Tuesday, October 25, 2011

SMtown NYC 2011

Di Indonesia mana saya sempat nonton pertunjukan seni, saya memilih beli CD dan menikmatinya di rumah. Kegiatan luar rumah yang saya nikmati hanya nonton film di bioskop. Nonton konser bukan kegiatan yang menarik untuk saya. Saya memang bukan konsumen yang gampang dipuaskan. Nonton pertunjukan kelas atas, selain mesti pakai baju bagus, mahal pula tiketnya. Pertunjukan yang cukup rajin saya datangi hanya Java Jazz, itupun kalau ada teman jalan. Sempat ngences saat Phantom of the Opera main di Singapore tapi tidak bisa cuti.

Sejak tahun lalu saya mulai menggila, nonton berbagai pertunjukan seni. Balet udah 3 kali, kalau orchestra sih rutin diadakan oleh Uni, tinggal menyisihkan waktu untuk nonton. Film independent dan film jadul juga saya tonton di Uni. Ditambah dengan opera dari China. 2 hari lalu malah ngotot nonton SMtown di tempat pertunjukan bergengsi di US... Madison Square Garden. Suatu fussion yang menarik, nonton TVXQ di tempat top. Pengalaman mengesankan jadi double.


Apresiasi dari audience bukan tepuk tangan... tapi teriakan yang bikin telinga pengang. Orang sudah ga ada jaim-jaiman lagi, dan saya larut ke dalam histeria massa. Saya rasa semua artis yang pentas malam itu menampilkan penampilan yang terbaik. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan TVXQ... dan mata saya terhipnotis pada Changmin. Energi yang dimilikinya meledak di panggung malam itu. Bukan hanya Changmin, Yunho dan back dancernya sama-sama memberikan pertunjukan terbaik di panggung malam itu. Tanpa mengurangi respek pada kerja keras artis lain, karena saya memang datang untuk TVXQ, karena saya memang fans TVXQ, dimata saya (yang mungkin sangat subjektif ini, penampilan TVXQ mengaburkan ingatan saya pada pertunjukan sebelumnya). Saya masih lumayan ingat penampilan SuJu, yang membernya seperti kutu loncat aktif bergerak kesana kesini, tapi level ledakan energinya lebih rendah dari TVXQ.





Perasaan saya campur aduk melihat pertunjukan TVXQ. Hanya mereka yang nonton langsung bisa merasakan energi yang meluap itu. Beda banget dengan nonton fancam (ya iyalah). Tadinya saya mengira dengan nonton live, akan menurunkan kadar ketertarikan saya pada TVXQ, tapi malah sebaliknya jadi makin nge-fans dan malah ingin nonton konser mereka. Ga puas kalau hanya nonton SMtown, saya bahkan sempat menggerutu melihat artis lain yang terus menghangatkan panggung, sampai curiga jangan-jangan TVXQ tidak muncul di panggung. Sejak mereka masuk ke panggung sampai keluar panggung, saya selalu berdiri. Kurang puas kalau nonton sambil duduk saja. Dan langsung kecewa saat pertunjukannya berakhir... kok hanya sebentar? Hahaha... fans geblek. Saya pulang ke tempat menginap sambil kuping masih berdenging, di dalam ingatan saya memutar ulang semua aksi Changmin di panggung.



Monday, October 24, 2011

Nonton TVXQ live!

Hmmm... not very well prepared jadi cuma dapat setengah Rising Sun... Maximum... Mirotic juga waktu TVXQ baru masuk dan lagu akhir... kyaa!! Melihat TVXQ live... Epic!! Sekarang lagi upload video, tapi seperti biasa minta ampyun lamanya, padahal cuma video 2 menitan. Karena kena sorot lampu jadi tidak bisa membuat foto yang bagus. Sebelnya lagi, pas baca di FAQ nya MSG dibilang ga boleh bawa kamera DSLR dengan lensa tele. Huh... padahal ga ada pemeriksaan sama sekali.... hiks.... tertipu.

Tapi gapapa senengnya masih berasa sampai sekarang. Sejak awal tahun ini kan nge-fans dengan Changmin (iya Changmin... TVXQ ada di tempat kedua... maaf-maaf-maaf!) suaranya ok, plus body dan tampangnya menyenangkan untuk dilihat plus kejujurannya itu lho, ga ada jaim-jaiman atau berniat cari perhatian fans secara berlebihan.

Karena saya bosenan, biasanya tidak terlalu lama saya suka banget dengan artis (mo penyanyi atau aktor) ga terlalu lama biasanya ngefans dengan yang baru. Dan ngefansnya saya juga tidak sedalam nge-fans ke Changmin. Karena semua hal bisa dimanipulasi secara virtual, saya penasaran setelah melihat mereka langsung aksi panggung apakah perasaan saya akan berubah.
Pertunjukan mulai jam 7.30 berakhir 11.30 ... total performans TVXQ palingan 10-15 menitan. Duuh... sedikit amat alokasi waktunya... saya lumayan sebal juga karena di panggung nongol SNSD lagi, f(x) lagi, SHINee lagi, Suju lagi.... beuuh... Suju paling lumayan dance maupun performancenya dibanding SHINee... yeah saya memang suka lagu yang benar-benar lagu bukan rap ataupun hiphop. BoA enak dance-nya tapi saya tidak tune in dengan lagunya. Kangta bawa ballad jadi kebanyakan kalem, dia cuma dance sekali, performa ok tapi.... tetap dibawah TVXQ buat saya. SNSD dan f(x) ... ga saya banget baik lagu maupun dancenya, jadi kalem aja nontonnya. Walaupun baru saya sadar si tomboy Amber ternyata cantik sekali begitu di panggung. Dan saat f(x) performed jelas banget dukungan fansnya, bahkan melebihi SNSD. Sayangnya TRAX ga performed. Heechul dan Siwon juga absen. Kualitas penampilan tampang cowok jelas menurun (hihihihi).

Akhirnya setelah lama nunggu terdengar genta dipukul dan lampu berwarna biru menyinari di panggung gelap, tahu-tahu Changmin dan Yunho sudah menggantung.... kyaa-kyaaa-kyaaaa... penonton bergemuruh dan nyaris berdiri semuanya. Begitu Changmin masuk ke radar pandangan mata saya, eksistensi Yunho dan back dancernya memudar.... saya seperti memakai kacamata kuda hanya bisa melihat sosok Changmin di panggung. Asli saya ingin bisa ngefans Yunho setara dengan Changmin, tapi kenyataan berkata lain. Mirotic menggebrak panggung pertama, whuahhh... kualitas dance-nya berkali lipat dari artis lain yang dancenya bagus  di video, tapi kurang chemistry di panggung.

TVXQ dan Beat Burger... ahhh... dancenya sama plek dengan dance di video mereka. Panggung dikuasai dengan apik. Selesai Mirotic kalau tidak salah nyambung ke Maximum, terus disambung B.U.G atau KYHD (lupa... urutannya). Sempat disela oleh salam dari mereka, yang dijawab dengan teriakan bergemuruh dari audience (saya ikutan tentunya), yang entah berapa decibel suara di dalam gedung saat itu, telinga saya sampai kesemutan kok nonton SMtown. Setelah itu disela dengan BoA (lagi) dan group lain... dan kemudian mereka muncul lagi dengan Rising Sun..... Uggghhhh.... Changmin dan Yunho menggila lagi di panggung.... Rock you!!

Tahu-tahu lagu Hope-nya HOT terdengar... ahhh... sudah sampai penutup. Changmin lucu banget di lagu akhir itu. Energi dalam tubuhnya masih tersisa dan dia ada dipanggung sendirian, tapi super aktif.... sementara orang-orang sudah maju ke depan. Kamera saya pun terfokus pada Changmin saja, beberapa kali Changmin melambai ke sisi panggung saya... sambil tersenyum lebar yang kata orang sini "grinning from ear to ear". Ahhh... ternyata saya beneran nge-fans dengan Changmin. Suara Changmin terdengar husky (mild) saat bicara di panggung. Jadi pengen nonton concert khusus TVXQ doang... ga puas nonton TVXQ di SMtown, terlalu sebentar.

Dan untuk saya TVXQ yang sekarang adalah the best TVXQ... hasil latihan yang disiplinnya mirip disiplin tentara baik dance dan nyanyinya. Mereka artis level international, jauh melampaui kualitas artis lainnya. Terimakasih Changmin & Yunho & Beat Burger... you rock, my men!!






Thursday, October 20, 2011

Holiday season

Saat bulan Oktober sudah mendekati ke akhir, berarti holiday season sudah mendekat. Waktunya shopping... ehmmm bukan buat saya, tapi buat orang US...hihihi... selain karena pergantian musim. (kubur baju musim panas dan beli mantel baru untuk winter, sekali lagi ini tidak berlaku untuk saya). Tapi berhubung saya akan ke NY, tidak ada salahnya beli satu dua barang, kalau ada yang menarik disana. Ok, stop ngelanturnya. Akhir bulan ada Halloween, November adalah Thanksgiving, Desember ada Natal dan Tahun Baru. Toko-toko mulai giat promosi supaya barangnya laku. Untung juga di Atlanta rada jauh ke pusat pertokoan, jadi godaan buka dompet mengecil. Lagipula saya sudah belanja tiket pesawat, hahaha.... Dan sekarang pusing muter otak buat nyari dana bayar hotel di San Francisco, bulan December nanti. Ah yang penting tiket udah ditangan, jadi harus pergi... lagian bego aja kalau ga sampai jalan-jalan disini. Mau ga mau mesti mengorek tabungan nih.

Karena ini tahun terakhir saya disini, saya mau menikmati suasanya sepenuhnya. Lagian saya utang hadiah buat teman saya, duh... beli apa ya buat dia? Biarpun saya ga natalan tahun lalu dia kasih hadiah yang lumayan ada harganya. Sedangkan saya cuma kasih dia buku masak karena ga nyangka aja dia bakal kasih hadiah. Puter otak!! Makanya besok di NYC mau sekalian lihat-lihat barang siapa tau ada yang menarik.

Buat saya sendiri, dengan melihat harga Kindle yang turun drastis, jadi pengen beli, dan akan bisa beli banyak buku tanpa kuatir bawanya, tinggal nyari versi Kindle. Sekarang sih saya benar-benar membatasi beli buku, karena ga mau repot saat pulang nanti. Kalau buku novel yang tidak menarik sih tinggal dibuang aja. Tapi textbook dan buku yang menarik lainnya sayang kalau ditinggalkan. Dikirim via pos, mahal, jadi bagus ga beli buku...sigh!

Saya jadi inget percakapan saya dengan ibu di masa lalu saat saya sudah mau lulus kuliah. Ibu menanyakan rencana saya kalau sudah lulus, saya waktu itu sudah bilang tidak mau jadi pegawai negri, tapi mau kerja di swasta saja. Terus tidak akan beli rumah dulu tapi mau menabung untuk jalan-jalan ke luar negri. Sebenarnya jarang banget saya ditanya rencana di masa depan oleh orang tua, mereka membebaskan saya untuk memilih jalan yang saya inginkan. Dan begitu ibu mendengar omongan saya, dia tahu anaknya pemimpi ulung yang tidak tahan diam di satu tempat. Balasannya singkat, iya didoakan supaya terkabul katanya. Sekarang saya mikir, kira-kira orangtua saya menyesal tidak membiarkan anaknya hidup bebas seenaknya. Sampai sekarangpun saya masih nebeng alamat permanen di rumah orangtua, walaupun kerja dimana-mana tetap tidak punya alamat tetap, karena hanya nge-kost atau ngontrak rumah saja. Dan diantara keluarga inti sayalah yang paling banyak jalan di tingkat nasional maupun internasional. Adik bungsu saya, baru berani jalan akhir-akhir ini. Dan masih level p Jawa, duh padahal dia cowok lho. Semangat jalan saya diturunkan dari kedua belah pihak. Ayah saya sendiri waktu mudanya sering tiba-tiba ngabur jalan sendirian sampai ke Jawa Tengah, sedangkan dari pihak ibu: kakek, nenek dan kakek buyut juga merantau dari tempat tinggal mereka menjelajah nyaris semua provinsi di Sumatra. Gimana saya ga jadi gatal kaki dan mengikuti jejak mereka. Saya suka membayangkan seandainya saya sempat ketemu kakek buyut sekarang (pakai mesin waktu misalnya) mungkin kami punya banyak hal yang sama untuk diperbincangkan, dan saya juga membayangkan betapa serunya menceritakan perjalanan saya pada nenek. Hiks... kangen dengan alm. nenek.

Wednesday, October 19, 2011

Weekend in NYC

Sudah hari kamis, lusa berangkat ke NYC, minggu nonton SMtown. Mulai ga konsentrasi dengan urusan sekolah, padahal ada midterm biostat hari selasanya. Satu-satunya kesempatan belajar adalah besok, atau textbook itu mesti diboyong ke NYC.

Berhubung suhu sudah mulai turun dan hujan mulai sering, cek ramalan cuaca dulu. Weekend di NYC diramalkan sunny dan hanya 60F. Sip, ga perlu bawa raincoat cukup trenchcoat aja, dan tidak perlu sibuk nenteng payung.

siippp cuaca mendukung untuk jalan-jalan...

Tuesday, October 18, 2011

Bohong itu Tidak Gampang

Hari ini saya ketemu suami teman di kampus. Teman saya baru akan imigrasi ke sini akhir tahun ini. Sayang pertemuan hari ini membongkar satu lagi kebohongan teman saya. Saya terus terang agak menjauh dari teman ini, karena sifat bohongnya dia itu kronis. Yang susah saya kalau ada yang mengkonfirmasi kebohongan dia. Jadi kalau ga terlalu erat hubungannya malah enak, tinggal bilang tidak tahu saja pada yang nanya. Sebenarnya sudah banyak yang tahu hobi bohongnya itu. Dan info yang terakhir itu dia bilang akan pindah ke sini karena dia masuk ke salah satu organisasi pemerintah sini. Tapi sebego-begonya saya, karena uni saya punya hubungan erat dengan organisasi itu maka saya tahu dong birokrasinya. Jadi sejak awal dia bilang keterima disitu, saya sudah sangsi. Dan hari ini entah kenapa saya iseng nanya ke suaminya dan saya jadi kecewa karena jawaban suaminya membuat kesangsian saya terkonfirmasi. Duh... kenapa dia mesti bohong gitu sama saya sih? Saya tidak mengerti apa bohongnya itu keadaan pathologis atau kebiasaan saja. Saya sendiri bukan orang yang suci ga pernah bohong.

Sebagai manusia biasa saya akui beberapa hal saya sembunyikan, tapi memang hal-hal yang tidak layak jadi konsumsi publik.Tapi untuk masalah yang berkaitan dengan CV dan pengalaman kerja tidak ada yang bohong. Alasan resign dari satu pekerjaan adalah salah satu contoh kebohongan saya. Padahal saya ga betah di satu tempat kerja, tapi saya bohong bilang ke bos pengen deket ke orang tua supaya bisa jaga mereka. Kalau ada yang iseng nanya status saya di perjalanan, kalau saya ga suka atau ga percaya sama orangnya saya akan berbohong tanpa basa-basi, tanpa berkedip. Saya bisa create satu profile palsu untuk orang itu, termasuk nama dan alamat  yang palsu juga... Tapi saya tidak akan bisa dengan mudah berbohong pada orang-orang yang dekat dengan saya.

Saya hanya berharap teman saya itu bisa berubah sifat bohongnya, karena tidak akan enak hidup di negara orang, menikah dengan orang asing yang berbeda budaya dan kebiasaannya, berbeda nilai dan visi. Tadi aja suaminya sudah sedikit curhat dia bilang bakal rumit juga mencarikan kerja untuk istrinya. Saya cuma menangkap isyarat untuk berada di luar jangkauan teman saya, bisa gawat kalau saya dijadikan bumper oleh teman saya kalau mereka sedang berada dalam konflik. Ga pengen terlibat konflik pasangan, ini ibarat gajah dan harimau berkelahi, pelanduk mati ditengah-tengah...




Monday, October 17, 2011

Bingung

Kalau saya menatap wajahnya dia akan menunduk, memalingkan muka, atau pindah ke lokasi yang ada penghalangnya.
Lapang pandang perempuan lebih dari 180 derajat, lebih luas dari lapang pandang laki-laki.
Jadi mata saya mungkin menatap layar komputer, tapi saya menangkap dia sengaja memandang saya saat naik tangga.
Kelakuannya bikin saya bingung.

- lagi ga pengen curhat panjang dan lebar

karena hati saya gedebak-gedebuk ga jelas rasanya saya perlu mengeluarkan semua perasaan. (tapi saya juga bersin-bersin, jangan-jangan mau demam ni ~ ahh.. stress bisa memperburuk kondisi tubuh, udah keluarin aja semua unek-unek itu).

Saat saya mencari kompie yang kosong, yang available cuma kompie yang menghadap ke tangga. Sempat juga nyari ke bagian yang biasa tapi full, ada sih yang kosong cuma saya malas ngelewatin orang, sedang kompie yang menghadap tangga itu ada dipinggir dan sebelahnya kosong. Dan saat saya jalan menuju ke meja itulah saya melihat dia di salah satu sudut sedang menatap layar kompie. Ga tahu apa dia ngeh saya duduk di situ atau tidak.

Ga lama setelah buka kompie, fellows tahun pertama dari Meksiko yang tinggi dan cute, menanyakan tugas salah satu kelas pada saya. Kami chatting sejenak, dia lucu anaknya, tinggi banget tapi baby face dan lembut. (Dia tahu ga ya? Maunya saya, supaya dia merasa sedikit sebal dong). Dan malam ini saya berharap gedebukan di jantung karena terkoneksi ke perasaan dia yang lagi mikirin saya. (berilusi seperti ini tidak akan menyakiti siapapun kecuali diri saya sendiri bukan?)

Dan di akhir hari ini cuma bisa mengingatkan diri bahwa saya sudah menjalani sebagian hidup ini sendirian. Tidak gampang untuk menaklukan iri pada orang-orang yang punya pasangan. Dan tidak mudah untuk tidak mensubstitusi cinta yang saya cari dengan pertemanan. Tapi mau gimana lagi, saya juga tidak punya keberanian dan kepercayaan diri untuk approach dia. Jadi yaah... terima resiko saja, hidup menjadi orang bego. Waktu saya di negara dia pun sudah tinggal hitungan bulan. Jadi ga perlu dipikirkan, kalau bisa melihat dia, saya euphoria, dan hari terasa lebih cerah. Kalau tidak melihat dia (seperti 2 minggu terakhir ini) juga ga perlu down, masih banyak hal yang harus saya lakukan bukan daripada mental down dan tidak mengerjakan apa-apa.

totally bodoh dan pathetic... tapi... weekend ini saya akan menikmati kota besar dan nonton SMTown... so rasanya tidak terlalu buruk situasinya bukan?

Thursday, October 13, 2011

Point of No Return for TVXQ


Keluarnya album terbaru ini seharusnya membuat fans lama TVXQ sadar bahwa ada perubahan seiring waktu. Yang lalu sudah jadi sejarah walaupun ex-membernya masih ngotot ingin memakai nama group yang mereka campakan. Album baru merupakan babak baru dan sudah melewati point of no return. Grace period sudah lewat, kawan, jadi pintu kembali tampaknya akan sukar untuk dibuka.

Saya tentu lebih senang dengan formasi baru ini. Karena kedua orang itu akhirnya bisa mengeksplorasi kemampuan mereka setinggi-tingginya. Mereka berani keluar dari zona aman, dan bekerja keras menciptakan image baru dan performance yang sempurna. Mereka berdua saling menyesuaikan kelebihan secara harmonis dan kelemahan yang mereka milikin mereka coba ubah.

Tehnik menyanyi Changmin sejak awal memang selalu berubah, dari satu album ke album lainnya selalu meningkat, tapi hanya di spesialisasi nada tinggi. Yunho karena jatah menyanyinya sedikit dan lebih ke dance, sulit untuk dilihat kemajuannya saat mereka masih berlima. Setelah mereka duet, Yunho meningkatkan kualitas tehnik menyanyinya dan mengejar kemampuan Changmin, sementara Changmin selain mencoba nge-rap juga meningkatkan dance-nya. Changmin tidak lagi bersembunyi dibelakang member lain saat diwawancara, mereka hanya berdua, tentu dia harus menyumbangkan suara dalam setiap wawancara.

Saya membeli album mereka karen sangat beda dengan genre musik yang diusung artis Korea lain. Walaupun saya suka banyak lagu pop Korea lain. Sama saja dengan musik Jepang, saya hanya beli L'arc-en-ciel, walaupun suka dengan SMAP dan Arashi.

Dan ga nyesal beli album ini, kualitas menyanyi mereka matang, ekspresinya juga bagus, membuat mood kita enak. Katanya mereka akan mengeluarkan single baru di bulan November, tapi saya belum berminat pre-order, dompet masih babak belur gara-gara beli 3 versi TONE first edition. Haha...

foto diatas saya crop dari booklet mereka.



Barbie syndrome

Standard cantik itu selalu berubah-ubah sepanjang masa. Indikator cantik untuk ukuran tubuh saat adalah gepeng kurus kerempeng seperti badan model alias Barbie syndrome. Disclaimer: Barbie syndrome istilah iseng saya, tidak ada legalitasnya. Penyakit yang berkaitan dengan berat badan, anorexia dan bulimia sudah banyak dikenal orang. Study ilmiah sendiri mengatakan bahwa lebih dari 50% perempuan tidak puas dengan ukuran tubuhnya. Banyak cara dilakukan supaya kurus, mulai dari diet, minum obat, olahraga, sampai operasi. Sayangnya penelitian terakhir menunjukan bahwa mereka yang BMI >35 atau BMI <18 sama-sama meningkat resiko kena penyakit jantung. Dan mereka yang overweigth BMI 25 - <35  malah terbukti lebih rendah resiko kena penyakit jantung. Tapi mereka yang overweight tapi aktif bergerak dan kurus aktif bergerak berada di level yang sama untuk terlindungi dari penyakit jantung. Whuahahaha.. betapa bahagianya saya dengan BMI di range overweigth dan rajin jalan kemana-mana. Kesimpulannya bukan masalah di berat badan tapi pada kegiatan fisiknya.

Saya mau dimana-mana pun lebih senang jalan kaki dari pada naik kendaraan. Walaupun di Bandung tidak begitu aman untuk pejalan kaki, ga ada trotoar dan motor yang sering menggunakan area untuk pejalan kaki. Tapi sedapat mungkin saya jalan kalau jaraknya masih bisa ditempuh dengan kaki. Walaupun sering kena sindiran tukang ojek/angkot yang menganggap saya pelit. Demikian juga di luar Jawa, saya selalu memilih lokasi tempat tinggal sedekat mungkin dengan kantor, jadi tidak perlu transportasi, cukup jalan. Karena pulang pergi kantor sering jalan, banyak mitra yang menganggap saya sedikit aneh.

Di Atlanta saya tambah sering jalan karena transportasi publik jarang. Pertamanya berat banget, karena daerahnya berbukit, kalau pas dapat tanjakan lumayan juga, apalagi waktu summer. Teman-teman saya yang berasal dari luar US, paling malas jalan, mereka mengandalkan shuttle, dan paling ketat melihat jadwal shuttle bus kampus. Pas weekend, pada mengeluh karena kebanyakan shuttle bus nya libur, sehingga pilihan mereka cuma 2 naik bus umum atau jalan. Mereka ini yang suka nanya, kalau belanja gimana caranya? Kalau saya jawab jalan, muka mereka suka tersiksa... hehehe... maklumlah apartemen mereka bertetangga dengan supermarket.

Keuntungan jalan ini satu, bikin jantung kuat, ngebandinginnya gampang, apartemen saya ada di lantai 3, nah saya sih enteng aja naik tangga, teman-teman mampir sering banget ngos-ngosan sampai di lantai atas. Bikin saya ngakak melihat muka mereka yang memucat. Duh... baru 3 lantai gimana kalau sepuluh lantai? Satu orang malah nanya, emang ada lift? huahauahauhaaa.... 3 lantai pakai lift bukannya pemborosan yak? Karena yang pertama mampir badannya rada subur, saat itu saya anggap kondisi saya biasa saja, tapi setelah terbukti banyak yang ngosngosan, baru deh saya ngeh keuntungan dari jalan kaki itu. Sekarang ini yang harus saya lakukan adalah mengikis lemak yang tertimbun di perut, mesti rajin berenang ... gaahhhh... kenapa masih malas ya?

Tuesday, October 11, 2011

Award kapitalis

Untuk mereka yang ngefans dengan artis Korea, menjelang akhir tahun semakin ramai dengan berbagai upaya fans medongkrak popularitas artisnya. Mulai dari ngevoting gila-gilaan sampai beli album dalam jumlah besar agar di akhir tahun artisnya bisa mendapatkan award. Dan dengan globalisasi di dunia, belanja online, dengan mudah kita bisa kok pesan CD langsung, bahkan sampai yang first edition dan bukan bajakan (kalau belinya di situs terpercaya).

Untuk aktor dan aktris biasanya lebih sehat cara awardnya, tidak sampai melibatkan uang, hanya perlu waktu untuk voting gila-gilaan. Tapi beda lagi untuk idol,  berbagai proyek beli album dilakukan disini, plus voting. Saya cuma bisa nyengir karena semakin banyak kegilaan ini semakin untung dong produser atau promotornya. Padahal mereka juga sudah melakukan berbagai trik kapitalis supaya fans beli lebih dari satu album. Sekali keluar album atau single baru bukan hanya satu versi tapi beberapa versi.

Untuk proyek award biasanya dipilih versi paling murah, yang minimal harganya $16. Dan fans akan teriak-teriak, ayo dong dukung cuma $16 ini sekali makan steak aja bisa lebih dari $20. Tapi saya tidak tertarik untuk ikutan gila. Lha sebagai fans yang baik saya sudah dukung dengan membeli semua versi album barunya, saya beli CD OST dramanya tidak satu bahkan 2, saya beli singlenya, saya beli re-package album sebelumnya sampai 2 dan saya beli album aslinya (walaupun kasus yang terakhir terjadi karena paketnya nyasar ke kantor apartemen, saya yang ga teliti ngetrack pengirimannya, langsung pesan baru, padahal ada 2 paket bertengger di kantor manajer apartemen). Tapi gpp, rela aja karena saya mengapresiasi karya mereka.

Proyek beli album untuk mendongkrak penjualan supaya dapat award, menurut saya kasihan artisnya. Mending mana album laku 500,000 copy dibeli oleh 50,000 orang atau laku 300,000 dan dibeli oleh 250,000 orang? Dan memang sih prinsip saya mending duitnya saya sumbangkan untuk unrestricted dana buat NGO yang punya proyek gizi di sub-sahara. Saya tau donasi unrestricted akan banyak dipakai untuk sewa rumah dan hired staff, tapi memangnya ada proyek yang bisa jalan kalau ga ada staff apa? Saya rasa artis yang saya dukung lebih senang saya menyumbangkan uang untuk kasus famine dibandingkan uangnya saya pakai untuk mendongkrak penjualan album mereka.

Jadi biar deh dicap fans pelit, yang jelas saya selalu beli album original artis yang saya dukung. Rasanya saya sudah menyumbang lebih dari yang seperlunya untuk kesejahteraan mereka.    

Monday, October 10, 2011

Baking

Saya selalu percaya diri kalau masak main dish dan finger food, tinggal nyari resep dan persediaan bahan/bumbu lengkap jadi deh makanan yang bisa disantap manusia. Tapi lain cerita kalau bikin kue alias baking. Pengalaman saya hanya jadi asisten tukang parut keju, tukang parut kelapa atau bikin isian nastar.  Semua resep dan proses bikin hanya dikuasai ibu saya dan saking ogah bantat memang beliyaw tidak pernah mengijinkan saya bikin kue. Dan pas selera saya lebih ke yang asin-asin daripada yang manis, ketertarikan saya untuk bikin kue: nol besar. Bukannya ga suka kue, kalau kepengen banget kan tinggal beli ke toko kue. Apalagi di Indonesia sampai ke pelosok pun selalu ada orang yang jual kue basah maupun kue kering, yang tradisional maupun yang fussion.

Di US beli kue diirit banget, pertama: harganya mahal, kedua: rasanya terlalu manis. Saya ga pernah ngerti dengan cupcake. Sekali gigit aja bisa bikin gigi bolong (exagerated mode on) ditambah creamnya yang kaya dengan cholesterol. Untuk kue basah disini saya palingan beli mochi, itupun kalau sedang belanja ke H-mart atau farmers market. Pengennya sih lemper tapi yang jual hanya resto khusus Indonesia. Setelah dikenalkan dengan toko tahu Vietnam, pilihan saya lebih banyak lagi karena bisa ketemu onde-onde, kue lapis, ketan gula, dengan harga murah pula dibanding. Masalah utama saya adalah transportasi, kalau naik bis bisa tapi mesti ganti bis satu kali, artinya $8 pp untuk belanja paling banyak $10, berat di ongkos dwueh. Nah kalau sudah begini akhirnya jadi penasaran pengen bikin kue sendiri.

Sudah niat pengen nyoba bikin kastengel tapi belum keluar inspirasinya (alias masih malas nyoba). Dan lagi yang terbayang di otak saya adalah cake coklat, sayang untuk bikinnya butuh mixer. (Huh... delete ide itu) Pilihan saya beralih ke raspberry bar. Ni kue enak banget karena mengandalkan manisnya selai sedangkan di bahan kuenya sendiri cuma perlu ditambah butter cair saja. Ga perlu mixer dan cepat pula bakingnya. Percobaan pertama langsung sukses... (kalau sampai gagal bikin kue ini, perlu dipertanyakan kemampuan baca tulisnya). Kalau di buku resep tingkat kesulitannya: gampang banget dan ga perlu tanda bintang.... anak-anak SD pun pasti bisa bikin.

Yeah... sapa bilang masak itu rumit? Saya suka pengen ketawa kalau ada yang bilang ga bisa masak, ga bisa bedain bumbu... itu mah bukan ga bisa masak, tapi ga mau masak. Dan saya juga suka heran kalau orang-orang meragukan kemampuan masak saya, emang saya punya tampang nyonyah2 besar yang musti diladenin orang?

Sunday, October 09, 2011

The Princess Man : Tamat

Serial itu selesai di episode 24. Rada antiklimaks karena kedua tokohnya tetap hidup tidak seperti Romeo & Juliet yang tragis. Win-win solution sih, karena Seung Yoo walaupun hidup dijadikan buta dan gagal membunuh raja yang notabene ayah Se Ryung bisa menjalani hidup bersama Se Ryung dan anak mereka.  King Sejo sendiri setelah beberapa saat malah bahagia karena ratu -ibunya Se Ryung- memalsukan kematian anak dan menantunya.

Untuk saya serial ini sangat menarik walaupun masih kalah dengan the Painter of the Wind. Walaupun akting Park Shi Hoo ok, tapi akting Moon Cha Woon kalau tidak sedang duet akting lawan Park Shi Hoo, agak kedodoran. Beda banget dengan Moon Geun Young yang aktingnya seimbang dengan Park Shin Yang di the Painter of the Wind. Sama-sama Park lawan Moon, sama-sama sageuk, sama-sama tragis tapi beda keluarannya. Bakat akting Moon Geun Young memang no 1.

Sekarang saya vakum dulu, ada sih beberapa series yang saya tonton, tapi belum ada yang menarik seperti The Princess Man. Tahun ini dimulai dengan (pertengahan) The Secret Garden, trus Paradise Ranch, trus 49 Days trus Lie to Me & the greatest love trus The Princess Man. Dari semua series itu belum ada yang bisa dijagokan karena imbang plus minusnya buat saya. Ga tau buat orang Korea, selera saya sering berlawanan dengan rating di Korea. Kalau ratingnya bagus, saya kadang ga suka, yang saya suka ratingnya jeblok. Hanya Secret Garden dan the Princess Man yang saya suka dan ratingnya bagus.

BTW, enak lho nonton online dibanding beli bajakan karena ga ada macetnya... hihihi... tapi sepertinya tidak akan terdukung oleh internet di Indonesia saat saya pulang kampuang tahun depan.  

Coba-coba

Coba-coba #1: Kucai segar
Saya dikenalkan dengan kucai atau Gau Choy atau garlic chives segar oleh teman saya yang asalnya China daratan. Setiap kali kami ke farmers market, teman saya selalu beli garlic chives, saya yang ga ngeh kalau itu daun kucai segar ga pernah beli, padahal tiap kali belanja teman saya selalu promosi sayur itu. Saya rada malas beli karena judulnya pake "garlic". Sampai beberapa saat yang lalu kami belanja di grosiran China dan seperti biasa teman saya promosi "kamu mesti coba, mumpung lagi diskon dan fresh banget". Naluri coba-coba saya muncul mendengar harga seikatnya dibawah $1, kalau ga suka pun ga rugi.

Teman saya sih bilang masukin dadar telur aja, ok katanya. Sesuai dengan saran expert saya bikin dadar pake garlic chive. Dan saya langsung suka dengan rasanya, ga ada bau bawang seperti bawang daun, dan renyah banget. Selain itu mudah dicerna, karena ukurannya kecil seratnya jadi mudah ditelan, tidak seperti sayur lainnya. Saat saya google di internet ternyata bahasa Indonesianya adalah daun kucai. Whuah, selama ini cuma makan yang sudah diasin doang, ga pernah ngerti dengan segarnya.

Dan eksperimen saya berlanjut, ngebayangin kayaknya enak banget kalau dimasukan ke dalam mie goreng (Kebetulan saya menemukan salah satu merek mie goreng instan yang enak. Bukan mie goreng ala indomie dan kawan-kawannya, pas dibikin mirip mie goreng tek-tek abang-abang. Mie nya sendiri lebih sehat karena mirip soba kering, jadi ga ada minyaknya seperti ramen korea. Kalau direbus jadi seperti mie telor). Dan rasanya memang ajib. Sayur ini bakal jadi a must buy kalau belanja di farmers market.



Coba-coba #2: Irish Oatmeal
Perempuan sebelum menopause lebih rendah resiko kena CHD (cardiovascular disease) alias penyakit jantung dan pembuluh darah, keuntungan punya estrogen dan bukan testosteron :-). Tapi biarpun belum menopause, semakin bertambah umur semakin tambah paranoid dengan urusan metabolisme dalam tubuh.  Gejalanya sih sepele, ngantuk yang luar biasa di siang hari. Ini bisa diakibatkan oleh intoleran glukosa atau high cholesterol atau anemi kronis. Apapun penyebabnya saya sudah harus kontrol makanan, karena tanpa kena penyakit apapun, obese mengintai dari setiap sudut di benua kaya ini. Porsi makanan yang besarnya ga ketulungan, bahkan snack yang sepertinya sehat seperti yoghurtpun kalau beli di kantin ukurannya super.



Strategi belanja pun diatur, mulai stock tuna kaleng dan tidak beli ayam atau daging sebelum persediaan di lemari es habis. Untuk kudapan saya menyediakan buah dan yoghurt, biasanya saya beli muffin atau pastry dengan jatah 1 pcs /hari. Walaupun minggu ini tidak tahan godaan akhirnya beli cookies juga paket kecil. Dan hari ini saya iseng belanja irish oatmeal. Tertarik dengan kemasan kalengnya sih, tapi pas dibuka memang bentuknya beda dengan outmeal merek biasa. Outmealnya masih berbentuk biji-bijian jadi mirip dengan butiran beras yang hancur dan tidak hasil gepeng seperti outmeal biasa. Promosi outmeal kan menyerap cholesterol dalam darah. Jadi masuk kategori sehat kan? Tapi belum jelas juga rasanya seperti apa.





Sunday, October 02, 2011

Menipu diri

Saya bersyukur karena frekuensi saya melihat dia meningkat dari perkiraan sebelumnya. Dan semua pertemuan itu jarang bisa diprediksi. Saat saya tidak berharap bisa melihat wajahnya tiba-tiba saya bisa melihat dia sekilas. Saat saya memperkirakan akan bisa melihat dia, kesempatan itu tidak terjadi.

Semakin sering saya melihatnya semakin serakah perasaan saya. Semakin lama dia semakin mendekati tipe yang saya cari. Hanya ada gap usia diantara kami yang tidak lucu karena saya jauh lebih tua dari dia. Ga masalah sih dijaman sekarang, tapi bagaimana pun confidence level saya ada di titik nol.

Akhirnya jadi orang bego, yang berdebar-debar sendiri, euphori sendiri hanya karena melihat wajahnya, mendengar suaranya. Seperti hari Jum'at lalu, full mendengarkan suara dia hampir tiga jam, sampai saya tidak fokus sama sekali mengerjakan tujuan utama saya.

Dan di saat weekend, dengan ditemani suara Changmin dan Yunho di album TONE yang saya putar berulang-ulang, perasaan saya jadi semakin melankolis. Duh ga sehat banget untuk jiwa saya sebenarnya. Tapi saya suka semua lagu yang ada di album itu, so... TONE akan menjadi pengingat saya akan dirinya. Di dalam memori saya sudah terbentuk asosiasi antara TONE dan dia.

Dan dia yang tidak terlalu tinggi itu, dengan tampang serius, kecerdasannya, suaranya yang maskulin (tidak lembut, tidak berpretensi untuk terdengar sexy), membuat saya kangen setiap hari. Saya cuma menyesali reaksi pertama saya yang sangat bego saat sadar dia memandang saya di bulan maret yang lalu. Dan sekarang dia selalu menghindar memandang saya, selalu menempatkan dirinya agar tidak berada dihadapan saya, membuat saya sedih, membuat saya tidak percaya diri, membuat saya bertanya-tanya saat dia memandang saya dengan intens itu perasaan apa yang ada di baliknya?

Ah sudahlah... jangan terlalu dipikirkan, jangan terlalu disesali, nikmati dan syukuri saja setiap momen sempat melihat wajahnya. Gaaahhhh... pathetic!! Tapi ditahan didalam hatipun tidak ada gunanya, jadi tuliskan saja. Dan panjatkan permintaan ke langit luas.

Hey Mata Biru Hijau, ga perlu menghindar dari saya kok, karena saya tidak akan pernah berani membuat langkah pertama. Dan semua pertemuan yang terjadi itu sama sekali tidak saya rencanakan, tapi membuat saya senang, maaf kalau kamu tidak senang karenanya. Tapi saya juga tidak akan pernah membuat effort untuk menghindari kamu kok... kekekeke... kasian ya kamu karena kepentok perempuan sedikit error ini. Good night...sleep well