Friday, April 19, 2013

Hening

Dalam keheningan saya mendekap sepi. Begitu banyaknya manusia tapi saya terpencil sendiri. Saya memang paling pintar dalam menghancurkan sebuah hubungan. Tetapi saya kira dia tadinya akan berbeda dengan lelaki lain, saya pikir dia tadinya akan lebih bisa memahami ada saat-saat saya tidak bisa menjadi boneka yang selalu tersenyum saat tidak diajak bermain oleh pemiliknya. Tapi rupanya dia tidak berbeda dengan lelaki lain yang hanya mau dekat dengan saya disaat saya sedang senang saja.

Oh sudahlah, dalam hidup ini memang tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri dan berharap semoga Yang Kuasa tidak memalingkan wajahnya pada saya, si pendosa yang terlalu banyak mengikuti keinginannya sendiri.

Tuesday, April 16, 2013

Hanya iseng

Saat seseorang perempuan menutup rambutnya dan memposting fotonya dalam sebuah jejaring sosial, apalagi mereka yang gaul sebelumnya, maka akan menerima banyak puja-puji dalam konteks religius tehampir pada mereka. Nilai keimanan mereka meningkat 1000%.

Bianya mereka akan meneruskan dengan share posting dari berbagai situs yang sarat muatan religi, dan kembali puja dan puji keimanan menyelubungi account tersebut. Tiket surga ditangan sudah.

Tetapi bayang gelap sang penggoda manusia akan mulai menggoda keimanan mereka, manakala status sudah menyindir dan membuka aib orang terdekat, manakala amarah tampak jelas, manakala cara menutup diri digunakan untuk memancing pujian akan keelokan fisik mereka, manakala mata mereka mulai tergoda oleh photo-photo lawan jenis yang memancing rasa lebih. Apakah keimanan itu masih berada di jalur yang lurus, murni dan benar? Ataukah mulai ikut tergelincir ke dasar lembah gelap tak berakhir.

Thursday, April 11, 2013

Bekas Atlet

Susahnya dapat pasangan bekas atlet adalah cerewetnya minta ampun kalau ngeliat saya nganggurin kolam renang dan gym. Saya udah bilang untuk olahraga saya lebih suka renang karena ga berasa keringetannya. Saya cuma mau keringetan untuk yoga doang. Memang sih dia ga pernah maksa, tapi pasti ada aja dalam sekali nanya, kapan berenang?

Dia sering lupa bahwa saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian. Ngepel, nyetrika, yang lumayan juga memakan energi banyak. Apalagi saya ngepelnya ngegol-ngegol, ga ngepel pake tongkat, masih ga berasa bersih soalnya. Lumayan banget tuh bisa bikin pinggul dan tangan kenceng.

Dia juga agak cerewet dengan makanan sehat buat saya, padahal saya ga begitu banyak makan, tapi saya memang kurang makan buah dan sering ngemil. Dan itu juga sering jadi pertanyaan dia, udah makan buah? beli buah apa?

Saya yang terbiasa bebas, sekarang jadi ada yang ngontrol lagi. Dan sampai saat ini sih masih belum berasa berat, ga kebangetan kok ngaturnya. Dia paling cuma nanya, tapi berefek ngingetin buat saya. Maksud dia juga baik kok, ga mau saya penyakitan, kolesterol darah naik lah, tekanan darah naik lah. Kalau saya makan makanan ga sehat juga dia ga ngelarang, cuma bilang jangan banyak-banyak. Malah kadang-kadang masih juga dia nawarin makan kambing atau seafood.