Wednesday, November 21, 2012

Matikan Lilin Harapan Itu

Tidak yang ini, tidak yang itu, semuanya membuat kecewa. Mungkin bagus juga, ga perlu repot-repot memikirkan hati. Nyala kecil dari lilin harapan yang sangat kecil itu mungkin kita tiup saja supaya padam.

Ya... ya ... saya mengerti kamu ingin menyampaikan bahwa kamu tidak tertarik pada saya lagi. OK, saya tidak akan menengok-nengok lagi account FB kamu. Sana pergi, menghilang saja!

Dan kamu yang satu lagi, sekarang tidak mau menjawab pesan saya. Oho... kenapa ga berterus terang dari awal kalau kamu mendekati saya hanya karena membutuhkan no telp teman saya itu. Emangnya saya bisa baca pikiran kamu? Coba ngomong dengan jelas, lebih cepat lagi kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau bukan.

Jangan kuatir kalau saya akan menghubungi kamu. Ga bakal dan ga pernah saya mengemis perhatian!

Laki-laki, tidak bisa kah sedikit lebih jujur tentang apa keinginan mereka, bikin capek orang nebak-nebak maksud dan tujuan mereka yang sebenarnya.

Huh, jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang jauh dan asing. Ke tempat dimana orang tidak ada yang mengenal saya, membuat foto-foto keren, menikmati pemandangan negri asing.

Tapi kenapa saya tidak bisa tidur malam ini, padahal hati saya tidak hancur dan air mata tidak menetes. Bego juga ya? Apakah dunia mimpi pun tidak layak saya nikmati lagi? Sebenarnya apa salah saya, Tuhan?

No comments: