Tuesday, September 29, 2009

Telah berhasil memenuhi janji...

Di koran hari ini ada berita bahwa PLN telah berhasil memenuhi janjinya tidak mematikan listrik saat lebaran. Mereka bangga dengan hal itu lho... Dan saya beneran hanya bisa takjub dengan kemampuan mereka membuat listrik tidak mati dalam satu minggu. Apakah para petinggi PLN di ternate itu tidak tahu bahwa di negara lain dan di pulau lain kewajiban pln adalah memastikan pasokan listrik cukup untuk konsumen "setiap hari"... Catat itu dan garis bawahi: s e t i a p h a r i ... Bukan hanya seminggu. At least jangan bikin judul berhasil tapi katakan baru mampu 1 minggu lebaran saja membuat listrik menyala tanpa pemadaman.

Entah seperti apa penilaian diri mereka terhadap hasil kerjanya. Yg jelas segala kutuk dan cela tiap hari ditargetkan pada pln. Klo ga mampu mengelola listrik sendiri berikan saja sama swasta. Dari pada dikerjakan sendiri tapi ga punya kemampuan. Masalahnya hari ini di tempat kos sudah 2 kali mati lampu dan lama, 3 kali kalau dihitung dari malam. Jadi lebih lama matinya daripada nyalanya. Betul2 pengen makan orok. Dasar brengsek semua!!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Bae Yong Jun - sama

Bae Yong Jun-sama, adalah panggilan dari fans nya di Jepang. Sebutan "sama" menunjukan pemujaan dari fansnya. Sepertinya belum ada aktor korea lain yang bisa menumbangkan kepopulerannya di level dunia. Serial "winter sonata" yang memberinya kepopuleran tingkat internasional, terutama di kawasan asia. Tapi bagiku justru perannya sebagai Dam Duk sang Joo shin King yang mengukuhkan posisinya dan belum berhasil digoyahkan oleh aktor2 korea lain.

Dalam the Legend, sebagai Dam Duk yg humanis terpaksa harus meneruskan tahta pamannya. Seorang sepupu yg juga ingin posisi itu dan melakukan berbagai upaya yang menelan banyak korban, tapi langit sudah menunjuk siapa Joo shin king sebenarnya. Selain harus kehilangan orang tua Damduk harus mengalami kehilangan cintanya pada Kiha, dan selama beberapa saat persahabatan dan cintanya pada Sujini. Karakter Dam Duk yg selalu mengutamakan rakyat dan bekerja tanpa memikirkan kesejahteraan dirinya hanya bisa santai bila sedang berdua dengan Sujini melakukan kegiatan konyol dan gila-gilaan. Sekaligus juga kemampuan akting bertempurnya. Semua itu diperankan dengan sempurna oleh Bae Yong Jun. Perhatikan betapa perbedaan karakter saat dia berperan menjadi Hwang Mo raja yg turun dari langit yg sedikit arogan itu. Level permainan aktingnya hanya tertandingi oleh takuya kimura, sang legenda dorama jepang itu.

Jadi ngefans deh dengan Bae Yong Jun dan serial the legend ini.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Salam perpisahan

Saat mulut terkunci dan tak bisa mengungkapkan isi hati pada orang yang berarti bagimu, yang tersisa hanya perbuatan. Kasih, tak terhingga rasaku untukmu, tak ingin kupergi darimu. Berada disisimu dan melihat tawamu, melepaskan kerisauanmu adalah kewajibanku setiap hari. Tapi aku tidak bisa lagi ada disisimu, katanya aku akan menjadi bencana untukmu.

Melepasmu pergi tidak mudah untukku, tapi aku harus pergi. Jadi biarkan aku membantu memasang baju zirah di badanmu untuk terakhir kali dan ijinkan aku bermimpi sejenak.

Aku memelukmu dan membiarkan pipiku bersandar di punggung lebarmu, kuhirup harum tubuhmu sampai paru-paruku tak kuat lagi mengembang dan air mata jatuh satu-satu. Kata-kata perpisahan tercekat di tenggorokanku, selamat tinggal junjunganku, mungkin kita akan berjodoh di kehidupan berikutnya.

Dan aku mengeratkan pelukanku sebelum mengurainya dan pergi menjauh darimu. "Kenapa kau memelukku begitu erat? Aku rajamu, lupakah kau?" Pertanyaanmu adalah pertanda bagiku untuk pergi, salam perpisahan sudah kusampaikan, kuharap kau mengerti. Kau pun membalik badanmu dan sudah kusiapkan senyum termanis untukmu. Kutundukan kepala kepada rajaku dan mengundurkan diri....

------------------
Itulah penjelasan saya jika dibiarkan menceritakan salah satu adegan dari the Legend, dimana Sujini harus meninggalkan Dam Duk, sang raja, untuk mencegah dirinya berubah menjadi black phoenix. Sangat mendalam cinta Sujini kepada Dam Duk, tapi tak akan mampu terungkap. Memeluk Dam Duk dari belakang sebagai salam terakhir adalah pernyataan cinta Sujini yang paling telanjang. Saya bisa merasakan perasaan itu, karena karakter itulah yang saya rasakan saat mencintai seseorang. Kadang cukup hanya memandangnya dari jauh dan memeluk erat untuk terakhir kali jika saya memutuskan untuk pergi saja daripada menjadi beban dalam hidupnya.

Aaah cinta, begitu rumit tapi indah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, September 27, 2009

Hiburan di remote area

tinggal di daerah remote butuh kreatifitas untuk menciptakan hiburan mandiri. Mandiri artinya gadget dong, mulai dari beli dvd bajakan setiap kali ke jakarta sampai pesen buku dari teman yang keluar negri dan mengisi ipod dengan lagu-lagu terbaru. Karena kuatir dengan laptop kalau sering-sering dipakai puter dvd bajakan, maka salah satu gadget inceran adalah dvd player portable.

Tadi akhirnya sempat melihat-lihat di toko elektronik dan ada penawaran dvd player portable yang bisa dipasang di mobil. Harganya mahal sih, tapi kualitasnya mantap. Huahahaha... tentunya dibeli dong.

Jadi akhirnya belanjaan pulang dipenuhi dengan beberapa gadget... Horeee dapat gadget baru.

Wednesday, September 09, 2009

Life begin at 40

Saya cenderung malas memberikan info berapa umur saya sesungguhnya dengan alasan masih jomblo. Yup, di Indonesia orang masih akan mengganggap aneh perempuan tetap single di usia 40th lebih. Masih untung kalau tidak disertai kecurigaan yang ga jelas misalnya disangka lesbi lah atau too picky. Jadinya malas aja ngasih tau berapa umur sebenarnya
Tapi pepatah inggris yg mengatakan life begin at 40 memang ga salah. Sebagian besar manusia baru akan mapan umur segitu (ada sebagian kecil manusia yang memang lahir dengan sendok perak dimulut dan punya talenta bisnis yg mapan di usia lebih muda). Dengan kemapanan ini kita menjadi bebas untuk mencoba banyak pengalaman baru. Apalagi kalau diartikan mapan dalam segi ekonomi. Ga dikejar-kejar lagi dengan hidup dari gaji ke gaji saja. Sedangkan dalam karir juga sudah punya pengalaman yang cukup sehingga pekerjaan relatif berjalan dengan lebih mudah.
Kalau sudah di usia begini jadi berpikir panjang kali lebar untuk serius mencari pasangan. Usia biologis sudah mendekati akhir dan semakin kecil kemungkinan bisa melakukan reproduksi, lantas untuk apa kita harus memaksakan diri mencari pasangan. Yahahahaha... maaf memang pada dasarnya saya pemalas untuk berusaha dengan giat. Walaupun mungkin memang benar kita ditakdirkan untuk berpasangan dan tetap ada perasaan sedih saat melihat balita-balita lucu berlarian ke sana-sini. Tapi, hey hey... kita bisa mencoba travelling ke LN (jangan ngarep dari kerjaan mulu). Ambil cuti barang sebulan dan blasss terbang kemana kau suka. Menarik bukan?

Yah, akhirnya syukuri dan nikmati saja setiap stage dalam hidup, sampai maut akan mengambil kita.

Sunday, September 06, 2009

Operasi hidung pesek

banyak orang yang tidak puas dengan ukuran tubuhnya. Ga sedikit yang bersedia mengeluarkan uang banyak untuk permak tubuh. Persis dengan bengkel ketok magic (yg sampai sekarang ga saya tahu seperti apa bengkelnya). Keadaan ini menciptakan banyak dokter2 bedah plastik, lumayan menciptakan lapangan kerja baru.

Favorit orang asia untuk dioperasi adalah HIDUNG dengan tujuan supaya bisa lebih mancung tentunya, supaya lebih cantik. Tetapi sayang alam memang menunjukan kedigdayaannya, suntik silicon untuk memancungkan hidung itu bertentangan dengan gravitasi makanya banyak fenomena hidung Michael Jackson. Mancung seperti kena jepitan. hehehehe...

Mungkin ada yang berfikir kenapa Tuhan tidak adil menciptakan hidung yang mancung untuk semua umatnya. Tapi ternyata keadilan Tuhan memang tak terbatas, karena di Iran yang hidungnya mancung2, banyak yang minta dioperasi supaya agak pendek. Kenapa mereka ingin hidungnya pendek? Karena ....susah waktu sujud....!! Wuahahahahaha... ada untungnya juga menjadi orang Indonesia yg tidak mengalami masalah dalam sholat. Membuktikan bahwa manusia diciptakan sama dan sederajat, ga peduli hidungnya mancung atau pesek. Peace...!

Tuesday, September 01, 2009

Main mercon

Malam belum larut, masih jam 8 malam, orang2 sudah berbondong ke mesjid untuk tarawih. Hari ini saya tak puasa, hanya bisa memandangi mereka yang pergi kesana. Mesjid terang benderang tapi terdengar gemuruh mesin. Aaah...giliran mati listrik rupanya.

Meski begitu di tempat kos banyak orang sedang nongkrong. Anak-anak yg berteriak-teriak manja kepada orangtuanya, di tangannya ada mercon. Saya pernah menegur anak2 itu beberapa hari yang lalu untuk tidak main mercon di depan kamar, khawatir ada bunga api masuk ke kamar dan membakar kertas2. Ada orangtua yg tersinggung sehingga saya sering menerima sindiran2 beberapa tetangga usil. Saya tak peduli, yg penting mereka sekarang main di lantai bawah.

Saya heran dengan orangtua2 itu, membiarkan anak2 bermain dengan barang2 berbahaya. Padahal di hari pertama puasa sudah ada toko yang terbakar karena mercon dan kembang api ini. Tapi mereka malah membelikan mercon tiap hari. Atau sengaja membelikan petasan yg dibakar bersama-sama. Saya tidak keberatan mereka bermain itu kalau ada orang dewasa yg mengawasi dan di tanah yg agak lapang, bukan di depan kamar.

Entahlah bagaimana pemahaman mereka tentang pendidikan mental dan kepribadian anak, melihat caranya saya fikir beberapa generasi ke depan akan tetap tidak ada peningkatan kualitas selama tidak mengubah pola pengasuhan anaknya.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT