Friday, January 28, 2011

Sekeping masa lalu 1

Masa-masa SMA sudah mendekati akhir. Hanya sedikit waktu tersisa untuk masa remaja. Tapi perempuan itu juga merasakan debar-debar untuk memasuki petualangan baru. Tantangan pertama adalah lulus UMPTN, selanjutnya kuliah. Cinta tidak terlalu dipikirkan oleh perempuan itu, karena dia tahu tidak mudah melupakan satu orang siswa seangkatannya. Juga karena perempuan itu baru masuk usia 18 tahun, dia masih percaya jika mereka berjodoh, satu saat mereka akan bersatu.

Hari itu murid kelas 3 diwajibkan melakukan pemeriksaan fisik untuk persyaratan UMPTN. Aula sekolah sesak oleh hampir 500 siswa. Perempuan itu sebenarnya paling tidak suka dengan ruangan yang penuh orang. Dan dia sudah menyelesaikan pemeriksaannya, tapi dia tidak segera pulang. Terlalu sedikit waktu yang tersisa untuk bisa memandang laki-laki itu. Dua tahun sudah dia menyembunyikan perasaannya pada lelaki itu, tidak ada hari sekolah tanpa kesempatan melihatnya. Setiap hari perempuan itu akan selalu menunggu sampai melihat lelaki itu barulah dia akan pulang sekolah. Dan hari itupun dia bertekad menunggu sampai lelaki itu pulang barulah dia akan pulang ke rumah.

Tidak pernah sukar untuk perempuan itu mengidentifikasi lelaki pujaannya. Bahkan dia akan mengenali lelaki itu cukup dengan melihat sepatunya, punggungnya. Nyaris seperti stalker tulen. Dan dia dengan cepat melihat lelaki itu ada diruangan dan memulai proses pemeriksaannya. Karena akan lama, perempuan itu mencari tempat strategis dan tidak penuh orang. Podium adalah tempat yang paling cocok, dan ada kursi tinggi didekatnya. Perempuan itu duduk disana dan mengawasi seluruh ruangan terutama posisi lelaki itu. Untuk mengisi waktu diapun bekerja dengan buku contoh soal UMPTN sambil sesekali memandangi lelaki itu.

Sampai satu saat dia tidak bisa melihat lelaki itu, matanya mulai jelalatan keseluruh ruangan tapi tidak ketemu. Apa dia sudah pulang? pikirnya. Tiba-tiba ada orang yang naik ke kursi yang sebagian didudukinya. Tanpa permisi dan basa basi. Dia menengadah dan... lelaki yang dicarinya itulah yang berdiri di kursinya. Dia mengambil foto-foto, mungkin untuk buku kenangan? Perempuan itu kaget dan tidak tahu harus bereaksi apa, berdebar-debar karena dekat dengan lelaki itu. Dia tetap bertahan di kursi sampai lelaki itu turun dan pergi tanpa berkata-kata.

Perempuan itu sampai sekarang tetap menyesali ketidakberaniannya menyampaikan perasaan pada lelaki itu. Dia takut ditolak, akibatnya dia tetap tidak tahu perasaan si lelaki, dan tidak akan pernah tahu karena lelaki itu telah meninggal saat ini.

Sunday, January 23, 2011

Bangkrut

Tagihan apartment untuk bulan depan udah nongol jauh-jauh hari... padahal kan jatuh tempo tanggal 1 bulan depan. Langsung saya cek account, sial... pas-pasan banget. Kalau langsung dibayar bisa amblas blas isi kartu debit. Gara-gara beli Lumix sih...!

Tapi langsung inget temen saya masih ngutang lebih dari $400 dan belum bayar, beli textbook dan stationery belum direimburse, total seharusnya masih lebih dari cukup stock buffer saya. Langsung tenang tidak merasa bersalah sudah beli Lumix.

Tapi saya langsung tutup dompet dan mata erat-erat, NO SHOPPING kecuali groceries. Hahahaha, ngalamin bangkrut juga deh. Makanya jangan kebanyakan belanja.

Urusan "belakang"

Saya tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya hidup Do It Yourself penduduk benua ini. Saya sudah terbiasa hidup sendiri tanpa pembantu. Masak dengan peralatan kurang lengkap maupun bahan makanan maupun bumbu masak yang tidak selengkap yang saya harapkan tidak akan menghalangi saya makan enak. Saya tidak tergantung dengan nebeng kendaraan teman dan terbiasa dengan transportasi publik. Tidak mengalami homesick maupun kangen sama keluarga (anak durhaka!).

Tapi ada satu hal yang sulit untuk saya tolerir yaitu tidak ada bidet di toilet. Urusan belakang ini menjadi cukup rumit karena sampai sekarang pun saya tetap tidak terbiasa hanya menggunakan tissue untuk membersihkan organ pembuangan hasil metabolisme tubuh. Kalau untuk BAK alias buang air kecil udah lumayan bisa saya terima, tapi BAB alias buang air besar tetap membuat saya tidak nyaman. Jadinya ada kewajiban untuk setoran pagi dan terlarang kena diare. Selesai setor langsung mandi jadi bisa dibersihkan sampai ke sudut-sudutnya. Walaupun tetap tidak bisa dihindari untuk BAB di toilet kampus, karena kadang-kadang knalpotnya mogok kerja di pagi hari, tau-tau kirim signal SOS di kampus.

Nyetor di toilet umum ini masalahnya ada dua, yang pertama tidak bisa membersihkan pake air, yang kedua karena serasa BAB di pinggir kali di Jakarta. Maklumlah toilet disini hanya dipartisi sebagian saja, bagian kaki dan kepala blas terbuka. Sebel banget ga tuh? Bayangkan suara cemplungan bom bisa didengar orang, suara tambahan alias kent** juga kedenger orang, sedangkan saya punya knalpot pemalu banget. Suka mogok kerja kalau merasa ga privat, ujung-ujungnya perut saya kembung seharian dan ga bisa konsentrasi di kelas.

Padahal masyarakatnya kang Obama ini kan lebih individual dibanding dengan rekan-rekannya sesama manusia di benua Eropa, tapi mereka tidak keberatan untuk berbagi tempat-membuang-sisa-metabolisme-tubuh dalam situasi setengah privat. Bujubuneng ... apa bedanya dengan penduduk yang tinggal di pinggiran kali dengan toilet helikopternya itu?

Wednesday, January 12, 2011

Serial Korea 2010

Sejak nonton episode pertama serial ini sudah menarik jalan ceritanya, plus pemainnya juga ok punya. Aktor dan Aktris yang punya jam terbang tinggi. Ceritanya rada ajaib tentang pertukaran jiwa kedua karakter utama, tapi kok bisa diterima akal sehat. Ga heran dong kalau Secret Garden tinggi ratingnya, bahkan banyak seleb korea yang juga suka dengan serial ini.

Mary Stayed Out All Night, terselamatkan oleh episode terakhir yang bagus. Padahal di 2 episode awal sudah menjanjikan betul, tapi ditengah-tengah sempat kedodoran. Untung sutradaranya memberikan porsi penuh pada JGS untuk selalu tampil. Kalau nggak, pasti banyak adegan yang saya skip.

Kim Tak Gu yang jadi favorit semua orang, memang bikin penasaran untuk diselesaikan serialnya. Tapi saya tidak suka dengan cerita seperti itu. Black and White dan terlalu banyak adegan lebay... satu genre drama yang menjadi acuan sinetron Indonesia. Untung aja seriesnya ga banyak. Tapi kalau ada sekuelnya dijamin ga akan saya tonton. Ga gue banget.

Dong Yi, lumayan menarik, walaupun saya masih lebih suka dengan the Painter of the Wind. kontranya karena 50 episode terlalu panjang untuk saya selesaikan. Simpan sebagai persediaan kalau bosan.

Personal Taste, diluar dugaan menarik untuk saya, ringan, konyol, hangat dengan soundtrack lumayan. Masih dibawah soundtracknya Secret Garden dan Mary Stayed Out All Night.

Yang lebih ga nyangka lagi adalah Stars falling from the sky, dan nemu aktor ajaib Kim Ji Hoon. Saya biasanya lebih suka ngeliat aktor seperti JGS, paling sebel dengan aktor yang rapi jali. Tapi Kim Ji Hoon dengan gaya rambutnya yang full gel itu dan setelan jasnya, terus kelakuannya yang super freak membuat saya betah mantengin layar. Sayang dalam 2 tahun ga akan ada lagi serial dia, masuk wamil sih.

Serial lain yang ok buat saya Pasta dan Cinderella Sister. Sungkyuhwan Scandal masih kurang bisa memikat mata saya ke layar, tapi saya koleksi juga sebagai persediaan kalau bosan.

Dan 2011 ini dimulai dengan serial My Princess, hehehe... sepertinya menjanjikan untuk menjadi serial favorit saya. Serial lainnya masih malas saya tonton.

Serial ngetop dan banyak fans yang sudah dijadikan dorama di Jepang seperti Boys over flower (Hana yori Dango) juga playfull kiss (Itazura na Kiss) ga mampu menarik jari saya untuk mendownloadnya, malas karena doramanya terlalu sukses membuat saya suka. Kalau nonton pasti akan selalu saya bandingkan dengan doramanya. Jadi ga bisa saya bilang bagus atau jelek.

Aktor favorit saya tetep JGS...hahahaha... maaf Hyun Bin, walaupun akting dan script Secret Garden memang bagus tapi aktingnya tidak sememikat JGS. JGS itu aktingnya colourfull, dan kebetulan wajah cantiknya itu pas banget dengan selera mata saya. Tahun 2011 ada JGS punya proyek baru ga ya? Mau ratingnya bagus atau jelek, jalan ceritanya bagus atau tidak, akting dia memang kualitas no 1, bisa jadi Kimutakunya korea kayaknya... Long Live JGS...hihihi...

Enjoying life to the fullest

Prinsip hidup saya adalah menghindara kata "seandainya" atau bahasa kerennya "if statement. Sekilas saya seperti perempuan sombong yang tidak butuh laki-laki. Sebenarnya saya hanya menikmati setiap aspek hidup sebagai single. Saya menikmati hidup sepenuhnya, tidak peduli situasinya seperti apa. Kalau ada waktu untuk travelling saya usahakan untuk pergi, kalau ada teman yang ngajak nongkrong sayapun nongkrong dengan mereka, kalau ada uang sayapun belanja.

Sebagian besar belanjaan saya adalah buku dan perawatan kulit. Barang perempuan lain yang saya beli adalah sepatu, bukan high heels tapi sepatu berkualitas baik untuk dipakai jalan saja. Sedangkan perhiasan jarang saya beli. Entah kenapa tiba-tiba selera saya berubah, saya mulai membeli beberapa aksesoris yang minimalis tapi colorful. Walaupun saya tidak mencari barang berharga, tapi mata saya terlalu terbiasa dengan potongan batu yang berkualitas, yang biasanya berharga diatas rata-rata. Hasil pelatihan shopping dari nenek saya di usia sangat muda dulu.

Saya juga suka dengan tas, tetap mencari model yang klasik, dari kulit dan jahitannya rapi. Saya kurang suka dengan model yang banyak dijual di Indonesia, tapi disini saya menemukan banyak model yang menarik. Rusak deh semua rencana tabungan. Tapi karena saya selalu memakai pertimbangan yang baik -kekeke- jarang saya menyesal membeli barang.

Enjoying life to the fullest.

Kamera Baru

Panasonic Lumix LX5 turun harga sekitar $100 di Ama***.com berhasil menggoda saya yang sedang mencari kamera saku. EOS 450D saya masih ok, tapi tidak bisa dibawa setiap hari karena ukurannya yang segede gaban itu. Barang itu seharusnya diterima kemarin, tapi karena jalanan masih penuh es, sampai hari inipun masih diragukan akan bisa terkirim...hiks-hiks-hiks...

Spesifikasinya yang beda dikit dengan Sony NEX5 dan Leica D4 tapi harganya jauh lebih murah dari 2 kamera itu. Udah ga sabar untuk meng-explorenya. Tapi cuaca mempermainkan saya...

Skill fotografi saya memang belum mencapai kualitas pro. Tapi untuk amatiran kualitas foto saya sudah diakui oleh teman-teman. Mereka senang dengan foto yang saya buat. Hal itu membuat saya tambah semangat hunting foto. Dan membuat bangkrut dompet saya. Dalam menghasilkan foto yang baik memang tidak ditentukan oleh kamera, tapi kamera yang berkualitas baik sangat membantu dalam membuat foto yang baik.

Ada teman saya yang lebih suka dengan kamera analog, tapi saya lebih senang dengan kamera digital. Saya orangnya ga sabaran. Kalau pakai analog, perlu waktu untuk develop film dan cetaknya, kamera digital hanya perlu disimpan dalam di laptop. Dan banyak foto yang tidak saya print, sehingga yang dibutuhkan adalah external HD.

Hobby satu ini sepertinya diwariskan secara genetis oleh ayah saya. Bedanya cuma satu, ayah saya senang menangkap momen untuk diabadikan sehingga ga ada acara tanpa foto-foto, sedangkan saya punya ambisi untuk bisa menghasilkan foto kualitas pro. Saya ingat waktu masih kecil dulu ayah saya pernah punya kamera analog berkualitas bagus 2 kali. Saya mulai pinjam kameranya saat SMP. Setelah kerja dan hidup mandiri saya sempat membeli kamera pocket analog entah berapa kali. Saat itu saya masih ngasal aja ngambil foto. Tidak terlalu serius dengan hobby ini karena cetak foto butuh dana khusus. Setelah kamera digital muncul, hobby ini makin lama makin serius. Apalagi saat itu saya sudah punya cukup dana untuk membeli gadget berkualitas baik.

Mula-mula saya hanya memakai kamera digital punya kantor, sampai satu saat kamera kantor tidak cukup memuaskan buat saya dan Canon Ixus 50 menggoda saya dan berhasil menjebol dompet saya. Tapi tidak rugi karena kamera itu sangat awet. Kualitas fotonya pun ok. Tahun 2009 saya mulai merasa tidak puas dengan kemampuannya dan meng-upgrade ke DSLR pemula EOS 450D. Sayangnya membawa DSLR segimana kecilnyapun tetap membutuhkan tas yang cukup besar. Sangat tidak compatible dengan backpack yang berisi textbook. Inilah alasan saya meminang Lumix LX5... aaah... UPS...kirim cepat barangnya!!

Kalau tidak perlu, jangan keluar.

Matahari masih sombong menampilkan wajahnya. Kota masih diselimuti lapisan putih. Mudah-mudahan hujan tidak turun hari ini sehingga saat salju mencair tidak berubah menjadi es. Kiriman barang tetap terlambat karena UPS masih belum beroperasi. Hiks sedihnya.

Setelah cek website sekolah, hari ini kampus masih tutup. Karena stok makanan masih banyak dirumah, saya tidak ada niat keluar rumah. Bukannya takut dingin tapi takut kepleset. Mending kalau ada temen kalau sendirian aja konyol.

Hari ini masih belum ada semangat untuk belajar lagi. Padahal besok kelas baru udah dimulai.

Tuesday, January 11, 2011

Dia sudah tiada dan saya masih hidup

Hati, organ teraneh yang saya miliki. Bagaimana mungkin saya merasakan lubang yang menganga karena seseorang dari masa lalu ternyata sudah tiada di dunia lagi? Cinta? Ah... terlalu sentimentil. Cinderella syndrome yang parah dan kronis. Sampai hari ini setiap kali saya mendengar kata "cinta" saya merasakan tikaman sepi itu. Setiap kali melihat orang yang berpasangan, saya teringat akan ketiadaan dia. Setengah dari hati saya menguap menjadi gelembung.

Beda dengan patah hati karena dikhianati, yang akan memicu amarah dan balas dendam. Patah hati karena ditinggal mati ternyata hanya memberikan kesunyian. Saya mengakhiri sebuah buku cinta dalam hidup ini dengan ending yang sepi.

Air mata yang spontan mengalir hanya terjadi satu hari saja, tapi perasaan sepi masih terus hadir. Karena saya masih hidup saya mesti meneruskan hidup ini. Saya tersenyum pada semua orang, menikmati semua udara dan semua momen-momen waktu. Duka yang aneh. Karena kalau saya diam saja dan memeluk duka itu hanya akan memberatkan yang sudah tiada.

Dan seperti biasa saya mencoba menghapus pedih dengan shopping, buang uang. Tidak buang uang sebenarnya karena hanya membeli sebuah kamera kompak yang baru. Kamera DSLR yang besar itu tidak efisien untuk dibawa setiap hari. Saya ingin mengambil semua hal indah yang terlihat, melalui foto, karena saya tidak bisa melukis seperti dirinya.

Dia yang pintar melukis telah membuat saya menjadi pecinta lukisan, mengapresiasi lukisan. Dia yang suka menari, membuat saya mengapresiasi tarian. Dia yang memamerkan lontar keluarganya membuat saya mengapresiasi sejarah lama. Saya yang hanya tahu membaca sejak kecil sampai kelas dua SMA, menjadi tertarik pada seni dan sejarah karena dirinya. Ada bagian dirinya yang sejak saat itu menjadi bagian diri saya.

Saya masih hidup entah sampai kapan. Menapaki hari demi hari, mencoba untuk tetap optimis akan masa depan. Meninggalkan masa lalu walaupun tidak sanggup untuk melupakannya. Kenangan itu akan memudar perlahan-lahan. Walaupun sekarang terlalu mudah untuk mengeluarkan air mata saat menonton serial korea, saya akan tetap bertahan untuk hidup yang berkualitas dan memberikan arti pada orang lain.

Curhat hari ini selesai B. Peluk dan cium hari ini dari bumi ke tempat kamu berada.

Wednesday, January 05, 2011

Takkan terganti

Lama saya mencari-cari belahan hati. Bukan yang ini, tidak yang itu. Terlalu pilih-pilih teriak teman saya. Dan nasihat untuk kenali dulu siapa tahu jodoh berhamburan ke arah saya. Tapi ada sebuah kriteria di dalam hati saya yang diwakili sesosok model.

Bohong kalau saya tidak pernah tertarik pada lelaki selain B. Saya tertarik pada banyak lelaki karena sejak lama saya berusaha melogikakan perasaan saya pada B. Sejak lama saya mengatai diri saya bodoh kalau terus berharap bertemu lagi B di satu saat. Dan jika bertemupun tidak berarti hatinya bebas untuk saya miliki. Juga nasehat dari seorang teman, bahwa B dalam bayangan bisa sangat berbeda dengan kenyataan. Karenanya saya setiap kali saya tertarik pada seseorang, saya tidak pernah berusaha mengingkarinya. Saya perempuan single jadi sah-sah saja kalau saya tertarik dengan seorang pria yang nyata ada di hadapan saya.  Tapi semua hubungan itu tidak pernah menjadi nyata karena selalu ada hal yang membukakan mata saya bahwa mereka bukan yang saya cari.

Saking frustasinya sempat saya tidak percaya tentang keberadaan cinta. Bagi saya rasa suka pada seseorang  merupakan reaksi kimia sesaat. Walaupun tetap saja saya mencari-cari belahan hati itu. Dalam hati suka bertanya-tanya kenapa manusia harus memiliki pasangan. Kenapa dalam proses mencari pasangan ada manusia yang suka rumit prosesnya seperti saya, dan ada yang sederhana saja mencari pasangan atau berganti-ganti pasangan.

Kini saya mengerti bahwa sejak dulu sosok B tidak pernah hilang dari hati saya, dia belahan jiwa yang saya cari. Karena orangnya sudah tidak ada di dunia ini, maka tidak perlu dicari lagi belahan jiwa itu. B ada yang ada di hati saya tetap takkan terganti seperti dalam lagu yang dinyanyikan Marcell. Saya mentertawai diri sendiri yang menjadi janda tanpa pernah menikah. Tapi saya tidak boleh hidup hanya di masa lalu bukan?

Sunday, January 02, 2011

Duka

Cepat atau lambat manusia akan bertemu dengan penciptaNya. Maut merupakan takdir kita. Kecuali Yang Maha Kuasa, tidak satupun manusia yang tahu saat perjanjiannya dengan maut. Kematian untuk saya adalah hal yang natural. Kenapa banyak manusia yang memberatkan orang yang telah pergi dengan menangisinya. Karena itu saya belum pernah menangisi kepergian orang yang terdekat dengan saya, atau yang masih terhitung keluarga. Air mata yang menetes itu teruntuk keluarga yang masih hidup, karena mereka kehilangan kehadiran orang yang terdekat dengannya.

Lantas, kenapa hari ini air mata saya menetes saat tahu dirimu sudah tidak ada di dunia ini, B? Saya yang percaya setiap manusia terhubung dengan orang yang dekat dengan mereka melalui gelombang mental yang mirip dengan gelombang radio. Saya yang paling bisa mendeteksi keadaan orang-orang yang saya peduli tanpa media apapun kecuali perasaan saya, intuisi saya. Dan gelombangmu B, sudah hilang 7-8 tahun yang lalu. Tak pernah lagi hadir sosokmu saat saya berada dalam dekapan Morpheus. Dan hari ini saya menangisi kepergianmu B, untuk pertama kali menangisi kepergian seseorang yang saya kenal. Menangisi kepergian seseorang yang pernah mengisi hari-hari saya. B, terimakasih, kamu orang yang pertama melembutkan satu sisi dalam hati saya yang tidak pernah tersentuh oleh emosi, untuk menyadari bahwa saya masih sanggup mencintai seseorang, cinta yang tulus, cinta yang tidak perlu memiliki.

Beri sejenak waktu untuk saya berduka atas kepergianmu B. Air mata yang menetes ini mudah-mudahan tidak memberatkan dirimu di alam sana, mudah-mudahan bisa menjadi berkah, menjadi hujan, mengangkat tempat untukmu. Sampai bertemu lagi di alam yang abadi, entah kapan.

Dia sudah pergi

26 tahun yang lalu saya menyadari kehadiran orang ini. Sampai sepuluh tahun berikutnya (mungkin lebih) orang ini tetap hadir dalam hidup saya.  Dia bukan cinta pertama, tapi dialah laki-laki yang sampai saat inipun tidak bisa saya lupakan. Kenangan akan dia masih tetap segar dalam ingatan saya. Walaupun berpuluh tahun telah lewat dalam hidup saya. Saat booming friendster saya mencari namanya ... tidak ketemu. Saya mencarinya melalui facebook, juga tidak ketemu. Hari ini saya baru tahu semua itu karena dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ada foto lama dengan tag alm di depan namanya.

Hari ini air mata saya menetes untuk seseorang yang sudah tiada. Saya tidak ingin bertanya kenapa dulu tidak berani menunjukan rasa suka saya padanya?

Dulu saya pernah menyimpan fotonya didalam dompet atau diary, tersembunyi sampai tidak ada orang yang tahu. Dan di tahun 2003 itu, tiba-tiba saya memutuskan untuk tidak hidup dalam kenangan akan seseorang, fotonya saya simpan di tempat yang seharusnya dalam album foto. Sayapun mulai membuka hati saya untuk laki-laki lain, walaupun laki-laki itu kemudian menghancurkan semua gambaran indah tentang cinta. Tapi setiap kali saya ingin mengingat indahnya cinta, laki-laki yang sudah tiada itu yang akan hadir dalam kenangan saya.

Saya tidak tahu kenapa dia meninggal, kapan dia meninggal. Saya hanya tahu bahwa dia laki-laki yang baik, Tuhan segera memanggilnya kembali, dan orang yang baik tentu mendapatkan tempat yang baik disisiNya kan? Amien.

Walaupun ada banyak laki-laki yang pernah singgah di hidup saya, tapi tidak semua mendapatkan jalan di hati saya. Dan hari ini saya tahu bahwa cinta saya padanya tidak pernah mati, saya hanya menggesernya ke sudut dan mencari yang lebih nyata. Hari ini saya merasakan dunia lebih sepi, karena jauh di sudut hati saya berharap untuk bisa bertemu dia kembali, melihat wajahnya yang menua. Hanya harapan kecil dan platonis yang tidak mungkin lagi terpenuhi. Saya jarang ikut reuni sekolah, tapi sekarang saya malah lebih senang untuk tidak hadir di reuni itu. Karena satu-satunya orang yang ingin saya temui sudah tidak akan pernah hadir kembali.

Hey kamu, yang sekarang mungkin melihat saya dari dunia lain, jangan tertawa melihat air mata saya. Itu untuk kamu semuanya. Untuk semua kebodohan saya, untuk semua harga diri yang tidak ada gunanya itu. Karena kamu sebenarnya suka dengan saya juga kan? Waktu kita terakhir bertemu di perpustakaan itu, karena kamu memang mencari saya kan? Jadi tunggu saya di jembatan pelangi itu ya. Saya ga tahu kapan akan bisa kesana, tapi nenek yang saya sayangi sudah ada di sana, temani dia ya. Iya, saya janji tidak menutup hati saya selama ada di dunia ini, kalau memang ada jodoh di dunia ini saya tidak akan menolaknya atas kesetiaan sama kamu kok. Tenang aja, saya tidak akan memberatkan orang yang sudah meninggal, ok? Itu seluruh perasaan saya, cinta yang tidak perlu memiliki.

Teruntuk BBW dan semua kenangan yang menjadi milik saya. Diary yang mengukir semua perasaan saya untuknya masih saya simpan, tulisannya masih belum buram, lembaran kertasnya belum menguning.