Wednesday, December 30, 2009

Sepi

Kenapa sepi saat ngeblogwalking ya?
Jelaslah bego, hari ini tanggal berapa? Tanggal 31 Dec kan? Cuma orang kayak lo dan Scrooge yang bekerja di tahun baru.
BTW, lo sebenarnya kerja atau sekedar masuk kantor aja sih? huahahaha

Sepertinya orang-orang sedang merencanakan mau ngapain malam ini. Bersama teman dan keluarga. Jujur aja deh, disaat seperti ini saya memang sendirian, tidak ada kawan, keluarga, kekasih (cieh...cuh!!) di satu kota kecil tanpa hingar bingar glamor. Ga ada toko yang layak sebagai tempat shopping. huh!

Dan tahun ini adalah tahun ketiga dipaksa menjadi pertapa di hari libur. Hasilnya adalah tabungan yang lumayan. Jadi harus sedih atau bersyukur nih. Bersyukur mungkin lebih tepat, walaupun memang sudah waktunya mengakhiri masa pengasingan ini. Maju ke tahap selanjutnya ya...

Wednesday, December 23, 2009

Walaupun ada urusan keluarga tetep ga mudah untuk ijin cuti

Cuti itu kan haknya karyawan, tapi tidak semudah itu untuk bisa mendapatkannya. Banyak atasan yang menafikan anak buahnya utk cuti agak lama walaupun anak buahnya berhak utk cuti. Anehkah? Tidak dong, kekuasaan ada di tangan atasan.

Ditolak cuti membuat karyawan malas mengajukannya. Buat apa, kalau akan ditolak juga. Padahal seorang karyawan mengambil cuti tentu dengan pertimbangan matang. Kadang2 membuat kita tidak mensyukuri pekerjaan kita. Dan yg lebih sebal kalau ada karyawan yg dapat kemudahan cuti hanya karena atasannya suka pada orang itu. Bayangkan aja, 3 kali long weekend dan kita disuruh nongkrong diem di kota yg ga ada apa2nya itu? Apa sih salahnya kalau dikasih ijin sekali cuti 1 hari di salah satu long weekend.

Emang situ bisa kerja kalau ga ada karyawan?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kegiatan sore


Sore hari enaknya ngapain?
makan camilan
minum kopi

kopinya....

Monday, December 21, 2009

Rembang Senja

Senja memerah di ufuk barat
Ribuan kalong pun memenuhi langit
mengepakan sayap hitamnya menyerbu kebun-kebun buah
penuh semangat untuk memenuhi perut-perut mungil mereka

Diriku yang kecil menatap takjub ke langit sore
kudengar diriku bertanya
pada bunda yang ada disampingku menikmati angin sore
Kenapa kalong baru mencari makan di sore hari?
Karena siangnya mereka tidur jawab ibu
OOh... responku
dalam pikiranku terbersit pertanyaan
kenapa mereka tidur di siang hari

Dunia dimana kalong berada sudah lama lenyap
tidak ada lagi kepakan mahluk hitam di langit sore hari
seiring dengan perginya kebun buah yang disulap menjadi perumahan
Seiring kesadaranku akan hilangnya simfoni kodok sehabis hujan
atau nyanyian jangkrik di malam hari

suara alam telah berganti dengan hingarnya TV
suara percakapan
ibu dan anak,
menantu dan mertua,
nenek dan cucu
di rembang petang pun hilang

mungkin suara itu hanya tertelan suara modernitas harapku cemas
mungkin suara itu hanya berganti latar belakang
mungkin karena sudah waktunya suara itu hilang
tapi aku tidak mau menerima kenyataan
bahwa alam memang sudah berubah

Saturday, December 19, 2009

kriuk kemrimping asin

Yeah, gerimis yang deras turun sore ini. Perut meronta kelaparan, sejak kemarin memang belum terisi makanan solid, hanya diisi makanan kecil. Dasar perut indonesia. Tapi gerimis membuat saya malas melangkahkan kaki dan basah kuyup kehujanan. Sabar dikit ya perut.

Sambil menunggu gerimis mereda, saya buka-buka internet. Blog walking dan mencari artikel tentang makanan. Di salah satu komunitas ada yang memajang pembuatan bakwan udang, di teman blog ada yang cerita gudeg dan tempe bacemnya. Adooh, kepala saya jadi pusing, karena semua makanan enak itu tidak ada di kota ini.

Yang lumayan akan bisa mengobati sedikit kekangenan saya pada makanan yang tidak sehat itu adalah martabak asin. Sayangnya membutuhkan sedikit perjuangan untuk menggapainya, harus jalan kaki. Ugh... perut sudah tidak mau kompromi. Makan sekarang.... sekarang juga!!! Titah si perut ontohod.

Seandainya saya ada di tempat dengan dapur yang oke kayaknya saya akan nekad ke pasar mencari tahu dan bahan2 untuk bikin bala-bala. Syedaaapnya kalau bisa bikin bala-bala yang dimakan dengan rawit atau dicelup ke kuah asam pedas hasil campuran sambal botol, sedikit gula, air panas dan cuka. Slurrp... sial air liur sudah menetes nih.

Atau bisa juga si bala-bala diguyur dengan kuah kacang dan dimakan dengan kerupuk. Maaak.... mau pulang...

makanan asin memang tidak ada duanya , walaupun tidak menolak camilan manis yang uenak, tapi tetap dong favorit saya itu bala-bala, lumpia, risoles, bitterbalen... huahahahahaha... mantap bikin berat badan nambah.
Dan tentunya yang terenak diantara yang terenak adalah keripik... stok keripik kosong, beli kripik bungkusan kagak enak. Perut sial deh lu.

Weks hujan sudah berhenti.... okelah kalau begitu... kita makan...

Friday, December 18, 2009

Happy surprise

Biarpun berita itu telah disampaikan pada saya beberapa saat yang lalu oleh atasan tapi kok agak sedikit tidak percaya. Katanya gaji naik 16% dan ada rapel dari bulan juli, jadi kalau benar lumayan juga dapatnya. Di kantor saya memang tidak memberi thr, jadi kalau benar bulan ini ada bonus rapelan 6 bulan dari 16% gaji artinya dapat hampir satu bulan gaji.

Dan karena keuangan kantor sudah tutup tanggal 17 dec, bisa diharapkan tgl 16 gaji sudah nyampe ditangan. Untungnya berita yg menggembirakan itu memang tidak bohong. Seneng juga melihat tumpukan uang di tabungan saya. Teman yang merayakan natal segera belanja ke menado sebelum pulang cuti. Dan spirit saya terbang keawang-awang, uangnya lumayan buat jalan2 ala backpacker ke eropa lho. Tapi ga ada waktu untuk itu. Huuuu... Payah ya, padahal cuti saya masih banyak lho.

Tp kan ada 3 long weekend, saya bisa memilih salah satu untuk dihabiskan di bandung. Saya juga mencoba peruntungan dalam membeli tiket. Musim libur gitu, apalagi seorang mitra mengatakan kalau tiket balik ke ternate itu mahal sekali. Ternyata, peruntungan saya masih cukup bagus, karena tiket pp dapat harga yg lumayan murah 2.5 juta pp. Acccciiiikkk...acccciiiiiiikkkkk. Lumayan bisa belanjain uang rapel kiks..kiks...kiks... Ketawa gaya monyet keluar.

Walaupun dalam hati yg terdalam sebenarnya pengen ke eropaaaa..... Whuaaaa.... Yah, memang belum nasib... Sabar ya... Sabar... Kalau udah rejeki pasti bisa kesana lagi. Kapan ya??? Sekarang sih nikmati aja dari tv dulu (emang punya tv?)

Terimakasih ya Allah, atas rejeki halal yang Kau anugrahkan untuk saya.....weks dasar mata duitan!!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tuesday, December 15, 2009

Sinar Rembulan di Gelap Malam

"Perlahan waktu bergerak dan malampun semakin larut
Senyap disekeliling hanya suara kendaraan nun jauh disana tersonansi ke telinganya
Secercah sinar rembulan menimpa wajah perempuan itu membuatnya terjaga

Disibakan kain vitrage jendela kamar, ingin lebih jelas lagi menatap kecantikan rembulan
Langit biru gelap jernih
Bintang-bintang berpendaran mengelilingi rembulan
Sang ratu malam diapit dayang-dayangnya
Halo besar melingkar disekelilingnya

Perempuan itu tersenyum menyapa rembulan,
Hai, apa kabar?
Rembulan mengedip genit padanya

Perempuan itu mendesah menatap hamparan keindahan Yang Maha Kuasa
kenapa kamu begitu cantik, padahal dirimu hanya merefleksikan sinar mentari?
kau membuat malam yang senyap menjadi begitu indah

Perlahan purnama pun bergeser ke horizon
Aaah... kau sudah mau pergi, tanya perempuan itu
Rembulan mengangguk
Waktu kita memang terbatas
kalau begitu aku akan mengucapkan selamat malam padamu
janji kau akan datang lagi bulan depan,
Kutunggu ...."

Saat saya remaja dulu, posisi tempat tidur selalu ada di tepi jendela. Posisi rumah yang ada di puncak bukit dan agak terpencil, menghadap ke timur membuat saya bisa merasakan kemewahan sinar bulan jika purnama datang di hari cerah.

Masalah jendela ini bahkan membuat orang tua saya tidak bisa merenovasi rumah tanpa saya menentangnya habis-habisan. Untuk masalah kepraktisan, ibu menginginkan space disamping kamar saya diberi atap yang otomatis akan menutup akses ke sinar bulan. Saya bisa mempertahankan status quo itu sampai sebelum keluar rumah, alasan utama: ga bisa tidur di kamar yang tidak ada jendela, sesak nafas.

Seiring dengan bertambah kesibukan menjadi orang dewasa, saya semakin lupa akan teman satu itu. Baru setelah membaca serial Anne of Green Gables saya teringat akan kenangan masa remaja dulu. Setiap saat purnama berarti saya bisa tidur dengan menyerap sinar rembulan untuk menambah kecantikan (halah...). Tetapi sekarang posisi jendela saya tidak memungkinkan untuk mendapat akses ke rembulan. Teman karib yang kadang terlupa, tapi keindahannya sering membuat hati ini tersayat dan mengakui keAgungan Ciptaan Allah. Indahnya ciptaan dari Yang Tertinggi.

Monday, December 14, 2009

Gaptek atau malas sih

Perbedaan terbesar antara saya dan ibu adalah masalah gadget. Saat di kantornya sedang diadakan kursus komputer dengan bangganya ibu bercerita tentang kemajuannya. Sayangnya di rumah orang tua saya rebutan kompie, menyebabkan ibu mutung dan memilih kembali ke mesin tik untuk mengetik soal-soal ujiannya. Saat saya tawarkan laptop untuk dipakai dijawab takut rusak.

Saat liburan saya berniat meminjamkan kamera digital pocket, kembali ditolak dengan alasan bingung pakainya. Akhir-akhir ini beliau mau juga bikin account sendiri dan diberi ATM tapi tidak mau pakai karena juga takut tidak bisa pakainya. Bwuahahahaha... dunia digital jaman kini pasti sangat tidak nyaman untuk ibu saya.

Kenapa bisa berbeda 180 derajat antara saya dan ibu? Masalah gadget ini kadang membuat saya angkat tangan. Apa sih susahnya, kan tinggal diikuti saja perintahnya, yang membuat gadget masa kini sangat mudah untuk dihandle. Coba bayangkan saat belum ada windows dulu, kalau mau ngetik pakai WS mesti bikin settingan yang bermil-mil panjangnya. Sekarang sih, bahkan mau bikin tampilan blog sederhana aja sih ga perlu kursus komputer, cukup buka internet dan ikuti langkah-langkahnya.

Ujung-ujungnya saya biarkan saja ibu di dunia analognya yang memerlukan usaha lebih banyak untuk melakukan sesuatu. Jadi curiga sebenarnya beliau bukannya ga bisa tapi malas mengikuti petunjuk yang panjang kali lebar itu.

Festival desember

Suasana toko yg riang dengan lagu natal yg ceria membawa suasana pesta bahkan untuk saya yang bukan nasrani. Ditambah ada 2 hari libur melengkapi bulan ini sebagai bulan pesta. Biasanya saya memberikan kesempatan untuk mereka yang nasrani untuk mengambil cutinya, seangkan saya sendiri jaga kantor.

Tapi tahun ini sedikit berbeda, karena tanggal merahnya hari jum'at masih memungkinkan saya untuk mengambil long weekend. Sepertinya menjelang akhir tahun sudah tidak ada lagi aktifitas dan saya bisa ikut libur. Mudah2an tiket tidak mahal.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, December 12, 2009

Kenapa bersandiwara

Saya sedang jengkel dengan orang yg tanpa sebab dan alasan menghina orang lain. Hanya karena saya tidak mau memakai merek yg dia sarankan, orang itu selalu menghina merek yg saya gunakan. Tanpa sebab yg jelas. Warna yang dibilang parahlah, padahal saya tidak mengupload foto-foto itu dan juga tidak punya link ke account fbnya, herannya komentar yg diungkapkannya itu nyelekit.

Belum lagi seorang teman yg punya kebiasaan buruk meminjam uang orang dan tidak dikembalikan. Bingung juga sih melihat gaya hidupnya yg boros, karena saya tahu berapa sih penghasilannya. Dan sialnya orang yg dipinjami uang itu cerita kesana kemari. Dan teman saya itu tidak tahu akan berita tidak enak yg mengikuti dirinya. Memang politik itu memuakan bahkan tingkat politik kantor.

Suka jadi bingung, mau ngasih tahu kok ga enak karena kan udah urusan pribadi. Ga dikasih tahu nanti kebiasaannya diteruskan ga berhenti. Suka heran dengan orang yg ga malu2 minjem uang sama orang lain. Karena uang kan sangat sensitif, bisa membuat masalah yg tidak senonoh.

Mungkin yg terbaik adalah tidak terlalu akrab dengan dia. Kalau besok2 dia pinjam uang saya, gimana nolaknya. Atau kalau ternyata dia sudah bayar utangnya padahal kita tidak tahu dikasih kabar kayak gitu malah bisa meretakkan hubungan. Memang ga ada yg bisa dipercayai lagi
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, December 10, 2009

Curhat pada diri sendiri

Hey saya tahu kalau manusia-si-mahluk-sosial-itu tidak bisa hidup sendiri. Jangan juga dibilang sombong karena saya bisa membiayai hidup saya sendiri tanpa laki-laki. Jangan pula saya dikutuk karena sering menolak lelaki yang mendekati saya. Ada alasan dibalik semua kelakuan saya itu. Hahaha.. ya alasan yang dicari-cari dan dibuat-buat sebenarnya. Alasan utama saya adalah: takut untuk membuat komitmen.

Kenapa saya bisa takut untuk membuat komitmen, adalah karena saya takut ditolak oleh orang lain. Ga masuk akal memang untuk memiliki phobia ditolak dan phobia komitmen. Saya menyebutnya phobia karena ga masuk akal bagi orang kebanyakan. Dan seperti pada umumnya phobia ada trauma psikologis yang cukup berat di latar belakangnya. Sebenarnya bukan karena peristiwa yang luar biasa tapi menjadi sangat berat untuk diri saya yang pengidap kronis Cinderella syndrome plus harga diri terlalu tinggi. Sejak peristiwa itu sulit sekali untuk saya bisa percaya pada ketulusan hati lelaki.

Hati saya tidak mau terbuka kepada lelaki, karena terlalu banyak lelaki ga bener yang mendekati saya, sehingga saya meragukan apakah perasaan mereka tulus. Kenapa saya ragukan perasaan mereka, karena lelaki itu semuanya sedang punya komitmen dengan perempuan lain alias kalau bukan lakor atau player. Hih... harga diri saya tidak mengijinkan untuk membuat hubungan diatas penderitaan perempuan lain. Dan rasanya saya tidak se-desperate itu untuk mendapatkan pasangan.

Sayangnya lelaki bujangan yang mendekati saya bukanlah tipe yang membuat saya tertarik kepada mereka sehingga saya lari menjauh dari keberadaan mereka. Sungguh tidak enak untuk menyakiti hati mereka, tetapi sukar untuk menipu isi hati saya. Saya hanya meminta kepada Yang DiAtas agar dimudahkan saya menyukai lelaki yang tulus mendekati saya.

Banyak orang juga menasihati saya agar jangan terlalu pilih-pilih, ini merupakan nasehat yang paling saya tentang, karena jika saya asal pilih akan berakhir dengan seseorang yang bisa menjengkelkan saya selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan dst. Bisa dibayangkan bagaimana betenya saya? Orang juga berkata alah bisa karena biasa. Phew... tidak semudah yang kau sangka kawanku.

Jadi untuk gampangnya saya memang membuat diri saya agar sanggup hidup sendirian dengan segala resikonya. Bukan memutuskan hidup sendirian lho, beda banget artinya itu. Karena walaupun umur sekarang sudah kepala 4, toh saya masih menyaksikan perempuan dengan usia kepala 5 menikah untuk pertama kalinya. Nah, kita tidak tahu di belokan mana akan bertemu dengan si belahan jiwa yang masih ga diketahui sosoknya itu. Tapi kalau sudah ketemu si belahan jiwa itu, saya yakin kok, tidak sanggup untuk menghindarinya, pasti akan ada magnet yang menarik saya padanya. Begitu...



Friday, December 04, 2009

Politik kantor

Dalam bayangan saya, damai itu berarti semua orang bisa mentolerir kekurangan orang lain. Mungkin ada orang yang memang menyebalkan bagi diri kita, atau tidak cocok cara pemikirannya dengan diri kita, tapi apakah kita tidak bisa profesional dengan tidak mencampurkan hubungan kantor dan hubungan pribadi. Saya sendiri punya sifat bisa berteman dengan hampir semua golongan manusia. Walaupun bagi saya tidak selalu mudah menerima seorang kolega menjadi teman. Butuh proses tentunya.

Sayapun menyadari bahwa tidak semua orang akan suka pada saya. Yakin yang membenci saya juga eksis, tapi toleransi saya yang sangat tinggi kepada kebiasaan dan sifat seseorang membuat saya sangat mudah untuk bersikap profesional dalam berteman. Artinya kawan dalam kehidupan pribadi adalah kawan, kolega tentu lain lagi hubungannya. Karena itu saya sangat tidak suka jika ada yang berusaha menarik diri saya pada satu kubu tertentu. Apalagi kalau kadarnya sangat berlebihan. Aneh aja dan menghabiskan energi.

Membenci itu jauh lebih melelahkan dari menyukai seseorang. Karena itu orang yang membenci banyak orang lain, akan sering mengalami masalah kesehatan karena aura pribadinya tidak sehat. Jadi sekarang ini saya berusaha untuk membuat 2 golongan saja dalam berhubungan dengan orang lain [1] senang dengan kepribadian kolega saya atau [2] netral aja. Yang penting jangan bikin politik di kantor lah. Rumit....

The Mating Seasons

Sebagai orang berkepribadian cynic (tapi witty~hahahaha), terpaksa saya menyebut bulan-bulan ini sebagai the mating seasons. Ga sopan ya? Tentunya.... tapi mau nyebut apa coba kalau banyak temen atau kenalan saya yang pada married. (geblek memang- Sirik itu tanda tak mampu)

For me, invitation of a wedding terpaksa diterima dengan hati tak menentu. Kalau datang, pasti aja ada yang berkomentar ..."kapan menyusul?" Huh, kayak ga tau susahnya mencari calon yang sesuai di hati. Kalau ga datang, ga enak juga karena mereka sudah special ngundang kita. Tapi berhubung banyak yang ngundang melalui sebuah-situs-pertemanan-yang-lagi-ngetop maka saya punya alasan belum membacanya. Pinter apa bego?

Walaupun demikian tentunya tetap punya beberapa teman yang statusnya ga jelas. Ada yang menikah tapi jauh dari suami mereka, ada yang pacaran bertahun-tahun tapi ga jelas hubungannya mau kemana, ada yang menikah tapi kemudian sudah bercerai, ada yg murni jomblo kayak saya. Yang jelas kami semua kompakan, rajin bekerja...!!! Menyalurkan energi berlebihan kita, maklum deh ga punya anak atau suami untuk dicerewetin.

jadi biarpun kita-kita ini pada masuk usia tante2 tapi ga ada tuh yg muka bete dan judes kayak di sinetron. Nikmati aja waktu luang ini dengan membaca buku (bahkan saya masih menyempatkan diri baca manga), nonton film remaja kayak newmoon, atau sekedar makan dan shopping. Yeah karena secara keuangan lebih independen dari yang punya keluarga serius, hidup ini jadi lebih terisi (maksudnya dengan hal-hal pemborosan).

Setiap orang punya takdirnya masing-masing kata ibu sahabat saya. "Cepat ada yang dikejar, lama ada yang ditunggu" katanya. Jadi ikuti arus sajalah...