Sunday, August 22, 2010

Kini saya mengerti

Pada satu waktu di masa lalu,  saya pernah menyesali jalur hidup saya yang terpisah dari jalur hidup seseorang. Bahkan saking tidak terima dengan keadaan saya menjadi zombie dan hidup menyakiti manusia lain. Mencampakan cinta yang pernah disodorkan pada saya dengan semena-mena.

Pada satu saat yang tepat, Tuhan mengirim seseorang untuk menyembuhkan luka hati itu. Luka itu sembuh tapi ada jaringan parut tebal yang terbentuk. Jaringan parut yang selalu mengingatkan saya pada luka itu, untuk hal yang membuat luka itu ada. Saya tidak dapat melupakannya. Jauh di dasar hati tidak ada pemaafan dan tidak melupakan luka itu. Saya hidup dalam kemarahan, selama bertahun-tahun, pada orang yang memungkinkan luka dihati itu terjadi.

Detik berubah menjadi menit berubah menjadi jam berubah menjadi hari, bulan, tahun. Manusia penyebab luka menjadi semakin hilang artinya pada hidup saya. Dan saat itu saya mengerti kenapa Tuhan tidak menyatukan kami. Ada hal yang ingin saya capai, ada ambisi yang saya kejar, ada cita-cita yang ingin saya raih. Tapi kenapa begitu sulit memaafkan, mengapa sampai sekarang saya masih menginginkan orang itu menderita dan menyesal karena saya tidak ada di dalam hidupnya. Tanpa saya menginginkan orang itu untuk hadir kembali di hidup saya.

Tuhan, bukakan pintu maaf dan kerelaan didalam hati saya. Saya pasrah pada semua jalan hidup yang telah Kau tetapkan. Berikan saya berkah ketenangan, berikan saya kemampuan untuk menghapuskan semua dendam. Saya bukan orang suci, saya bukan orang bebas dosa, saya mohon rahmatMu untuk menghilangkan semua kekejaman hati ini.

No comments: