Thursday, April 14, 2011

Belok kiri, belok kanan atau lurus

Nasib orang kadang tidak terduga dan tidak terencana. Jadi ingat kejadian bertahun-tahun yang lalu, saat saya minta seseorang membaca garis tangan, sambil malu-malu bertanya, "Saya bisa keluar negri tidak?"
Orang itu ogah-ogahan bilang, "bisa". Tapi saya tidak percaya sama sekali, dan berpikir dia ngasal aja jawabnya karena udah males banyak mahasiswa yang ngantri minta dibaca garis tangannya.

Saat itu dengan IPK pas-pasan, berjuang untuk menyelesaikan kuliah dan lulus menjadi dokter pedalaman. Masa depan tidak secerah yang dibayangkan oleh teman-teman, karena saya sama sekali tidak punya rasa percaya diri mengelola nyawa manusia lain. Saya suka dengan ilmunya tapi tidak ingin praktek mengobati orang. Malah mikir gimana caranya supaya bisa ikut tim riset ilmiah saja. Tapi mana ada lembaga yang bakal menerima dengan otak pas-pasan seperti ini.

Baru kemudian setelah menemukan dunia kesehatan masyarakat saya benar-benar bisa berkembang menjadi pribadi yang mencintai pekerjaannya. Tidak ada yang lebih menguntungkan selain melakukan pekerjaan yang disukai bukan? Karena betapapun beratnya akan selalu terasa manisnya.

Jalur hidup saya tidak lurus, kadang berkelok ke kanan kadang ke kiri, tapi tidak keluar jalur. Itu yang penting rasanya. Banyak hal yang sudah terwujud dalam hidup saya, bekerja di hampir seluruh wilayah Indonesia, travel ke beberapa negara (walaupun tidak sesering yang saya inginkan), tinggal di negara orang, punya networking international. Siapa yang menyangka untuk seorang manusia yang terlalu banyak bermimpi seperti saya ini.

No comments: