Saturday, November 21, 2009

Hari pemalas sedunia

Apa yang biasa dilakukan di hari minggu? Bermalas-malasan tidur sampai siang, olahraga, bersosialisasi dengan teman2, nyuci baju atau jadi tanaman (hidup tapi diam)?

Saya sih kalau memungkinkan membuat hari minggu jadi hari pemalas sedunia, yang berarti bisa bangun tanpa memikirkan harus bangun pagi. Melupakan pekerjaan kantor, mentreat diri sendiri dengan makanan enak. Tapi hari itu menjadi hari yang langka sekarang karena seringkali weekend harus dilupakan dengan jadwal kerja yg amit2 ini.

Kalau baca di komik jepang, sering kali ada tokohnya yg harus tidur lebih lama karena anemi. Kadang kepikiran kok lebay gitu. Tapi sebenarnya itu nyata, saya kalau lagi kambuh aneminya memang membutuhkan tidur lebih lama untuk membuat badan tetap fit. Bukan dari makanan, karena jenis aneminya memang bukan anemi defisiensi fe. Yang saya miliki adalah kerusakan pabriknya alias di sumsum tulang belakang, akibat keracunan obat yg harus saya minum lama waktu kecil dulu.

Karena itu saya sangat menghargai sekali waktu tidur, disanalah sumber energi saya. Jadi kayak kelinci energizer yg harus dicharge dulu sebelum menjadi lincah.

Karena itu bersyukurlah jika anda2 tidak mengalami masalah anemi dalam hidup. Chronic fatigue anemi sama sekali ga bisa dianggap enteng.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, November 14, 2009

The important matter

I valued family highly, but can't committed to one man. So the loyalti of mine goes to my parent and brothers and closed friends. They have my material and immaterial supports for all troubles they faced. But sometimes I just want to be myself. Pampering myself and enjoy my solitery moment. Sometimes I tired to heard all sorrow and trouble, tired to always giving advice or decisions. Why can't they tought by themselves? In that moments I will run away to imaginary world behind the books. That's why I became addicted to read.

Lately I found thet photography also a way to be alone by yourself. Behind the camera I will found another world. It is a rainbow world. Full of colour and shading. And then I have an urge to see another country. An idillyc life that will best suited me if I can take my camera and go to every place without boundaries named country. I will need not much luxury, as long as I can sleep in a decent and clean room and modest meals. Maybe I need my laptop and internet connection. Can't live without it, right? I believe my Ipod and macbook will accompany me to every place I go.

Wind will catch my hair while I walk. Everywhere wind will tell everybody where I'd be. Hmmmmm....
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, November 11, 2009

Pengkerdilan perempuan

Membaca di koran lokal tentang komik kosher Yahudi, dari kelompok ultra orthodoks Haredi (belum di search bener ga namanya seperti ini), yang telah dilarang rabbi-nya memasukkan gambar perempuan. Tujuan membuat komik itu untuk memberikan pelajaran yang baik bagi anak-anak.Saya termenung, mengingat begitu banyak upaya kaum pria (apalagi yang merasa religius) untuk mengkambinghitamkan perempuan terhadap semua dosa yang berasal dari syahwat. Padahal mereka semua dilahirkan dari perempuan juga.

Saya jadi teringat dengan Taliban, yang juga menginginkan wajah perempuan terhapus dari dunia ini. Dengan kewajiban memakai cadar yang menutup seluruh wajah, bukan hanya sekedar jubah yang menutup anatomi tubuh perempuan saja. Kelompok ultra orthodoks juga dengan agama yang berbeda. Sebegitu nistanya kah perempuan, sedemikian najisnyakah perempuan, bukan manusiakah perempuan?

Pemuka-pemuka agama yang berjenis kelamin laki-laki ini, semurni dan seadil apakah penilaian mereka terhadap perempuan sehingga mereka bisa menetapkan hukum yang berkaitan dengan perempuan seperti itu? Apakah dengan tidak adanya wajah perempuan lantas dunia akan berubah menjadi surga? dengan tidak adanya figur perempuan di dalam komik kosher akan membuat anak-anak itu tumbuh menjadi orang dewasa tanpa dosa?

Berlebihan sekali, mereka menempatkan dirinya sebagai seorang superior di dunia ini. Padahal disemua kitab suci tidak ada yang tidak menempatkan tokoh perempuan yang suci. Dan jika saya membaca terjemahan Al-Qur'an tidak ada didalamnya yang mengkotakan manusia berdasarkan gender, saya tidak tahu dengan kitab suci lainnya. Tapi jika mengingat bahwa Al-Qur'an merupakan penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya, maka saya yakin isinya tidak akan berbeda dengan keadilan Al-Qur'an bagi semua gender manusia. Terus bagaimana bisa mereka menginterpretasikan perempuan lebih rendah dari laki-laki?

Tuesday, November 10, 2009

Marah trus nangis trus ngomel-ngomel deh

Hari ini bukan hari keberuntungan. Tau kenapa tuh si boss bete sama aye. Memangnya perusahaan penerbangan itu saya yang punya? Lagian juga udah dikasih info jauh-jauh hari, dikasih beberapa pilihan, yang sama-sama ga ada bagusnya, tapi yah... disini adalah daerah terpencil. Mau gimana lagi.

Terserah situ dah, mau datang kek, mau batal kek, yang penting kasih tau kita aja maunya apa. Kesel jadinya, pake bilang kita mesti nurut aturan segala. Ya... saya tau aturannya, tapi hanya itu alternatif yang tersedia, trus mau gimana.

Lagipula kunjungan ini kan asalnya dari panjenengan, saya hanya membantu melancarkan di daerah saja. Kok jadinya seperti saya yang memaksa panjenengan untuk datang dan pergi kesana dengan tidak mengikuti aturan. EGP dah, tapi jangan lagi minta disetting untuk ketemu dengan mitra lagi ya... urus aja sendiri... saya ga akan ikutan lagi.

Walhasil hari ini saya sukses nangis jengkel di kantor dan ngomel-ngomel panjang pendek. Jangan kebangetan lah kalau jadi boss, bisanya cuma nyalahin bawahan aja. Iya kalau bawahannya punya pikiran normal, kalau udah abnormal kaya saya ga mempan tuh ancaman. Percuma, palingan juga saya maki-maki panjenengan di belakang. Gitu....

Saturday, November 07, 2009

Warna dalam hidupku

Kalau ditanya warna favorit saya akan dijawab hitam, abu2 dan ungu. Kenapa warna-warna itu? Entahlah, yang jelas saya banyak membeli barang berdasarkan warna.

Hitam
Warna satu ini mendominasi gadget saya, laptop, ipod, kamera rasanya makin mantap jika berwarna hitam. Sampai2 untuk tempatnyapun saya cenderung memilih warna hitam.
Hitam juga mendominasi busana kerja saya, terutama celana panjang, rok atau blazer. Kadang2 saya mencari t-shirt hitam juga.

Abu-abu
Sebagian besar t-shirt saya berwarna abu2, sampai2 membuat orang bosan. Tapi entah kenapa membuat saya tenang memakainya.

Ungu
Lebih sering saya pakai untuk pernak-pernik. Tas, sepatu dan barang2 girlie lainnya. Ungu bagi saya seperti warna pink bagi perempuan lain.

Merah
Warna alternatif kalau tidak ada warna favorit. Hp tidak ada yg hitam berarti saya akan pilih warna merah. Sepatu tidak hitam, saya pilih warna merah. Koper tidak ada pilihan hitam maka saya pilih yg berwarna merah.

Hijau
Pilihan saya untuk barang2 di kamar mandi, rasanya segar kalau perlengkapan mandi kita bernuansa hijau.

Putih
Hanya cocok untuk warna tembok kamar dan sepatu olahraga saja. Tembok kamar mutlak putih, karena membuat kamar jadi lebih terang, tapi tidak menyilaukan.

Warna anda?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Nat King Cole n lonely me

Saya bukan penggemar blues atau jazz mainstream, saya hanya penggemar Nat King Cole. Lagu2nya sering menemani kesendirian saya. Dengarkan lagunya dan yang terbayang di otak saya adalah film2 bersetting thn 50-an, dengan kipas angin besar, pintu kassa, lemari es gendut dan orang2 berbahasa inggris dengan aksen selatan. Film2 hollywood bersetting thn 50-an biasanya bertema depresi sangat berlawanan dengan syair2 Nat King Cole yg penuh cinta, tapi entah kenapa keduanya selalu hadir bersamaan di otak saya.
Hari minggu dari jaman baheula selalu menjadi hari tersepi, perkecualian di jaman smp-sma. Maka hari minggu yg panas terik paling cocok mendengarkan nat king cole yg mendayu-dayu dan merana. Yeah, sebenarnya jiwa melankolis saya cocok mendengarkan balada, mendayu-dayu dan merana, asal bukan dangdut, hehehehe, entahlah kenapa ga bisa menerima dangdut. Apa yg ga klik di musik dangdut dengan selera musik saya? Kenapa selalu terasa kasar di telinga ini?

Yang saya ingat saat kecil dulu memang steril dari lagu dangdut, tampaknya nenek saya sudah mencuci otak saya dengan seleranya. I missed her so much. Selera kami memang sama, dulu yang rajin nonton keroncong atau orkestra klasik jaman tv hanya tvri hanya saya dan nenek, sementara ibu saya sudah tidur, idem dito dengan adik laki2 saya. Dan kaset yg sering kami putar dulu kalau tdk andy williams, serenade mandolin (isinya lagu2 klasik yg dimainkan dengan mandolin) atau lagu2 barat th 50-an. Hih, selera tua jadinya. Tapi semua itu membuat saya akhirnya lebih senang dengan musik barat. Mungkin tanpa disadari saya benar2 menjadi copy-an dari nenek saya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tersudut

Perlahan-lahan semua orang menghalau saya ke suatu sudut di Indonesia ini. Saya sudah memenuhi komitmen untuk bekerja di proyek ini hingga akhir tetapi banyak orang menghendaki saya tetap ada di sini. Menyebalkan sekali. Dan seperti tikus sayapun berlari kesana kemari berusaha menerobos pagar betis ini sampai terengah-engah kelelahan.

Saya sudah bosan tinggal disini karena tidak ada tanda2 orang di sini membutuhkan program bantuan. Buat mereka program tambahan dirasakan sebagai beban. Sungguh orang-orang yang bebal. Memang hampir tak ada gunanya untuk bekerja dengan aparat pemerintah yang tidak tahu artinya melayani. Capek dan batas ketahanan saya adalah waktu yang sekarang ini. Katakan saya putus asa atau frustasi, tapi saat anda ada di posisi saya, rasanya hampir tidak mungkin menjelaskan bahwa mereka sama sekali tidak memenuhi standar mutu yang mereka terapkan sendiri.

Oleh karenanya cukup sudah... Tidak perlu dilanjutkan lagi bukan? Biarkan saya kembali berjuang mendapat pekerjaan lain yang lebih fresh tantangannya sampai satu ketika harapan saya kembali musnah.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, November 02, 2009

Aura depresi

Pagi-pagi udah marahin PLN, kemarin lampu mati jam 8- 13.00, malamnya mati lagi, hari ini mati lagi jam 9.30. Ga salah tuh? kalau dikomplen dibego-begoin marah, tapi usahanya bego terus ga sembuh-sembuh. Alasannya selalu rusak mesin. Astaga, ga punya alasan lain yang lebih cerdas? Makanya kalau merekrut orang itu berdasarkan keahlian jangan berdasarkan kekeluargaan deh. Kebukti kan? Cari pegawai yang pinter dikit otaknya.

Baca koran: jengkel juga, apalagi ada essay yang masih mempersoalkan ketidakterwakilan suku mereka dalam kabinet. Alaahhh... apaan sih, yg nggak-nggak aja dimasalahkan.

Sebal ngeliat berita tentang anggota DPRD lokal, baru dilantik udah travel ke Jakarta dengan alasan bintek. Gile, kagak malu sama kampanyenya setahun lalu. Astaganaga, ga heran kalau makin sedikit aja orang yang bermiat milih, kelakuan sama omongan ga sinkron sih.

Akhir-akhir ini semua hal yang berputar di sekitarku kok auranya bikin depresi aja. Mulai yang bilang ada pertemuan di jakarta tapi ga jelas kapan waktunya (hih, kebiasaan bohong kok ga direm), sementara kita udah bikin planning kegiatan juga. Belum lagi yg sok nge-boss, main perintah untuk melakukan kerjaannya sementara kalau rapat kita ga pernah diundang. Gimana saya bisa tahu kalau hasil rapatnya aja kita ga tau. Capek.

tuh kan bener aura depresi semuanya

Life and Work Balance katanyah...

Maunya sih ngebut kerja, tapi tulang dan otak memang membutuhkan istirahat, belum lagi suasana mental yang tidak mendukung. Itulah gunanya ada weekend. Tapi sayangnya boss-boss atau yang merasa boss ga ngerti bahwa kita ini beneran banting tulang, sementara mereka sedang istirahat. Jadi mereka maunya kita tetap ikutan aktif kalau mereka melakukan kunjungan ke tempat kita, yang sering-sering jadwalnya ga pas dengan kesibukan atau rencana yg sudah kita susun. Jadilah kefrustasian itu bertambah.

Contoh: udah berapa kali saya memasukkan jadwal cuti ke dalam jadwal kegiatan bulanan, tapi malah tidak terlaksana karena tiba-tiba ada boss yang mau datang. Sebbellll tau, apalagi kalau ada email muncul yang mengingatkan kita mesti ambil cuti tahunan, jangan ditumpuk. Huh... sapa yang mau numpuk cuti. Mau weekend ke jakarta aja mesti pintar-pintar bikin jadwal.

Boss-boss itu kan keseringan meeting di jakarta, jadi mereka udah bosan ke jakarta. Nah anak buah macam kita yg udah sampai megap-megap kurang nafas karena terbenam di tempat yg ga jelas ini, kan sesekali pengen juga ngeliat kota besar, bela-belain nabung untuk beli tiket, tapi yang ada malah harus gigit jari membiarkan waktu weekend habis melayani para boss dan super boss.

Coba ya, mereka itu sesekali datang ga usah pake dilayanin, pergi aja sendiri dan biarkan kita dengan kegiatan kita... hahahaha... impossible.
Ya udah boss, kalau begitu kita udahan aja ya. Saya mau pindah ke tempat lain aja. Bosan di daerah ini terus, yg orang-orangnya ga ada niat untuk berusaha lebih baik lagi, udah patah arang nih.

New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/