Agustus sudah hampir sampai ke ujungnya, dan baru kali ini bisa istirahat sejenak melepas penat di akhir minggu. Nggak juga sih, tapi karena hari ini hari terakhir untuk melepas penat makanya terasa agak ringan.
Ga hanya fisik tapi mental juga emang cape banget. Apalagi harus mendampingi orang2 pinter atau yang ga bisa bahasa indonesia, gile menggunakan 2 bahasa itu melelahkan lho. Perasaan gw digaji untuk kerja 5 hari doang.
Hasilnya, mata cekung, kulit terasa tegang dan kering plus mimpi yg nggak2 dan kram di kaki, nunjukin betapa tenagaku terkuras habis. Emang faktor u ga bisa ditipu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Saturday, August 29, 2009
Friday, August 21, 2009
Besok puasa
Walopun ga pernah diada-adain, tapi puasa hari pertama tetap istimewa kan. Tapi tahun ini lupakan semua itu, puasa hari pertama esensinya tetap sama dengan puasa hari lainnya. Hiks, malah sahurnya di jalan, hiks gile. Jadi sayapun beli bekal saja beberapa kotak susu kedelai, mau makan apa coba. Dan selama 3 hari kemuka malah harus ditambah kegiatan fisik, monitoring survey... Huaaah... Jalan-panas-lapar. Selamat merasakan puasa dengan keadaan yang berat.
Pulang dari lapangan, belum bebas lho, karena sudah ditunggu pelatihan 3 hari. 4 hari weekend...lepas! Ugh, bawaannya sih malas. Tapi harus dinikmati kan?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Pulang dari lapangan, belum bebas lho, karena sudah ditunggu pelatihan 3 hari. 4 hari weekend...lepas! Ugh, bawaannya sih malas. Tapi harus dinikmati kan?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sunday, August 16, 2009
Bandung di hari libur
Tanggal 16 Agustus menjadi hari yang luarbiasa. Kota ini menjadi begitu sesak dengan manusia. Ga heran sih, jumlah FO itu berbanding lurus dengan jumlah kepadatan manusianya. Niat saya ke Bandung liburan ini adalah shopping. Tapi dengan adanya seorang teman yang ingin ikut belanja, terpaksa saya menyertai ibu itu ke tempat-tempat yang biasanya sangat saya hindarkan.
Dan terus terang saya semakin membenci FO yg jumlahnya seabrek itu. Untuk orang asli harga di FO kemahalan dibanding dengan kualitasnya. Daripada belanja di FO mending saya belanja di mal di jakarta saja. Adem banyak pilihan dan ga terlalu penuh manusia, walaupun harganya cukup mencekik, tapi saya lebih suka beli barang dengan kuantitas sedikit dan kualitas bagus.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Dan terus terang saya semakin membenci FO yg jumlahnya seabrek itu. Untuk orang asli harga di FO kemahalan dibanding dengan kualitasnya. Daripada belanja di FO mending saya belanja di mal di jakarta saja. Adem banyak pilihan dan ga terlalu penuh manusia, walaupun harganya cukup mencekik, tapi saya lebih suka beli barang dengan kuantitas sedikit dan kualitas bagus.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Thursday, August 13, 2009
Waras lagi
Dalam minggu ini aku mengandalkan infuse kopi dari hari ke hari supaya bisa sadar. Gimana nggak, kerjaan yang numpuk dan beban mental bukan hal yang mudah untuk ditangani. Daripada ga bisa tidur, sekalian aja begadang nonton DVD sampai jam 3-4 pagi dan otomatis hanya tidur 3-4 jam aja. Mau marah, udah ga bisa marah, jalanin aja. Walaupun harus jadi tukang sapu dan bersih2 kesalahan orang lain. Ga ada yang adil di dunia bukan? Kalau cari keadilan nanti aja kalau sudah kiamat (katanya tahun 2012, wkwkwkwk).
Kurang tidur, plus kafein, plus stress memang hanya akan membebani kerja jantung. Kasian aja jantung-ku terpaksa disiksa kayak gini, mudah2an ga pedot. Tapi inilah resiko mengerjakan pekerjaan 3 kali lipat, hanya karena orangnya yang harusnya pegang itu program resign.... cakeeep.
Keuntungan lain sih ada, sisi romantisku hilang sudah, yang berakibat beban karena mendadak suka sama seorang cowok juga tersingkir. haaa... hebat ga sih! Udah nasiblah jadi budak pekerjaan, ga usah mikir masalah cinta-cintaan dah. Waras lagi deh gw, kembali ke performa semula.
Dan berita bagusnya, besok sudah hari sabtu, bisa sejenak beristirahat sampai hari senin. Weekend yg mahal kali ini... pulang ke jawa, shupping...kekekeke... terapi mental and stress release!!!
Kurang tidur, plus kafein, plus stress memang hanya akan membebani kerja jantung. Kasian aja jantung-ku terpaksa disiksa kayak gini, mudah2an ga pedot. Tapi inilah resiko mengerjakan pekerjaan 3 kali lipat, hanya karena orangnya yang harusnya pegang itu program resign.... cakeeep.
Keuntungan lain sih ada, sisi romantisku hilang sudah, yang berakibat beban karena mendadak suka sama seorang cowok juga tersingkir. haaa... hebat ga sih! Udah nasiblah jadi budak pekerjaan, ga usah mikir masalah cinta-cintaan dah. Waras lagi deh gw, kembali ke performa semula.
Dan berita bagusnya, besok sudah hari sabtu, bisa sejenak beristirahat sampai hari senin. Weekend yg mahal kali ini... pulang ke jawa, shupping...kekekeke... terapi mental and stress release!!!
Monday, August 10, 2009
Kacau
Kacau, carut marut, berantakan, itu isi hatiku saat ini. Ingin kutata dan kubereskan tapi gagal. "Little crazy" situation, baru akan sembuh dengan waktu. Seperti angin puyuh menerpa, tak terkontrol dan menyapu semua yang ada. Pada waktunya dia akan menghilang meninggalkan puing-puing kerusakan.
Aku terbangun di pagi hari dengan desiran aneh di hati yang tidak mau berhenti. Pertanda sesuatu akan terjadi hari ini. Apakah akan menerima marah dari boss atau menerima puji. Kucoba menenangkan hati. Mencoba mengikhlaskan jika aku mendapat murka walaupun aku merasa tidak melakukan kesalahan.
Hatiku berdesir dan terus berdesir. Kulakukan semua rencana kegiatan sebaik-baiknya. Dan tiba waktunya membuka email. Sebuah email dari sebuah nama. Sebuah email kerja bukan email pribadi, telah menjelaskan kekacauan hari ini di dalam hatiku. Tidak kuasa membaginya dengan yang lain. Aku tahu aku bodoh karena perasaan bahagia meliputiku hanya oleh hal kecil seperti itu. Kucoba menekan perasaanku itu. Tak bisa. Kularikan jariku diatas keyboard, walaupun satu saat aku akan menghapus tulisan ini, saat setelah diriku kembali waras.
Aku terbangun di pagi hari dengan desiran aneh di hati yang tidak mau berhenti. Pertanda sesuatu akan terjadi hari ini. Apakah akan menerima marah dari boss atau menerima puji. Kucoba menenangkan hati. Mencoba mengikhlaskan jika aku mendapat murka walaupun aku merasa tidak melakukan kesalahan.
Hatiku berdesir dan terus berdesir. Kulakukan semua rencana kegiatan sebaik-baiknya. Dan tiba waktunya membuka email. Sebuah email dari sebuah nama. Sebuah email kerja bukan email pribadi, telah menjelaskan kekacauan hari ini di dalam hatiku. Tidak kuasa membaginya dengan yang lain. Aku tahu aku bodoh karena perasaan bahagia meliputiku hanya oleh hal kecil seperti itu. Kucoba menekan perasaanku itu. Tak bisa. Kularikan jariku diatas keyboard, walaupun satu saat aku akan menghapus tulisan ini, saat setelah diriku kembali waras.
Wednesday, August 05, 2009
Lensa impian
Padahal udah punya satu lensa L series yang murah, tapi kok masih penasaran dengan 2 lensa lain. Satu lensa makro 100mm, f2.8 USM dan satunya lagi lensa 70-200mm maunya sih yang f 1.4 atau f2.8, tapi mampunya hanya yang f4. Kenapa ngebet, karena dollar lagi turun, maka harganya turun terus tiap minggu. Ngences dan takut nyesel kalau nanti $ nya naik lagi. Lagian kata fotografer ga rugi kok investasi di lensa, biarpun kameranya ganti kalau mereknya sama, lensanya tidak usah diganti.
Kayak udah pinter bikin foto aja ya? Iya, akhir-akhir ini ga ada waktu buat hunting foto bagus. Tapi minggu depan kan ada 17-an , lumayan tuh buat hunting foto. Tadi liat-liat di flickr, ngences deh ... banyak foto alam yang buagus banget. Belum lagi dengan faunanya. Aahh... seandainya aku sudah mempuyai kamera yang bagus sejak dulu...hiks..hiks. Tapi ga ada kemajuan kalau hanya dengan menyesali diri saja bukan? Maju terus.
Karena harus memilih sepertinya kali ini aku hanya bisa membeli lensa makro saja. Lensa 70-200nya nanti aja lagi, kalau udah nabung lagi. Lensa makro kayaknya akan lebih asyik untuk dieksplorasi. Setelah 3 lensa itu kayaknya sudah mencukupi kebutuhanku. Jangan lupa dengan tripod atau monopod dan dry box tentunya. Yeah, aku memang amatir tapi serius lho...kakakakaka
Kayak udah pinter bikin foto aja ya? Iya, akhir-akhir ini ga ada waktu buat hunting foto bagus. Tapi minggu depan kan ada 17-an , lumayan tuh buat hunting foto. Tadi liat-liat di flickr, ngences deh ... banyak foto alam yang buagus banget. Belum lagi dengan faunanya. Aahh... seandainya aku sudah mempuyai kamera yang bagus sejak dulu...hiks..hiks. Tapi ga ada kemajuan kalau hanya dengan menyesali diri saja bukan? Maju terus.
Karena harus memilih sepertinya kali ini aku hanya bisa membeli lensa makro saja. Lensa 70-200nya nanti aja lagi, kalau udah nabung lagi. Lensa makro kayaknya akan lebih asyik untuk dieksplorasi. Setelah 3 lensa itu kayaknya sudah mencukupi kebutuhanku. Jangan lupa dengan tripod atau monopod dan dry box tentunya. Yeah, aku memang amatir tapi serius lho...kakakakaka
Sunday, August 02, 2009
Tanggung Jawab
Senin pagi yang terasa berat untuk dijalani, gilanya lagi sampai ada niat untuk bolos sakit saja. Tapi ingat segunung pekerjaan yang menunggu akhirnya dibatalin deh. Jangan malas, kata si hati nurani, memaksa badan menggeret kaki ke kantor.
Beban berat tambahan ini agak ga ikhlas dijalankan karena asalnya bukan dari tanggung jawab saya. Ada kolega yang progressnya buruk dan dia mencari jalan keluar yang mudah yaitu resign. Sintingnya dia resign dengan 96% dana programnya belum diserap, sedangkan tahun ini sudah tinggal 5 bulan lagi. Lah, ngapain aja dia berleha-leha 1 semester. Sekarang dengan entengnya dia tinggalkan semua beban itu dengan resign...(cakeeeep...!).
Ada keuntungannya, karena akan memaksa saya untuk semakin kreatif dan akan meningkatkan performa diri jika tantangan super sinting ini bisa ditangani dengan baik. Dan berbekal kepercayaan diri dan modal nekad untuk menjalankan semua ini. Tapi tolong deh supaya orang-orang di kantor pusat agak memberi kebebasan pada saya untuk kreatif dengan tidak mencampuri banyak crash program akhir tahun. Mau Marathon atau sprint dengan program akhirnya akan membuat saya ngos-ngosan.
Begitulah di Indonesia ini, kalau mau kerja serius malah akan ketambahan beban kerja orang lain yang ga bertanggung jawab. Yup, selamat tinggal masa bersenang-senang, welcome to perbudakan.
Beban berat tambahan ini agak ga ikhlas dijalankan karena asalnya bukan dari tanggung jawab saya. Ada kolega yang progressnya buruk dan dia mencari jalan keluar yang mudah yaitu resign. Sintingnya dia resign dengan 96% dana programnya belum diserap, sedangkan tahun ini sudah tinggal 5 bulan lagi. Lah, ngapain aja dia berleha-leha 1 semester. Sekarang dengan entengnya dia tinggalkan semua beban itu dengan resign...(cakeeeep...!).
Ada keuntungannya, karena akan memaksa saya untuk semakin kreatif dan akan meningkatkan performa diri jika tantangan super sinting ini bisa ditangani dengan baik. Dan berbekal kepercayaan diri dan modal nekad untuk menjalankan semua ini. Tapi tolong deh supaya orang-orang di kantor pusat agak memberi kebebasan pada saya untuk kreatif dengan tidak mencampuri banyak crash program akhir tahun. Mau Marathon atau sprint dengan program akhirnya akan membuat saya ngos-ngosan.
Begitulah di Indonesia ini, kalau mau kerja serius malah akan ketambahan beban kerja orang lain yang ga bertanggung jawab. Yup, selamat tinggal masa bersenang-senang, welcome to perbudakan.
Saturday, July 25, 2009
Senandung di hatiku
Hatiku menyanyikan nada2 riang hanya karena sapaan ramah seorang lelaki. Lelaki itu memikat dan mempesona hatiku dan mendentingkan dawai-dawai di hatiku. Kenapa tanyaku, kenapa harus terpikat? Usiaku sudah tidak muda, dan lelaki itupun terikat dengan perempuan lain. Hatiku tak peduli dan tetap menyanyikan lagu-lagu cinta.
Lelaki itu sudah beristri, perempuan yang pintar pula, mataku melaporkan fakta yg dilihatnya saat mengoogling. Hatiku tetap tak peduli, walaupun nada2nya mulai terdengar sumbang. Yang kurasakan bukan cinta kok, yang kurasakan hanya pesona, kilah hatiku. Tapi tak ada gunanya bukan? Memikirkan lelaki itu di luar konteks pekerjaan? Otakku mencoba membuat hatiku berpikir. Tentu saja tidak mungkin karena hati tidak bisa berpikir, otak yang berpikir.
Hatikupun menggelepar, hilang percaya diri dan keberaniannya. Kalau begitu sudahlah...kaki larilah...larilah sejauh mungkin dari nada-nada ini. Putuskan dawai2 yang menarikan nada-nada indah sebelum terlambat, sebelum aku tertikam dan terluka lagi.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Lelaki itu sudah beristri, perempuan yang pintar pula, mataku melaporkan fakta yg dilihatnya saat mengoogling. Hatiku tetap tak peduli, walaupun nada2nya mulai terdengar sumbang. Yang kurasakan bukan cinta kok, yang kurasakan hanya pesona, kilah hatiku. Tapi tak ada gunanya bukan? Memikirkan lelaki itu di luar konteks pekerjaan? Otakku mencoba membuat hatiku berpikir. Tentu saja tidak mungkin karena hati tidak bisa berpikir, otak yang berpikir.
Hatikupun menggelepar, hilang percaya diri dan keberaniannya. Kalau begitu sudahlah...kaki larilah...larilah sejauh mungkin dari nada-nada ini. Putuskan dawai2 yang menarikan nada-nada indah sebelum terlambat, sebelum aku tertikam dan terluka lagi.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Kisah si bego
Si Bego ini akhirnya bisa ikut pelatihan di Jakarta walaupun harus merelakan satu sesi pagi, setelah travel warningnya diangkat. Seneng banget tuh, karena banyak ilmu yg bisa dipraktekan daaaan... Seperti biasa si bego yg mata keranjang ini terpesona pada salah satu cowok2 yg ada. Ga usahlah disebut nama orangnya. Dan tentu saja, dengan definisi bahwa cowok baik itu ga ada yg single, cowok yg membuat si bego terpesona tentunya sudah married. Tahunya setelah menggugling nama cowok itu.
Aduh itu bego ga ilang2. Si bego ini selalu mudah terpesona dengan cowok yg pinter dan assertif untuk membuat kebegoannya permanen. Phew... Kadang bikin frusytyashi deh sifat mata keranjangnya itu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Aduh itu bego ga ilang2. Si bego ini selalu mudah terpesona dengan cowok yg pinter dan assertif untuk membuat kebegoannya permanen. Phew... Kadang bikin frusytyashi deh sifat mata keranjangnya itu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sunday, July 19, 2009
Deserted
Sudah
Hapus air matamu
Pudarkan dukamu
Waktuku penentuanku t'lah tiba
Sudah
Usir gundahmu
Ikhlaskan pergiku
Puncak keramaian bukan lagi untukku
Mengapa, katamu?.......
Kenalkan kawan karibku
..... Waktu
Untuk ada
Untuk tiada
Bening airmatamu
Meluruh satu-satu
Cukup bagiku
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Hapus air matamu
Pudarkan dukamu
Waktuku penentuanku t'lah tiba
Sudah
Usir gundahmu
Ikhlaskan pergiku
Puncak keramaian bukan lagi untukku
Mengapa, katamu?.......
Kenalkan kawan karibku
..... Waktu
Untuk ada
Untuk tiada
Bening airmatamu
Meluruh satu-satu
Cukup bagiku
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Seandainya
"Desire"," passion"," lust" dll dalam bahasa indonesia cuma bisa dipasangkan secara kasar dengan "nafsu". Sungguh negeri yang tidak mementingkan emosi dan perasaan. Kalah dengan bahasa inggris yang begitu kayanya dengan kata, sampai2 kamus merupakan buku penting. Walaupun bahasa itu sudah mereka kuasai sejak lahir.
Ilmu bahasa, antropologi sungguh menarik untuk didalami dan dipelajari. Seandainya aku mendapatkan kesempatan kedua atau bisa memundurkan waktuku sepertinya aku akan lebih senang untuk belajar antropologi dan meneruskannya ke medical anthropology. Karena manusia adalh objek yang paling menarik untuk diamati tingkah lakunya.
Sayang tidak kusadari sejak awal inti dari ilmu2 itu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Ilmu bahasa, antropologi sungguh menarik untuk didalami dan dipelajari. Seandainya aku mendapatkan kesempatan kedua atau bisa memundurkan waktuku sepertinya aku akan lebih senang untuk belajar antropologi dan meneruskannya ke medical anthropology. Karena manusia adalh objek yang paling menarik untuk diamati tingkah lakunya.
Sayang tidak kusadari sejak awal inti dari ilmu2 itu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Indra ke6?
Insting-nurani-kata-hati dimiliki oleh semua orang. Ada yang mendengar dan menajamkannya, ada juga yang tidak. Sering kali kita bisa memprediksi kejadian di masa depan dengannya (bukan meramal lho!).
Percaya, tidak percaya, itu tergantung orangnya. Tapi karena sudah sering kali kejadian saya percaya. Tapi kemampuan ini terbatas hanya untuk diri sendiri dan mereka yang ada hubungan darah. Dan sangat kabur tanda2nya tidak seperti paranormal yang punya mata ketiga saat melihat apa yang tidak terlihat. Indra keenam hanya membuat kita lebih waspada saja.
Beberapa hari yg lalu kejadian berulang lagi. Hari Rabu yg lalu saya diberi kesempatan untuk bisa ikut workshop di jakarta. Senang juga, karena waktunya seminggu, lumayan untuk bisa menikmati jakarta.
Berbeda dengan kolega di daerah lain untuk urusan tiket mereka tidak perlu mengeluarkan uang, karena ada travel yg bekerja sama. Mau batalpun tidak akan kena penalti. Tapi buat kami di ternate harus membeli tiket dari saku sendiri, sebelum reimburse dan jika batal kena penalti yang harus dibayar dari saku sendiri.
Sesuatu firasat takut batal membuat saya berniat membeli tiket di hari2 terakhir sebelum berangkat. Keputusan yang benar karena jum'at pagi bom di jakarta membatalkan kegiatan akibat travel warning untuk staff daerah.
Kadang saya sendiri merasa aneh dengan insting ini. Tapi kita memang harus "membaca" tanda2 alam, termasuk tanda2 yg ada di dalam diri kita masing2. Dan tidak sulit sebenarnya, hanya perlu jujur dengan diri sendiri dan menerima apa adanya.
Mau mencobanya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Percaya, tidak percaya, itu tergantung orangnya. Tapi karena sudah sering kali kejadian saya percaya. Tapi kemampuan ini terbatas hanya untuk diri sendiri dan mereka yang ada hubungan darah. Dan sangat kabur tanda2nya tidak seperti paranormal yang punya mata ketiga saat melihat apa yang tidak terlihat. Indra keenam hanya membuat kita lebih waspada saja.
Beberapa hari yg lalu kejadian berulang lagi. Hari Rabu yg lalu saya diberi kesempatan untuk bisa ikut workshop di jakarta. Senang juga, karena waktunya seminggu, lumayan untuk bisa menikmati jakarta.
Berbeda dengan kolega di daerah lain untuk urusan tiket mereka tidak perlu mengeluarkan uang, karena ada travel yg bekerja sama. Mau batalpun tidak akan kena penalti. Tapi buat kami di ternate harus membeli tiket dari saku sendiri, sebelum reimburse dan jika batal kena penalti yang harus dibayar dari saku sendiri.
Sesuatu firasat takut batal membuat saya berniat membeli tiket di hari2 terakhir sebelum berangkat. Keputusan yang benar karena jum'at pagi bom di jakarta membatalkan kegiatan akibat travel warning untuk staff daerah.
Kadang saya sendiri merasa aneh dengan insting ini. Tapi kita memang harus "membaca" tanda2 alam, termasuk tanda2 yg ada di dalam diri kita masing2. Dan tidak sulit sebenarnya, hanya perlu jujur dengan diri sendiri dan menerima apa adanya.
Mau mencobanya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Monday, July 13, 2009
Best friends
As always, perempuan lebih bersifat mahluk sosial dibandingkan laki-laki. Persahabatan diantara perempuan itu unik, bukan hanya sekedar dekat tapi kadang sudah menjadi belahan jiwa. Tanpa perlu ngomong kadang2 kita sudah mengerti apa yang dihadapi mereka. Diantara sahabat-sahabat perempuan empati dan simpati sering bersinggungan dengan rasa sayang. Tapi tanpa nafsu, karena kalau ada nafsu hubungan bukan lagi persahabatan tapi les biola la la la.
Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Best friends
As always, perempuan lebih bersifat mahluk sosial dibandingkan laki-laki. Persahabatan diantara perempuan itu unik, bukan hanya sekedar dekat tapi kadang sudah menjadi belahan jiwa. Tanpa perlu ngomong kadang2 kita sudah mengerti apa yang dihadapi mereka. Diantara sahabat-sahabat perempuan empati dan simpati sering bersinggungan dengan rasa sayang. Tapi tanpa nafsu, karena kalau ada nafsu hubungan bukan lagi persahabatan tapi les biola la la la.
Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Dan yg bikin ngeri adalah kemampuan diri untuk berteman dengan perempuan yg punya kesamaan minat. Padahal sering di awalnya saling ga suka, tapi berakhir menjadi kawan akrab, malah sahabat. Tapi kenapa ga ditakdirkan bisa menilai cowok yg cocok ya?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Kembali ke habitatnya
Liburan sudah selesai dan kembalilah daku ke alamnya. Datang tak dijemput-pulang tak diantar (emang gw hantu?). Ah rasanya ga keruan. Kembali ke pekerjaan yang sudah menumpuk itu. Kembali mencuri-curi onlen dan ngeblogger disela-sela pekerjaan. Kangen banget ngeblog soalnya jaringan internet di rumah ga bisa digunakan.
Mungkin ini peringatan Tuhan (cieeeh...) supaya ga betah cuti ???!?! Dan karena ngeblog sudah menjadi candu, maka dengan ringan kaki ini diseret kembali ke sini.
Sekarang ini lagi ga jelas mood-nya. Karena ada beberapa rintangan dalam pekerjaan yang membutuhkan kerja keras selama beberapa saat. Pastinya akan dinikmati, tapi mulainya itu yang malas banget. Hoi Otak!!! kerja kau!
Mungkin ini peringatan Tuhan (cieeeh...) supaya ga betah cuti ???!?! Dan karena ngeblog sudah menjadi candu, maka dengan ringan kaki ini diseret kembali ke sini.
Sekarang ini lagi ga jelas mood-nya. Karena ada beberapa rintangan dalam pekerjaan yang membutuhkan kerja keras selama beberapa saat. Pastinya akan dinikmati, tapi mulainya itu yang malas banget. Hoi Otak!!! kerja kau!
Monday, June 29, 2009
Nama dari masa lalu
Saat membuka halaman demi halaman akun jejaring sosial milik seorang teman lama, matapun tertuju pada belasan nama atau puluhan yg pernah saya kenal. Dan saya masih mengingat nama-nama itu sampai ejaannya. Masa itu sudah saya tinggalkan limabelas tahun yg lalu. Yang saya fikir sudah tergerus dalam ingatan.
Tapi pojok2 ingatan dalam otak manusia memang luar biasa. Hanya dengan membaca satu demi satu, angkatan dan wajah mereka muncul ke permukaan. Bahkan siapa pacar mereka dulu pun keluar lagi. Tidak saya sangka masa lalu yg terlupa menjulurkan kembali tangannya dan meraih saya ke satu putaran waktu, seperti tidak pernah saya tinggalkan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tapi pojok2 ingatan dalam otak manusia memang luar biasa. Hanya dengan membaca satu demi satu, angkatan dan wajah mereka muncul ke permukaan. Bahkan siapa pacar mereka dulu pun keluar lagi. Tidak saya sangka masa lalu yg terlupa menjulurkan kembali tangannya dan meraih saya ke satu putaran waktu, seperti tidak pernah saya tinggalkan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sunday, June 28, 2009
Potensi konflik
Sudah 2 minggu berturut2 terjadi keributan antar kampung dengan saling lempar botol minuman di malam minggu. Saya hanya melihat buktinya di pagi hari dengan pecahan kaca berserakan.
Baru saja kejadian lagi. Ada sirine polisi meraung-raung dan tidak lama kemudian disusul dengan suara tembakan beberapa kali. Padahal baru jam 10, belum terlalu malam. Disusul suara orang berteriak-teriak dan orang memukul-mukul tiang listrik. Bukan hal yang nyaman lho, apalagi jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalku.
Heran deh kenapa sih orang2 itu? Kalau polisi sudah turun tangan macam itu kadang bisa selesai, tapi kadang bisa tambah kacau. Nyebeliin...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Baru saja kejadian lagi. Ada sirine polisi meraung-raung dan tidak lama kemudian disusul dengan suara tembakan beberapa kali. Padahal baru jam 10, belum terlalu malam. Disusul suara orang berteriak-teriak dan orang memukul-mukul tiang listrik. Bukan hal yang nyaman lho, apalagi jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalku.
Heran deh kenapa sih orang2 itu? Kalau polisi sudah turun tangan macam itu kadang bisa selesai, tapi kadang bisa tambah kacau. Nyebeliin...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Alasan pilih2 teman
Sejak di SD dulu saya pilih2 teman yg akrab, tidak berdasar kekayaan atau tampang, tapi lebih pada cocok ga sifatnya. Pada dasarnya saya menerima siapa saja menjadi teman. Tapi sayangnya keterbukaan saya sering dimanfaatkan seenak jidat. Atau ada juga yg tidak menghargai privacy atau memberikan komentar thd privacy saya.
Saya tidak pernah mengundang teman untuk menginap di rumah saat sekolah dulu. Alasannya sih sederhana, melindungi privacy. Bahkan hanya beberapa orang saja yg saya undang berkunjung. Alasan: rumahnya jauh. Padahal karena saya menganggap rumah adalah teritori pribadi yg ga perlu orang datang melihat. Sayangnya di indonesia orang sering mau tahu dengan isi dalaman orang lain.
Beberapa hari belakangan ini saya tersinggung dengan orang yg mengatakan kamar saya kotornya melebihi kamar laki2. Padahal dia tidak pernah melihat kamar saya dan menyatakan di muka publik. Heran saya dengan orang macam itu, usil sekali kerjanya. Saya akui kamar saya berantakan banget. Tapi ga kotor. Bahkan kecoa, nyamuk atau semut sangat jarang ada di kamar saya. Sekalinya ada kecoa pasti saya kejar dan bunuh mati2an, jijik banget sama serangga satu itu. Tidak adanya serangga adalah definisi saya utk bersih, karena klo ada serangga biasanya akibat nyampah.
Makanya saya kapok deh ngundang orang ke tempat tinggal saya. Males denger komentar2 usil yg dilontarkan orang2 usil. Makanya saya juga cenderung membatasi hubungan dengan orang2 sekerja. Sebel aja. Orangnya itu ngerasa hebat sendiri, padahal yakin banget saya kalau dia ga punya pembantu pasti juga ga bisa ngapa2in. Belagu banget dasar cewek nyinyir. Dia ga tahu di belakangnya orang2 udah sebel dengan cara ngomongnya yg sok tahu itu.
Yah dengan orang spt itu saya ga merasa perlu utk menjalin pertemanan. Karena orang seperti dia hanya bisa melihat kekurangan orang lain saja dan hanya kelebihannya sendiri. Demikian keluh kesah saya hari ini-selesai.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Saya tidak pernah mengundang teman untuk menginap di rumah saat sekolah dulu. Alasannya sih sederhana, melindungi privacy. Bahkan hanya beberapa orang saja yg saya undang berkunjung. Alasan: rumahnya jauh. Padahal karena saya menganggap rumah adalah teritori pribadi yg ga perlu orang datang melihat. Sayangnya di indonesia orang sering mau tahu dengan isi dalaman orang lain.
Beberapa hari belakangan ini saya tersinggung dengan orang yg mengatakan kamar saya kotornya melebihi kamar laki2. Padahal dia tidak pernah melihat kamar saya dan menyatakan di muka publik. Heran saya dengan orang macam itu, usil sekali kerjanya. Saya akui kamar saya berantakan banget. Tapi ga kotor. Bahkan kecoa, nyamuk atau semut sangat jarang ada di kamar saya. Sekalinya ada kecoa pasti saya kejar dan bunuh mati2an, jijik banget sama serangga satu itu. Tidak adanya serangga adalah definisi saya utk bersih, karena klo ada serangga biasanya akibat nyampah.
Makanya saya kapok deh ngundang orang ke tempat tinggal saya. Males denger komentar2 usil yg dilontarkan orang2 usil. Makanya saya juga cenderung membatasi hubungan dengan orang2 sekerja. Sebel aja. Orangnya itu ngerasa hebat sendiri, padahal yakin banget saya kalau dia ga punya pembantu pasti juga ga bisa ngapa2in. Belagu banget dasar cewek nyinyir. Dia ga tahu di belakangnya orang2 udah sebel dengan cara ngomongnya yg sok tahu itu.
Yah dengan orang spt itu saya ga merasa perlu utk menjalin pertemanan. Karena orang seperti dia hanya bisa melihat kekurangan orang lain saja dan hanya kelebihannya sendiri. Demikian keluh kesah saya hari ini-selesai.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Menukik lagi
Dalam beberapa hari belakangan grafik mood menukik ke bawah lagi. Belum nyampe ke warna gelap, tapi udah mulai merasa ga ada yg peduli dan rasa cemas mulai membesar. Apa karena PMS ya?
Kecemasan akan masa depan dan kemana mau melangkah menjadi beban saat ini. Bahkan mau minta ijin cuti aja rasanya berat sekali. Takut ditolak permintaan cutinya, walaupun alasannya kuat sekali: pemilu. Huah... Mesti nekad, ganbatte!
Gara2 ini, mulai deh malas nerima telpon, dan ga mau balas sms yg ga jelas no siapa. Bodo amat... Mau marah, marah deh situ.
Black mood... Black mood ... Go away, go away
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Kecemasan akan masa depan dan kemana mau melangkah menjadi beban saat ini. Bahkan mau minta ijin cuti aja rasanya berat sekali. Takut ditolak permintaan cutinya, walaupun alasannya kuat sekali: pemilu. Huah... Mesti nekad, ganbatte!
Gara2 ini, mulai deh malas nerima telpon, dan ga mau balas sms yg ga jelas no siapa. Bodo amat... Mau marah, marah deh situ.
Black mood... Black mood ... Go away, go away
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Wednesday, June 24, 2009
Don't smoke in the AC room!!!
Tempat makan bakso itu memang sepi hanya ada 3 meja yg sedang terisi, tapi AC di ruang ini menyala. Di satu meja satu keluarga dengan anak masih usia balita memesan makanan. Sambil menunggu sang ayah melakukan kegiatan yg dianggap lazim di negara ini: MEROKOK!!! Tanpa peduli dan tanpa bersalah sama sekali!!! Anak balita di hadapannya terbatuk ringan.
Seharusnya kutegur dia karena merokok di depan balita, tapi aku terlalu pengecut untuk memulai sebuah pertengkaran dengan orang tidak dikenal, walaupun untuk kebaikan orang itu.
Kenapa sih para perokok itu begitu egois? Tidak tahukah mereka efek buruk yg didapat oleh second hand smoker? Makanya 2 dari anak bapak itu tampaknya kena batuk kronis akibat perbuatan ayahnya. Apa ga bisa merokok di ruang terbuka dan tidak di ruang tertutup apalagi di ruang AC? Apa para perokok itu tidak bisa bernafas dengan udara bebas nikotin?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Seharusnya kutegur dia karena merokok di depan balita, tapi aku terlalu pengecut untuk memulai sebuah pertengkaran dengan orang tidak dikenal, walaupun untuk kebaikan orang itu.
Kenapa sih para perokok itu begitu egois? Tidak tahukah mereka efek buruk yg didapat oleh second hand smoker? Makanya 2 dari anak bapak itu tampaknya kena batuk kronis akibat perbuatan ayahnya. Apa ga bisa merokok di ruang terbuka dan tidak di ruang tertutup apalagi di ruang AC? Apa para perokok itu tidak bisa bernafas dengan udara bebas nikotin?
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Subscribe to:
Posts (Atom)