Sunday, April 10, 2011

About soulmate

Saat masih duapuluhan, saya tanpa basa basi menyalahkan nasib karena tidak kunjung mendapat pasangan yang cocok. Menginjak tigapuluhan mulai melakukan refleksi kedalam diri dan menganalisa apa yang menjadi kekurangan saya. Menginjak empatpuluhan, saya cuma bisa nyengir menyadari bahwa hati sayalah yang menjadi penghalang mendapatkan pasangan. Karena masih belum bisa memperbaiki kekurangan itu, sayapun memutuskan untuk mengalir seperti air saja. Tidak ngotot mencari pasangan, tapi kalau dapat pasangan artinya hidup saya diberi bonus oleh yang Maha Kuasa.

Salah satu kesalahan yang sering saya lakukan adalah membuat rancu hubungan teman dan cinta. Saya terlalu sering membiarkan diri ini jatuh cinta pada teman laki-laki yang akrab dengan saya. Hal yang sangat berbahaya sekali, karena sejak dulu selalu ada teman laki-laki yang akrab dengan saya. Saking akrab dan nyamannya membuat saya terlena dan akhirnya suka. Saat perasaan akrab berubah menjadi suka, terjadilah bencana patah hati itu. Karena tanpa sadar perasaan sayang itu tampak nyata dan membuat teman akrab itu akan menjauh. Konyol.

Untungnya saya masih bisa menghidupi diri sendiri, sehingga bisa tetap melakukan kebodohan itu. Eh ini untung atau sial sih?

Kali ini saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Kenapa? Karena 2 teman yang akrab kali ini, dua-duanya berjenis kelamin laki-laki... single pula,... kacau. Di sekolah yang 75% isinya perempuan ini, saya malah akrab dengan 2 student laki-laki... Bagaimana bisa? Yang menghalangi saya suka pada mereka adalah usia mereka yang masih lebih muda dari saya, biarpun uban mereka jauh lebih banyak dari saya. *ga ada hubungannya tau!*  Hal kedua yang menjadi tameng saya adalah saya lagi ngefans dengan Changmin, sampai pada level mesti cek international fansite TVXQ dan asyik mantengin tampang Changmin yang manis, sekaligus manly itu. Mudah-mudahan saya virus Changmin ini akan lama bertahan dalam diri saya.

Hati saya ga bisa ditipu, ga bisa dibujuk, maunya hanya dengan yang bertampang menarik. Hati saya juga harus diperlakukan super lembut, didekati pelan-pelan banget sampai saya terbiasa dengan kehadiran orang itu. Mirip dengan tanaman putri malu yang berduri dan ga bisa disentuh itu. Laki-laki yang langsung menunjukan perasaan suka malah bikin kaget hati saya. Hanya satu orang yang sampai saat ini sanggup merebut hati saya dalam pertemuan pertama dan memegangnya erat-erat. Saking kagetnya hati itu diam dan berdebar-debar dalam genggaman lelaki tsb, tapi karena makin lama pegangannya makin ga nyaman hati sayapun menggeliat dan sukses meloloskan diri dari genggaman lelaki satu itu.

Sssh...! Stop!! saya tahu kok resikonya hidup sendiri dan saya juga tahu manusia tidak bisa hidup sendiri di masa tua. Tapi saya tetap tidak bisa mengubah isi hati saya.. jadi diam saja, tak perlu berkomentar macam-macam ok?

No comments: