Friday, May 25, 2012

Ending The King 2 Heart

Encore untuk penulis script the King 2 Heart. Salah satu serial terbaik di tahun 2012. Lee Seung Gi dan Ha Ji Won layak dapat penghargaan pasangan terbaik. Cute dan menarik. Jo Jung Seok yang berperan jadi Eun Shi Kyung yang aktingnya super, ternyata artis musikal. Pantesan suaranya bagus.

Nonton serial ini membuat penonton jadi seperti orang gila, ketawa-ketawa (apalagi kalau sendirian), terus  nangis sampai mata sembab. Endingnya juga memuaskan, walaupun Eun Shi Kyung karakternya dimatikan, menjadi salah satu adegan yang memancing emosi di series ini. Aktor yang memerankan Bong-gu, penjahat di series ini, aktingnya juga super. Penonton seperti saya, rasanya gatal pengen ambil pistol terus ditembakan ke dia. Padahal ceritanya fantasi banget.

Dan yang menariknya ada intrik politik ala main catur: Lee Jae Ha vs Kim Bong Gu. Setiap langkah perlu diperhitungkan dengan cermat. Dan tokoh utama perempuannya terlatih di special force North Korea, bisa membunuh musuh tanpa berkedip, ga cuma nangis dan diperebutkan dua tokoh laki-laki. Plus bumbu tembak-tembakan yang serius, membuat series ini jadi terasa fresh, lain dari yang lain. Dua jempol, ga rugi nonton sampai 20 episode.

Serial lain yang saat ini masih diputar the Queen Inhyun's Man, juga layak tonton. Yoo In Na dan Ji Hyun Woo, chemistrynya juga bagus, mereka seperti jatuh cinta beneran satu sama lain. Ceritanya juga tidak membosankan dan bisa diikuti logika. Untuk genre time travel series lainnya adalah Roof Top Prince, tapi malas nontonnya, karena jalan ceritanya tidak menarik, bertele-tele.

Dan the Fashion King... surprise-surprise! Mengecewakan sekali, jalan ceritanya kedodoran di setengah bagian akhir. Apalagi endingnya, tau-tau Young Gul yang sedang sedang berendam di kolam dan mabok berat karena diputuskan Lee Ga Young, tiba-tiba ditembak orang tidak dikenal, dan udah gitu aja, selesai, fin! Hiih sebel! Kalau bukan penasaran Lee Ga Young pilih yang mana, ga bakal ditonton. Dan tokoh Lee Ga Young ini salah satu heroine yang menyebalkan, bisanya cuma diam terus nangis terus mengandalkan tokoh-tokoh utama lelaki. Script writernya menyia-nyiakan akting bagus aktor-aktornya dengan cerita dan tokoh yang membosankan.




Monday, May 21, 2012

Review tentang Feast of Gods

Drama satu lebih dari lumayan buat yang senang dengan drama yang berhubungan dengan restoran atau produksi makanan. Lumayan puas melihat proses pembuatan makanannya dan dramanya lumayan OK. Walaupun logikanya rada absurd tapi jalan ceritanya tidak menyebalkan. Logika absurd itu adalah gimana bisa seorang ibu bisa lupa wajah anak kesayangannya dan menganggap anak lain sebagai anaknya tersebut.

Kisahnya berawal dari perseteruan 2 koki perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Master di Arirang, restoran bergengsi yang dibiayai pemerintah untuk promosi kuliner Korea. Sung Dong Hui punya dua anak, laki-laki dan perempuan: Ha In Woo dan Ha In Joo. Ha In Joo dari kecil lebih dekat dengan Choi Jae Hae dari pada Ha In Woo kakak lelakinya. Sung Dong Hui bersuamikan dokter, tapi karena rivalitas dengan koki lain untuk menjadi master chef di Arirang, menelantarkan suaminya yang akhirnya selingkuh.

Koki rival Sung Dong Hui adalah Baek Sul Hee, yang sangat berambisi untuk menjadi master di Arirang, single mother dengan dua anak lelaki kembar, salah satunya bernama Gim Do Hyun, lupa nama kakaknya. Kedua anak kembar itu dikunci di rumah saat Baek Sul Hee melakukan pertandingan masak dengan Sung Dong Hui. Madam Baek karena takut kalah melakukan kecurangan dengan meracun ikan yang dijadikan bahan masakan SDH. Singkat cerita, kecurangan dia tidak berhasil dan satu anaknya meninggal karena ketakutan di rumah.

SDH dan keluarganya melakukan wisata dengan kapal pesiar, di kapal itu ada perempuan yang membawa anak perempuannya juga. SDH bertengkar karena suaminya selingkuh dan melakukan upaya bunuh diri dengan memotong nadinya, saat itu Ha In Joo masuk, melihat ibunya berlumuran darah dan tidak bisa dibangunkan, In Joo lari keluar kamar. Ayah In Joo terbangun dan melihat anaknya tidak ada di kamar, ketemu istrinya (trus lupa adegan selanjutnya). Mereka berdua panik mencari In Joo dan akhirnya menemukan potongan baju In Joo di geladak kapal.

Stage berikutnya adalah SDH yang terbangun di rumah sakit dan mendengar suara anak kecil menangis mencari ibunya, dalam pendengarannya itu suara In Joo. Dia keluar dan ketemu dengan anak kecil bernama Song Yeun Woo, yang dipeluk erat-erat dan dipanggil sebagai In Joo. Ayah In Joo menyusul istrinya dan melihat Yeun Woo yang sempat mereka ajak main di kapal pesiar dipelukan ibu In Joo. Karena ibu In Joo keukeuh kalau yang dipeluknya adalah anaknya dan karena tidak ada yang mencari Yeun Woo, ayah In Joo melakukan tindakan nekad dengan mengganti identitas Yeun Woo sebagai In Joo, walaupun dia berusaha menemukan anaknya yang hilang itu. Agar orang-orang tidak curiga, mereka pun berimigrasi ke luar negri.

Sepuluh tahun kemudian Yeun Woo yang dikenal sebagai In Joo pulang ke Korea dan dididik sebagai pewaris master chef Arirang, berpacaran dengan Choi Jae Hae, tapi musuhan dengan In Woo.

Masuk tokoh lain Go Joon Young (In Joo asli) yang bakat memasaknya menarik perhatian nenek Choi Jae Hae, sesepuh Arirang. Konflik dimulai disini, dimana Joon Young menjadi Cinderella yang teraniaya dan digunakan sebagai bidak untuk menjatuhkan Arirang oleh BSH yang sudah memiliki restoran besar lain Sanarae, tapi tetap punya ambisi untuk menghancurkan Arirang dan SDH. Sedangkan Gim Do Hyun, anaknya menjadi lelaki dingin dan tidak peduli dengan orang lain dan menjadi junior di dapur Arirang tanpa sepengetahuan ibunya.

Cinta segitiga pun dimulai, Choi Jae Hae dengan cepat hatinya berpindah pada Joon Young, sementara Do Hyun pun terpikat oleh Joon Young. Do Hyun sebenarnya seorang master chef international dikenal dengan nama Haemil, karena identitasnya tersembunyi dibalik topeng, dan tujuan hidupnya adalah mempermalukan ibunya BSH.

Joon Young, tanpa tahu dirinya In Joo, juga tertarik dengan Choi Jae Hae. Kecuali ayah angkatnya, semua orang menentang hubungan mereka. Tapi yang selalu membantunya dalam keadaan sulit adalah ... Gim Do Hyun, yang dia pikir koki miskin. Cinta Do Hyun pada Joon Young membuat DY bersedia melakukan apa saja untuk melindungi JY. Dan akhirnya DY menggeser JH dari hati JY.

Itu cerita singkatnya. Endingnya betul-betul tidak disangka, karena perasaan JH pada JYpun sama seriusnya dengan DY pada JY. Saya curiga penulis skenarionya mengubah cerita awal, karena main lead actor laki-lakinya adalah JH yang diperankan oleh Joo Sang Wook, sedangkan pemeran DY adalah Lee Sang Woo yang awalnya hanya sebagai second lead actor, yang saya prediksi sebagai looser. Awalnya akting Lee Sang Woo biasa saja, tapi makin lama makin ok, akting mereka berdua cute (ini mirip dengan kasus Queen Seon Duk dimana Bidam berhasil mencuri spot). Penonton jelas mendukung DY dan JY, dan -- ini spoiler -- akhirnya JH menjadi looser dan DY memenangkan hati JY... yeah!! Penontonpun senang.

Thursday, May 17, 2012

Nonton dan Nonton

Saya nyesal kenapa ga minta tiket pulang lebih cepat. Tapi biasanya ada sesuatu dibalik semua yang terjadi. Setelah semua orang bubar dari sekolah, sedangkan tahun pertama yang jadi mahasiswa tahun kedua sudah pada pergi summer practicum, plus temen saya lagi balik ke Indonesia, Atlanta terasa sepi. Ngapain coba berlama-lama disini?

Akhirnya yang saya lakukan adalah nonton film mulu atau tidur sampai bego. Makan dan belanja udah malas karena ga punya uang. Tadinya mau travel tapi tiketnya muahal minta ampun. Transportasi di Georgia ini memang nyebelin ya. Pengen pergi ke Niagara di NY tapi belum ketemu tour yang bagus.

Yeah, jujurnya sih karena harus merelakan, mengikhlaskan hati orang yang bukan milik kita. Ah, jadi berasa sepa deh hidup ini. Tanpa percikan debar-debar di hati. Susahnya mendapatkan orang yang akan menggenggam tangan dan mendampingi hidup sampai tua. Mungkin memang saya yang punya kelainan. Saya bisa menjadi teman yang baik, tapi tidak cukup menarik untuk dijadikan pasangan. Single, soliter, jomblo, dll yang memandang penuh iri pada mereka yang punya pasangan dan relationship yang baik.

Titel baru pun jadi hampa. Pekerjaan cepet datang dong, biar saya punya sesuatu untuk dipikirkan lagi. Tanpa perlu mengganggu orang lain. Sialnya tidak ada orang yang bisa mengerti tentang keadaan ini, karena disekeliling saya penuh dengan orang-orang yang sudah mapan berpasangan. Hahaha... beginilah kalau jadi badut, menangis dibalik topeng yang nyengir lebar.

Thursday, May 10, 2012

Satu demi satu, musnah

Ketika satu harapan tumbuh untuk kemudian terinjak oleh kenyataan dan mati.
Tumbuh kembali, dan dimatikan paksa kembali.
Berulang kali.
Masih perlukah berharap?
Atau tidak perlu lagi berharap?
Cabut saja hati itu.
Tidak diperlukan lagi.


Tentang the Fashion King

Ini series masih on-going, dari hanya 16 ep dijadikan 20 ep, ga tau alasannya apa, mungkin karena ratingnya lumayan. Walaupun ga perfect, banyak episode yang tidak menarik, tapi menjadi bumbu untuk dramaland yang sering dicontek sinetron Indonesia, bisa dipercepat, garis merah drama ini sangat menarik. Penulis skenarionya membuat penonton penasaran, karena ga bisa menebak siapa akan dijadikan dengan siapa sampai di ep 15. Yang uniknya lagi, dalam satu episode penonton akan berpihak pada Kang Young Gul (Yoo Ah In), episode berikutnya akan berpindah hati pada Jung Jae Hyuk (Lee Je Hoon), agar bersatu dengan Lee Ga Young, sang cinderella dalam series ini.  Yuri, member SNSD main di sini, walaupun aktingnya ga bagus-bagus amat, tapi seperti Jessica di Wild Romance, Yuri ga jaim dalam akting.

BTW, diantara 3 member SNSD yang lagi aktif akting ini, saya paling senang dengan aktingnya Jessica, dan paling sebal dengan aktingnya Yoona, hehehe, sampai serial Love Rain dimana JGS main, saya ga tonton. Padahal sejelek-jeleknya series/film JGS, saya selalu setia nonton, sampai neng Yoona ikutan main, gaaaah.... ga banget, karena mau perannya apapun yang keluar adalah image Yoona bukan karakter yang diperankannya. Daripada screen laptop saya hancur kena cakar, mending ga nonton.  


Kedua pemeran utama di series ini Young Gul dan Jae Hyuk punya sisi negatif dan positif masing-masing, persamaannya mereka sama-sama menggunakan Ga Young, si talented designer untuk persaingan pribadi mereka. Choi An Na (Yuri) adalah designer cinta pertama Jae Hyuk, ditentang oleh keluarga Jung, dan menjadi pasangan Romeo-Juliet di series ini sampai Jae Hyuk terpikat Ga Young. Kemudian didekati/mendekati Young Gul, sampai Young Gul sadar dia sebenarnya mencintai Ga Young.

Jae Hyuk menggunakan posisi chaebolnya untuk memotong semua usaha Young Gul dalam bisnis pakaian dan menarik Ga Young kesisinya. Young Gul, berkolaborasi dengan designer Jo (public enemy no 1 Ga Young) untuk melawan Jae Hyuk tanpa mempedulikan perasaan Ga Young. Hanya Ga Young yang terus terang menyatakan perasaannya pada Young Gul, yang dengan begonya selalu tidak ditanggapi serius oleh Young Gul.

Makanya penonton sebel sama dua tokoh cowok yang sama-sama brengsek, dan sebel karena Ga Young nangis mulu, dan sebel karena An Na selalu butuh cowok untuk menjadi sandarannya. Beberapa komen yang sangat sesuai dengan ide saya adalah buat Ga Young dan An Na berkolaborasi di dunia fashion dan jatuhkan kedua tokoh cowok itu sampai mereka well behave. Hahaha...

So ini salah satu drama yang biasanya saya hindari tapi akhirnya ditonton sampai akhir. Walaupun tidak bisa menyentuh hati, tapi akting mereka bagus kok dan membuat cerita biasa ini hidup. Banyak scenes yang menyentuh pada interaksi GY-JH maupun GY-YG. Pemeran GY adalah Shin Se Kyung yang main di Deep Tree Root, banyak main melalui sorot mata, dan jarang ngomong. Karakternya introvert yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata tapi melalui bahasa tubuh. Sangat natural karena kita bisa merasakan perasaan mendalamnya yang tersimpan erat dalam hati. So, menurut saya layak untuk membuang waktu nonton series ini.

Monday, May 07, 2012

Sang Pemburu

Hari Jum'at lalu saya sengaja sedikit dandan karena harus mempresentasikan poster. Pagi-pagi hujan sudah turun tapi harus masang poster untuk dinilai. Saya datang ke sekolah dan mengambil jalan pintas. Sang Pemburu sudah duduk di depan salah satu komputer, saat saya berjalan melewati mejanya dia mengangkat wajah dan memberikan senyumnya pada saya. Ahh... binar dimatanya membuat saya puas dengan penampilan hari ini. Saya yang biasanya tampil polos tanpa polesan lipstik dan bedak, dengan t-shirt atau kemeja, hari ini menampilkan sisi feminin saya. Dan saya tahu anak muda ini mengapresiasi penampilan feminin saya hari ini. Ini penampilan feminin saya yang kedua kalinya dia lihat. Dan insting saya mengatakan dia tertarik bukan sekedar saya Cool seperti istilahnya, yang entah apa artinya, tapi tatapan matanya memberikan pujian terbuka untuk saya. Terimakasih, Sang Pemburu, karena sudah membuat ego perempuan saya melambung.

Walaupun orang yang ingin saya buat tertarik sebenarnya bukan dia, tapi insting kompetisi saya tetap bangga,  karena si Pemburu ini banyak yang suka, dan open admiration nya jelaslah membuat saya senang juga.

Yah, walaupun saya tidak mendapatkan hadiah pertama: menemukan soulmate saya, hadiah hiburanpun kadang-kadang menyenangkan.