Wednesday, October 18, 2006

Dirimu

Denting piano mengalun membawakan nada-nada yang jernih dan menenangkan. Ingatanku terpaut pada bayangan sebuah jari langsing yang bergerak diatas piano, mulut yang tersenyum dengan manis. Jantungkupun berdetak kencang. Jari tanganku pun terulur ke arah keypad laptopku dan membuka sebuah file yang khusus berisi foto-foto dirinya. Kerinduan yang menggila. Kapan aku akan bisa menemui dirimu. Memandang wajahmu, menyentuhnya dan melihat kau berbalik memandang diriku dengan tatapan mata yang membiusku.

Kupandangi lagi fotomu dan mencari-cari guratan yang bisa mengurangi rasa cintaku. Tuhan begitu sempurna memahatkan wajah itu pada dirimu. Perlahan sangat perlahan kusentuh layar laptopku dan berharap layar itu akan mencair membuat wajahmu menjadi 3 dimensi.

Belahan jiwa... sungguhkah kau belahan jiwaku. Di dalam mimpi wajah itu tidak pernah terpahat nyata. Dirimukah yang hadir di mimpiku? Selesaikah pencarianku? raut mukamu tidak terasa menyakitkan jika kupandang. Dan tidak pernah membuatku takut untuk memandang. Kupandang, kupandang dan kupandang, kuukir dan kuukir di dalam sudut hatiku. Sampai hanya perlu kupejamkan mata dan akan terbayang wajahmu.

Piano masih berdenting membawakan nada-nada lain. Apakah dirimu akan tergantikan?

No comments: