Thursday, January 28, 2010

Payday is the best day in a month

Hari pembayaran gaji melambungkan pegawai serasa menjadi raja. Lebay mode:on. Ga tau ya buat yg banyak utangnya, kali payday itu pahit dan getir. Bagi saya payday akan lebih sempurna jika ada di daerah yg padat mall...huahahahaha... bisa punya alasan resmi untuk window shopping, n kalau ada yang menarik langsung beli.

Tapi karena ada proyek pribadi yg membutuhkan back-up tabungan sebanyak-banyaknya, kebahagiaan payday hanya sekedar happy melihat tambahan dana di tabungan. Belanja, pikir dulu, harus liat pengeluaran realnya, yang penting rencana tabungan tidak boleh gagal kalau ga pengen nangis bombay. Jadi kalau tidak ada sisa dari pengeluaran real bulanan dan jatah tabungan, yah puasa belanja dulu aja.

Tinggal di daerah yang jauh dari jakarta dan harus mengeluarkan setumpuk uang untuk tiket memang harus disikapi dengan bijak. Masalahnya jatah travel saya bulan ini udah terpakai untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Sepertinya tidak boleh kalah untuk godaan ke Jakarta untuk keberhasilan saving plan nya.

Waktu kecil dulu dengan uang saku yg sangat terbatas (masih diberi juga sudah untung), saya terbiasa untuk tidak jajan dan menabung uang saku saya selama sebulan, demi membeli Lima sekawan baru. Kalau istirahat langsung ngabur ke perpustakaan aja, sebelum ada teman yang ngajak ke warung. Kebiasaan membuat proyek untuk menghabiskan uang itu yang sampai sekarang masih saya miliki.

Saya sebenarnya pelit sekaligus boros. Pelit dalam artian jika dana terbatas, maka semua pengeluaran hanya untuk pos-pos esensial saja. Borosnya kalau lagi ga punya proyek pribadi, biasanya sering mengeluarkan uang untuk beli-beli yang sebenarnya ga urgent.

Karena kebiasaan menabung secara temporer untuk membeli barang yang kita inginkan, saya paling sebal sama orang yang mengandalkan pinjaman sama orang lain untuk kebutuhannya. Misalnya ada orang yang mau pinjam uang untuk beli rumah, padahal keuangannya belum mencukupi. Atau yang tidak perhitungan terhadap kemampuan dirinya, dengan pikiran nanti kalau kurang pinjam aja dulu. Yeah... pinjam aja sono ke bank. Lebih profesional tuh.

Lain halnya dengan orang yang benar-benar kekurangan, orang yang kayak gini kalau mendapat rejeki mendadak biasanya berusaha menggunakan menjadi modal supaya mereka bisa punya usaha. Kalau untuk golongan seperti ini tanpa mintapun saya dengan senang hati memberikan sejumlah uang.

Dan kebetulan hari kemarin adalah payday... yippiiii... senangnya, mungkin bulan depan akhirnya bisa beli extender dan closeup set lens... uhu-uhu-uhu...

Wednesday, January 27, 2010

Gosip arteeessss

Byuh... Ada gosip brad pitt n angelina jolie berpisah n jennifer anniston siap menampung brad pitt kembali. Hiakakaka... Ga mutu banget postingan kali ini, tapi masalah gosip satu ini layak untuk digosok-gosok.

Saya pikir sebenarnya Jolie n pitt ini jauh lebih cocok dibandingkan anniston n pitt. Hubungan anniston n pitt itu kurang mature untuk hubungan asmara. N saya rasa jolie beda dengan anniston ga akan begitu aja siap menampung pitt balik. Jolie itu lebih kuat n hebat, ditambah lagi adanya anak diantara mereka. Kayaknya sih Jolie yg nendang pitt dari hidup mereka.

N anniston menurut saya bego kalau mau kembali ke pelukan pitt, yg jelas2 masih cinta sama jolie. Tebakan saya pitt n anniston ga bakalan bertahan lama rujuknya. Dan sekarang kartu truf ada di tangan jolie, sebab sekali bersiul memanggil pitt, saya yakin pitt akan terbirit-birit lari ke pelukan jolie dan meninggalkan semua yg dimiliki saat itu. Kecuali jolie emang udah bosan dengan pitt. Silahkan berpetualang hai lelaki-yg-katanya-mahluk-Tuhan-yg-paling-seksi.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tuesday, January 26, 2010

Apa sih yg kau sombongkan?

Ada manusia-manusia yg bersedia menjadi lapdog buat majikannya hanya untuk mempertahankan posisinya. Sifat seperti itu biasanya ditambah dengan doyan menggencet mereka yg bukan kasta bos.

X adalah staf yg bertanggung jawab di program B di prop itu sementara saya bertanggungjawab terhadap program A di propinsi ini. Sedangkan kolega di program B untuk propinsi ini sudah dihentikan kontraknya. Sejak awal saya sudah meminta supervisor saya pak S untuk tidak memberikan tanggungjawab program B pada saya karena beda sektor dengan program saya.

Tiba-tiba tanpa ba bi bu, pak S bilang masih ada dana utk program B di propinsi ini. Hmm... Ok saya akan menghubungi mitra di propinsi ini dan menanyakan komitmen mereka. Dan saya minta kolega yg mengurus finance untuk buatkan proposal dengan meminta nasehat si X. Memang dikirimkan proposalnya tapi ditambah kata2 nyelekit katanya pak S sudah memberikan file itu pada saya, tapi dia kirim ulang untuk menjaga-jaga supaya tidak ada virus lain menerbangkan file itu kemana2.

Yup darah saya mendidih membaca kalimat itu. Sejuta topan badai deh. Saya emosi sekali. Belagu, apa sih yg dia sombongkan? Lagian program B itu bukan tanggung jawab saya. Sebal... Udah ditolongin malah sinis. Emang lo siapa sih?

Saya balas dengan email yg penuh sindiran pahit. Emang kaya anak2 sih, tapi gimana yah? Pengen noyor, saya stated aja kalau sejak hari ini saya ga mau urusin lagi program itu. Buang2 waktu saya aja. Memang betul sekali keputusan saya untuk keluar dari lembaga ini. Malas aja ngeladenin orang2 picik yg hanya bisa membanggakan keberhasilannya dan meremehkan orang lain
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sinetron hollywood

Kalau saya nonton sinetron indonesia suka sebel bin kesel, karena jalan cerita yg tidak logis serta sekuelnya yg berjilid-jilid sampai ga jelas lagi benang merahnya ada di mana dan buntutnya seperti apa. Saya sering berpikir apa yg menginspirasi mereka membuat cerita seperti itu. Sekedar menjaga rating atau memang imajinasi yang amat sangat kaya dari penulis script.

Krn saya jarang sekali nonton TV kabel, klo nonton juga bukan di channel yg menayangkan film. Jadi saya mengandalkan dvd utk nonton serial yg katanya bagus. Ada 3 serial hollywood yg saya tonton krn rekomendasinya bagus: prison break, hero, Lost. Dan ...jreng-jreng-jeng...ketiga series itu punya persamaan. Otak saya yg suka banget mengklusterkan sesuatu melihat, di luar konteks cerita, bahwa angle shooting setiap adegan mirip, imajinasi tidak masuk akal (prison break masih mending dibanding 2 series yg lain), kecenderungan suspense n thriller dari penulis script tinggi sekali, akhir setiap season dibuat menggantung dan ada swap partner (istri seseorang bisa jadi pacar orang lain, orang baik bisa berkembang jadi jahat, orang jahat punya alasan di balik kejahatannya).

Dan saya mengerti kenapa sinetron indonesia menjadi menyebalkan untuk ditonton, tampaknya kiblat ke hollywood masih belum berakhir untuk sineas indonesia. Huhuhu... Udahlah mending nonton dorama jepun atau serial korea aja. Sumpeeeh kedua negri itu masih bisa memberikan hiburan dengan kadar kewarasan lumayan. Dan hollywood lebih baik ditonton bentuk film aja jangan series. Daripada bikin jengkel kayak gini.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, January 23, 2010

Hahahihihuhu

Saking bosannya terjebak di sini saya sempat membuat tulisan yang pada intinya mengingatkan diri sendiri tentang arti ketulusan dan kerja tanpa pamrih. As always ada komentar yang memberikan saran untuk peningkatan diri itu. Kocak juga sih dengan saran yg panjang dan lebar. Padahal pengunjung blog saya yg ntu juga ga banyak, jadi apa ada pengaruh sama orang banyak sampai dikomentari spt itu.

Seperti biasa dalam kesendirian pikiran saya berputar-putar dan akhirnya sampai pada kesimpulan apakah orang2 yg kerja di humanitarian agency itu betul2 bekerja untuk meningkatkan status hidup bangsa tersebut. Kok sepertinya mereka juga sama seperti saya, pegawai tok. Akan ada saat mereka bosan dan beralih ke pekerjaan lain. Akan ada saat mereka buntu ide dan pikiran
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sudah saatnya menertibkan bonek

Ada berita di kompas hari ini dimana bonek alias hooligan fans dari surabaya melakukan penjarahan di satu stasiun dalam perjalanan mereka menonton pertandingan bola. Menurut saya kejadian itu bukan hal yang lucu. Ga bisa saya bersimpati pada mereka. Kelakuan itu bisa dikatagorikan teroris, bukan sekedar lucu2an fans.

Bayangkan penjual2 asongan maupun yg punya kios kecil2an di stasiun kereta api yang semena-mena dijarah, dirampok. Saya yakin bonek seperti itu yang sanggup mengelompok besar2an pasti punya pemimpin. Kenapa leadernya tidak bisa mengarahkan mereka untuk santun. Yang tidak terbayang oleh saya bagaimana reaksi mereka saat tidak bisa menerima kekalahan timnya, siapa lagi yang akan mereka teror.

Kalau memang benar mereka menumpang kereta seharusnya polisi bisa bekerja sama diantara beberapa kota, dan menangkap mereka. Harus mendapat hukuman, dan saya rasa bisa diajukan sebagai kasus kriminal. Masalahnya tidak ada orang yg mau berurusan dengan mereka. Memang benar kejahatan terbesar umat manusia adalah ignorance (ketidakpedulian).

Dan saya rasa bekukan saja pertandingan bola jika selalu ada kerusuhan atau penjarahan yang berkaitan dengan fans fanatik bola itu. Karena tidak ada untungnya, juga indonesia tidak ada prestasi untuk bola. Jadi biarlah liga itu tetap amatir tidak perlu dikelola secara profesional. Biar saja menjadi sarana olah raga rakyat, daripada dijadikan liga pro tapi tidak bisa menjamin keamanan masyarakat lainnya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, January 16, 2010

Badai tropis

berkhayal sedikit jika saat ini kembali ke masa lalu di jaman belum ketemu beton. Mungkin kamar kos saya ini adalah sebuah kabin kayu di sebuah dahan pohon raksasa. Datanglah sang badai tropis januari. Dengan angin kekuatan tinggi membuat semua tirai mengepak. Badan menggigil kedinginan dan basah kuyup air hujan.
Tidak ada makanan dan tidak bisa menyalakan api. Yang bisa dilakukan hanya bengong atau mengobrol. Tapi semua orang merasa tidak jaman dengan situasi basah kuyup ini, jadinya semua orang baerwajah masam. Menanti hujan reda agar bisa mengeringkan baju.

Hahahaha... Kenapa khayalku sampai segitunya. Untunglah sekarang ini badan tetap kering biarpun hujan turun deras. Tapi kalau lapar sih tetep, ga ada persediaan makanan atau camilan di kamar... Duuh... Mesti tunggu hujan baru bisa cari makan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Friday, January 15, 2010

C, you trully a great friends

C dikenal playboy cap tiga duren. Dikata-katain arogan sama beberapa orang. Ga ada teman saya yg mendukung saya jadian sama orang ini. Tapi untuk saya C seorang laki2 yang baik. Dia tidak menjanjikan macam2, dan setelah beberapa lama tidak kontak, tiba2 muncul pesan privat dari dia untuk saya. Sekedar hai-hai atau mengirimi saya bunga mawar maya.

Pertemuan pertama, ada chemistry antara saya dan dia. Dia menunjukan ketertarikannya pada saya dan saya merasa ada magnet yg menarik diri ini padanya. Kalau bukan jarak ribuan kilo, lebih konkritnya kalau kami tidak berada di belahan dunia yang berbeda, mungkin saya juga ga berpikir jernih.

Saya memang bukan orang yg perhatian dan dia juga punya pasangan, jadi momen ulang tahun atau tahun baru akan terlewat tanpa ucapan selamat dari saya. Tapi dia dengan caranya sendiri membantu saya merasakan jadi perempuan yg istimewa. Karena itu saya sangat menghargai perhatiannya. Tidak ada mimpi berlebih bahwa dia adalah soulmate yg saya cari2. Dia adalah teman lelaki yg tak terdefinisikan. Hmm C, will we ever meet again? Hope you find all happiness in life.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, January 14, 2010

Dasar tukang foto amatiran

Foto macro yg memperlihatkan hewan2 mungil maupun bunga dengan putik sarinya yg amat detil dengan bokeh yang aduhai membuat saya sangat berminat dengan foto macro. Lensa macro sudah dibeli, niatnya mau yg 100mm sayangnya hanya dapat yg 50mm. Untuk mendapatkan focus yg tepat lensa dgn 50 mm harus dengan step-out alias menjauh. Baru beneran ngerti dengan step out setelah pakai lensa itu. Itu kebodohan saya yg pertama.

Hasil foto macro saya lumayan, apalagi kalau ada di taman bunga... Wokeh deh hasilnya. Tapi ga bisa mendapat ukuran zoom yg saya cita2kan. Misalnya tidak bisa menghasilkan foto putik bunga yg diperbesar sekian kali. Boro2 mau memfoto matanya laba2. Kalau mau lebih dekat ga bisa shoot, tapi kalau jauh ga bisa macro yg ideal. Huh... Garuk-garuk kepala pake pisau.

Bolak-balik masuk ke blog2 yg menghasilkan foto makro dengan kamera 50mm, tetep ga ngerti2 penyebabnya. Dan hari ini kebodohan saya yg no 2 terungkap. Foto makro membutuhkan close up lens, extension tube dan teleconverter.... Huahahaha.... Begooo... Padahal waktu beli lensanya ditawarin extension tube....

Selama ini maunya ngebet dengan 100mm... Ah dasar amatiran... Dan satu hal lagi tampaknya lensa 70-200mm dgn IS USM adalah keharusan... Duh, mesti cek dan ricek tabungan nih.

A must satu lagi adalah tas kamera yg cukup besar. Maunya sih billingham, tapi yg saya incer harganya udah 3jt-an... Wedew, belum pernah sekalipun beli tas buat ngantor atau jalan di atas sejuta... Dan sekarang beli yang 3 juta??? Hahahaha... Kayaknya mesti puas dengan beli tas national geographic aja. Klo mau beli billingham ntar aja kalau fotonya udah bisa menghasilkan uang.

Semua kebodohan saya ada jawabannya di shutterfreaks.com. Sites itu beneran fotography for dummies deh. Seharusnya saya baca dulu site itu sebelum belanja lensa makro, jadi bisa belanja lengkap kan?

Penyakit belanja kumat deh. Tapi belum ada waktu ke jakarta lagi. Hmmm atau mencoba beli online sajahhhh???
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, January 13, 2010

Seasons of The Heart

Of course we have our differences you shouldn’t be surprised
It is natural of changes in the seasons and the skies
Sometimes we grow together, sometimes we drift apart
A wise, a man and I might know the seasons of the heart

And I walking here beside you in the early evening chills
A thing we’ve always love to do I know we always will
We have so much in common, so many things we share
That I can’t believe my heart when it implies that you not there

Love is why I came here in the first place
Love is now the reason I must go
Love is all I ever hope to find here
Love is still the only dream I know

So I don’t know how to tell you, it’s difficult to say
I never in my wildest dream imagined it this way
Some times I just don’t know you this is stranger in our home
When I’m lying right beside you is when I most alone

And I think my heart is broken as an emptiness inside
So many things I longed for have so often been denied
Still I, I wouldn’t try to change you that’s no ones that’s to blame
It’s just something that means so much and we just don’t feel the same

Love is why I came here in the first place
Love is now the reason I must go
Love is all I ever hope to find here
Love is still the only dream I know

(Seasons of the heart – John Denver)


Saat ada orang yang menanyakan kesendirian saya, dan kenapa saya tidak bisa melupakan masa lalu yang menyakitkan, sulit untuk menjelaskannya. Tapi mendengar lagu John Denver itu seperti mendengarkan para laki-laki itu menyanyikannya untuk saya. Tidak hanya satu orang tapi beberapa orang pernah melakukannya. Tidak ada yang bisa disalahkan tentunya tapi sangat traumatis untuk mencoba kembali. Capek untuk menata hati ulang setelah diporakporandakan badai pergantian musim. Ujung-ujungnya jatuh ke dalam pelukan serial korea yang romantis melodramatis itu. Hiks, konyol.

Kesetiaan, soul mate dan cinta terjalin dan terpilin jadi satu untuk yang akan membuat kami tertawa bersama, tapi satu saat bisa bertengkar seperti mau saling membunuh. Masalah berat dihadapi berdua, tapi melakukan hal-hal bodoh berdua juga. Hanya itu, hanya itu saja yang saya minta dari seorang kekasih. Dan saya akan terjatuh dalam mimpi saat menonton painter of the wind, the legend atau nada sousou, karena percintaan tokoh-tokohnya memang seperti percintaan yang saya inginkan. Tapi memang saya masih ada di bumi, semua percintaan itu terlalu sempurna dan tak akan bisa didapatkan manusia di bumi. Bahkan sutradara tidak ada yang berani memberikan ending keduanya akan forever and ever bersama, yang bertahan hanya cintanya saja.

Jadi nasehat semua kawan itu benar adanya, hanya saya yang tidak bisa melakukannya, jadi mari kita jalani hidup ini dalam kesendirian dahulu, entah sampai kapan, mungkin sampai ada orang yang menyanyikan lagu ini untuk saya

Some says love it is a river that drawn the tender reeds
Some says love it is a razor that leaves your soul to bleed
Some says love it is a hunger an endless aching needs
I say love it is a flower and you it’s only seed

It’s the heart afraid of breaking that never learns to dance
It’s the dream afraid of waking that never takes the chances
It’s the one who won’t be taken who cannot seems to give
And the soul afraid of dying that never learns to live

When the night has been to lonely and the road has been too long
And you think that love is only for the lucky and the strong
Just remember in the winter far beneath the bitter snows
Lies a seed that with the sun’s love in the spring becomes the rose

- The rose

Monday, January 11, 2010

Ngoceh Ngaco

Sang Pemimpi, menjadi film yang sangat menarik untuk saya. Arai-lah yang membuat film itu menarik. Sang Pemimpi yang merajut harapan dan cita-cita di masa depan, walaupun untuk keadaannya nyaris tidak memiliki modal untuk mewujudkannya kecuali daya juang tinggi.

Saya selalu mengagumi orang yang punya kemampuan merajut mimpi. Orang-orang seperti itu nyaris tidak menapak di realita sekarang. Mereka adalah orang-orang yang berpikir bukan out of the box, kadang malah throw the box.

Makanya walaupun saya seorang yang paling menjejak di bumi, tapi di dalam jiwa saya yang kata tes-tes psikologis itu melankolis dan romantis. Kontradiktif adalah nama lain saya. Tidak mudah untuk orang mengenal saya lahir batin. Saya tidak selalu mudah berhubungan dengan orang lain, saya mudah bingung dengan pertanyaan yang mendasar hanya karena cara berpikir saya yang aneh. Pertanyaan tersulit adalah jika ada orang yang meminta saya mendeskripsikan diri sendiri.

Saat ini sedang terbius dengan Serial Painter of the wind. Kali ini bukan suka sama pemerannya seperti the legend tapi jadi suka sama karakter Kim Hong Do, pelukis senior, master of the art, kesayangan raja tidak berkutik di hadapan cintanya pada Hye Won (Shin Yoon Bok), pelukis muda berbakat dan penuh passion itu. Bahkan pada saat dia menyangka Hye Won adalah laki-laki. Kim Hong Do tidak tahu harus melakukan apa tetapi dia tidak bisa membiarkan Hye Won terlibat masalah. Dan ketulusan perasaannya itu dibuktikan bukan hanya dengan membela saja tapi mengorbankan tangannya, anggota badan yang dihargai lebih dari nyawa bagi seorang pelukis.

Gile merinding rasanya melihat Kim Hong Do menatap Hye Won dengan penuh perasaan itu. Terakhir saat dia tahu Hye Won sebenarnya anak perempuan sahabatnya yang telah lama dicari, Kim Hong Do hanya mampu memeluk erat Hye Won dan air mata keduanya mengalir seperti hujan lebat tidak bisa berhenti. Satu adegan saat Hye Won sedang memakai baju perempuan dan memakaikan Kim Hong Do mantelnya, Hye Won menanyakan kelanjutan kalimat yang terputus "Seperti apa kelihatannya kita?" LAma terdiam kemudian dijawab "Seperti sepasang suami-istri". Keduanya berpandangan mata dengan intense sampai akhirnya Kim Hong Do pun memeluk dan mencium dahi Hye Won, lama...

Di penghujung cerita, Hye Won bertanya, "Guru, apa arti diriku untukmu?" .... "Kau adalah muridku, anak sahabatku. Tapi sebenarnya kau adalah kekasih yang sangat aku cintai yang selalu ingin aku lindungi dengan segenap nyawaku" Hye Won tidak menjawab, membuka balutan perban yang menutupi luka di tangan sang guru, menempelkannya di pipi dan berkata "Tangan guru hangat sekali"

Pada akhirnya Hye Won memang meninggalkan Kim Hong Do karena merasa kesalahan dirinyalah yang membuat orang-orang yang dicintainya harus mengorbankan nyawa dan bahkan lebih dari nyawa, seperti seorang pelukis yang tidak bisa melukis lagi. Hye Won meninggalkan Kim Hong Do sendirian setelah membuat lukisan diri dalam jati diri sebenarnya sebagai perempuan.

Menyayat hati... ugh dasar korea, ga puas kalau ga bikin penontonnya menangis. Tapi kisah didalam painter of the wind ini entah kenapa meninggalkan kesan yang indah, romantis, dramatis. Jalinan cinta terpilin ruwet antara Hye Won dan geisha, kakak angkat serta gurunya, semua cinta terlarang tetapi bisa digambarkan dengan indah dibawah ketulusan hati untuk saling menjaga orang yang dicintai itu. Weks menjungkirbalikan semua nilai moral.

Dan yang penting pemerannya itu tepat banget. Hye Won itu cantik sebagai gadis, tapi dalam juga imut saat menjadi pemuda. Kim Hong Do, relatif untuk disebut cakep,dan ada gap usia dan kedudukan diantara mereka. Tapi kalau lagi pemeran Kim Hong Do ini tersenyum, aigoo... manisnya....Juga tatapan matanya yang teruntuk Hye Won seorang, bikin sesek nafas karena terharu melihatnya. Terus yang jadi kakaknya, beuuu, pandangan matanya untuk sang adik angkat juga bikin sesak nafas. Yang menjadi Geishanya juga cantik sekali. Serial ini memang memanjakan mata penonton.

Beda dengan serial the Legend, biarpun yang menjadi Sae Oh bisa mengimbangi BYJ, tapi tetap ga bisa mengalahkan magnet BYJ untuk perempuan-pengidap-cinderella-syndrome-ini. BYJ itu mau berperan apa aja aura your Highnessnya selalu muncul, kayak pangeran atau raja atau knight on shining armor yang keluar begitu saja dari buku cerita anak-anak. Jadi beda antara bumi dan langit dengan tokoh Kim Hong Do yang terasa sebagai manusia yang bisa mewujud nyata di sekitar kita.

Apa theme song yang cocok untuk Kim Hong Do dan Hye Won? Kalau saya jadi sutradara dan mau mengadaptasi film ini maka Will you be there akan dijadikan theme song kisah antara Kim Hong Do dan Hye Won. Lagu ini akan dinyanyikan Hye Won untuk Kim Hong Do

Hold Me
Like The River Jordan
And I Will Then Say To Thee
You Are My Friend

Carry Me
Like You Are My Brother
Love Me Like A Mother
Will You Be There?

Weary
Tell Me Will You Hold Me
When Wrong, Will You Scold Me
When Lost Will You Find Me?

But They Told Me
A Man Should Be Faithful
And Walk When Not Able
And Fight Till The End
But I'm Only Human

Everyone's Taking Control Of Me
Seems That The World's
Got A Role For Me
I'm So Confused
Will You Show To Me
You'll Be There For Me
And Care Enough To Bear Me

(Hold Me)
(Lay Your Head Lowly)
(Softly Then Boldly)
(Carry Me There)

(Lead Me)
(Love Me And Feed Me)
(Kiss Me And Free Me)
(I Will Feel Blessed)

(Carry)
(Carry Me Boldly)
(Lift Me Up Slowly)
(Carry Me There)

(Save Me)
(Heal Me And Bathe Me)
(Softly You Say To Me)
(I Will Be There)

(Lift Me)
(Lift Me Up Slowly)
(Carry Me Boldly)
(Show Me You Care)

(Hold Me)
(Lay Your Head Lowly)
(Softly Then Boldly)
(Carry Me There)

(Need Me)
(Love Me And Feed Me)
(Kiss Me And Free Me)
(I Will Feel Blessed)

[Spoken]
In Our Darkest Hour
In My Deepest Despair
Will You Still Care?
Will You Be There?
In My Trials
And My Tripulations
Through Our Doubts
And Frustrations
In My Violence
In My Turbulence
Through My Fear
And My Confessions
In My Anguish And My Pain
Through My Joy And My Sorrow
In The Promise Of Another Tomorrow
I'll Never Let You Part

Saya menutup tulisan ga jelas ini dengan ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha [ketawa dan bergaya ala sinchan]

Socialitee dan Barang branded

Socialitee... istilah yang digunakan oleh segelintir orang untuk menunjukan bahwa mereka berbeda kelas dengan orang lain. Ditandai dengan harta yang melimpah ruah, menikmati barang-barang mewah dan branded di sekujur tubuh mereka, mengunjungi tempat-tempat mewah dan mahal di dunia, mendapatkan perlakukan khusus di toko-toko mahal di berbagai belahan dunia, menghadiri pesta-pesta dengan tema ajaib dan aneh.

Perbedaan kelas itu yang membuat dunia terbelah-belah. Tapi tidak berarti juga hak perorangan juga harus dicabut. Kontradiktif? Iya kali, soalnya untuk seserorang berhak memiliki sesuatu dan berhak punya privacy. Hanya saja kalau berlebihan jadi kurang nyaman untuk saya. Menjadi orang kaya dan menjadi socialitee itu berbeda. Sekedar kaya saja tanpa menginginkan perbedaan dengan orang lain sih wajar saja. Tapi bukan cara menunjukan bahwa dirinya punya hak lebih dari masyarakat yang lebih miskin.

Dunia mode dan fashion merupakan penunjang untuk status kelas atas tersebut. Sebut saja merek Hermes dan Loubotin, yang katanya menjadi impian dan damba semua perempuan. Maaf... kayaknya harus diralat, tidak semua perempuan terkaing-kaing dengan tas hermes yang harganya USD 30.000 (?). Atau high heels loubotin yg harganya minimal IDR 15 juta itu. Atau makan di restoran the Ivy. Ahahahahaha... saya sadar tidak termasuk golongan socialitee itu. Bahkan tidak termasuk mereka yang kaya raya.

Apakah saya iri? Ga sama sekali. Kalau saya punya uang USD 30.000, dan harus dihabiskan maka saya akan membeli kamera Leica dan lensanya.... hahahaha, saya bukan orang suci yang akan mengatakan akan menyumbangkan semuanya untuk orang miskin. Saya hanyalah bukan socialitee... hihihihi...

So segala status dan barang branded itu akan kembali ke ketiadaan disaat pemiliknya terbujur kaku tidak bernyawa dan kembali ke haribaannya. Mengapa pula kita harus dipusingkan dengan keinginan mengoleksinya, membuang uang hanya untuk mengelus-elus barang yang mahal itu. Beeeuuuuhhh, ngapain menambah penghasilan untuk para designer kelas internasional itu. Mereka sudah kaya... dan menjadi socialitee? rasanya masih belum ada keuntungan lain kecuali nampang di majalah dan saling membanggakan status masing-masing.

Kontradiksi lain diri saya adalah kagum pada seorang Anna Wintour. Otak dari majalah Vogue, dia menyukai barang-barang bermerek tapi benar-benar menggunakannya. Dia sangat senang memakai baju branded karena senang, nyaman, bukan untuk menunjukan pada orang lain dia bisa beli baju itu. Semua barang branded yang dimiliki Anna Wintour adalah kebutuhan sehari-hari, karena itulah terasa jadi wajar dan normal. Itu yang menjadikan dia anggun dan smart dalam penampilannya, itu juga yang membuat saya masih tega membuang rupiah untuk selembar baju dengan branded menengah saja, karena membuat penampilan kita indah dan menyenangkan untuk dilihat.

Sunday, January 10, 2010

There is a diamond

Dan tiba-tiba mood naik lagi, happy lagi, batu di dalam hati sudah banyak berkurang beratnya. Fuhhh... selalu begitu, naik-turun, naik-turun. Pagi ini bangun masih dengan sejuta kilo di dalam hati. Padahal burung-burung bercuit-cuit riang di jendela. Sementara di dalam hati mengerut dan berharap untuk bolos saja dari kantor dengan semua kewajiban yang menggunung. Bahkan pikiran untuk resign terlintas berkali-kali. Ingin meninggalkan kota ini secepatnya dan tidak kembali lagi.

Tapi harus realistis, sayapun menggeret pantat berat ini ke kamar mandi. Tetangga udah beres cibang-cibung. Ok, kewajiban pertama menyetor sisa metabolisme sehari kemarin, terus menunduk dan mengguyur segayung air ke kepala, tambahkan shampoo dan gosek2.... fuh, lumayan kesegaran mulai masuk ke urat nadi. Yup, akhirnya bisa mandi dengan layak dan mengembalikan kesegaran tubuh.

Dan terimakasih sebuah dialog kecil dengan mitra, lebih pada diskusi tentang hal pokok, mengembalikan energi saya, mengembalikan semangat saya, mengkatrolnya naik dari kegelapan dasar sumur. Syukurlah-syukurlah. Walaupun saya tidak begitu mahir bergaul, tapi saya memang membutuhkan orang lain sebagai sparring partner. Harus nyata, saya tidak begitu mahir kalau bicara lewat telpon.

Fuhhh... there is a diamond and there is a stone day in your life.

Tak tentu tujuan

Kenapa ya selalu ada episode dimana aku sangat tak bersemangat untuk hidup. Semua hal perlahan menjauh meninggalkan diri ini. Semua hal perlahan menjadi bayangan yang tak berarti.

Seperti orang yang patah hati, segalanya terasa hambar. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, kerja tak tenang. Penyebabnya hanya satu karena kesepian tidak ada teman. Saya jadi tahu hukuman terberat adalah di dalam sel isolasi, tak berteman, depresi dan semua hal menjauh.

Kebayang kan dalam penderitaan edmond dantes sebelum ketemu abe faria. Dan pertemuan dengan satu orang, percakapan dengan satu kawan yang menyelamatkan mereka.

2 hari kemarin dengan niat menghibur diri saya menonton serial korea, the painter in the wind, kisah tentang pelukis perempuan di jaman perempuan haram menjadi pelukis. Dia harus menyembunyikan identitasnya dan hidup menjadi laki-laki. Sayang kisahnya tragis berawal dengan kehidupan ramai dan berakhir sendirian. Hiih, bukannya menghibur malah memicu mimpi yg nggak2. Aaah... Akhirnya penghiburan satu2nya hanyalah blog ini saja.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, January 06, 2010

Jalan Hidup

Karir seseorang memang berbeda-beda. Tapi perbedaan saya dengan teman-teman kuliah dulu amat sangat lebar sekali. Masalahnya mereka semua mengikuti jalur karir normal pendidikan yang kami ikuti sementara saya melenceng jauh. Masalah lainnya sementara mereka semua sudah mempunyai keluarga dan saya masih menjadi atom radikal bebas. Susah juga nyambungnya kalau begini.

Jika hidup bisa diulang sekali lagi tebak jalur mana yang akan saya ikuti? Tetep jalur sekarang dong. Saya betul-betul mencintai pekerjaan saat ini. Sesuai dengan jiwa dan tarikan batin. Kalau mengikuti jalur normal, mungkin saya akan kaya tapi sekaligus menjadi robot yang melakukan hal-hal normal. Tidak ada itu hidup diatas roller coaster. Kadang naik-kadang turun. Ga bakalan bisa marah sampai teriak-teriak dan pengen nangis karena birokrasi. Ga bakalan bisa diskusi mempertahankan pendapat sampai dorong-dorong jidat (hiperbola ini sih). Dan saya rasa gaji dari kerja saya sekarang ini lebih dari lumayan.

Kalau saya masih belum tampak mapan (ga punya rumah, ga punya mobil) alasannya bukan karena tidak mampu tapi karena malas bertanggung jawab. Lha rumah kan perlu dirawat, mobil juga perlu dipiara juga. Padahal sampai sekarang kan masih belum jelas saya mau tinggal dimana. Lagian kalau melihat lalu lintas saat ini rasanya masih sangat mengerikan untuk membawa kendaraan sendiri. Sadis deh tingkah laku pengemudi yang ga mau kasih kesempatan pada pengemudi lain. Jadi beginilah saya, kemana-mana masih suka pakai angkot murmer.

Keadaan lain yang suka bikin saya tidak nyaman adalah kalau orang menanyakan berapa gaji saya. Iihhh... itu privacy kaleee. Bukan sesuatu yang layak untuk diberitahukan pada orang-orang, ga enak hati aja sama yang gajinya jauh dibawah saya. Yang saya syukuri bukan gaji besar, tapi karena saya ga punya hutang pada orang lain. Yah bebas hutang dan tidak punya kreditan adalah hal yang menyenangkan.

Ngomong-ngomong kreditan, kalau pas saya lagi belanja di kota-kota besar biasanya orang-orang tuh banyak yang bayar pakai kartu kredit ya. Paling lucu deh kalau mereka sudah membuka dompetnya, jreng-jreng.... CC dari berbagai bank terpampang di sana. Suka speechless aja. Gile bener, kalau memiliki 3 CC aja udah 500 ribu-an melayang tiap tahun. Sayang banget uang keanggotaannya...pedit deh lo.

Pernah dulu saya tanyakan sama temen yg punya banyak CC apa ga berat buat keuangan mereka dengan memiliki CC sebanyak itu tp mereka bilang kan cicilannya kecil tiap bulannya. Apaaa??? Cicilan sih kecil, tapi utang pokoknya gimana? Makanya saya tuh baru belakangan aja punya CC, itupun bayar langsung 100%, jadi seperti dapat penangguhan bayar aja gitu (penting kalau gaji belum keluar). Dan ga berani apply lebih dari satu bank.

Begitulah dijaman yang penuh perhitungan ini kita mesti bijak dalam memilih pekerjaan, membelanjakan uang, tutup kuping sama komentar orang yang menyuruh kita mengikuti arus utama manusia hidup.

Kenali kelemahanmu

Weakness: detail and creativity

Saya ini paling gampang bosan, kerennya attention deficit. Hal yang bisa saya lakukan dengan konsentrasi tertinggi hanyalah membaca atau nge-game. Sudah bagus kalau bisa mengerjakan hal-hal lain diatas 30 menit. Biasanya 30 menit adalah batas ketahanan saya untuk melakukan suatu hal yang rutin dan rumit.

Saya ini seorang generalis tulen, dengan kebiasaan berpikir mencari benang merahnya. Ga doyan yang rumit2. Kalau ada yang curhat kayaknya sih saya diem dan mendengarkan dan memberikan feedback berupa anggukan, dehem atau ya-ya, sementara otak sedang memilah mana data yang penting mana data yang hanya hiasan saja. Dan Voila, saya mendapat gambaran besar dari yang orang itu katakan. Setelah itu kalau orang tersebut masih meneruskan curhatnya, ya sudah ga didengerin dengan serius lagi. Inilah kelemahan saya, ga doyan detil.

Kadang serasa gila kalau melihat teman saya yang melakukan pekerjaan dengan detil. Misalnya waktu print laporan dan kemudian ada hal-hal minor yang dia perbaiki seperti ga ada border etc. Kalau saya sih cenderung membiarkan saja, selama detil tersebut hanya asesoris belaka. Dulu ada tuh teman yang scan foto berkali-kali dan mengubah settingan sampai tepat apa yang dia mau. Whuah, asli saya tinggalin dia melakukannya sendiri, males banget ngeliatnya.

Kelemahan kedua saya berhubungan dengan kreatifitas, misalnya mengarang bebas atau mendeskripsikan diri sendiri dalam .... kata misalnya. Mati aja tuh. I'm not a wordsmith. Makanya paling susah kalau disuruh bikin letter of intention. Mak jan...Tapi harus dilakukan dong. Aduh deadline semakin dekat dan belum ada ide di otak saya. Parah banget...

Tapi mencoba kembali berpikir, tidak ada hasil kalau tidak berusaha. Sudah bikin saja, setelah itu serahkan pada nasib saja. (tuu kan.... kemauan dan daya juang yang parah).

Akhir-akhir ini saya diserang rasa cemas berlebihan karena beberapa tasks belum selesai juga goal pribadi, sedangkan waktu sudah berterbangan (time flies maksudnyeeee). Managemen waktu yang tidak bagus sekali... woi cepet kerjakan apa yang bisa kau kerjakan bukan cuma blogging & nge blogwalk, dasar dodol.

Beginilah nasib orang yang tidak mendapatkan break. Kerja ga bener, istirahat ga bener, apa maunya sih ni orang....jiakakakaka.

((((((((KERJAAAAAAAA)))))))))))

Tuesday, January 05, 2010

Kutukan Jerry

Sebagai perempuan hanya satu yang bisa dilakukan kalau melihat tikus lari ke arah saya, berteriak sampai mencapai nada tertinggi. Spontan, seakan ada bimbingan tak kasat mata, plus kaki di angkat tinggi-tinggi ke atas kursi. Sedangkan dalam otak berkelebat bayangan kaki2 kurus bercakar menaiki betis, hiii....

Alkisah suatu hari yang di saat kami sedang asyik dengan laptop masing2, saya melihat gerakan aneh di pintu ruangan kerja. Saat itu di dalam ruangan perempuan berdua. Saya melirik dan melihat penampakan ...

"TIKUUUUSSSS...!!!!" Spontan saya berteriak, dan teman saya langsung memanggil kolega pria minta diusirkan. Tapi kawannya Jerry ini malah lari ke dalam ruangan dan langung menuju ke arah saya. Tanpa sadar saya menjerit kencang dan menarik kaki tinggi2. Tikus kaget dan berbelok ke arah teman saya yang spontan menjerit juga sambil mengangkat kaki. Si tikuspun menjadi tambah lari tak jelas arahnya yg memicu kami menjerit kembali. Sampai akhirnya kita berdua sadar sudah melakukan hal yg ga masuk akal. Dan kolega pria langsung mengambil alih peranan menggembala tikus ke luar ruangan. Kebetulan lantai tempat kerja ada dilantai dua dan ada pintu menuju atap, kesanalah tikus malang itu berlari.

Laporan pandangan mata teman saya tikusnya tampak berdarah dan kena heat stroke. Kasian dan ga tega.... (Halah geblek deh, tadi jerit2 sekarang malah kasihan.)
Tak lama ada burung yang memburunya, kok tambah kasian. Ujung2nya kami minta driver untuk membunuh saja tikus itu.

Kejadian itu terjadi menjelang natal. Dan tiba2 di malam tahun baru kamar saya kedatangan tamu tak diundang. 2 tikus kecil coklat asyik berkejar2an seolah-olah kamar saya adalah dufan buat mereka. Sialan, ga liat apa ada manusia di situ. Mereka sepertinya masuk melalui celah pintu kamar kos yang lumayan besar untuk ukurannya. Kali ini saya tidak menjerit karena ukurannya memang mini banget jadi malah terkesan lucu. Tapi potensi mereka bisa merusak, mencabik buku dan kertas di kamar saya, gawat. Tapi juga saya tidak tahu bagaimana mengusirnya. Apakah 2 tikus ini merupakan kiriman dari roh tikus besar malang yang mati penasaran itu ya?

Asli takjub juga melihat cara mereka masuk ke kamar melalui celah bawah pintu, kayak mobil lagi slalom test... Ya sudahlah, selama mereka tidak melakukan kerusakan dan beranak pinak, mereka akan saya biarkan. Tapi kalau jerry2 ini tambah banyak kayaknya harus hire kucing yg ga bego kayak Tom untuk mengusirnya. Huh... Cari kucing dimana ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT