Wednesday, March 16, 2011

Walau udah pake rasio

Rasio udah dipake, kenapa masih ada debar-debar di hati.
Bego
Bodo
Ba...ka!

Saya kagum dengan kemampuan hati untuk kebal terhadap pengalaman buruk.

Satu-satunya organ yang beyond your control.

Ga kapok-kapoknya merasa suka pada seseorang.

Wait...wait... jangan-jangan ada dukungan dari hormon juga nih.

Duh kenapa sih bandel banget.


Dan kenapa dia mesti sepintar itu sih? Hisssh... saya benci cowok yang smart, ditambah mata tajamnya itu lho,cool, body atletis, dan gap umur ...

Dan kenapa mesti mergokin dia lagi ngeliat saya sih... kan jadi menimbulkan harapan yang nggak-nggak.

Perempuan yang sudah hilang rasa ini jadi feminin lagi... grrhhhhhh...

Kenapa mesti sukanya itu sama yang sulit dijangkau menurut logika? Hah????

Minder saya jadi muncul.

Trus begging sama yang diAtas... please...please... berikan dia pada saya. Buat dia tidak bisa melupakan saya. Buat dia mendekati saya.... phuih.... seperti hidup ini belum cukup rumit untuk dijalani.

Terus kenapa pula mesti girang dan membayangkan kira-kira besok bakal ketemu dia lagi ga?

Plus sebelnya ga ada yang bisa diajak curhat. Nulis status di FB aja ga mungkin.

Curhatnya cuma sama blog... perempuan bodoh... *tendang ke laut*

Segitu desparatenya kah saya untuk bisa menggenggam tangan yang hangat?

Tuhan, kalau dia bukan untuk saya, mohon dibantu saya untuk segera melupakan semua rasa ini. Biarkan saya segera menangisi kemalangan saya sejenak, dan membasuh luka baru agar segera sembuh.

Hiks... mahluk yang tidak pernah beruntung dalam berhubungan dengan lawan jenis kenapa bisa eksis didunia ini ya?

Dari tiada kembali ke tiada *diucapkan berulang-ulang*

Hanya butuh beberapa hari saja untuk mengangkat semua rasa dan membantingnya sampai hancur jadi keping-keping tak berarti.

Dan kemudian akan tumbuh hati baru.

Dan di pengkolan depan mungkin ada yang menunggu saya. (*kok berasa kayak nyamperin ojek*)

Soul mate datanglah...

Stalker?

Ijinkan saya mentertawakan diri sendiri sejenak. Ahahahhahaha... *pletak!* Bego!

Kebegoan saya yang dimulai sejak minggu lalu, jadi menghantui saya. Serangan panik mendadak kalau ada cowok yang memperhatikan saya rupanya menjadi masalah utama saya dalam menemukan cinta. (Cinta? cuih...). Habis mata biru itu terlalu tajam memandang saya. Pada dasarnya saya yang introvert ini paling ga bisa menunjukan respon yang baik. Bukannya senyum gitu, malah buang muka. hhhhh.... tarik nafas panjang-panjang. Tuhan, bisa ga membuat dia serius suka sama saya?

Hhhhh-tarik napas lagi seperti sapi yang mau dibawa ke pemotongan- Hari ini secara ga sengaja saya ketemu dia dan dia mengalihkan pandangan dari saya. Hhhhh... lagi.

Sebenarnya wajahnya familiar untuk saya. Tapi saya memang tidak terlalu memperhatikan dia karena bule amerika banget. Dan saya berasumsi semua cowok di angkatan saya udah punya pacar atau gay... hahahaha... defense mechanism supaya ga patah hati. Lagian juga sejak sampai perhatian saya tertarik pada cowok lain. Dan saya juga ga akan penasaran seperti ini kalau dia tidak kepergok sedang memperhatikan saya.

Dia keturunan imigran Jerman. Pertanyaan iseng: kenapa bule yang tertarik pada saya selalu keturuan Jerman? Setelah disearch, gap usia kami jauh banget, tidak ke track apakah dia sudah punya istri atau tidak, dokter, sudah punya titel master dan PhD, hmmm jadi otaknya sudah terjamin encer, dan cool banget, jarang keliatan ngomong. Selama kelas kemarin juga hampir ga kedenger suaranya. Dan yang bikin surprise dia pernah bergabung menjadi tentara, padahal tingginya sedang saja. Makanya cowok banget penampilannya. Uhu.... dan membuat hormon estrogen saya naik kadarnya...hehehehe.... Saya hanya heran kenapa dia masih ngambil master lagi ya? Padahal PhDnya di biomedik, MD pula, tinggal berkarir saja.

Huh... perasaan didalam hati ini harus segera dihapus (hihihihi pinginnya sih, tapi tampaknya hanya bisa dihapus dengan derai air mata, saat realita hadir di hadapan saya). Aahhh.... dimana sih soulmate saya berada?

Tuesday, March 15, 2011

Fans story #2

Lagu favorit saya hari ini adalah "Upon this Rock" yang dinyanyikan Changmin TVXQ beberapa tahun yang lalu. Saat itu olah vokalnya masih jauh dibawah level yang sekarang, pronounciation bahasa inggrisnya juga masih banyak yang salah, tapi penghayatannya ga kurang dari level yang sekarang. Mungkin karena dia nyanyi solo jadinya total performance. Saya jadi berharap dia akan menyanyikan lagi "Upon this Rock" dengan kemampuannya sekarang... ugh bakal kayak apa ya? Yang jelas akan membuat saya semakin tergila-gila dengan suara tinggi dan tipisnya itu.

Heh kenapa CD KYHD yang saya pesan ga datang-datang ya??? grrhhh.... masih lamakah?

Monday, March 14, 2011

Fans story #1

Makin didengarkan semakin suka dengan album KYHD dan makin bias Changmin…. ! Tu anak selain tampangnya enak diliat juga suaranya enak didenger. Kelakuannya menyenangkan untuk diamati, apalagi kalau memberikan jawaban spontan, jujur tapi brutal itu. Dia artis kesayangan saya deh, ranking no satu saat ini di altar fans saya…hehehehehe…


Kagum dengan mentalnya yang kuat setelah mengalami perlakukan abusing secara mental dari orang-orang yang tidak dikenalnya. Dikata-katai segala macam hal buruk, tapi sekarang menunjukkan kualitas suara dan performancenya yang prima. Kemampuan suaranya meraih nada tinggi tapi bening dan tidak menyakitkan gendang telinga, semakin terasah. Mudah-mudahan dia selalu berusaha menyempurnakan tehnik olah vokalnya… please go to the world stage, conquer all hemisphesre, Gorgeous Young Man!

Dan kemampuannya untuk menarik batas tegas antara kehidupan pribadi dan profesi artisnya, membuat saya angkat topi tinggi-tinggi. Dia dan leadernya berjalan penuh percaya diri dengan kepala terangkat tegak di airport tanpa berusaha menarik perhatian public pada mereka. Tanpa usahapun, public dan fans sudah menjerit-jerit disetiap penampilan mereka, untuk apalagi menarik perhatian public. Teruskan sikapmu itu nak. Fans membeli CD satu bukan berarti mereka memiliki dirimu. Fans membayar tiket untuk pertunjukan hanya untuk penampilan di panggung dan tidak punya hak untuk melihat semua aspek pribadimu. Fans yang benar-benar loyal, tentu akan memberikan space untuk kehidupan pribadi mereka. Emang penting gitu untuk tahu seperti apa kamar tidur mereka? Menurut saya itu melanggar hak privacy mereka sebagai manusia.

Menjadi artis bukan berarti menggadaikan kehidupan pribadi mereka. Yang mereka jual adalah kemampuan untuk menghibur, apakah itu dengan menyanyi, acting atau performance live show. Sudah itu saja, selesai di panggung berikanlah mereka waktu untuk mereka sendiri.

Ah Changmin, selalu kuatkan mental ya, dan jadi diri sendiri, ga usah ikut-ikutan cari perhatian seperti artis lain… fans akan semakin banyak kalau semakin bagus performanya.

Ugh, paradise ranch tamat minggu ini nih… dibanding episode-episode awal acting Changmin semakin terasah, semakin menarik…kyaa… ekspresinya juga semakin bagus walaupun belum bisa dikatakan sempurna. Terus asah kemampuan aktingmu Nak…. Jadi favorit deh series Paradise Ranch ini….Dong Joo dan Da Ji betul-betul menghibur, sayang tidak bisa lagi ditonton setelah minggu depan… Ayo main drama lagi Changmin-shii!

Spring time

Saat banyak lelaki disekeliling saya, tiba-tiba saya jadi ingin menonjolkan sisi feminin saya. Naluri bersaing yang tidak sehat ini entah kenapa masih saya miliki. Padahal saya sudah bertekad untuk focus pada karir dan belajar dan melupakan cinta. (uhuk…parah).


Minggu lalu sebenarnya libur, tapi tidak untuk saya. Yeah… ada kelas spring break. Khusus karena penyelenggaranya bukan dari universitas tapi dari organisasi yang punya kerjasama dengan uni. Berat rasanya, tiap hari masuk kelas, 9 to 5 pula. Sebagian pesertanya adalah staff junior organisasi itu yang detraining khusus untuk materi yang kami dapat. Berhubung bukan dari kampus, saya ga berani salah kostum. Selamat tinggal deh kaos dan t-shirt yang biasanya menemani setiap hari. Bukan apa-apa, bahaya kalau orang yang didepan saya mendadak menjadi bos di kemudian hari… maunya kasih kesan professional gitu.

Tapi setelah sadar akan banyaknya cowok, semangat centil muncul ke permukaan. Saya memilih baju yang cukup menonjolkan sisi feminine saya dan pakai aksesoris tentunya… hahaha. Dan ada dua cowok lumayan tertipu. Hihihi… walaupun aslinya ga punya niat untuk macam-macam kok. Cuma senang aja kalau ada yang bilang saya menarik. Komentar tidak terduga adalah dari teman satu fellows yang mendadak ketemu, dia bilang saya cantik…kyaaa…!

Kedua saya sadar kalau ada cowok yang memperhatikan saya di kelas, dia lumayan sering melirik ke arah saya sih, tapi dijarinya ada cincin…hehehehe… malas terlibat yang aneh-aneh, saya dengan sengaja berlagak super cuek bebek. Cowok ini duduk di sebelah kanan saya dan satu baris di depan saya.

Tanpa saya sadar ada mata biru yang sering menatap saya. Saya pergoki satu kali, dia sedang intens memandang saya. Tapi saya pikir kebetulan aja kali dia mandang ke arah saya. Saat istirahat pertama di hari terakhir, saya konsentrasi cek email, dan tidak peduli dengan sekeliling saya. Selesai dengan email sayapun mematikan laptop, dan entah kenapa kepala saya berpaling ke arah kiri, cowok bermata biru sedang memandang saya dengan tatapan intens,…. buset… kaget dan spontan saya memalingkan wajah darinya, panic ga tahu mesti bereaksi apa…hahahahaha…. Bego!!! Yeah, bahasa tubuh saya memang selalu tidak menguntungkan majikannya nih. Mana cowok itu tahu kalau saya sebenarnya cuma kaget dan bukannya tidak suka…. Sial-sial…hehehehehe…

Saya yakin cowok itu asli lagi mandang saya karena dia berdiri di row yang sama dengan saya terhalang beberapa kursi, dan dia keliatannya sedang ngobrol dengan temannya yang ada duduk di baris belakang saya, sementara mukanya mandang langsung ke saya. Hah…. Setelah saya biodatanya, dia sepertinya ga muda-muda banget… menyesal deh dengan serangan panic super parah itu. Cuma playboy yang akan tertantang dengan bahasa tubuh saya. Laki-laki baik pasti nyangka bahasa tubuh saya menunjukan reaksi tidak suka.

Ga papa lah, paling ga masih bisa membuat cowok mendadak suka sama saya…hihihihihihi.

*Ditendang emak ke laut*

Merusak kesempatan

Musim semi tiba, bunga bermekaran, cinta bermekaran. Tsah... palsu banget, batin orang yang ga romantis ini. Dan minggu lalu yang seharusnya libur diisi dengan kelas khusus. Menyenangkan sih karena banyak cowoknya *hmm-hmm-hmm*. Dibanding dengan kuliah reguler yang 75% isinya cewek. Tapi sepertinya saya kelamaan di kelas yang full cewek, sehingga tumpul instingnya sama cowok. Paraaah...

Ada 2 laki-laki yang ketahuan suka melirik saya di kelas. Satunya sih seangkatan, karena wajahnya familiar. Yang satunya peserta kelas yang saya ikuti tapi staf dari lembaga yang mengadakan kelas itu. Cuma dasar saya bego, saya bukannya membuat laki-laki itu mendekat, malah menunjukkan reaksi ga suka...wahahahaha... guoblokk. Paling jago ngerusak kesempatan memang!!!

Wednesday, March 09, 2011

I'm not into the trio

Lagu itu bahasa universal, tidak bisa dibatasi umur, jenis kelamin atau ras, tingkat pendidikan maupun latar belakang ekonomi. Selera saya lebih pada ballad, klasik, jazz. Saya kurang suka dengan rap, RnB maupun hiphop. Dan ketika kelompok dewa dari korea itu pecah menjadi duo dan trio, telinga dan mata saya kok lebih suka dengan duo. Dan lumayan gemes juga baca komentar fans yang bashing duo itu.

Untuk duo itu sih apa yang kurang coba? Tampang ok, postur tubuh dan wajah mereka menyenangkan untuk dilihat. Dance, ok buanget, banyak gerakan yang nyaris ga mungkin dilakukan mereka tampilkan sekuat tenaga, powerfull tapi lentur, kebayang ga sih? Macho banget, ga ada girlie2nya dari dance mereka. Sebagai perempuan heteroseksual murni, tentu saja dance duo ini sangat menyenangkan untuk dilihat. Lagu-lagunya ... hmmm enak-enak, semakin didengerin semakin suka. Sampai saya rela pesen cd aslinya nih... Dan yang penting kualitas vokal mereka jelas jauh meningkat daripada saat mereka masih berlima. Duo ini dimata saya berkembang pesat, dewasa dan profesional. Mereka dimaki sebagai penghianat, tapi ga pernah nangis cengeng atau create kelakuan kayak drama queen, yang ada mereka mengangkat kepala tinggi-tinggi, jelas banget harga diri mereka ga bisa dibanting. Berjalan di muka fans dengan angkuh. Menurut saya sih layak aja, siapa yang tahu diantara sekian banyak stalker yang ngambil foto adalah yang memaki mereka? Dan yang membuat saya kagum adalah etos kerja duo ini untuk menampilkan pertunjukan yang sempurna, salut dan angkat jempol tinggi-tinggi.

Dan karena saya harus adil, saya dengerin juga dong lagu trio sempalan mereka yang merasa jadi member paling top dan punya base fans banyak. Sayang sekali dengan penuh penyesalan saya menyatakan "Im not that into the trio" Vokal ga ada peningkatan sama sekali dari waktu mereka berlima, dance lebih lemah dari pada duo itu, yang dilakukan oleh trio ini hanyalah berusaha meningkatkan popularitas saja. dan lagu mereka...hmmmm... banyak kelompok RnB menyanyikan dengan gaya yang sama, jadinya ga keliatan istimewanya, plus back dancernya juga biasa banget.

Verdict: Saya suka dengan duo itu, berharap mereka akan terus mengeluarkan album berkualitas, perform dengan sempurna. Saya yakin duo itu akan semakin kuat dimasa mendatang, karena mereka berdua saling melengkapi dan menyadari posisi masing-masing, dan yang lebih penting mereka hanya ingin memberikan pertunjukan yang terbaik, tanpa banyak omong, buah kerja keras mereka adalah apresiasi tinggi dari fans base dan new fans tentunya.

Chicken Pesto Pasta

Pasta satu ini memang bikin ketagihan. Gurih tapi ga enek. Bikin sausnya agak susah sebenarnya, tapi berhubung disini banyak dijual pak-an yang udah jadi... gampang bikinnya. Ayamnya sengaja dipotong dadu kecil digoreng kering dan ditabur di pasta. Pastanya pilih yang bayam, jadi ijo ketemu ijo.

Apa sih PESTO itu? Bandeng? yeee...itu mah bandeng presto. Pesto adalah salah satu saus untuk spagheti. Dibuatnya dari cincangan basil segar, kadang plus bayam dan bahan inti adalah kenari (kalau ga salah), jadinya gurih banget, plus olive oil dan keju. Penampilannya berminyak, tapi karena minyak zaitun jadinya ga terasa enek sama sekali. Cocok lah buat saya yang ga bisa makan saus full cream,

bikinnya cepet banget, karena saus yang sudah jadi ini pantang dipanaskan, maklum pake extra virgin olive oil. Saya sih suka naro deket kompor bisa rada cair dikit. Nah, pasta yang baru direbus langsung dah dicampur dengan saus pesto. Dan hajar!! hehehehe....

BTW, CM juga suka banget dengan pasta. Walaupun dia tidak bisa bikin tentunya, ngakunya sih lagi belajar masak, ga yakin gw. Walaupun saya percaya CM kalau serius masak pasti bakal enak hasilnya. Sekali lagi persamaan saya dengan CM muncul (beneran kembaran sifat deh), ga dipercaya bisa masak.

Teman-teman saya selalu ga percaya kalau saya biasa masuk dapur, atau bedain bumbu. Dan begitu makan hasil kerja saya didapur, baru deh mereka percaya. Saya cuma ga hobby masak, tapi saya bisa masak. Apalagi untuk diri sendiri, mantaplah pastinya.

Thursday, March 03, 2011

First love

“First love never dies”



Itu kesan saya saat terhadap drama paradise ranch. Di episode awal Changmin masih terlihat nyadar kamera, tapi makin lama makin bagus aktingnya… Ditambah ceritanya yang sulit ditebak. Plotnya sederhana, mirip dengan dorama. Ditambah pemainnya menyenangkan untuk dilihat. Biasanya di drama korea kan selalu ada karakter yang bikin kita kesel sampai beneran pengen nimpuk layar laptop saking sebelnya, tapi Paradise Ranch tidak member stock karakter seperti itu. Gimana ga ngefans sama drama ini.


Pengennya Dong Joo dijadikan lagi sama Da Ji dong. Klise memang kalau akhirnya seperti itu. Tapi gimana ya… diawal kan diilustrasikan kalau Dong Joo dari kecil udah bareng sama Da Ji, sampai mereka nekad nikah muda. Sampai episode 11 ini masih belum ketauan kenapa mereka cerai. Padahal jelas banget dua-duanya masih saling suka.


Adegan yang paling saya suka adalah waktu mereka merayakan sesuatu di restoran tempat mereka kerja sampingan, terus karena keduanya pada ngebir mereka akhirnya malah nginep. Paginya otomatis aja Dong Joo meluk Da Ji, dan Da Ji otomatis merapatkan badan ke Dong Joo, setelah beberapa menit keduanya bener-bener bangun dan sadar kalau mereka berpelukan. Dan, beda dengan biasanya, ga ada acara menjerit terkejut. Mereka ga berani bergerak dan tetap di posisi semula, hihihihi, mungkin inget kebiasaan lama. Dan barulah mereka pura-pura baru bangun saat alarm telponnya bunyi… Duhh… padahal pernikahan mereka sudah berakhir 5 tahun yang lalu.


Da Ji dan Dong Joo, keduanya ga menipu hati nurani mereka dengan suka pada orang lain, dan melupakan cinta mereka. Padahal cinta mereka berdua tetap eksis dan terefleksikan dengan saling peduli pada yang lain. Dramanya sangat nyata dan memungkinkan untuk dialami siapa saja. Sisi ini yang membuat saya suka banget biarpun ratingnya jelek di Korea, dan banyak yang mengkritik. Jual aja ke jepang pasti laku deh…


Dan tentu saja puas mantengin tampangnya Changmin dengerin suaranya, dan ada OSTnya yang dinyanyikan oleh Changmin… Hmm…


BTW hari ini saya masih belum bosan dengerin lagu How Can I? nya Changmin. Yang dipasang di playlist hanya satu lagu yang diset otomatis untuk repeat… hahahaha…. gini nih kalau lagi suka sama satu lagu. Brainwash dan irama lagu ini takkan pernah bisa saya lupa lagi. Karakter suara Changmin sudah tersimpan filenya diotak saya. Baru kali ini saya suka dengan suara tinggi cowok. Yang jelas tehnik nyanyinya enak untuk didengar, menghasilkan suara yang bening tanpa manipulasi.

Wednesday, March 02, 2011

How can I?

Satu demi satu lagu di album Why dari duo DBSK memikat saya. How can I? lagu lembut yang dinyanyikan secara sederhana (tanpa tarian ini) tidak ada bosannya saya mainkan berulang-ulang. Changmin mendominasi lagu ini, bagian Yunho memang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan lagu-lagu lainnya. Suara tinggi Changmin membuat lagu ini menjadi sangat melodius. Aah... saya suka banget dengan lagu ini. Apalagi liriknya, pedih sekali. Entah pada siapa sebenarnya lagu ini ditujukan, pada 3 member lain atau pada bekas kekasih? Kalau ga salah lagu ini dijadikan OSTnya drama Changmin... lupa....

Saya bukan fans DBSK, tapi saya fans Changmin hihihihi... Jadi kurang lebih saya kok lebih senang saat mereka menjadi duo dan trio. Karena untuk lagu-lagu sebelumnya bagian Changmin sangat sedikit. Tapi mulai dari album ini Changmin yang menjadi main vocal nyaris untuk semua lagu. Saya senang sih dengan perpaduan Jaejoong dan Changmin, gabungan kelembutan dan powerfull. Tapi saat Changmin harus berjuang sendiri ternyata menggali potensi terpendamnya sebagai penyanyi. Perjalanan karir mereka memantapkan vokal Changmin. Buat saya sih, duo ini sanggup mengisi kekosongan yang tadinya diisi 3 member lain.

Walaupun tentu saja kalau melihat segi sentimental, saat ini mereka pasti kesepian melihat panggung sebesar itu yang tadinya dibagi 5 sekarang hanya dibagi 2. Belum lagi kenangan berbagi suaranya. Tapi manusia toh harus survive untuk hidup. Sentimental seperti itu tidak layak didorong-dorongkan fans pada duo ini. Kalau membaca komentar fans mereka yang menyudutkan dengan komentar-komentar ga enak, saya malah jadi mempertanyakan sebenarnya fans tersebut tertarik dengan sisi DBSK yang mana? Kesel. Buat saya musik ada bahasa yang tidak mengenal batas. Usia, jenis kelamin, ras, agama yang berbeda bisa suka pada sebuah lagu yang sama. Dan sampai saat ini telinga saya tidak pernah bisa bohong, telinga saya hanya mau mendengarkan lagu dan suara yang indah saja.

Dan kalau melihat dance mereka, Yunho jelas menjadi pemimpin untuk gerakan-gerakan dengan tingkat kesulitan tinggi dan dibantu oleh backdancer yang juga expert banget. Lantas fans harus tidak puas bagaimana? Kenapa mesti memaksakan mereka harus berlima, saat mereka sudah berbeda visi? Walaupun memang ada diskriminasi untuk trio yang keluar dari kelompok ini, tapi diskriminasinya kan lebih dilakukan oleh agency mereka. Huh...

Mungkin ga satu saat Changmin solo karir? hihihi.. tu anak potensi nyanyinya bagus banget. Walaupun tebakan saya selama tidak sampai ada masalah yang prinsipil dia akan tetap loyal dengan duo-nya. Dan feeling saya Changmin tidak terlalu peduli dengan kontraknya, dia sepertinya orang yang juga berprinsip cukup itu kaya. Makanya dia tidak merasa perlu repot-repot keluar dari Agencynya selama dia mendapatkan cukup. Tetap begitu ya, jangan jadi rakus, rejeki kan sudah ada yang mengatur.

Ahh jadi pengen beli album mereka, dimana bisa dapatnya? di Ama*** ga ada euy.