Sunday, August 02, 2009

Tanggung Jawab

Senin pagi yang terasa berat untuk dijalani, gilanya lagi sampai ada niat untuk bolos sakit saja. Tapi ingat segunung pekerjaan yang menunggu akhirnya dibatalin deh. Jangan malas, kata si hati nurani, memaksa badan menggeret kaki ke kantor.

Beban berat tambahan ini agak ga ikhlas dijalankan karena asalnya bukan dari tanggung jawab saya. Ada kolega yang progressnya buruk dan dia mencari jalan keluar yang mudah yaitu resign. Sintingnya dia resign dengan 96% dana programnya belum diserap, sedangkan tahun ini sudah tinggal 5 bulan lagi. Lah, ngapain aja dia berleha-leha 1 semester. Sekarang dengan entengnya dia tinggalkan semua beban itu dengan resign...(cakeeeep...!).

Ada keuntungannya, karena akan memaksa saya untuk semakin kreatif dan akan meningkatkan performa diri jika tantangan super sinting ini bisa ditangani dengan baik. Dan berbekal kepercayaan diri dan modal nekad untuk menjalankan semua ini. Tapi tolong deh supaya orang-orang di kantor pusat agak memberi kebebasan pada saya untuk kreatif dengan tidak mencampuri banyak crash program akhir tahun. Mau Marathon atau sprint dengan program akhirnya akan membuat saya ngos-ngosan.

Begitulah di Indonesia ini, kalau mau kerja serius malah akan ketambahan beban kerja orang lain yang ga bertanggung jawab. Yup, selamat tinggal masa bersenang-senang, welcome to perbudakan.

No comments: