Sunday, November 10, 2013

Give up

Dan saya menyerah, betul-betul menyerah untuk menggapai hati yang pelan-pelan membeku itu. Bayangnya perlahan-lahan menjauh, walaupun ingin memegangnya erat-erat. Tapi kala satu hati berpaling sepertinya tidak mungkin lagi termiliki. Dan amarah yang hadir tidak akan membantu sama sekali, hanya akan membuat mental dan raga saya menderita. Maka ketika pencerahan hadir untuk menerima semua perubahan itu dengan penuh ketenangan karena hanya akan merugi sendiri, saya pun merasakan satu energi baru timbul untuk menapaki lagi hari-hari... sendiri...

Dan untuk itu saya hanya perlu membuat diri ini cukup sibuk dan terfokus pada satu hal yang perlu dilakukan. Untuk membuat saya lebih menerimanya, maka isi hati ini perlu dicurahkan dalam bentuk tulisan. Jangan lagi disimpan didalam hati karena nantinya bisa meledak dan membuat diri ini hancur berantakan.

Dan semoga kepergian saya juga memberikan kedamaian untuk dirimu.

Saturday, June 22, 2013

Kangen pada lelakiku

Komunikasi memang perlu banget ya, dan bener juga pendapat lebih baik dinyatakan, karena kalau tidak dinyatakan mana orang tahu perasaan kita. Dan memang lelaki saya itu sepertinya juga sedikit terintimidasi oleh kemandirian saya. Yang membuat dia istimewa adalah keberaniannya. Berbeda dengan lelaki lain yang akan mundur menjauh jika terintimidasi oleh kemandirian saya, dia malah bertanya kok saya tidak pernah kangen akan dirinya. Dan komunikasi tentang perasaan saya tersampaikan padanya. Dan responnya membuat saya percaya diri kalau dia tidak bermasalah jika saya menyatakan isi hati saya padanya.

Dan perpisahan singkat kami ini juga sama menyiksanya bagi dia, mesti menahankan kangen kami satu sama lain. Padahal komunikasi melalui sms kami lakukan tiap hari. Trauma masa lalu saya memang tidak mudah untuk ditaklukan, walaupun dia sudah mengatakan berkali-kali kalau saya memiliki dia sekarang, tidak mudah untuk percaya diri akan perasaannya.

Tapi selalu ada yang  baru dalam hubugan kami, selalu ada yang berkembang dan tidak berjalan statis. Saya tidak pernah menyesal karena baru benar-benar mengenalnya sekarang dan bukan saat kami masih sangat muda dulu. Karena kepribadian saya sudah cukup dewasa untuk bisa menerima kelebihan dirinya yang sudah dewasa juga. Walaupun dahulu saya hanya memandangnya sebagai teman, tapi dia tidak menempati posisi teman yang biasa. Berpuluh tahun berlalu, saat pertama bertemu kembali hati kami masih merasakan kedekatan khusus yang kami rasakan sama seperti saat SMA dahulu. Saat teman-teman yang dulu terasa dekat pada diri saya menjadi sosok yang asing. Saya menemukan seseorang yang tidak berubah dari masa lalu. Tidak heran kalau keakraban itu langsung terjalin dalam hati saya, dan tidak perlu heran kalau saya langsung bisa membuka diri saya padanya. Sebuah sosok yang akrab yang telah lama saya cari, sedikit nakal, cerdas, risk taker, tapi tahu cara memperlakukan perempuan yang mandiri.

Yang tersayang, tidak sabar untuk ketemu kamu lagi.

Thursday, June 20, 2013

Cemburu deh

Foto-foto mereka yang memangku sang buah hati dengan bangga oleh pasangannya, sungguh membuat saya cemburu. Siapapun akan melihat tatapan kosong di mata saya. Dan saya tersenyum pada entitas tertinggi sambil berbisik "saya cemburu.. karena tidak bisa memiliki semua pengalaman mereka. Sepertinya membahagiakan sekali memangku si buah hati." Saya tahu entitas tertinggi memandang saya dengan rahasianya, yang tidak boleh saya tahu saat ini. FB itu saya tutup, membelai hati saya yang terasa sedikit pedih.

Dan dimana dirimu berada, sang belahan jiwa yang akan menatap saya dengan penuh damba?

Tidak boleh membiarkan diri ini larut dikubangan emosi melankolis yang akan memberikan nada sendu. Perlahan saya mengalihkan pikiran pada tugas-tugas yang ada dihadapan saya. Mari kita hadapi hidup ini detik demi detik saja, semua kehidupan itu indah, kita harus bisa mensyukurinya.

Hiruk pikuk dunia nyata menyergap saya kembali dan membawa saya ke kerasnya hidup di dunia ini. Tawa dan tangis, sayang dan benci, keserakahan dan nafsu membelai manusia-manusia, berusaha melilit sebanyak mungkin insan di godaan tak berdasar.

Tuesday, June 18, 2013

Chatting dengan teman lama

Hari ini saya terpaksa memakai gmail karena email kantor saya error. Dan langsung dikontak oleh teman lama saya, kami chatting sambil tidak lupa sedikit saling meledek. Dia cerita tentang si mata hijau yang katanya ambil MBA, haha... sinting tu anak. Waktu saya bilang kalau si mata hijau kerja di salah satu lembaga riset di DC, dia bilang "you tracking his progress, impressive"... gaahhh... sialan, kena deh saya.

Tentu saja berat untuk bilang ke dia kalau saya sekarang sudah ada si abang. Mematikan pasaran saya itu... biarin aja, hukuman buat si abang yang suka angin-anginan. Ga berani cerita sama si abang tentang sahabat-sahabat lelaki saya, karena dia menyimpan semua informasi itu dan satu saat akan mengeluarkannya dalam bentuk sindiran. Padahal kalau si abang cerita teman perempuannya saya ga permasalahkan. Lelaki memang diskriminatif.

Sahabat saya yang Pakistan itu juga agak ajaib orangnya, minderan banget, padahal dia seorang dokter anak, dan kalau dia mau berusaha sebenarnya dia bisa menggaet salah satu perempuan yang ada disekitarnya. Tapi itulah dia sama pickynya dengan saya. Saya sebenarnya pernah berpikir untuk gebet dia, tapi sifatnya yg terlalu serius, penampilannya yang super rapi, tidak ada kesan ugal-ugalan membuat saya berpikir ulang. Saya memang lebih cocok dengan tipe seperti si abang, yg sedikit slengean, bandel, risk taker, tapi ga kasar pada perempuan.

Tapi begitulah, buat saya dia lumayan enak diajak temenan. Jadi ya saya tetep dong temenan, tanpa perlu kasih tau si abang bukan, ga ada gunanya memancing kecemburuan yang ga perlu. Karena orang dengan mudah menganggap saya ada apa2 dengan teman Pakistan ini, kami sama-sama single dengan background yang sama, sayang level chemistry diantara kami benar-benar ada di level 0.

Wednesday, May 22, 2013

Crush..

Saya pasti tidak akan percaya jika dua tahun yang lalu ada yang mengatakan akan hadir seseorang yang ingin menyayangi saya, orang Indonesia. Dua tahun lalu, saya terhanyut dengan perasaan pada seorang teman seangkatan yang jauh lebih muda dari saya. Dia sangat menarik untuk saya saat itu, dan saya lumayan terobsesi olehnya. Tapi nyaris tidak ada keberanian dia untuk mendekati saya. Berbeda sekali dengan si abang satu ini, yang tanpa gentar mendekati saya dan berusaha menarik saya ke dalam orbit hidupnya dengan berbagai konsekwensi dan tanpa janji apapun.

Tapi mungkin saya memang perempuan aneh, karena justru padanyalah hati saya berlabuh kini. Belum sanggup saya untuk menjauhinya, dan perhatiannya yang menjadi support untuk hari-hari sulit saya. Dia mungkin tidak menyadari sepenuhnya tentang peran dia dalam hidup saya.

Kemana perasaan saya yang sebelumnya itu pergi? Terhapus oleh perasaan saya terhadap si Abang, bahkan perasaan saya yang membandel pada seseorang yang tidak terhapus bertahun-tahun itu, bisa dilenyapkan oleh si Abang ini. Jika hubungan saya dengan si Abang selesai, maka saya benar-benar sendirian.

Apakah ini cinta? Kenapa saya begitu memaklumi dan bisa membaca semua bahasa tubuhnya, mengerti apa yang diinginkannya? Kenapa saya merasa sangat nyaman berada berasamanya?

Tuesday, May 21, 2013

Lebih Cerdas Dikit ya...

Saya memang bukan staff keuangan, dan saya benci untuk dealing dengan masalah keuangan, tapi saya sudah pernah dilatih dan pengalaman saya menangani budget sudah saya lakukan bertahun-tahun, terimakasih untuk semua petugas keuangan pemalas di kantor-kantor saya sebelumnya yang mau tahu beres saja. Kedua saya punya sense yang baik untuk solusi masalah, ketiga saya tidak pernah sungkan untuk mengklarifikasi masalah pada semua orang. Jadi jangan pernah meremehkan pengetahuan dan ketrampilan saya untuk budget. Jadi pula jangan pernah coba-coba menjatuhkan saya tanpa berpikir cerdas, membuat diri lo kelihatan begonya.

Iya, satu staff finance pemalas yang sedikit ga tahu diri , dan karena saya pernah melakukan beberapa kesalahan, dan tidak memberikan pembelaan diri mencoba menjatuhkan saya dengan mengcounter kebijakan pembayaran yang saya lakukan pada orang-orang di kantor pusat. hahaha... ga semudah itu barangkali untuk mendiskreditkan saya, yang ada dia dinilai semakin tidak kapabel oleh orang-orang lain. Sebelumnya dia menulis di appraisalnya bahwa saya menghambat kerjanya, faktanya pengetahuan dia tidak diupdate dengan situasi dan kebijakan di tempat baru ini. Dan dia sangat percaya diri bahwa dia yang paling benar. Hahaha...silahkan dilanjutkan kelakuan itu dan hadapi masalahnya sendiri. Toh dia tidak akan ada lagi di bawah saya, buktikan aja kemampuannya saat dapat atasan bule.

Yang paling baik sih belajar lagi dong sama orang lain, kalau ga percaya dengan kebijakan yang saya ambil. Apalagi dengan cc ke seluruh penjuru alam. Dari dulu juga kekuatan saya adalah dengan mengikuti peraturan, jadi mohon maaf kalau akhirnya yang keliatan benar adalah saya. ga malu tuh kalau begitu?

Maafkan saya

Maafkan saya karena ikut menyayangi orang itu. Maafkan saya kalau mencuri beberapa jam miliknya untuk dihabiskan di bersama saya. Saya masih belum mampu melepasnya pergi. Hati saya selalu melemah, tekad saya menjauhinya mencair, setiap kali dia menawarkan waktu untuk datang menghampiri.

Kesungguhan dia dalam menyayangi saya terasa tulus, berbeda dengan lelaki lain yang selama ini saya kenal. Saat saya menyusup di pelukannya terasa kenyamanan itu. Membuat saya tercabik antara semua nilai moral dan perasaan disayangi.

Saya tidak pernah ingin merebut dirinya, cukup beberapa jam dalam seminggu untuk saya, cukup semua sms itu. Saya tidak akan mengenalkannya pada semua teman dan keluarga saya, dan saya akan bersedia berjalan sendiri sambil memandang iri pasangan-pasangan yang bertebaran di hadapan saya. Dan saya akan meneteskan air mata saat kerinduan memuncak dan tiada dirinya disamping saya.

Saya mungkin perempuan bodoh, tapi gabungan mematikan antara keakraban lama, menjadi diri saya sendiri, dan perhatian penuhnya, membuat saya tak kuasa melepaskan diri dari jaring cinta yang lengket ini. Maafkan.. maafkan saya...

Monday, May 20, 2013

Hapuskan Nama Itu

Nama itu terpampang di sudut hati seperti grafitti di sudut kota
Terpampang jelas tapi tersembunyi
Tetapi tak semudah Jokowi menghapus grafitti di dinding stasiun kereta
Nama itu seperti melekat disana dengan tinta yang tidak bisa terhapus

Kebingungan akan semua perlakuannya yang membuat saya ingin menghapus nama itu
Tapi sebandel dirinya menghadapi diri saya, seerat itu pula nama itu melekat
Membayangkan senyum diwajahnya membuat kerinduan menyeruak
Padahal saya sudah berjanji untuk menetralkan perasaan ini
Membuatnya menjadi seorang teman biasa saja, tak lebih

Sebait kalimat di sebuah lagu lama mengingatkan saya pada situasi ini
"Menipu sanubari tak semudah kausangka"
Nafas panjang terpaksa saya telan, mencari pencerahan batin juga tidak mudah
Mengapa saya harus menyayangi dirinya

Thursday, May 09, 2013

Ya deh...

Ya, saya tidak akan pernah memaksa. Tapi malam ini saat saya menerima penolakan dingin dari permintaan saya untuk kamu ajak ke luar kota, saya tahu tidak lagi bisa berharap kamu akan mengerti perasaan saya. Dan saya ingin menyakiti kamu, jadi saya me-like foto orang yang kamu cemburui itu. Berharap kamu melihatnya di notification FB dan berharap kamu sedikit sakit hati. Walaupun mungkin saja kamu tidak peduli dengan semua itu. Yang penting saya merasa sedikit lega telah membalas penolakan dingin itu.

Trus saya juga memutuskan tidak akan memberitahu kamu tentang rencana perjalanan saya ke kota A. Dan kalau sebelumnya saya berencana untuk menelpon kamu selama di kota A, sekarang saya berniat tidak akan melakukannya sama sekali, selain pulsa mahal, juga untuk menghukum ketidakpedulian kamu pada saya. Tetapi karena perjalanan saya masih lama, mungkin juga kita sudah tidak akan bersama lagi sebelumnya. Saya sudah tidak mau peduli lagi.

Walaupun saya akan travel ke pulaumu diakhir bulan ini, dan kemarin sempat mengajak ketemuan disana. Tapi sepertinya saya tidak akan pernah lagi menanyakannya, dari pada mendapatkan penolakan lagi. Saya juga tidak merasa perlu memberitahu kamu travel saya minggu depan, karena kamu juga ga akan mengajak ketemu saya bukan? Kamu berencana pulang ke pulaumu itu minggu depan, jadi saya juga tidak perlu berharap akan ketemu kamu lagi bukan?

Tahukah kamu kalau airmata saya malam ini mengering, tidak lagi menetes walaupun bisa tidak ketemu kamu sampai akhir bulan ini. Saya mungkin telah mulai kebal, dan kamu mungkin sudah memutuskan untuk tidak ketemu saya lagi. Yah mungkin perasaan saya pada kamu sudah mulai menipis, kalau kamu tidak mau ketemu, sayapun tidak perlu sedih lagi. Belenggunya tampak mulai lepas, kamu tidak perlu lagi susah karena temperamen saya. Saya tidak mau peduli lagi pada kamu, terserah kamu mau ketemu atau tidak, ga perlu lagi saya urus.

Dan besok saya akan ikuti jejak investasi kamu, walaupun saya tidak akan memberitahu kamu jika saya jadi mengambil satu unit. Karena kamu bukan apa-apa saya, jadi kenapa juga saya harus melaporkan semua yang saya lakukan. Ya, cinta saya memang seperti dagangan, karena saya tidak lagi percaya pada lelaki, karena kamu juga sama dengan lelaki lain tidak menghargai keinginan saya. Saya akan berlaku manis jika kamu memberi perhatian pada saya, dan saya tidak akan pedulikan kamu jika kamu bertingkah mengecewakan saya, seperti malam ini. Jangan egois dan berharap saya akan terus harus mengerti. Kalau kamu tidak mau memberikan perhatian seperti yang saya inginkan, ya jangan berharap saya akan memberikan perhatian yang kamu inginkan. Tunjukan saja kalau kamu peduli dan jangan hanya bersilat lidah dan memberi janji pepesan kosong.

Friday, May 03, 2013

Tidak cukup hanya sms

Banyak lelaki lebih senang mengabaikan perasaan perempuan dan menganggap remeh frekuensi pertemuan. Lakukan saja, saya tidak akan pernah protes untuk itu, karena saya sudah terbiasa dalam kesendirian. Bahkan mungkin bagus untuk menghilangkan perasaan saya pada dirimu.

Memang setiap hari kamu sms saya, tapi apa isi sms itu, lebih banyak saya rasakan sebagai suatu upaya dari kamu untuk bilang kita selalu berkomunikasi setiap hari. Tapi kamu tidak pernah lagi mau menyisihkan sedikit waktu untuk bertemu dengan saya. Tidak menjadi masalah, saya memang sudah terbiasa disingkirkan dan diabaikan oleh orang-orang yang saya anggap dekat.

Tapi jangan menyesal jika satu saat saya hilang rasa pada dirimu, karena saya bukan orang yang sabar dan bisa duduk manis menunggu di sudut. Harga diri saya terlalu tinggi untuk menjadi orang yang disisihkan saat kamu sangat sibuk. Saya akan sangat menghargai jika kamu masih berusaha menyisihkan waktu untuk bertemu saya diantara jadwal super sibuk kamu. Jika itu kamu lakukan, maka kamu benar-benar lelaki istimewa itu. Tapi semua yang kamu lakukan saat ini hanya membuat saya yakin kamu bukan orang yang saya cari seumur hidup saya itu.

Saat ini saya memang masih belum bulat untuk bilang "yuk putus saja". Tapi bisa terjadi dalam waktu dekat jika kamu masih tetap tidak mengacuhkan saya. SMS basa-basi setiap hari tidak cukup untuk saya, jauh dimata-jauh dihati. Dan mengabaikan, menyisihkan saya dari semua hari benar-benar menyakiti dan membuat saya merasa tertolak. Kalau kemudian saya memutuskan untuk pergi dari dirimu, jangan bertanya kenapa dan jangan pula menahannya.

Satu hari dalam seminggu pun tidak bisa kamu berikan untuk saya, jadi apa gunanya meneruskan hubungan ini? Lebih enteng untuk kamu putuskan saya saja. Selesai dan kamu tidak perlu kerepotan lagi membuat saya tetap waras. Deal?

Friday, April 19, 2013

Hening

Dalam keheningan saya mendekap sepi. Begitu banyaknya manusia tapi saya terpencil sendiri. Saya memang paling pintar dalam menghancurkan sebuah hubungan. Tetapi saya kira dia tadinya akan berbeda dengan lelaki lain, saya pikir dia tadinya akan lebih bisa memahami ada saat-saat saya tidak bisa menjadi boneka yang selalu tersenyum saat tidak diajak bermain oleh pemiliknya. Tapi rupanya dia tidak berbeda dengan lelaki lain yang hanya mau dekat dengan saya disaat saya sedang senang saja.

Oh sudahlah, dalam hidup ini memang tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri dan berharap semoga Yang Kuasa tidak memalingkan wajahnya pada saya, si pendosa yang terlalu banyak mengikuti keinginannya sendiri.

Tuesday, April 16, 2013

Hanya iseng

Saat seseorang perempuan menutup rambutnya dan memposting fotonya dalam sebuah jejaring sosial, apalagi mereka yang gaul sebelumnya, maka akan menerima banyak puja-puji dalam konteks religius tehampir pada mereka. Nilai keimanan mereka meningkat 1000%.

Bianya mereka akan meneruskan dengan share posting dari berbagai situs yang sarat muatan religi, dan kembali puja dan puji keimanan menyelubungi account tersebut. Tiket surga ditangan sudah.

Tetapi bayang gelap sang penggoda manusia akan mulai menggoda keimanan mereka, manakala status sudah menyindir dan membuka aib orang terdekat, manakala amarah tampak jelas, manakala cara menutup diri digunakan untuk memancing pujian akan keelokan fisik mereka, manakala mata mereka mulai tergoda oleh photo-photo lawan jenis yang memancing rasa lebih. Apakah keimanan itu masih berada di jalur yang lurus, murni dan benar? Ataukah mulai ikut tergelincir ke dasar lembah gelap tak berakhir.

Thursday, April 11, 2013

Bekas Atlet

Susahnya dapat pasangan bekas atlet adalah cerewetnya minta ampun kalau ngeliat saya nganggurin kolam renang dan gym. Saya udah bilang untuk olahraga saya lebih suka renang karena ga berasa keringetannya. Saya cuma mau keringetan untuk yoga doang. Memang sih dia ga pernah maksa, tapi pasti ada aja dalam sekali nanya, kapan berenang?

Dia sering lupa bahwa saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian. Ngepel, nyetrika, yang lumayan juga memakan energi banyak. Apalagi saya ngepelnya ngegol-ngegol, ga ngepel pake tongkat, masih ga berasa bersih soalnya. Lumayan banget tuh bisa bikin pinggul dan tangan kenceng.

Dia juga agak cerewet dengan makanan sehat buat saya, padahal saya ga begitu banyak makan, tapi saya memang kurang makan buah dan sering ngemil. Dan itu juga sering jadi pertanyaan dia, udah makan buah? beli buah apa?

Saya yang terbiasa bebas, sekarang jadi ada yang ngontrol lagi. Dan sampai saat ini sih masih belum berasa berat, ga kebangetan kok ngaturnya. Dia paling cuma nanya, tapi berefek ngingetin buat saya. Maksud dia juga baik kok, ga mau saya penyakitan, kolesterol darah naik lah, tekanan darah naik lah. Kalau saya makan makanan ga sehat juga dia ga ngelarang, cuma bilang jangan banyak-banyak. Malah kadang-kadang masih juga dia nawarin makan kambing atau seafood.

Sunday, March 31, 2013

Dekapan Sepi

Sepi mendekap manusia-manusia walaupun berada di sebuah kota yang padat dengan manusia. Sepi terasa saat orang-orang tidak ada yang memahami dirimu dan belenggu tak terlihat mengikat dirimu untuk berada di tempat tertentu. Dan kau menghardikku karena menginginkan kehadiranmu. Aku menghindar ke sudut sepi untuk menjilat lukaku, membuatku kuat, tapi kata-katamu tetap mengikuti dan mengungkit kelemahanku.

Jika perasaanku kemudian mendingin dan ingin pergi jauh dari dirimu, jangan kejar aku dengan kata-kata supaya aku merasa bersalah padamu. Ya, aku ingin pergi darimu sekarang ini. Aku tidak ingin tergantung pada dirimu, aku ingin kembali menjadi aku dengan jiwa bebasku.

Jangan tanya kenapa aku tak memberitahu dirimu kemana aku pergi. Kau sudah kuberikan hak itu, tapi kau bilang tidak ingin menggunakannya, jadi jangan mengontrolku. Walaupun tetap berakhir dengan membuat hatiku sendiri terluka. Keras kepalaku memang akan selalu menjadi masalah untuk kita. Dan disaat-saat seperti itu aku hanya ingin mendapatkan kata-kata dukunganmu.

Aku tidak marah karena kita tidak bisa bertemu, tapi aku ingin mendapat kata-kata penjelasan kenapa aku tidak bisa bertemu denganmu. Hanya itu, hanya itu... Tapi kau tidak mengijinkannya. Sekarang terserah padamu, sepi biar kudekap didada ini.

Sehari sepi
Dua hari sepi
Sebulan sepi
akan membuatku terbiasa akan ketidakhadiranmu.

Kuat, hiduplah dengan kuat...

Wednesday, March 06, 2013

You are always in my mind

Merasa spesial, tp bukan martabak spesial, saya hanya merasa menjadi teristimewa saat dia melebarkan tangan dan membiarkan saya masuk kedalam pelukannya. Saat dia membelai rambut saya. Saat saya menempelkan telinga di dadanya dan mendengar bunyi denyut jantungnya. Saat dia memandang saya dan memberikan senyum manisnya. Saat dia memeluk erat tubuh saya sampai sulit bernafas. Saat dia makan masakan saya dengan semangat dan mengatakan enak. Saat dia meletakan kepalanya di pangkuan dan tertidur disana. Saat dia membisikan kata cinta.

Ahh... menikmati hari demi hari, menit demi menit dengan bayangannya yang selalu ada disana. You are always in my mind .... My special man...

Tuesday, January 22, 2013

Susahnya Menemukan Cinta

Infatuation atau gampang suka sampai terobsesi tapi bukan cinta, karena bisa secara mendadak hilang perasan itu terganti dengan perasaan baru. Sampai saya tidak percaya dengan cinta, dan bertanya-tanya apa yang membuat manusia bisa menghabiskan waktu dengan pasangannya dalam jangka waktu lama dan tidak bosan. Dan jawabannya gampang, saya jatuh cinta dengan konsep mencintai itu sendiri dan bukannya dengan manusia nyata. Sudahlah type kepribadian saya sebenarnya tidak gampang untuk jatuh cinta, tapi sayangnya type kepribadian saya membuat saya selalu membutuhkan hubungan romantis untuk membuat hidup terlihat lebih berwarna.

Saya tidak pernah akan bisa suka pada orang yang baru ketemu terus mau mendekati. Berteman dululah dan kemudian biarkan kita dekat secara alami, jangan grasa-grusu. Dekati saya dan ajak saya keluar tanpa perlu menunjukan ketertarikan berlebihan. Bukan langsung bilang suka terus coba pacaran....beuuh... belum apa-apa saya udah bosan dan yang keliatan dari orang itu jeleknya. Padahal menurut saya tidak ada orang jelek sebenarnya, setiap orang punya daya tarik sendiri-sendiri.

Dan saya curiga dia typologinya ENFJ atau ENFP, karena klik banget dan pendekatannya pas banget sama saya. Dua pertemuan pertama hanya makan, minum berdua, ngobrol kesana kesini. Berusaha mengenal saya lebih dalam, memancing saya untuk cerita. Dan karena kami terhubung bertahun-tahun silam, selalu ada hal yang pernah kami lakukan bersama, membandingkan di setiap waktu kami sebenarnya berada dekat satu dengan yang lain.

Dan karena pendekatannya itu saya akhirnya menyerah pada perasaan tertarik saya padanya dan mengubahnya menjadi rasa sayang. Setelah sekian lama akhirnya menemukan seseorang yang sangat cocok untuk saya. Dan bukan hubungan mulus juga. Emosi turun - naik, cemburu dan rasa marah, tapi sampai saat ini selalu bisa dipecahkan dan tidak berlarut.

Kadang saya bingung akan koneksi batin saya padanya. Dia seperti punya radar yang bisa mendeteksi perasaan saya yang sebenarnya, dan saya secara insting bisa merasakan perasaan dia. Mengerikan karena baru kali ini ada lelaki yang benar-benar menerima saya apa adanya. Tahu jeleknya sifat saya, tapi tidak mempermasalahkannya dan rasa sayangnya yang meluap begitu banyak untuk saya. Walaupun memang ada hal yang membuat kami sulit untuk bisa selalu bersama bahkan hampir tidak mungkin bisa selalu bersama.

Dan selalu membuat saya merasa cantik dan menarik. Dan selama dia melihat saya menarik dan cantik, peduli amat dengan pandangan orang lain, saya hanya perlu dirinya saja. Dia membuat saya merasa nyaman dalam hubungan ini karena saya juga bisa berteman dengannya.


 

Thursday, January 03, 2013

Don't play with my heart

Baby, don't play with my heart.

kata-kata itu yang ingin saya ucapkan padanya. Tapi nanti saya dianggap kegeeran lagi, atau dianggap cengeng. Jadi ya sudah, saya anggap saja semuanya selesai.

kamu ingin berteman dengan saya kan? Ok, kita tarik saja garis pembatas, saya tidak berkeberatan untuk berteman, tapi tidak perlu lagi meminta hati saya, loyalitas, dan prioritas saya. Percayalah kamu juga tidak membutuhkannya. Sudah ada penyuplai tetap untuk itu bukan?

Ga perlu juga memberikan janji-janji itu, ga butuh janji. Pembatalan janji jauh lebih menyakitkan saya.

Dan jangan larang saya untuk mendekati orang lain. Mungkin saya akan terbakar dan terluka lagi. Tapi ga ada orang mati karena patah hati. Saya sudah membuktikannya. Dan jangan minta saya percaya lagi pada lelaki. Kamu sudah memberikan pelajaran itu. Orang yang saya pikir tulus perhatiannya.

Jangan pula ajarin apa yang harus saya lakukan. Saya sudah dewasa dan tahu semua resiko yang saya ambil.

Jadi deal ya... kita berteman saja, ga perlu melibatkan hati. Biar hati itu saya simpan sendiri.

Wednesday, January 02, 2013

Pencernaan Berulah

Sejak beberapa bulan belakangan ini pencernaan saya bertambah aneh-aneh aja. Diisi makanan sedikit saja, langsung minta ke belakang. Apalagi kalau susu sapi, jadi bikin saya ga berani nongkrong lama-lama di Starbuck, baru satu seruput, perut udah minta setor ke belakang aja... rugilah pesan cappucinnno. Apalagi di gerai-gerai kopi lain yang ga menyediakan non-fat milk, hancur minah.

Makanya saya sekarang lebih senang nongkrong di kopi Tiam, Spinelli, dan gerai kopi yang menyajikan black coffee, dan bukan racikan kopi, gula dan krim...

Ga ngerti juga penyebabnya apa, tapi diliat ga ada darah, jadi bukan infeksi amoba, atau keganasan. Mungkin enzim pencernaan, mungkin alergi lactosferin tambah parah. Yang masih ok ya susu kedelai, tahu, tempe. Membantu banget bikin bulky. Jadi biarlah klo mau langsung keluar lagi... keluar saja...