Saturday, August 29, 2009

Break time

Agustus sudah hampir sampai ke ujungnya, dan baru kali ini bisa istirahat sejenak melepas penat di akhir minggu. Nggak juga sih, tapi karena hari ini hari terakhir untuk melepas penat makanya terasa agak ringan.

Ga hanya fisik tapi mental juga emang cape banget. Apalagi harus mendampingi orang2 pinter atau yang ga bisa bahasa indonesia, gile menggunakan 2 bahasa itu melelahkan lho. Perasaan gw digaji untuk kerja 5 hari doang.

Hasilnya, mata cekung, kulit terasa tegang dan kering plus mimpi yg nggak2 dan kram di kaki, nunjukin betapa tenagaku terkuras habis. Emang faktor u ga bisa ditipu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Friday, August 21, 2009

Besok puasa

Walopun ga pernah diada-adain, tapi puasa hari pertama tetap istimewa kan. Tapi tahun ini lupakan semua itu, puasa hari pertama esensinya tetap sama dengan puasa hari lainnya. Hiks, malah sahurnya di jalan, hiks gile. Jadi sayapun beli bekal saja beberapa kotak susu kedelai, mau makan apa coba. Dan selama 3 hari kemuka malah harus ditambah kegiatan fisik, monitoring survey... Huaaah... Jalan-panas-lapar. Selamat merasakan puasa dengan keadaan yang berat.

Pulang dari lapangan, belum bebas lho, karena sudah ditunggu pelatihan 3 hari. 4 hari weekend...lepas! Ugh, bawaannya sih malas. Tapi harus dinikmati kan?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, August 16, 2009

Bandung di hari libur

Tanggal 16 Agustus menjadi hari yang luarbiasa. Kota ini menjadi begitu sesak dengan manusia. Ga heran sih, jumlah FO itu berbanding lurus dengan jumlah kepadatan manusianya. Niat saya ke Bandung liburan ini adalah shopping. Tapi dengan adanya seorang teman yang ingin ikut belanja, terpaksa saya menyertai ibu itu ke tempat-tempat yang biasanya sangat saya hindarkan.

Dan terus terang saya semakin membenci FO yg jumlahnya seabrek itu. Untuk orang asli harga di FO kemahalan dibanding dengan kualitasnya. Daripada belanja di FO mending saya belanja di mal di jakarta saja. Adem banyak pilihan dan ga terlalu penuh manusia, walaupun harganya cukup mencekik, tapi saya lebih suka beli barang dengan kuantitas sedikit dan kualitas bagus.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, August 13, 2009

Waras lagi

Dalam minggu ini aku mengandalkan infuse kopi dari hari ke hari supaya bisa sadar. Gimana nggak, kerjaan yang numpuk dan beban mental bukan hal yang mudah untuk ditangani. Daripada ga bisa tidur, sekalian aja begadang nonton DVD sampai jam 3-4 pagi dan otomatis hanya tidur 3-4 jam aja. Mau marah, udah ga bisa marah, jalanin aja. Walaupun harus jadi tukang sapu dan bersih2 kesalahan orang lain. Ga ada yang adil di dunia bukan? Kalau cari keadilan nanti aja kalau sudah kiamat (katanya tahun 2012, wkwkwkwk).

Kurang tidur, plus kafein, plus stress memang hanya akan membebani kerja jantung. Kasian aja jantung-ku terpaksa disiksa kayak gini, mudah2an ga pedot. Tapi inilah resiko mengerjakan pekerjaan 3 kali lipat, hanya karena orangnya yang harusnya pegang itu program resign.... cakeeep.

Keuntungan lain sih ada, sisi romantisku hilang sudah, yang berakibat beban karena mendadak suka sama seorang cowok juga tersingkir. haaa... hebat ga sih! Udah nasiblah jadi budak pekerjaan, ga usah mikir masalah cinta-cintaan dah. Waras lagi deh gw, kembali ke performa semula.

Dan berita bagusnya, besok sudah hari sabtu, bisa sejenak beristirahat sampai hari senin. Weekend yg mahal kali ini... pulang ke jawa, shupping...kekekeke... terapi mental and stress release!!!

Monday, August 10, 2009

Kacau

Kacau, carut marut, berantakan, itu isi hatiku saat ini. Ingin kutata dan kubereskan tapi gagal. "Little crazy" situation, baru akan sembuh dengan waktu. Seperti angin puyuh menerpa, tak terkontrol dan menyapu semua yang ada. Pada waktunya dia akan menghilang meninggalkan puing-puing kerusakan.

Aku terbangun di pagi hari dengan desiran aneh di hati yang tidak mau berhenti. Pertanda sesuatu akan terjadi hari ini. Apakah akan menerima marah dari boss atau menerima puji. Kucoba menenangkan hati. Mencoba mengikhlaskan jika aku mendapat murka walaupun aku merasa tidak melakukan kesalahan.

Hatiku berdesir dan terus berdesir. Kulakukan semua rencana kegiatan sebaik-baiknya. Dan tiba waktunya membuka email. Sebuah email dari sebuah nama. Sebuah email kerja bukan email pribadi, telah menjelaskan kekacauan hari ini di dalam hatiku. Tidak kuasa membaginya dengan yang lain. Aku tahu aku bodoh karena perasaan bahagia meliputiku hanya oleh hal kecil seperti itu. Kucoba menekan perasaanku itu. Tak bisa. Kularikan jariku diatas keyboard, walaupun satu saat aku akan menghapus tulisan ini, saat setelah diriku kembali waras.

Wednesday, August 05, 2009

Lensa impian

Padahal udah punya satu lensa L series yang murah, tapi kok masih penasaran dengan 2 lensa lain. Satu lensa makro 100mm, f2.8 USM dan satunya lagi lensa 70-200mm maunya sih yang f 1.4 atau f2.8, tapi mampunya hanya yang f4. Kenapa ngebet, karena dollar lagi turun, maka harganya turun terus tiap minggu. Ngences dan takut nyesel kalau nanti $ nya naik lagi. Lagian kata fotografer ga rugi kok investasi di lensa, biarpun kameranya ganti kalau mereknya sama, lensanya tidak usah diganti.

Kayak udah pinter bikin foto aja ya? Iya, akhir-akhir ini ga ada waktu buat hunting foto bagus. Tapi minggu depan kan ada 17-an , lumayan tuh buat hunting foto. Tadi liat-liat di flickr, ngences deh ... banyak foto alam yang buagus banget. Belum lagi dengan faunanya. Aahh... seandainya aku sudah mempuyai kamera yang bagus sejak dulu...hiks..hiks. Tapi ga ada kemajuan kalau hanya dengan menyesali diri saja bukan? Maju terus.

Karena harus memilih sepertinya kali ini aku hanya bisa membeli lensa makro saja. Lensa 70-200nya nanti aja lagi, kalau udah nabung lagi. Lensa makro kayaknya akan lebih asyik untuk dieksplorasi. Setelah 3 lensa itu kayaknya sudah mencukupi kebutuhanku. Jangan lupa dengan tripod atau monopod dan dry box tentunya. Yeah, aku memang amatir tapi serius lho...kakakakaka

Sunday, August 02, 2009

Tanggung Jawab

Senin pagi yang terasa berat untuk dijalani, gilanya lagi sampai ada niat untuk bolos sakit saja. Tapi ingat segunung pekerjaan yang menunggu akhirnya dibatalin deh. Jangan malas, kata si hati nurani, memaksa badan menggeret kaki ke kantor.

Beban berat tambahan ini agak ga ikhlas dijalankan karena asalnya bukan dari tanggung jawab saya. Ada kolega yang progressnya buruk dan dia mencari jalan keluar yang mudah yaitu resign. Sintingnya dia resign dengan 96% dana programnya belum diserap, sedangkan tahun ini sudah tinggal 5 bulan lagi. Lah, ngapain aja dia berleha-leha 1 semester. Sekarang dengan entengnya dia tinggalkan semua beban itu dengan resign...(cakeeeep...!).

Ada keuntungannya, karena akan memaksa saya untuk semakin kreatif dan akan meningkatkan performa diri jika tantangan super sinting ini bisa ditangani dengan baik. Dan berbekal kepercayaan diri dan modal nekad untuk menjalankan semua ini. Tapi tolong deh supaya orang-orang di kantor pusat agak memberi kebebasan pada saya untuk kreatif dengan tidak mencampuri banyak crash program akhir tahun. Mau Marathon atau sprint dengan program akhirnya akan membuat saya ngos-ngosan.

Begitulah di Indonesia ini, kalau mau kerja serius malah akan ketambahan beban kerja orang lain yang ga bertanggung jawab. Yup, selamat tinggal masa bersenang-senang, welcome to perbudakan.