Thursday, May 09, 2013

Ya deh...

Ya, saya tidak akan pernah memaksa. Tapi malam ini saat saya menerima penolakan dingin dari permintaan saya untuk kamu ajak ke luar kota, saya tahu tidak lagi bisa berharap kamu akan mengerti perasaan saya. Dan saya ingin menyakiti kamu, jadi saya me-like foto orang yang kamu cemburui itu. Berharap kamu melihatnya di notification FB dan berharap kamu sedikit sakit hati. Walaupun mungkin saja kamu tidak peduli dengan semua itu. Yang penting saya merasa sedikit lega telah membalas penolakan dingin itu.

Trus saya juga memutuskan tidak akan memberitahu kamu tentang rencana perjalanan saya ke kota A. Dan kalau sebelumnya saya berencana untuk menelpon kamu selama di kota A, sekarang saya berniat tidak akan melakukannya sama sekali, selain pulsa mahal, juga untuk menghukum ketidakpedulian kamu pada saya. Tetapi karena perjalanan saya masih lama, mungkin juga kita sudah tidak akan bersama lagi sebelumnya. Saya sudah tidak mau peduli lagi.

Walaupun saya akan travel ke pulaumu diakhir bulan ini, dan kemarin sempat mengajak ketemuan disana. Tapi sepertinya saya tidak akan pernah lagi menanyakannya, dari pada mendapatkan penolakan lagi. Saya juga tidak merasa perlu memberitahu kamu travel saya minggu depan, karena kamu juga ga akan mengajak ketemu saya bukan? Kamu berencana pulang ke pulaumu itu minggu depan, jadi saya juga tidak perlu berharap akan ketemu kamu lagi bukan?

Tahukah kamu kalau airmata saya malam ini mengering, tidak lagi menetes walaupun bisa tidak ketemu kamu sampai akhir bulan ini. Saya mungkin telah mulai kebal, dan kamu mungkin sudah memutuskan untuk tidak ketemu saya lagi. Yah mungkin perasaan saya pada kamu sudah mulai menipis, kalau kamu tidak mau ketemu, sayapun tidak perlu sedih lagi. Belenggunya tampak mulai lepas, kamu tidak perlu lagi susah karena temperamen saya. Saya tidak mau peduli lagi pada kamu, terserah kamu mau ketemu atau tidak, ga perlu lagi saya urus.

Dan besok saya akan ikuti jejak investasi kamu, walaupun saya tidak akan memberitahu kamu jika saya jadi mengambil satu unit. Karena kamu bukan apa-apa saya, jadi kenapa juga saya harus melaporkan semua yang saya lakukan. Ya, cinta saya memang seperti dagangan, karena saya tidak lagi percaya pada lelaki, karena kamu juga sama dengan lelaki lain tidak menghargai keinginan saya. Saya akan berlaku manis jika kamu memberi perhatian pada saya, dan saya tidak akan pedulikan kamu jika kamu bertingkah mengecewakan saya, seperti malam ini. Jangan egois dan berharap saya akan terus harus mengerti. Kalau kamu tidak mau memberikan perhatian seperti yang saya inginkan, ya jangan berharap saya akan memberikan perhatian yang kamu inginkan. Tunjukan saja kalau kamu peduli dan jangan hanya bersilat lidah dan memberi janji pepesan kosong.

No comments: