Saturday, November 26, 2011

[LYRIC] Next time you fall in love

( http://www.youtube.com/watch?v=vAFVgMjXOko )


Pearl:
I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.

Sometimes you turn away from what your heart tells you is right
And so you settle for whatever gets you through the night.
The flame you thought was dead may suddenly begin to burn
And broken hearts can be repaired, that's something that you learn.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.

Rusty:
I've re-lived every moment that i ever shared with you.
What fools we were to end a dream that looked like coming true.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.

Pearl & rusty:
Back then was when
We touched the starlight.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.

I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.

Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.




This song is my theme song for you who already touched the starlight.  I thought my feeling for you is over, but I'm wrong. My feeling for you was buried in the deepest part of my heart in a long long time ago and it will always be there. If I can go back to the time of our first encounter ... 

Friday, November 25, 2011

Lee Jang Woo di WGM

Pada dasarnya saya senang nonton variety show, dan variety show Korea banyak yang ok. Favorit saya Running man dan 1N2D, dan untuk WGM saya hanya tertarik nonton YongSeo couple (plus Lee Teuk - Kang Sora yang baru tayang lima episode). Setelah nonton Man of Honour saya menghabiskan 2 hari ini untuk nonton 31 episode Jang Woo - Eun Jung. Memang sih sebelum Man of Honour tayang saya sempat nonton satu episode (lupa episode keberapa) pasangan WJ ini karena mereka menggantikan YongSeo couple. Tapi saya sebal melihat Jang Woo sangat kurang perhatian dengan Eun Jung jauh banget dengan perhatiannya Yong Hwa pada Seo Hyun. Jang Woo agak dingin sedangkan Eun Jung selalu ceria. Tapi sekarang saya jadi suka dengan pasangan ini.

Jang Woo ternyata salah satu aktor yang rada nyeleneh, iya sih dia suka clubbing, tapi yang menonjol adalah kepribadiannya yang cowok banget seperti hobbynya camping, atau pertukangan. Dan kalau tidak sedang akting, dia cowok yang polos banget. Semua emosinya keluar, transparan, gampang dibaca. Dan memang antara dia dan Eun Jung sangat-sangat berbeda interestnya. Bagusnya Eun Jung selalu penuh perhatian dan berusaha untuk mengikuti hobby "suaminya". Kedekatan mereka jadi bertambah karena satu uni walaupun beda angkatan.

Paling bagus pas kalau keduanya lagi cemburu. Sampai susah diperkirakan mana scene yang mengikuti scenario dan mana scene yang natural. Jadi ga sabar nunggu episode barunya...

Update:

Dan malam ini saya jadi iseng searching Jang Woo, daaan... nemu di youtube video singlenya Jang Woo atas nama 24/7 band. Personel 24/7 ada 3 orang yaitu No Min Woo, Hyeon Woo dan Jang Woo.... dudududu... 3 Woo!!! Kyaaa... No Min Woo dan Hyeon Woo adalah 2 chefs elite di Pasta....!!! Astaga .... melihat mereka bertiga menyanyikan ballad yang enak didengar benar-benar kejutan yang menyenangkan. Sayangnya 24/7 bukan group resmi tapi project SME, Sidus HQ dan management-nya Jang Woo. Sekarang No Min Woo sudah tidak dibawah SME lagi, jadi single That Guy's Girl kemungkinan jadi satu-satunya single mereka. Ahh... seandainya group ini jadi official. Suara lumayan, wajah ok, body ok.... kakakakaka... vitamin untuk mata dan telinga!! hmmm... bakal anemia ... bleedingnose...srot!

ini link youtubenya: http://www.youtube.com/watch?v=cTkH0HAB76g&feature=related atau
http://www.youtube.com/watch?v=V9GMya7AuTs&feature=related

Ahh... saya senang baru tahu 24/7 malam ini... kalau nggak pasti ga bisa terlalu menikmati Pasta... bayangkan kalau 24/7 all out jadi chef elite di Pasta.... pingsan ...

Untuk WGM ... sayang sekali biarpun mereka cute, tapi satu clip Eun Jung yang sedang membuat CF dengan aktor lain, membuat saya yakin yang mereka lakukan di WGM ga akan berlanjut di dunia nyata. Jang Woo sih sepertinya bisa menerima Eun Jung, tapi Eun Jung benar-benar hanya akting untuk variety show. hhhh....


Sunday, November 20, 2011

Lee Ji Ah jadi polisi stress

Me too flower, lumayan kocak, walaupun tidak segila Ramyun Shop. Lee Ji Ah yang sering dikritik aktingnya datar menurut saya aktingnya ok-ok saja tuh. Mungkin banyak anti-nya, kecuali perannya di Style, di serial lainnya saya senang melihat aktingnya. Walaupun setelah skandalnya menikah dan bercerai dengan Seo Tai Ji terbuka ke umum, membuat saya agak sedikit tidak suka. Tapi rasa penasaran saya dengan aktingnya Lee Ji Ah akhirnya menggoda saya untuk nonton serial ini.

Iya Ji Ah berperan jadi Cha Bong Sun, polisi stress. Percakapannya dengan psikiater atau caranya melepaskan stress dengan menelpon semua nomor public service asli kocak. 2 episode awal sangat fresh berlainan dengan series lainnya. Ki Kwang ikutan disini, tetap berperan culun seperti di My Princess, walaupun tetap cute dan mencuri spot... Berharap Ki Kwang bisa mengeksplorasi perannya jauh dari biasa.

Ini serial tentang orang stress yang cukup menghibur untuk orang yang stress juga.

Kenapa Seo In Woo?

Drama Man of Honor tadinya saya kira drama genre sport dengan tema softball,  ternyata genrenya romance ... ahh mengecewakan. Kalau drama genre sport, Korea belum bisa mengalahkan doramanya Jepang. Belum mampu membuat genre sport menjadi menarik seperti dorama. Tapi saya malah tertarik meneruskan nonton karena karakter Seo In Woo (diperankan Lee Jang Woo), jauh lebih menarik dari karakter Kim Young Kwang (diperankan Chun Jung Myung). Menurut saya ada potensi mencuri posisi main character dengan second character seperti yang terjadi di drama Queen Seon Deok, dimana tokoh Bidam berhasil mencuri spot dari tokoh utamanya.

Seo In Woo, sebagai anak orang kaya yang di- abuse (verbally) oleh ayahnya, saat panik akan mengalami serangan tic berat, yang membuat dia semakin parah serangan ticnya. Dan pada saat dia jauh dari radar ayahnya, dia menjadi arrogant asshole yang meng-abuse orang-orang disekelilingnya. Seo In Woo sebenarnya pemain softball profesional berbakat, tapi setelah membuat satu kesalahan disuruh resign oleh ayahnya dan diharuskan masuk ke perusahaan dimana ayah dan sepupunya menjadi motor perusahaan itu. Sebenarnya ayah Seo In Woo mencuri perusahaan itu dari ayah Yoon Jae In (leading female) dengan percobaan pembunuhan (kecelakaan lalu lintas). Ayah Yoon Jae In meninggal seketika, ibunya koma bertahun-tahun, Jae In yang masih kecil selamat tapi ayah Seo In Woo menyuruh supirnya ayah Kim Young Kwang untuk membuang Jae In. Ayah Kim Young Kwang tidak tega dan memasukan Jae In yang mengalami amnesia ke rumah yatim piatu tapi selama bertahun-tahun selalu menyisihkan uang untuk membiayai pendidikan Jae In.

Leap time ke saat mereka dewasa, Kim Young Kwang sebetulnya berbakat tapi tidak bisa menangani problem internalnya dan menjadi pemain kelas dua, yang akhirnya malah dipecat dan selalu menganggap In Woo rivalnya. Dari kecil dua orang ini selalu bersaing tapi perbedaan kelas membuat In Woo arrogant dan Young Kwang menjadi the loser. Pertemuan tidak disengaja dengan Jae In yang menjadi suster di RS. Pendek cerita dua orang ini tertarik pada Jae In, tapi hati Jae In ada pada Young Kwang. Tapi terjadi kesalahpahaman dimana Jae In mengklaim ayah Young Kwang sebagai ayah kandungnya yang membuat hubungan mereka menjadi saudara satu ayah. Sementara Seo In Chul sepupu In Woo, membuat intrik dengan memperkerjakan Jae In sebagai suster pribadi In Woo, dan sepertinya tahu siapa Jae In sebenarnya. Jae In walaupun tidak jatuh cinta pada In Woo, tapi jatuh kasihan dengan keadaan In Woo yang sebenarnya hasil dari abusing ayahnya. Bah ... rumit... yang suka dengan drama Midas, mungkin akan suka dengan drama ini, karena saya melihat racikan yang mirip dengan Midas, tapi bagusnya bukan cerita yang plek mirip kok.

Seo In Woo, seharusnya menjadi tokoh yang saya benci, tapi malah jadi simpati. Scene saat InWoo kena serangan panik adalah scene paling baik yang dimainkan Lee Jang Woo.. Dia berusaha keras mengontrol keadaannya tapi malah semakin memperparah serangannya.  Matanya mencari pertolongan untuk mengontrol tubuhnya, tapi tidak ada yang membantu, ayahnya akan melihat dengan penuh kebencian, sepupunya dengan tatapan dingin, ibunya berlinang air mata. Hanya Jae In sebagai perawat yang bisa membantu In Woo tenang, tapi In Woo berusaha untuk menyembunyikan jati diri Jae In yang sebenarnya karena takut jika ayahnya sampai tahu siapa Jae In sebenarnya akan berakibat fatal untuk Jae In.

Chun Jung Myung sangat ok dengan perannya di Cinderella Sister dan Duo, tapi sepertinya tidak terlalu berhasil memerankan Young Kwang yang juga kompleks kepribadiannya. Karakter Young Kwang ini mirip dengan karakter Kim Tak Go, penuh pengalaman pahit dan keterbatasan tapi berusaha untuk tetap optimis. Dan Chun Jung Myung tidak berhasil merepresentasikan karakter itu, kalah solid dengan karakter In Woo. Saya seharusnya bisa bersimpati pada karakter Young Kwang, tapi tidak ada simpati sama sekali. Jadi.... saya nonton terus karena ingin melihat bagaimana perkembangan karakter In Woo. Lee Jang Woo selain di drama ini juga ada di variety show WGM lho.

Update Nov 27:
Sampai di episode 14 tetap ga bisa simpati dengan karakter Young Kwang, malah makin semangat mendukung Seo In Woo dan Jae In... padahal di episode 14 Young Kwang sedang menderita, air mata Young Kwang ga mampu meluluhkan hati saya... Ini juga yang saya alami waktu nonton Queen Seon Deok, bersimpati pada karakter antagonis Bidam, padahal karakternya tidak berubah menjadi protagonist. Berharap karakter antagonist Seo In Woo makin memancing simpati penonton, ga perlu karakternya berubah jadi protagonist, tetap antagonist yang jatuh cinta pada tokoh protagonist perempuan, dan ga perlu disatukan, jadi ingat jalan cerita di Kim Tak Goo dimana karakter yang diperankan Eugene tidak disatukan dengan Kim Tak Goo? Disinipun bisa sekedar membuat Jae In kebingungan mau pilih yang mana, sudah cukup... Yeah, sepertinya saya akan jadi supporter untuk In Woo... selama Lee Jang Woo tetap menjaga ritme aktingnya seperti sekarang atau lebih baik lagi.

Headphone

Headphone sering dianggap mainannya cowok, bukan hanya di Indonesia tapi di US juga. Saya termasuk minoritas, sebagai perempuan yang tertarik dengan banyak mainan cowok. Banyak perempuan punya iPod atau headphone yang ada mp3 player, jadi mendengarkan musik dan lagu jelas tidak untuk laki-laki saja, tapi ... perempuan tidak mempermasalahkan kualitas suara yang keluar dari playernya. Sebagian besar perempuan puas, misalnya dengan in-ear earphone merek apa saja asal ada suaranya. Tapi laki-laki kadang beli headphone mahal yang mungkin lebih mahal dari playernya, atau malah membangun deck amplifier yang ga murah untuk mendapatkan kualitasa suara yang ok. Giliran istri atau pacar mereka ngamuk-ngamuk saat melihat receiptnya...hihihi.

Tapi sebenarnya ga salah-salah amat. Saya sejak punya headphone menengah dari Sennheisser, udah ga bisa lagi mendengarkan iTune dari Sebastian - macbook saya, tanpa pakai headphone. Suara yang dikeluarkannya jauh lebih kaya dari default Sebastian. Kenapa saya milih Sennheisser? Karena Bose kemahalan... huahahahaha... dan earphone default Apple yang walaupun jauh lebih baik dibanding beberapa in-ear-earphone merek lain tetap kalah suaranya dibanding Sennheisser. 

Pertamanya malu pake earphone yang walaupun ga segede gaban, tetap aja gede. Kalau cowok kan udah biasa menggantungkan headphone di lehernya, tapi perempuan biasa (yang bukan pemusik) termasuk pemandangan langka. Tapi akhirnya cuek aja, yang penting saya bisa mendengarkan musik yang saya suka tanpa mengganggu orang. Dan kalau ada yang ngomonginpun ga kedengeran tuh...hihihi...

Walhasil tas saya jadi penuh kabel dibanding peralatan perempuan yang seharusnya. Apalagi kalau travel, ada tas kecil khusus kabel, mulai dari charger untuk laptop, hp, kamera, iPod dan kabel transfer untuk kamera sekarang ditambah dengan charger buat kindle. Saya bukan penggemar peralatan yang digabung menjadi satu seperti iPad. Ntahlah nantinya.

Udara sudah semakin dingin dan mulai banyak bangunan didekorasi untuk Natal, Atlanta termasuk kota yang religius, di setiap belokan ada gereja, jadinya ga heran kalau mereka udah dekor mulai sekarang. Yang paling saya suka adalah pemandangan penuh lampu dimalam hari. 

Saturday, November 19, 2011

Pre Order Winter Rose

Winter Rose, single terbaru TVXQ ada dua versi CD dan DVD. Kali ini saya ambil versi CD saja, ngirit dot com. Tahun depan mereka akan banyak melakukan konser solo, pengen nonton lagi pertunjukan langsungnya. Ketagihan melihat Yunho dan Changmin melakukan aksi panggung. Tapi ga murah untuk pergi ke Jepang, plus mesti nyari kerjaan lagi. Sigh... Jadi puas-puaskan saja dengan membeli album original mereka. Ngiri dengan orang-orang yang bisa tinggal di Jepang, mereka akan bisa nonton salah satu konsernya dengan mudah, sementara saya gigit jari.

Gara-gara order CD TVXQ, saya sering ditawari CD lain yang ga bikin saya berminat. Grrrhhh... marketingnya mestinya bisa baca dong kalau saya ga tertarik sama sekali dengan JYJ, jadi ga usah kirim-kirim promo. (hehehe... marah-marah sendiri, bego bin baka). Herannya mereka ga pernah mengirimkan email pemberitahuan produk baru TVXQ, aturan mereka mengirimkan promo yang berkaitan dengan TVXQ dong, biar bikin saya ngences dan membuka dompet, bukan promo group yang ga saya kenal.

Kalau fans premium kan beli album bulk order terus kirim hadiah mahal pada artisnya. Kalau saya sih fans biasa aja, yang beli album yang sama dua kali karena ga sabaran, beli 3 versi karena pengen bonus DVDnya, pas ga punya duit beli album satu versi aja... ga beli photobook atau kalendernya karena mahal banget. Hihihi... tapi kalau ada kesempatan dan uang pengen nonton live shownya mereka lagi. Satu yang harus membuat TVXQ bangga adalah karena mereka satu-satunya artis di dunia sampai saat ini yang mampu membuat saya beli tiket konsernya... hahaha...

Wednesday, November 16, 2011

Serial gila: Flower Boys Ramyun Shop

Serial satu ini sudah tayang 6 episode dari TvN. Sangat berbeda dengan sinema Korea lain, gila abis-abisan. Tokoh utamanya Cha Chi Soo (Jung Il Woo) dan Eun Bi. 


(Foto source:  asianmediawiki.com/Flower_Boy_Ramen_Shop)

Cha Chi Soo adalah Chaebol, masih anak sekolahan yang dimanja habis oleh ayahnya. Tokoh ibu ga jelas. Eun Bi adalah guru yang sedang melakukan magang di sekolah Cha Chi Soo. Ayah Eun Bi punya restoran Ramen dekat sekolah Chi Soo. Tapi Eun Bi punya konflik dengan ayahnya sejak ibunya meninggal.

Pertemuan pertama Chi Soo dan Eun Bi terjadi sebelum Eun Bi masuk kerja. Di pertemuan pertama Eun Bi menyangka Chi Soo lebih tua darinya. Sejak episode pertama sudah banyak adegan gilanya, dibuka dengan Chi Soo yang melakukan flirting di pesawat dari New York ke Seoul dengan salah satu penumpang perempuan, saat mendarat terjadi scene dimana beberapa bodyguard menanti Chi Soo... adegan pembuka rutin tentang chaebol yang melakukan demo pada orang tuanya diakhiri dengan scene dimana Chi Soo komplain pada ayahnya bahwa di New York dia harus pakai bahasa Inggris untuk pesan Hamburger... huahahaha cengeng abis, karena pertamanya saya menyangka Chi Soo bukan anak SMA. Chi Soo adalah parodi dari Tsukasa Domyoji yang menjajah ayahnya karena sangat dimanja.

Konflik pertama tentu bullying Eun Bi di sekolah, wakil kepsek, kepsek, siswa lain semua menyarankan Eun Bi jangan melawan pangeran Chi Soo... hanya Ba Wool rival cinta Chi Soo yang tahu bahwa Eun Bi bukan perempuan biasa.  Eun Bi yang sejak awal tidak bisa melawan pesona Chi Soo karena kelakuan Chi Soo yang kelewat batas merupakan orang yang pertama kali menghukum Chi Soo secara fisik. Dan hukuman fisik ini menjadi awal Chi Soo jatuh cinta pada Eun Bi.

Ada tokoh Hang Hyuk yang mengumumkan ke semua orang Eun Bi adalah istrinya. Hang Hyuk menjadi pewaris toko Ramen setelah ayah Eun Bi meninggal. Dia punya kebiasaan tidur dimana saja saat merasa lelah, tokoh empat dimensi juga, tampaknya polos tapi otaknya jenius dan jelas jagoan masak ramen. Ba Wool adalah teman sekelah Chi Soo, yang punya pacar bernama Soo Yi yang menduakan dia dengan Chi Soo, Ba Wool ini murid berandalan yang takluk pada Eun Bi. Hyun Woo adalah teman Chi Soo, tempat Chi Soo mencari nasehat. Di akhir episode 6 semua orang ini berkumpul bersama untuk membuka toko ramen Eun Bi. Yang ingin tahu cerita lengkapnya cari di dramabeans.com nonton gratisannya dengan subtitle inggris di kimchidrama.

Yang membuat serial ini menarik semua tokohnya punya kepribadian empat dimensi, Jung Il Woo ga ada jaim-jaimnya memerankan Chi Soo, si chaebol tak berhati, pangeran super manja yang kelakuannya sangat sangat ajaib. Eun Bi juga bukan tokoh cantik manis, lemah lembut. Hang Hyuk dan Chi Soo jatuh cinta pada Eun Bi karena kelakuan ajaibnya, Eun Bi sebenarnya pemain volley berbakat. Tokoh ayah Chi Soo juga bukan typical CEO yang kejam, tapi ayah yang sangat menyayangi putra satu-satunya. Adegan lucu saat Chi Soo ngambek karena ayahnya tidak mengangkat telepon saat dia sedang butuh bantuan, trus Chi Soo bilang mulai sekarang ayahnya adalah ini (sambil nunjuk gambar Pororo di selimut). Ayah Chi Soo keluar ruangan, dan nanya ke sekretarisnya, siapa sih orang yang ada di gambar yang ditunjuk Chi Soo, dengan roman cemburu. Sekretarisnya bengong terus menjawab ..."O itu Pororo"... terus dia nanya lagi "Pororo itu siapa?"... sekretarisnya menjawan "Pinguin"... hya...huahahahahahaha...

Sampai saat ini semua adegannya komikal, ajaib, ga ada romantis-romantisnya... tapi anehnya sangat menghibur. Saya berharap semua kegilaan ini tidak berubah sampai tamat...


Monday, November 14, 2011

Kebalikannya "Sayang" bukan "Benci"

Kontroversi pecahnya TVXQ/DBSK/Tohoshinki, masih diperdebatkan oleh banyak fans-nya. Saya rajin membaca comment di blog untuk TVXQ yang sekarang dan ga pernah mampir ke blog pendukung 3 member yang keluar. Alasannya karena saya bukan masochist yang sanggup membaca komentar yang menjelekan Yunho & Changmin. Tapi di blog yang support Yunho & Changmin lumayan banyak dapat info tentang duo ini.

Banyak yang menduga bahwa Yunho & Changmin tidak mempermasalahkan lagi member lama, dan masih ada yang mengharapkan mereka bisa reuni dan berkumpul lagi, paling tidak satu saat dimasa depan. Alasan yang mereka kemukakan adalah sebagai manusia orang tidak luput dari kesalahan, dan dengan riwayat pertemanan yang lama tidak gampang melupakan masa lalu. Walaupun banyak yang menyesalkan twitter dan ucapan dari 3 member yang keluar yang masih selalu memberi komentar yang akan memancing komentar buruk fans pada Yunho dan Changmin, tapi banyak yang memberikan kesempatan kedua untuk 3 member lain yang keluar agar bisa menyadari kesalahan mereka, minta maaf dan balik lagi menjadi satu group. Whoaa... luar biasa memang dukungan fans itu.

Saya ga ikutan nulis komen karena teori saya melawan mainstraim fans yang percaya Yunho dan Changmin sudah memaafkan kesalahan 3 member lama dan maju ke depan dengan tidak menengok ke belakang. Teori saya tidak sepenuhnya mendukung teori mereka, dan kedua saya malas bikin id baru untuk komen.

Saya masih meragukan, - terutama Changmin - sudah memaafkan perbuatan member lama, menurut saya Changmin dan Yunho bukan memaafkan tapi sudah tidak peduli lagi pada member lama yang keluar. Mereka tidak akan mencapai tahap sekarang tanpa keinginan kuat untuk membalas perlakuan 3 member lama, bukan dengan cara yang jelek tapi dengan cara yang elegan yaitu mempertahankan dan meningkatkan TVXQ lebih baik lagi. Menunjukan bahwa tanpa 3 member itupun dua orang ini sanggup kok membesarkan nama TVXQ yang memang terbukti dengan kualitas penampilan dan vokal dan pemilihan lagu yang baik, sehingga dalam sekejap TVXQ bisa meraih banyak fans baru yang lebih luas lagi scopenya.

Lamanya pertemanan justru membuat perlakuan 3 member lama menorehkan luka lebih dalam lagi, saya rasa trauma dan luka dari perpisahan ini masih membekas jelas jauh di dalam hati Yunho dan Changmin. Makanya mereka tidak pernah membicarakan 3 member lama yang keluar, karena ada ujar-ujar bahwa kebalikan dari rasa sayang bukan benci tapi tidak peduli. Jika kita tidak peduli pada seseorang apa yang kita lakukan? Menyebutkan namanya saja pun tidak ingat, tidak eksis lagi, tidak perlu ditanggapi lagi omongannya. Tablo lama itu sudah selesai, kita mulai babak baru. (Lihat saja pesan di album TONE). Fans sebenarnya telah diberi pesan secara eksplisit di halaman terakhir booklet dan jacketnya, untuk tidak mengharapkan lagi member lama bergabung ulang ke TVXQ.

Karakter Yunho dan Changmin yang terbaik adalah integritas mereka. Dua orang ini tidak akan segan meminta maaf kalau melakukan kesalahan, tapi jangan harap mereka akan menunduk mengikuti kemauan orang kalau mereka tidak melakukan kesalahan. Saya percaya itu alasan mereka tetap mempertahankan TVXQ dan bekerja keras membuatnya lebih baik.

Banyak orang berandai-andai kalau lima orang itu bergabung lagi masih tetap mau jadi fans tidak. Huahahahahaha... ga usah berandai-andai deh, group band mana di dunia ini yang setelah pecah terus bersatu lagi? Ayo tunjukin? Di belahan barat dan belahan timur tidak ada tuh yang bergabung lagi, contoh paling besar adalah Spice Girl, sejak satu membernya keluar untuk meniti karir solo, pernah ga mereka bergabung lagi? Tidak pernah, hanya janji-janji walaupun fans Spice Girl menuntut mereka bersatu lagi. Masih banyak contohnya, dan otak saya sampai panas memikirkan group mana yang bergabung lagi setelah bubar. Ayo kembali ke realitas saja, tanpa perlu berandai-andai.

Dan karena ini blog pribadi saya, saya bebas dong mengatakan bahwa saya sangat tidak mengharapkan mereka bergabung lagi dan merusak harmonisasi Changmin dan Yunho yang sudah bagus itu...

BTW: akhirnya saya melakukan PO untuk single baru mereka, tapi ambil CDnya saja... lagi bokek nih.

Wednesday, November 09, 2011

Animasi favorit: Curious George

Animasi adalah salah satu favorit saya. Walaupun sekarang mulai bergeser memakai tehnik CG yang memberikan ilusi optik 3 dimensi. Saya sebenarnya pengen banget nonton Puss in Boot tapi malas ke bioskop, jadi mungkin nunggu aja sampai direlease oleh amazon.

Nonton animasi itu dimana saja dan kapan saja, sering kalau di pesawat saya malah milih animasi dibanding film biasa. Animasi favorit saya adalah Curious George on movie, tapi susah banget dapatnya. Dulu sempat punya bajakannya, tapi kemudian dipinjamkan adik saya ke temannya dan ga balik lagi. Saya lantas pengen beli originalnya tapi tampaknya mereka sudah tidak menjualnya lagi. Huh!

Kenapa Curious George? Karena monyet itu lucu ... dan George memang monyet kecil iseng yang penasaran mau tahu segala sesuatu.

Animasi tentang kucing juga sangat saya suka. Tapi juga jarang yang membuat, karena produser dari Hollywood atau Disney sebagai orang barat kebanyakan lebih menyukai anjing dibanding dengan kucing. Anjing lucu, tapi kucing jauh lebih lucu dibanding anjing (opini pribadi). Garfield in the movie adalah favorit saya, cuma bukan animasi. Sekarang ada film khusus Sebastian, si puss in boot. Rawr..!

Tuesday, November 08, 2011

Male: TVXQ , Female:Wonder Girls

Lagu Nobody merupakan salah satu lagu girl band Korea yang familiar untuk saya. Tapi ga pernah penasaran dengan group yang menyanyikannya. Sering dengar Wonder Girls yang menjadi idolanya idol cowok di Korea (gara-gara keseringan nonton variety show-nya Korea), tapi tetap tidak tertarik mencari tahu karena saya sudah punya prejudice terhadap girl band Korea, yang kebanyakan pas-pasan kemampuan nyanyinya, dance lumayan tapi juga ga terlalu gimana gitu. Malam ini secara ga sengaja saya ngeklik link ke MV terbaru WG - Be My Baby dan surprise.... ternyata ada girl group yang kualitasnya mendekati kualitas duo TVXQ . Paket komplit skill menyanyi dan dance yang prima, plus pilihan lagu yang bagus, bukan hanya sekedar hip-hop. Oh ya, masih ada satu group cewek lain yang lumayan Brown Eyed Girl. Tapi masih kalah dibanding dengan WG. Untuk group cewek lain masih tetap ga bisa suka...kikikiki...

Tapi kalau dibanding dengan TVXQ, masih tetap kalah, artian saya senang dengar lagu-lagu mereka juga nonton MVnya di youtube, tapi belum pengen beli CD originalnya. Kalau CD original TVXQ sih sejak album Why selalu saya koleksi... Dan akhir bulan ini TVXQ akan release single baru Winter Rose... belum sanggup order, soalnya dompet masih babak belur. Saya kayaknya akan puas banget kalau ada pertunjukan gabungan TVXQ dan WG ditambah Brown Eyed Girl dan FT Island, satu panggung. Walaupun kepuasan tertinggi tentu dengan nonton konser tunggal TVXQ, bisa bikin saya high.

Buat saya kemampuan penyanyi itu sangat penting, mereka yang menyanyikan lagu dengan ngasal seperti 2 dari 3 ex member TVXQ amat sangat tidak menarik untuk didengar. Mau distylish seperti apapun, kemampuan dan disiplin latihan secara otomatis akan terlihat di panggung. Kalau hanya mengandalkan loyalitas fans tanpa upaya yang baik untuk menarik fans baru... hmmm... bisa diprediksi tidak akan bertahan lama di dunia penuh kompetisi itu. Menarik fans baru hanya bisa dilakukan dengan mengasah kemampuan dan ketrampilan performance sebaik-baiknya. Seperti WG misalnya yang bisa membuat saya tertarik mendengarkan semua lagu di album barunya. Dan kalau ada album yang ngeklik banget ke selera saya, amat sangat mungkin saya membeli album barunya. Dan didunia yang isinya 7 trilyun manusia, dapat sepersekian persen saja dari populasi manusia di bumi yang seperti saya, akan menguntungkan penjualan CD penyanyi tersebut.

Fight TVXQ, fight WG!

Tambahan: kenapa chemistry WG tidak sekuat chemistry TVXQ pada saya, terjawab setelah mendengarkan versi MR lagu-lagunya WG. WG mesti banyak latihan vokal deh... walaupun performance panggung dan pemilihan lagu sudah ok banget.






Monday, November 07, 2011

I Love NY

Waktu saya kecil, masih sempat mencicipi window shopping di jalan Braga. Waktu kecil sempat bolak-balik pindah antara Bandung dan Cianjur, tapi sejak kelas 2 SD keluarga saya menetap di Bandung walaupun pindah-pindah rumah kontrakan. Memori yang masih bisa saya ingat adalah sejak saya masuk TK kecil, sebelumnya tidak ada ingatan yang real. Karena saya sekolah di pusat kota dan tinggal di bagian barat, enam hari dalam seminggu, dua kali sehari saya melewati jalan Braga. Masih banyak toko-toko yang aktif jualan dan kualitas barang yang dijualnya termasuk barang mewah. Dua toko yang  beberapa kali saya masuki adalah toko buku dan bakery Sumber Hidangan. Harumnya roti baru siap bakar dan arsitektur post mod gaya Eropa, sepertinya menjadi faktor kenapa saya tidak merasa asing saat menapakan kaki di dua negara di Eropa. Masa-masa TK dan awal SD merupakan babak dimana semua pancaindra saya seperti spons menyerap semua stimulant luar untuk diproses dan dijadikan referensi oleh diri saya tentang hal-hal yang menyenangkan.

Bandung jaman itu masih dingin, pagi hari suhu masih bisa mencapai dibawah 20 derajat, kalau bicara masih bisa keluar uap. Membuat saya merasa lebih nyaman untuk hidup di suhu dingin dibanding panasnya kota besar lain di Indonesia. Dan waktu favorit saya untuk window shopping adalah di sore hari saat gerimis turun, karena lampu-lampu di toko-toko di jalan Braga menjadi terlihat berkilau lebih indah dan hangat.

Sensasi window shopping di Braga di usia itulah yang saya temukan sangat mirip dengan saat saya jalan di London. Walaupun di beberapa bagian sangat padat orang [dan turis tentunya] tapi ada beberapa jalan yang tidak terlalu padat manusia, dan window shopping di sore hari di musim gugur yang cerah membuat saya teringat sebuah masa menyenangkan di dalam hidup.

NY atau lebih tepatnya Manhattan berbeda, jauh lebih bising, jauh lebih padat, jauh lebih besar dibanding dengan London. Tetapi saya jatuh cinta pada kota ini, selain saya bisa puas window shopping disini juga terpikat dengan Central Park dan pengalaman nonton di MSG yang tidak akan terlupakan. Dan saya punya pikiran ajaib, membayangkan seandainya saya bisa berjalan-jalan disini berdua dengan nenek saya tentu akan sangat menyenangkan, seperti saat saya menikmati window shopping di Braga bersamanya. Dan pikiran lebih ajaib lagi adalah, bagaimana seandainya saya ajak dia nonton konser SMTown? Saya rasa nenek juga akan suka dengan lagu-lagu TVXQ, mengingat kami punya banyak persamaan selera. Hahaha, ga kebayang kalau nenek saya nge-fans TVXQ.

Untunglah saya berkesempatan tinggal di sebuah negara bagian di East coast, bisa sering ke NY, hihihi... karena kalau misalnya saya sekolah di negara bagian yang ada di tengah-tengah benua ini seperti ayah saya, pasti saya tidak terlalu kepingin jalan ke NY. Musim dingin nanti saya akan mengunjungi San Fransisco, dengan alokasi waktu seminggu, saya rasa cukup untuk mengunjungi dan semua atraksi turisnya dan mengambil banyak foto. Apakah saya akan jatuh cinta pada SF seperti saya jatuh cinta pada NY?