Saturday, June 18, 2011

Made in Indonesia

Belanja baju untuk summer hari ini. Setelah udara bukan hanya hangat tapi steamy, baru saya sadar kalau tidak punya baju summer selain batik. Pwuahahaha...geblek. Jadi terpaksalah saya belanja baju (padahal senang tuh bisa belanja).

Satu alasan kenapa saya malas belanja disini adalah mahalnya ga ketulungan. Memang sih kita bisa belanja di Marshall atau Ross atau TJ Maxx. Tapi berhubung di toko-toko itu barangnya adalah barang apkiran dari mall, modelnya udah kelewat satu musim, dan yang jelas ukurannya suka ga masuk akal eh body (kalau bukan XXL ya XS), sementara ukuran badan saya adalah ukuran rata-rata orang sini. Alasan lainnya adalah coraknya, karena Atlanta dihuni 51% oleh black American, jadi bajunya sesuai selera sebagian besar penduduknya. Alias warna-warna ngejreng dengan corak yang nyakitin mata saya.Perbedaan selera ini menyolok mata banget, karena saat saya di Houston untuk toko yang sama dengan mudah saya mendapatkan baju tanpa corak dan dengan warna ga ngejreng. Yeah, walaupun sesama selatan Texas kan lebih banyak dihuni oleh bule.

Untuk masalah corak saya ga bisa kompromi sama sekali, misalnya motif macan tutul atau zebra, seandainya dikasih gratis dan branded, pasti akan saya sumbangkan pada orang lain yang mungkin lebih membutuhkan. Saya lebih senang baju yang tanpa motif sebenarnya, paling banter kotak-kotak. Dan potongannya harus elegan dan classy, ga bisa ditawar lagi untuk masalah ini. Dan lebih picky lagi karena saya akan memilih yang berbahan katun daripada polyester.

Padahal waktu ke London, sumpeh, ngiler ngeliat baju-bajunya, untungnya saat saya berkunjung kesana pas autumn dan toko-toko jualan baju winter, kekekeke... setelah mikir panjang-pendek saya akhirnya hanya beli dalaman saja dan tidak beli baju luar, karena yang kepikiran kapan mau dipakai di Indonesia baju-baju super tebal itu. Dan akhirnya hanya belanja buku saja.

Tapi tinggal disini mau ga mau mesti belanja baju. Diantara sekian banyak baju dengan corak ajaib saya akhirnya menemukan kemeja dan celana panjang yang lumayanlah ga terlalu ngejreng, setelah dicek labelnya made in Indonesia, sial emprit, huh.. seandainya saya sedang belanja di PIM pasti sudah dapat baju dengan kualitas lebih baik untuk harga yang saya bayar hari ini. Makanya ga heran kalau orang-orang banyak yang suka muji pakaian saya, soale kalau belanja disini bisa empat kali lipat harga di Indonesia kok untuk kualitas yang sama. Kualitas baju yang saya bawa dari Indonesia memang jauh lebih bagus dari yang dipakai oleh middle class disini.

Besok saya mau jalan lagi tapi ke toko retail barang dari Finland, alias H&M dan kalau sempat mau ke Ikea ah, udah lama ga lihat-lihat barang di Ikea.

No comments: