Nama itu terpampang di sudut hati seperti grafitti di sudut kota
Terpampang jelas tapi tersembunyi
Tetapi tak semudah Jokowi menghapus grafitti di dinding stasiun kereta
Nama itu seperti melekat disana dengan tinta yang tidak bisa terhapus
Kebingungan akan semua perlakuannya yang membuat saya ingin menghapus nama itu
Tapi sebandel dirinya menghadapi diri saya, seerat itu pula nama itu melekat
Membayangkan senyum diwajahnya membuat kerinduan menyeruak
Padahal saya sudah berjanji untuk menetralkan perasaan ini
Membuatnya menjadi seorang teman biasa saja, tak lebih
Sebait kalimat di sebuah lagu lama mengingatkan saya pada situasi ini
"Menipu sanubari tak semudah kausangka"
Nafas panjang terpaksa saya telan, mencari pencerahan batin juga tidak mudah
Mengapa saya harus menyayangi dirinya
No comments:
Post a Comment