Thursday, September 30, 2010

Sedikit sinting itulah cinta

Orang yang jatuh cinta itu ada dalam katagori sedikit sinting. Logika ga main disana, yang ada hanya tingkah laku yang rada ajaib. Banyak teori yang dikemukakan orang dari yang iseng sampai yang serius tapi cinta tetap menjadi misteri bagi manusia.

Apakah cinta abadi itu ada? Apakah seseorang bisa terus kontinyu menyukai satu sosok manusia seumur hidupnya? Berdebar untuk seorang manusia? Ga tahu, menurut saya sih ga mungkin. Karena kalau iya, saya tidak akan menyukai berbagai orang.

Cinta juga banyak jenisnya, ada yang platonik dan ada yang membutuhkan respon dari orang yang dicintai. Buat saya cinta membutuhkan respon, tapi antara sensitisasi dan desensitisasi. Semakin kuat respon dari orang yang dicintai, semakin saya suka. Tapi semakin rendah respon maka perlahan-lahan rasa suka saya memudar. Dan saat saya hilang rasa, timbul penyesalan dalam diri kenapa saya bisa menyukai orang itu.

Yang paling tidak saya suka adalah saat seperti sekarang. Dimana otak sudah memberikan informasi bahwa orang yang saya suka tidak memberikan balasan yang sama, tapi saya masih tetep gila dan sinting dengan berharap bisa ketemu dan kontak dengan orang yang bersangkutan. Aneh dan ada genes masochis dalam diri saya untuk melukai diri sendiri.

Sekarang ini mantranya hanyalah "dari nol kembali ke nol" dari "ga ada rasa kembali ke ga ada rasa". Malang banget nasib saya ya, berharap dapat satu aja orang yang bisa diharapkan punya rasa suka timbal balik dengan saya, ga dapat-dapat tuh. Akhirnya mata saya jadi jelalatan menikmati tampang-tampang ganteng yang ada disekitar saya. Kacau udah, ada 2 wajah yang enak dipandang yang membuat pelajaran tidak terlalu berat untuk diikuti. Dan di kelas lain ada student cowok yang tampangnya enak dilihat. Jadi kalau bosan di kelas mata saya jelalatan. Tapi karena kedua kelas itu menuntut fokus yang tinggi untuk diikuti sebenarnya saya tidak membutuhkan terlalu banyak vitamin E (eyes).

Herannya dengan sekian banyak tampang ganteng itu, kok saya malah suka sama orang yang ga gitu ganteng. Tapi saya suka dengan ambisi dia, dan keidealisan dia. Tapi itu kan subjektif, saya toh tidak banyak bicara dengannya. Jadi memang saya harus melupakan dia sama sekali. Minum obat apa supaya bisa cepat waras lagi? Tampang Bae Yong Joon udah ga mempan lagi untuk mengalihkan perhatian saya.

Begitulah kehidupan cinta yang menyedihkan, ga heran dong kalau saya semangat ngerjain tugas-tugas sulit, supaya jangan terlalu merasa sedih dan sepi. Juga seharusnya ga heran kalau saya keseringan nongkrong di perpustakaan dihari sabtu tujuannya cuma satu, biar ga kesepian aja. Dan sekarang saya harus merencanakan perjalanan untuk liburan, jadi ga kena depresi musim libur. Yeah, sekalian gila-gilaan aja deh, kenapa nggak? Nikmati hidup saja.

No comments: