersinggungan dengan rasa sayang. Tapi tanpa nafsu, karena kalau ada nafsu hubungan bukan lagi persahabatan tapi les biola la la la.

Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kembali ke habitatnya

Liburan sudah selesai dan kembalilah daku ke alamnya. Datang tak dijemput-pulang tak diantar (emang gw hantu?). Ah rasanya ga keruan. Kembali ke pekerjaan yang sudah menumpuk itu. Kembali mencuri-curi onlen dan ngeblogger disela-sela pekerjaan. Kangen banget ngeblog soalnya jaringan internet di rumah ga bisa digunakan.
Mungkin ini peringatan Tuhan (cieeeh...) supaya ga betah cuti ???!?! Dan karena ngeblog sudah menjadi candu, maka dengan ringan kaki ini diseret kembali ke sini.

Sekarang ini lagi ga jelas mood-nya. Karena ada beberapa rintangan dalam pekerjaan yang membutuhkan kerja keras selama beberapa saat. Pastinya akan dinikmati, tapi mulainya itu yang malas banget. Hoi Otak!!! kerja kau!