Tuesday, May 24, 2011

Monster

Hitam, kelam dengan tangan-tangan seperti gurita berusaha menenggelamkan diri saya ke dalam lubang tidak berdasar. Monster yang saya takuti yang kedatangannya tidak pernah terduga. Monster itu bernama depresi.

Serangan depresi selalu tidak terduga dan tidak disangka, karenanya saya berusaha mengenali tanda-tandanya. Masih beruntung karena selama ini saya masih sanggup keluar dari jeratannya. Belum membutuhkan obat untuk kembali ke kehidupan normal setiap kali serangannya datang.

Dan 5 hari terakhir saya mendapat serangan depresi yang nyaris tidak terdeteksi, karena yang menjerat saya bukanlah lubang hitam tak berdasar itu, tapi rasa lelah dan mengantuk dan hilangnya motivasi untuk melakukan segala sesuatu. Baru sadar setelah 2 hari tidak punya keinginan untuk makan atau masak, hanya surfing internet untuk site yang ga perlu. Depresi kali ini terpicu oleh stress.

Saya selalu takut untuk gagal, tapi karena takut gagal malah menghindari kenyataan dengan menghindari email. Parah banget. Sekarang mencoba bangkit lagi, sudah makan dan beres-beres apartemen. Harus memaksa diri untuk belanja kayaknya, menghirup udara luar.

Saya memang bandel, selalu mengatakan pada diri sendiri untuk mandiri dan melakukan segala sesuatu sendirian. Padahal berat tanpa ada dorongan seseorang yang membantu untuk bangkit. Tetapi siapa yang bisa saya andalkan? Kadang susah untuk mensyukuri berkahNya setiap hari setiap saat setiap detik. Kadang susah untuk tidak putus asa. Tapi juga saya tidak ingin mendengar ocehan orang mengajari saya karena pada dasarnya saya tahu semua kenyataan itu, hanya tidak mau menerima saja.

Ugh... ayo bangkit dan langkahkan kaki, bergerak sana!

Saturday, May 21, 2011

Foto dari masa lalu

Tarikan magnet masa lalu itu membuat saya mencari dan membuka link sekolah di FB. Saya ingat ada satu fotonya disana. Saya punya 2 foto dirinya tapi sudah lupa apakah masih saya simpan atau sudah saya musnahkan. Saya pernah merasa konyol membawa-bawa foto laki-laki yang mungkin sudah menjadi suami orang.

Gara-gara nonton K-drama 49 Days, membuat saya melakukan refleksi ke masa lalu, pada dia yang sudah pergi. Dan akhirnya tergoda untuk membuka album foto di group itu, menelusuri setiap wajah, berharap akan menemukan wajahnya. Walaupun tidak mudah, saya menemukan satu lagi fotonya, yang sedang tertawa lebar dan lepas dengan mata bersinar jail. Ekspresi favorit saya saat mengamatinya diam-diam. Bakat stalker memang sudah terbina dari kecil.

Melihat foto itu saya jadi sadar bahwa saya punya kecenderungan senang melihat laki-laki tinggi, kurus, yang mampu tertawa lebar dan lepas dengan bakat jail, dan senang memakai baju smart casual. Dan kembali lagi satu lapisan pribadi saya terkelupas, prototype lelaki seperti itu mirip dengan gambar lelaki di cover roman Barbara Cartland. Ya, saya tidak akan bosan memandang lelaki berkaki langsing dan panjang yang mengenakan jeans ketat plus boots, atasannya terserah, mau kemeja kek, T-shirt dipadu dengan jaket kulit/jas, atau kemeja dengan jas.

Hhhh.... ga heran kalau saya hanya jatuh cinta pada beberapa lelaki saja. Pusingg deh.

Saturday, May 14, 2011

Tipe Kacang Panjang

Ada laki-laki tinggi besar, ada laki-laki tinggi langsing, dengan kaki panjang. Pilihan saya adalah laki-laki tinggi langsing, seperti model. Laki-laki seperti ini saya sebut tipe kacang panjang. Mata saya bisa menatap dan mengikuti gerakan mereka tanpa malu. Jika ditambah dengan muka dingin tapi tampan, saya akan tambah terhipnotis. Ditambah dengan suara yang indah, atau dengan kemampuan seni lain akan membuat lelaki seperti itu hidup di ingatan saya selamanya.

3 laki-laki tipe kacang panjang, yang tetap kenangannya tetap hadir di ingatan saya. 1 orang kakak kelas yang tidak pernah saya tahu keberadaannya lagi, satu lelaki membuat saya patah hati karena dia telah meninggalkan dunia fana ini, satu lagi adalah lelaki 19 tahun lebih muda dari saya, yang dengan wajah tampan, suara indah, kelakukan ga lurus (kekekeke). Saya senang menyebutnya Lord VoldaMin.

Setiap hari saya akan memandang fotonya, dan mendengarkan suaranya, membaca berbagai komentar orang untuknya. Itu sudah cukup untuk saya. Saya tidak menyebut rasa ini sebagai cinta, tapi dia memberikan warna pastel di hidup saya ini. Saya hanyalah salah satu fans loyal dari lelaki itu.

Shim.Chang.Min.... bernyanyilah terus untuk dunia, menghangatkan hati banyak orang.

Monday, May 09, 2011

Anak emas guru?

Saya tidak pernah menjadi anak emas guru. Banyak sih bapak dan ibu guru yang hafal dengan nama saya, gara-gara saya keras kepala dan banyak omong mungkin. Mereka paling senang memberi saya tanggung jawab di kelas, jadi wakil KM lah, jadi bendahara lah, jadi koordinator lah dll. Saya hanya salah satu murid yang mudah mendapat kepercayaan dari guru, mungkin karena sifat jujur bin naive plus ga bisa bohong. Tapi tidak membuat teman-teman sekelas iri atau komen kalau saya dekat dengan guru.

Orang bule itu lebih terbuka dibanding orang asia. Lebih dari satu kali saya mendengar komentar kalau saya adalah favorit dari advisor yang notabene professor kami juga. Selain nama saya sering dipanggil kalau ada di kelasnya dia, juga setiap kali ketemu beliau selalu memberi pelukan. Diantara kami bertiga yang sama scholarshipnya dia memang terlihat lebih dekat dengan saya dibanding 2 mahasiswa lain. Di tahun kedua dia juga lebih condong dengan satu mahasiswa dari 2 rekan yang mendapat scholarship sama dengan saya.

Terus terang saya tidak terbiasa dengan ini, jadinya cuma komentar "iya sepertinya dia senang dengan saya, mungkin karena saya paling ga pernah ngasih masalah." Tapi berat tanggung jawabnya kalau seperti ini, karena saya takut akan mengecewakan beliau. Karena harapannya jadi lebih tinggi pada saya.

Friday, May 06, 2011

Dingin

Saat ini saya lagi seneng-senengnya nonton Running Man, variety show Korea, dengan inti main petak umpet. Anggota tetap acara ini ada 8 orang, campuran aktor, penyanyi dan komedian Korea. Acara gila ini selalu sukses bikin saya ngakak, padahal nonton sendirian, tengah malam pula, ga tau tetangga mikir apa. Episode pertama masih pada jaim, tapi setelah episode ke 3-4 udah keliatan kelakuan aslinya. Song Ji Hyo, satu-satunya perempuan di acara ini, dia yang jadi penari ballet di Goong. Cantik, imut tapi cowok-cowok banyak yang takut sama dia, karena kalau udah marah dia bisa maki-maki...kekekekeke... dijadikan becandaan deh sama satu grupnya. Ada satu episode dimana Ji Hyo dipasang alat untuk monitor detak jantungnya terus member cowok lain harus melakukan sesuatu yang bisa membuat detak jantung Ji hyo diatas 130. Dan ga ada cowok yang berhasil membuat jantung Ji hyo berdetak kecang, termasuk kecupan dari Song Jong Ki... hahahaha... gila ni cewek beneran berhati baja.

Kelakuan Ji hyo ini membuat saya jadi inget dengan diri sendiri. Walaupun ga banyak, dalam satu waktu saya biasanya punya 1-2 pengagum, yang herannya ga ada yang bisa menggoyahkan hati saya. Kalau detak jantung Ji hyo akan menurun mendengar kata "rumah",  detak jantung saya akan turun kalau tahu cowok yang suka pada saya sudah berkeluarga. Saya sih senang-senang aja tuh kalau ada cowok yang bilang suka, tapi ga berarti saya harus balas suka kan?

Orang bilang kalau saya ketawa bukan hanya dimulut tapi sampai ke mata juga. Sebagian laki-laki rupanya mudah suka pada perempuan seperti ini. Saya rasa ini warisan genetis dari nenek di pihak ayah, beliau tidak pernah kekurangan pengagum dan saya rasa beliau juga suka flirting seperti saya. Sayangnya sebagian DNA saya yang diturunkan nenek dari pihak ibu adalah DNA picky. Nenek saya dari pihak ibu mengajarkan saya untuk menyukai barang-barang berkualitas tinggi. Jadi jelaslah kriteria saya terhadap laki-laki juga tinggi. Mending jadi jomblo daripada dapat cinta setengah hati.

Suka geli aja dengan cowok yang berusaha menarik perhatian saya, sementara kalau saya ga tertarik saya akan menghindar atau pura-pura ga tau, kalau laki-lakinya ndableg akhirnya akan kenalan dengan sisi judes saya.

Dua hal yang bisa membuat laki-laki memandang saya adalah ketawa atau senyum saya dan kalau rambut saya digerai. Cepet atau lambat saat saya menggerai rambut akan ada laki-laki yang terpesona. Makanya saya sering pasang tampang judes dan rambut diikat terus.

Sering teman-teman perempuan menyuruh saya menggerai rambut, dengan bandelnya saya ikat, karena saya malas aja untuk menghindar dari perhatian yang ga perlu.

Hal ini membuat saya tampak tidak butuh dengan eksistensi laki-laki... tapi sebenarnya saya hanya mencari laki-laki berkualitas itu.

Tuesday, May 03, 2011

Sok tahu

Sudah bawaan manusia untuk sok tahu. Menganggap semua pikiranya sendiri benar, padahal banyak salahnya. ...Ga.. saya tidak sedang menuduh orang itu sok tau, orang ini sok tahu. Postingan kali ini hanya sebuah retrospeksi ke dalam diri sendiri.

Ceritanya begini... duluuu... saya pernah dicampakan orang, cinta yang saya tawarkan untuk orang itu dengan sengaja diinjak-injaknya sampai remuk dan dibuang ke tempat sampah. Walaupun saya bukan tipe cewek yang akan create kehebohan saat dicampakkan seseorang, tapi perbuatan orang itu memang berefek cukup dalam. Perbuatannya membuat scar dalam hati saya yang tidak mudah sembuh.

Saking parahnya rasa saya sama dia, saya sampai berdoa pada yang diatas untuk memberikan hati laki-laki itu pada saya.Tapi kehendak Yang diAtas memang berlainan sekali. Perasan saya pada orang itu ternyata tak sebesar yang saya kira. Sekarang saya sudah hilang rasa dan sering bengong kenapa dulu bisa begitu. Mungkin saya harus memberikan kredit pada orang itu (walaupun parameter estimate nya negatif hahaha) untuk menjadi saya yang sekarang.

Sunday, May 01, 2011

Capek

Mood saya tidak selalu dalam aura positif, ada saat-saat dimana saya bosan dan capek untuk hidup. Saya menghargai hidup dan semua rahmat yang diberikan dalam hidup ini. Banyak hal yang harus disyukuri. Tapi sejak saya mulai bisa berfikir, sepertinya dimulai saat saya ABG, ada terfikir apa arti hidup ini untuk seorang manusia. Kenapa harus menjalani semua hal yang kita alami. Tapi disaat semangat sedang sangat tinggi saya bisa menjadi seorang yang sangat kompetitif. 

Saat drop seperti ini adalah saat dimana saya sangat membutuhkan pasangan yang bisa mengerti saya seutuhnya dan mensupport mental saya dengan pelukan hangat. Dimana saya akan bisa bersandar disebuah dada bidang yang nyaman. Diam disana sejenak sebelum mulai lagi menghadapi semua masalah yang harus dihadapi oleh manusia.

Saya akan sangat menghargai pasangan saya jika dia mau mencuci rambut saya, karena saya merasa capek untuk mencuci rambut disaat mental sedang drop. Mencuci dan menyisir rambut adalah hal sepele yang tidak pernah saya lakukan sampai saya masuk SMP. Menyisir rambut terutama baru saya lakukan setelah memotong pendek rambut saya di kelas 2 SMP. Mungkin ini alasannya kenapa saya mudah terlena jika ada orang yang membelai kepala saya.

Ga heran dong kalau saya terpesona dengan adegan Dong Joo yang mencuci rambut Da Ji di Paradise Ranch. Romantis. Ga heran juga kalau saya jadi tidak bisa membedakan Dong Joo dan Changmin...hahaha...

Curhat hari ini selesia