Sunday, February 26, 2012

Foto

Seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Mereka beruntung karena dipertemukan satu dengan yang lain sejak muda. Menjalani hidup berpuluh tahun dengan minat yang sama. Sampai maut menjemput sang istri dan meninggalkan suaminya sendiri. Sebuah file youtube yang di-shared pada kami, sungguh indah. Berisi foto-foto sang istri sejak kecil sampai maut menjemputnya.

Rangkaian foto itu, lagu itu, memberitahu kita betapa cinta mereka sangat dalam dan kuat. Mereka menemukan teman sejiwa dalam pasangannya dan menghabiskan waktu itu bersama-sama. Sungguh beruntung. Ya, cinta sejati itu ada. Cinta yang tak lekang oleh waktu itu exist. Ada yang beruntung mendapatkannya, ada pula yang tidak.

Setelah menikah, foto-foto sang istri adalah foto yang diambil suami. Saya melihat foto-foto yang diambil dengan penuh cinta. Manis, tenang, menyejukan.

Apakah saya akan bisa mendapatkan cinta sedalam itu? Bilakah?

Thursday, February 23, 2012

Bintang empat untuk Wild Romance

Drama korea yang rutin saya tonton saat ini: Wild Romance; menyelesaikan Ojakyo Brothers; Bachelor Vegetables Store; Shut Up Flower Boy Band, The Moon that Embraces the Sun; Take Care of Us, Captain. Dari enam series itu saya paling suka dengan Wild Romance yang dimainkan oleh Lee Dong Wook dan Lee Si Young. Keduanya klik banget saling mengisi dan total berakting. Dibanding dengan series pertama Lee Dong Wook setelah selesai wamilnya, Scent of the Woman, akting Lee Dong Wook jauh lebih bisa dinikmati di series ini. Sudah hilang kakunya, total gila...hihihi. Lee Si Young juga jauh lebih ekspresif dibanding permainannya di Poseidon.

Wild Romance keluar dari genre Korea yang suka banjir air mata itu. Park Moo Yul (LDW) merupakan celebritinya baseball Red Dreamers. Sedangkan Yoo Eun Jae (PSY) adalah bodyguard cewek yang juga fans berat blue Seagulls. Kedua orang itu terlibat konflik dimana Moo Yul dibanting Eun Jae di tempat karaoke. Eun Jae bersama ayah dan adiknya sedang menghibur diri karena Seagulls kalah tapi dengan asumsi wasitnya memihak Moo Yul, dan mereka minum-minum di tempat karaoke yang sama. Kejadian itu direkam oleh staff karaoke dan diupload ke internet. Untuk mencegah jatuhnya reputasi Moo Yul (yang memang dikenal sebagai pemain keras di lapangan), Eun Jae direkrut menjadi bodyguard pribadi Moo Yul. Mulai deh adegan-adegan ajaib diantara kedua orang itu yang seperti Tom and Jerry, saling incar dan bertengkar terus, sementara di muka publik mereka mesti menampilkan hubungan baik.
Tapi Moo Yul kemudian sering menerima ancaman serius yang dikirim orang tidak dikenal. Suka ga suka Eun Jae tetap professional sebagai bodyguard dan bekerja keras untuk membongkar kasus stalker ini serta melindungi Moo Yul, perlahan-lahan mereka mulai saling tertarik satu sama lain. Saat mereka sedang mau dekat, muncul cinta lama Moo Yul., Kang Jong Hee yang diperankan oleh Jessica SNSD. Eun Jae harus bergulat dengan perasaannya.Karena untuk Moo Yul, Jong Hee adalah cinta pertama dan terakhir. Saat Eun Jae memutuskan untuk menjauh dari Moo Yul dan mengundurkan diri jadi bodyguardnya, Moo Yul baru merasa kehilangan Eun Jae, walaupun dia menganggap perasaannya pada Eun Jae adalah rasa sayang persaudaraan. Saat yang sama stalkernya Moo Yul mengalihkan target pada Jong Hee, Moo Yul langsung minta Eun Jae menjadi bodyguard Jong Hee. Karena Moo Yul tidak bisa percaya pada orang lain.
Berkat Eun Jae, Jong Hee pun cepat pulih dari trauma psikologisnya akibat ancaman stalker. Dan saat itu Moo Yul baru sadar kalau dia mencintai Eun Jae, sementara Eun Jae sudah mengikhlaskan Moo Yul bersama Jong Hee. Mulai deh perjuangan Moo Yul untuk mendapatkan hati Eun Jae kembali... ada side story dari sahabat Eun Jae dengan Dong Ah dengan lawyer robot Kim Tae Han. Dan kisah sahabat Moo Yul, Dong Soo.

Buat saya menarik sekali dibanding dengan Bachelor Vegetable Store yang hanya 50% ceritanya saya suka, bagian jatuh bangun mengembangkan toko sayur. Ojakyo Brothers juga lumayan sebenarnya, tapi karena panjang banget, saya sering skip-skip adegan yang bisa ditebak. Shut Up Flower Boy Band, untuk saya hanya menarik di dua episode awal sebelum tokoh Byung Hee dimatikan, setelahnya terlalu ABG. Take Care of Us, Captain sangat mengecewakan buat saya padahal yang main Ji Jin Hee. Kalau cerita genre begini K-drama masih kalah dengan dorama, coba yang mainnya KimuTaku, dijamin jauh lebih menarik. Yang layak tonton untuk saya adalah The Moon that Embraces the Sun, seru banget, padahal genrenya sageuk fantasi, alias dongeng banget tidak berdasarkan tokoh nyata. Dan Padam-padam juga lumayan deh. Tapi buat saya pemenangnya adalah Wild Romance. 

Menanti Paket

Hari minggu saya terpikat sales online Body Shop. Siapa yang ga terpikat kalau bisa beli 3 perawatan tubuh dengan harga flat $30, ngences dan ngiler jadinya. Kebetulan foam buat muka sudah mau habis, dan serum untuk wajah juga sudah habis, belanja deh. Biasanya saya pake clinique, tapi tea-tree oil Body Shop cocok juga untuk saya. Masalahnya di Indo lebih gampang dapat foam dan serum wajah clinique daripada tea tree oil Body Shop. Ditambah tempat kerja saya dulu juga jauh dari mall, kalau pas ke Jkt selalu disisihkan waktu untuk belanja persediaan kebutuhan body. Dengan waktu terbatas saya tidak bisa dong bolak-balik ke Body Shop, kalau barangnya lagi tidak tersedia.

Disini, uenak karena bisa belanja online. Seperti sales Presidents' Day misalnya yang khusus untuk belanja online doang, malah lebih menguntungkan. Tinggal klik-klik, kemudian barangnya dikirim ke rumah. Saya malah kebanyakan belanja online sekarang daripada datang ke tokonya. Kalau belanja ke mall, hanya saat sedang travel ke kota lain. Makanya saya sering bawa koper kosong, dan balik ke Atlanta dengan koper full belanjaan.

Hari ini paket dari Body Shop nyampe, ditrackingnya dikatakan bakal dikirim sore. Kadang ada barang yang kalau orangnya ga ada disimpen di kantor manager apartment. Sedangkan kantor manager bukanya jam 10.00am-5.00pm, dengan jadwal saya biasanya baru nyempetin ke  kantor manager hari Sabtu. Ga lucu. Jadi hari ini saya putuskan untuk pulang cepat. Eh, ternyata udah keburu dikirim, tapi ditaro di depan pintu. Yuhuu.... keren dan senang tentunya. Dan ga harus buang waktu pergi ke mall yaang jauh itu.

Sunday, February 19, 2012

Make it simple

I give up, totally give up my feeling for him.


Akhirnya hati saya menyerah juga. Tidak lagi memegang rasa itu erat-erat. Melepaskan semua rantai yang diciptakan sendiri. Membebaskan semua rasa. Sesederhana itu.

Menangis saat merasa tikaman pedih. Tapi tidak berusaha menyangkal atau mencoba untuk tidak menyukai dia. Rasa suka itu tetap ada, hanya tidak lagi berharap, berhenti bertanya pada kenapa saya tidak bisa memiliki hatinya. Saya hanya belum beruntung. Belum beruntung mendapatkan cinta itu.

Saat saya melihatnya, degup di jantung itu masih tetap akan ada, sampai saya menemukan yang baru. Rasa sepi itu masih akan terasa saat memikirkan dirinya ada di satu sudut di kota ini entah dengan siapa. Dia tidak membutuhkan saya untuk melengkapi hidupnya, terima fakta itu. Walau saya ingin mengelus rahang kokohnya, menatap kedalaman mata hijaunya, bersandar di bahunya, tapi tidak mungkin melakukannya. Terima fakta itu.

Saya tidak akan mati hanya karena tidak memiliki cinta. Saya akan menatap iri pada orang-orang yang punya pasangan yang mereka cintai, dan saya akan berjalan pergi dari mereka, sendiri. Pada saat-saat tertentu saya akan menemukan ketenangan dengan bekerja keras, atau pada saat saya mendengarkan musik manis dan indah terus menangis, atau pada saat membaca novel-novel tentang cinta sejati, atau pada saat saya merenung di taman sepi sendiri, atau saat menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman di sekeliling saya.

Dua hari terakhir ini saya menangis, entah apa yang saya tangisi sebenarnya, saya tidak ingin menganalisanya sekarang. Menangis hanya untuk membuka sumbat perasaan yang saya tekan jauh di dalam hati, yang membuat saya iritatif, uring-uringan sendiri tanpa sebab yang jelas. Menangis seperti orang bodoh di tepi danau di sore kelabu. Tapi menggapai kemajuan, karena hati saya mulai sinkron dengan logika. Tidak lagi berkeras, tapi mulai melepaskan ikatan itu satu-satu.

Beberapa bulan lagi jarak saya dan dia akan bertambah lebar terpisah oleh benua dan lautan. Saya akan tetap hidup, bernafas, makan, dan mencari pekerjaan baru. Saya mungkin akan teringat dia, tapi kelak bayangan wajahnya akan memudar, bersama dengan pergulatan dengan masalah baru pada hidup saya.

Saya tidak pernah akan menyesal telah memiliki rasa ini untuknya, dan saya akan berusaha tidak menyesal karena tidak mampu menggapai dirinya. Belum beruntung. Belum lagi jodoh saya.

+ + +

Saturday, February 18, 2012

Garth Brooks dan Secret Garden

Dia penyanyi countries song yang unik. Di jaman penyanyi menjual lagunya secara digital online, Garth Brooks tetap bertahan dengan menjual dalam format CD. Dan fansnya juga setia, nyaris ga ada yang menguploadnya di Youtube.

Gara-gara satu lagu the Dance saya sampai beli CDnya yang the Ultimate Hits. Sebenarnya tidak mahal karena ada 2 CD plus extra 1 DVDnya hanya $10. Tapi awalnya kerasa mahal karena saya hanya berniat beli the Dance. Setelah di explore lebih dalam, saya merasa beruntung sudah beli CDnya karena banyak lagu mellow romantis, pwahahaha... selera saya banget.

Suara Garth Brooks yang empuk dan manis, satu tipe dengan suara John Denver, tapi khasnya dia adalah selalu twisted suaranya membuat hati tertusuk makin dalam dengan suaranya. Dan dentingan gitar yang mendominasi hampir di semua lagu. Duh...

Serenade to Spring adalah lagunya Secret Garden. Manis, indah, mendayu. Romantis untuk saya. Tipenya instrumentalia klasik. Dan semua lagunya Secret Garden memang manis, kadang sendu tapi tetap indah. Saya jadi teringat dengan koleksi kaset lama saya di Bandung, rasanya dulu pernah membeli satu kaset Secret Garden. Hahaha... selera tidak bisa diubah memang. Musiknya Secret Garden tersedia online, jadi tinggal download saja.

Suka cekikikan sendiri kalau melihat koleksi lagu saya di iTune. Genrenya beragam country, jazz, rock, pop, ballad, klasik; bahasanya beragam Inggris, Korea, Jepang, Spain, Portugis, Itali, France, Greek, Indonesia; persamaannya satu semuanya lagu romantis, manis. Yeah selera romantis yang tidak tertolong lagi.

Wednesday, February 15, 2012

Lagu manis tentang penantian

I will ~ The Beatles


Who knows how long I've loved you
You know I love you still
Will I wait a lonely life time
If you want me to-- I will.

For if I ever saw you
I didn't catch your name
But it never really mattered
I will always feel the same.

Love you forever and forever
Love you with all my heart
Love you whenever we're together
Love you when we're apart.

And when at last I find you
Your song will fill the air
Sing it loud so I can hear you
Make it easy to be near you
For the things you do endear you to me
You know I will
I will.


Pengen download lagu ini, tapi ga gampang. Kenapa? Karena dianggap bukan jaminan laku?
Ini lagu untuk soulmate saya. Tidak tahu kapan akan ketemu, tapi saya tetap akan menantinya... pwahahaha... kebodohan yang tak berakhir.

Monday, February 13, 2012

A love until the end of time ~ Placido Domingo


I love you with a heart that knows no one but you
A love I never thought I’d find
A love that comes just once and never comes again
A love until the end of time

I’d give you all the love I have in me to give
If I could only make you mine
I love you with a love I’ve never known before
A love until the end of time

Chorus:
I can’t believe that you are not unreal
You’re everything I wanted you to be
I always knew someday that I would find
A love like ours until the end of time

I love you with a heart that knows no other love
A love I can’t believe is mine
Now that I’ve find you I will never let you go
From now until the end of time

Chorus:
I can’t believe that you are not unreal
You’re everything I wanted you to be
I always knew someday that I would find
A love until the end of time 


Pencerahan itu saya dapatkan setelah mendengarkan lagu ini. Saya cukup lama skeptik tentang keberadaan cinta. Menyamakan cinta dengan passion yang akhirnya padam tapi demi anak dan demi yang lain-lain pasangan itu bertahan hidup bersama, mungkin sekedar menjadi teman hidup dan teman di ranjang. Ok saya sinis memang. Tapi dengan pengalaman berkali-kali jatuh cinta sendirian dan tanpa ada balasan yang sesuai dengan yang saya inginkan. Atau orang jatuh cinta pada saya sementara saya tidak punya hati pada mereka, siapa yang tidak akan menjadi sinis terhadap cinta.

Saya juga bukan orang yang tahan dikritik. Kalau dikritik keras kepalanya muncul. Dan kritikan yang masuk mulai dari

"Jangan cari yang sempurna karena ga ada yang sempurna, kamu juga ga sempurna" ~ prttt, nasihat paling semprul --- sapa juga yang mencari manusia sempurna? 

"Jangan cari yang ideal, turunkan standarnya" ~ pret juga walaupun kadar pretnya lebih ringan. Yang ideal buat saya belum tentu yang standarnya tinggi kok, lha saya masih senang dengar lagu pop, nonton film romantis kok... selera murahan.

"Jangan terlalu mandiri", buset dah ... kalau ga mandiri gimana caranya bertahan hidup?

Lagu "a love until the end of time" mencerahkan saya, karena pas banget untuk diri ini. Saya berharap bisa menemukan orang yang bisa saya cintai until the end of time. Apakah itu terlalu idealis? Saya tidak memaksakan hati untuk menerima hubungan dengan kadar kurang dari itu. Kalau saya tidak yakin bisa mencintai seseorang dalam jangka waktu lama, jangan harap hati saya bisa terbuka menerima orang itu. Hati saya mudah sekali menguncup, harus didekati pelan-pelan dan dielus dengan lembut.

Sedangkan orang yang membuat hati saya bernyanyi adalah kombinasi antara otak pintar dan baik tidak sombong, suka membantu tanpa perlu dimintai tolong. Mata Hijau mempunyai kombinasi maut itu, makanya susah untuk saya mematikan rasa itu. Dan walaupun hanya dari saya sendiri yang sepertinya punya perasaan itu, tapi melihatnya saja cukup membuat hati saya yang masih hati ABG itu bernyanyi riang. (Hati saya tidak tumbuh dewasa walaupun usia biologis saya bertambah).

Dan malam ini fakta telak menghantam otak saya, bahwa semua patah hati di masa lalu memang fakta bahwa mereka bukan jodoh saya. Seandainya dipaksakan bisa bersama disalah satu episode di masa lalu, mungkin akan berakhir dengan keresahan saya yang akan merasa terpenjara. Sementara jiwa saya menginginkan pasangan yang membebaskan, tidak mudah sama sekali tentunya. Tapi semua patah hati itu ternyata pembelajaran untuk saya mengenal diri sendiri.

Mata Hijau saat ini menjadi paling sempurna, entah untuk berapa lama, paling tidak sampai saya kembali ke Indo. Dan saya menjadi belajar untuk berterimakasih (walau diucapkan dalam hati) pada semua laki-laki yang tertarik pada saya walaupun banyak yang saya kecewakan karena hati saya tidak bisa menerima mereka oleh satu dan lain hal. Sungguh minta maaf dengan setulus hati.

Saturday, February 04, 2012

Hadiah Ultah untuk diri sendiri

Kalau lagi bokek saya akan berada jauh-jauh dari toko sepatu. Kalau lagi galau sebaiknya juga menjauh dari toko sepatu. Walaupun saya bukan fetish dengan high heel. Malah tidak suka dengan high heel, bikin kaki kram. Yang saya suka adalah sneaker dan flat yang cantik dan terbuat dari bahan yang baik.

Untuk mengalihkan diri dari rasa galau ini saya membuka amazon. Berbahaya memang, tapi masih ada kok budget untuk belanja sedikit. Nyaris ga ada yang menarik sepatunya sampai kepentok ke yang satu ini
model Mary Jane dan flat pula, yang akhirnya saya order dengan ngos-ngosan. Ada yang warna cream tapi harganya dua kali harga yang hitam ini. Karena modelnya lurus kalau dipakai akan bikin kaki jadi langsing. Hihihi...

Satu orderan lain adalah sneaker, yang lagi-lagi berwarna hitam. Soalnya udara sudah makin hangat tapi belum bisa pakai sepatu terbuka, sedangkan saya cuma punya satu sepatu flat hitam. Suka bosan kalau pakai itu terus-terusan.

Pengirimannya diprediksi akan sampai tanggal 7 Feb, cihuy deh, benar-benar berasa hadiah ultah.



Friday, February 03, 2012

The sexiest parts of man


Jika saya ditanya bagian mana yang paling menarik dari laki-laki, ada dua jawabannya. Intelektualitas adalah bagian yang paling menarik untuk saya. Mau tampan seperti malaikat pun, kalau intelektualitas mereka tidak ada, akan memudarkan daya tarik mereka. 

Organ kedua yang menarik untuk saya adalah tangan yang bersih, lengan mungkin lebih tepat. Tapi juga bukan tangan dengan jari-jari dimanikur. Saya juga tidak merasa nyaman dengan laki-laki yang melakukan manikur, sedikit agak-agak gimana.

Tangan kuat dan langsing dengan jari jemari yang bersih selalu membuat hati saya berdebar. Lelaki yang saya suka bisa tinggi bisa pendek, bisa tampan bisa biasa saja, bisa dengan berbagai kepribadian, bisa putih bisa sawo matang. Persamaan mereka adalah nyambung kalau ngobrol dengan saya, dan menunjukan dengan jelas tingkat intelektualitas mereka serta tangan-tangan langsing dan bersih. Tangan dengan jemari yang terampil untuk melakukan gerakan motorik halus.

Pemilik tangan langsing dan intelektualitas tinggi paling terakhir adalah si Mata Hijau. Saya kagum dengan kulit tangannya yang putih banget dan halus, tapi lengan atasnya berotot. Menghela nafas dalam-dalam. Suara bass-nya. Introvertnya. Kelakuan anehnya. Dia adalah manusia dengan berlapis kepribadian. Saya rasa ada kepribadian lain dari kepribadian yang ditampilkannya. Membuat saya terobsesi untuk membuka lembar-demi lembar kepribadiannya dan melihat seperti apa inti kepribadiannya. Kepribadian yang memabukan saya. 

Siapa dia yang sebenarnya? Selain lari marathon olah raga apa yang disukainya? Apa makanan favoritnya? Apa hobby dia? Jenis musik apa yang disukainya? Apakah dia suka dengan musik country yang anehnya saya suka sejak dulu? Saya tidak tahu. Dan ini agak menjengkelkan saya. Dia anak sulung dengan satu adik perempuan yang sudah menikah. Orangtuanya seumuran dengan ibu saya. 

Aargghhh... saya dan obsesi yang menyebalkan itu. Saya yang pantang menyerah sampai akhirnya patah. Saya yang tahu kalau jurang ada di depan mata tapi tetap berjalan dengan langkah tegap untuk menggapai pelangi. Mengapa?

Cinta itu: sepet-sepet manis

Menjelang hari ulang tahun, mood selalu dalam keadaan kacau balau. Hampir lewat lagi satu tahun dalam kesendirian. Apalagi ulang tahunnya dekat dengan valentine, plus sifat dasar romantis yang tidak tertolong lagi, selalu berharap ada yang menghadiahkan hati yang manis dan membara, penuh mistery tapi memberi perasaan nyaman, tulus sekaligus jail. Dan orang bilang saya terlalu idealis.

Tahun ini saya ingin sebuah hadiah khusus: hati si mata hijau. Berharap dan berdebar, walaupun kenyataan sangat mungkin berkata lain. Mungkin kekecewaan lagi yang saya terima. Saya bersyukur ya Tuhan masih diberi perasaan berdebar ini. Saat tanggal 10 itu berlalu mungkin hati saya mau berhenti bergemuruh, dan kembali ke keadaan dormant. Entahlah, apapun yang terjadi, itu yang terbaik untuk saya.

Hari ini saya merindukan dia, sangat. Tidak ada yang bisa dilakukan. Karena saya tidak percaya diri untuk beraksi nekad dan gila. Tindakan stalker di internet saja sudah membuat saya gelisah. Maafkan saya. Akhirnya saya membeli eclair lagi. Manisnya eclair dan hangatnya kopi hitam tak bergula itu, adalah perasaan saya, pahit dan manis, hangat dan dingin.

Huwaaaaaa.... T____T

Thursday, February 02, 2012

Biogas Manusia

Cerita masa lalu:
Bapak saya paling senang membuang biogasnya kalau ada orang duduk mendekat. Kayaknya puas banget kalau bisa membunyikan pant*t walaupun tidak berbau. Hobby yang aneh. Ibu saya sering batal makan hanya karena mendengar suara itu. Saya dan adik-adik mengikuti kelakuan bapak dan membuat symphoni biogas. Jelaslah ibu akan tambah kesel. Trus kami beralasan, "mendingan bunyi daripada bau". Dan bapak saya akan terkekeh-kekeh mendengar argumentasi tidak beres dari anaknya.

Tapi itu kelakuan di rumah, saat diluar rumah saya sih berperilaku sangat baik, ga tau kalau adik saya, soalnya kami tidak ada di satu lingkungan sosial yang sama. Dan hari kemarin, ada kejadian yang melibatkan pembuangan human biogas itu. Seorang teman saya, memang sih badannya agak montok, duduk di salah satu kompie, sementara saya membuka kompie di desk lainnya. Entah dia pake earphone atau dia pikir ga ada orang di belakangnya. Sementara mengetik, ada suara tambahan dari bawah. Saat bunyi yang pertama saya pikir dia sakit perut dan ga bisa nahan, begitu berlangsung kedua kalinya, ketiga kalinya, keempat kalinya ... ke tak ingat lagi sampai berapa kali. Saya langsung pura-pura ga kenal aja.

Emang sih ga bau (saya juga duduk ga deket dia banget -- jadi untuk bau benar-benar tidak ada confidentiality nya bahwa tidak bau), tapi bunyinya itu kenceng banget. Persis kayak nenek-nenek yang udah kendor katup bawahnya. Yang paling parah adalah menahan diri untuk tidak bergosip. Duh, saya juga sering kent** kalau lagi sakit perut, tapi sedapat mungkin dilakukannya di tempat lain. Dan tidak di dekat orang.