Sunday, October 28, 2012

Mengintip ke Masa Lalu

Terbangun dengan perasaan kacau balau, karena sebuah mimpi yang disisipkan sang penggoda manusia membuat otak saya berpikir akan seorang lelaki dari masa silam.

Lelaki itu sepuluh atau sebelas tahun diatas usia saya, tapi pesonanya mampu membuat saya yang masih kecil itu terpesona, cinta monyet yang tidak akan saya akui pada siapapun, bahkan mungkin pada diri saya sendiri. Kekaguman saya pada lelaki itu tidak pernah berkembang menjadi perasaan terobsesi, karena dia memiliki kekasih yang bersifat seperti ibu saya, dan saya berusaha menetralkannya menjadi perasaan seorang adik yang mengagumi kakaknya. Baru setelah mimpi semalam itu, saya tahu wujud sebenarnya dari perasaan yang saya miliki untuk lelaki itu. Dan trick sang penggoda manusia gagal karena dia memasukan seseorang yang telah tiada ke dalam mimpi. 1 - 0 ya.

Trick kedua dalam wujud seorang teman dari jaman SMA yang mengenali saya dan kami merajut keakraban yang dulu pernah ada. Saya yang di SMA terpaku pada perasaan diri ke satu orang tidak pernah menyadari adanya getar lain dari lelaki itu. Saya yang lebih mampu berteman daripada membaca perasaan lelaki melewatkan semua tanda-tanda ketertarikannya pada saya. Tapi bukan penyesalan, hanya retrospeksi diri bahwa sayalah yang bersalah dalam melewatkan semua kesempatan menemukan belahan jiwa.

Trick kedua gagal karena saya biasanya tidak tertarik dengan lelaki beristri. Flirting no problem tapi ga perlu yang serius dari flirting.

Trick ketiga si penggoda manusia adalah kegeeran saya saat seorang teman lelaki di SD langsung meng-add saya melalui BBM, begitu saya terkontak di jaringan BBM untuk SD. Ini masih bisa dieksplorasi.

Trick ke empat adalah kemarahan dan kecemburuan saya melihat foto Mr Sunshine bersama perempuan cantik dari Indonesia.... arrggggahhhhh.

Selesai.

Mari kita cari pekerjaan di Sahel belt yang mungkin bisa memperpendek umur saya.

No comments: