Friday, December 07, 2007

Emangnya gw peduli lo lagi ngapain?

Ada lelaki yang sudah tidak bermakna lagi di mataku. Yang dengan arogannya menganggap dirinya tak tergantikan. Bah! Dulu dia tidak menganggap aku manusia yang punya perasaan, sekarang dia ingin diakui olehku sebagai teman? Tunggu seratus tahun lagi.

Lagipun pernahkah aku merepotkan dia? Pernahkah? Aku bukan perempuan yang berteriak-teriak "jangan tinggalkan aku". Tidak, bukan perempuan seperti itu. Kamu bilang sudah berusaha untuk mencintaiku tetapi tidak bisa. Aku bisa terima kejujuran itu walaupun menyakitkan. Aku pergi dari dirimu untuk menyembuhkan lukaku dan mendoakan kamu segera mencapai kebahagiaanmu. Tapi bersamaan dengan kepergianku jauh darimu juga menyebabkan tereduksinya nilai2 dirimu sebagai manusia di hadapanku. Dan bagiku kamu hanya menjadi sosok asing. Tidak ada lagi tersisa rasa sayangku bahkan rasa sayang sebagai teman. Aneh? Tentunya tidak, perasaan manusia itu sangat rumit, kalau kamu boleh merasa tidak mencintai aku, boleh kan aku juga merasa kamu tak berarti apapun lagi, lebih2 aku merasa sangat rugi untuk pernah kenal dengan manusia oportunis seperti dirimu.

Ya, bagiku kamu oportunis sejati, dan aku paling tidak suka dengan oportunis. Itu alasannya, kuhindari dirimu bukan karena cintaku ditolak, tapi karena sosok oportunismu. Jadinya kamu mau ada di belahan dunia mana atau di neraka sekalipun aku tidak peduli dan juga tidak mau dan tidak perlu tahu. Dan, hey ingat, setialah pada istrimu, saat ini seharusnya kamu tidak sempat lagi memikirkan perempuan lain kecuali istrimu.

No comments: