Tuesday, January 22, 2013

Susahnya Menemukan Cinta

Infatuation atau gampang suka sampai terobsesi tapi bukan cinta, karena bisa secara mendadak hilang perasan itu terganti dengan perasaan baru. Sampai saya tidak percaya dengan cinta, dan bertanya-tanya apa yang membuat manusia bisa menghabiskan waktu dengan pasangannya dalam jangka waktu lama dan tidak bosan. Dan jawabannya gampang, saya jatuh cinta dengan konsep mencintai itu sendiri dan bukannya dengan manusia nyata. Sudahlah type kepribadian saya sebenarnya tidak gampang untuk jatuh cinta, tapi sayangnya type kepribadian saya membuat saya selalu membutuhkan hubungan romantis untuk membuat hidup terlihat lebih berwarna.

Saya tidak pernah akan bisa suka pada orang yang baru ketemu terus mau mendekati. Berteman dululah dan kemudian biarkan kita dekat secara alami, jangan grasa-grusu. Dekati saya dan ajak saya keluar tanpa perlu menunjukan ketertarikan berlebihan. Bukan langsung bilang suka terus coba pacaran....beuuh... belum apa-apa saya udah bosan dan yang keliatan dari orang itu jeleknya. Padahal menurut saya tidak ada orang jelek sebenarnya, setiap orang punya daya tarik sendiri-sendiri.

Dan saya curiga dia typologinya ENFJ atau ENFP, karena klik banget dan pendekatannya pas banget sama saya. Dua pertemuan pertama hanya makan, minum berdua, ngobrol kesana kesini. Berusaha mengenal saya lebih dalam, memancing saya untuk cerita. Dan karena kami terhubung bertahun-tahun silam, selalu ada hal yang pernah kami lakukan bersama, membandingkan di setiap waktu kami sebenarnya berada dekat satu dengan yang lain.

Dan karena pendekatannya itu saya akhirnya menyerah pada perasaan tertarik saya padanya dan mengubahnya menjadi rasa sayang. Setelah sekian lama akhirnya menemukan seseorang yang sangat cocok untuk saya. Dan bukan hubungan mulus juga. Emosi turun - naik, cemburu dan rasa marah, tapi sampai saat ini selalu bisa dipecahkan dan tidak berlarut.

Kadang saya bingung akan koneksi batin saya padanya. Dia seperti punya radar yang bisa mendeteksi perasaan saya yang sebenarnya, dan saya secara insting bisa merasakan perasaan dia. Mengerikan karena baru kali ini ada lelaki yang benar-benar menerima saya apa adanya. Tahu jeleknya sifat saya, tapi tidak mempermasalahkannya dan rasa sayangnya yang meluap begitu banyak untuk saya. Walaupun memang ada hal yang membuat kami sulit untuk bisa selalu bersama bahkan hampir tidak mungkin bisa selalu bersama.

Dan selalu membuat saya merasa cantik dan menarik. Dan selama dia melihat saya menarik dan cantik, peduli amat dengan pandangan orang lain, saya hanya perlu dirinya saja. Dia membuat saya merasa nyaman dalam hubungan ini karena saya juga bisa berteman dengannya.


 

Thursday, January 03, 2013

Don't play with my heart

Baby, don't play with my heart.

kata-kata itu yang ingin saya ucapkan padanya. Tapi nanti saya dianggap kegeeran lagi, atau dianggap cengeng. Jadi ya sudah, saya anggap saja semuanya selesai.

kamu ingin berteman dengan saya kan? Ok, kita tarik saja garis pembatas, saya tidak berkeberatan untuk berteman, tapi tidak perlu lagi meminta hati saya, loyalitas, dan prioritas saya. Percayalah kamu juga tidak membutuhkannya. Sudah ada penyuplai tetap untuk itu bukan?

Ga perlu juga memberikan janji-janji itu, ga butuh janji. Pembatalan janji jauh lebih menyakitkan saya.

Dan jangan larang saya untuk mendekati orang lain. Mungkin saya akan terbakar dan terluka lagi. Tapi ga ada orang mati karena patah hati. Saya sudah membuktikannya. Dan jangan minta saya percaya lagi pada lelaki. Kamu sudah memberikan pelajaran itu. Orang yang saya pikir tulus perhatiannya.

Jangan pula ajarin apa yang harus saya lakukan. Saya sudah dewasa dan tahu semua resiko yang saya ambil.

Jadi deal ya... kita berteman saja, ga perlu melibatkan hati. Biar hati itu saya simpan sendiri.

Wednesday, January 02, 2013

Pencernaan Berulah

Sejak beberapa bulan belakangan ini pencernaan saya bertambah aneh-aneh aja. Diisi makanan sedikit saja, langsung minta ke belakang. Apalagi kalau susu sapi, jadi bikin saya ga berani nongkrong lama-lama di Starbuck, baru satu seruput, perut udah minta setor ke belakang aja... rugilah pesan cappucinnno. Apalagi di gerai-gerai kopi lain yang ga menyediakan non-fat milk, hancur minah.

Makanya saya sekarang lebih senang nongkrong di kopi Tiam, Spinelli, dan gerai kopi yang menyajikan black coffee, dan bukan racikan kopi, gula dan krim...

Ga ngerti juga penyebabnya apa, tapi diliat ga ada darah, jadi bukan infeksi amoba, atau keganasan. Mungkin enzim pencernaan, mungkin alergi lactosferin tambah parah. Yang masih ok ya susu kedelai, tahu, tempe. Membantu banget bikin bulky. Jadi biarlah klo mau langsung keluar lagi... keluar saja...