Thursday, April 26, 2012

Lelaki Jepangkah?

Saya punya bakat stalker, dan lelaki berambut panjang yang selalu seperti melihat hantu kalau ketemu saya itu akhirnya membangkitkan minat saya untuk mencari tahu, siapa sih dia sebenarnya.

Gara-gara kejadian lucu hari rabu kemarin. Saya ada di lift di gedung sekolah yang lama, mau ke lantai delapan. Ada penumpang lift lain didalamnya tapi cuma sampai ke lantai 3. Di lantai satu lift berhenti dan ada penumpang baru. Saya lempeng ke depan aja sih, walaupun sempat melirik ke orang yang baru masuk. Dan begitu orangnya melihat saya, asli dia shock dan membeku. Kalau dia ga sendirian, pasti dia batal masuk lift. Dia si lelaki berambut panjang itu.

Begitu masuk dia langsung nyempil ke depan panel tombol, saya jadi geli sendiri ngeliat reaksinya melihat saya seperti melihat hantu aja, atau mau saya makan aja. Jadinya saya pasang tampang lempeng lagi, walaupun dia sempat kok memandang saya. Ketika penumpang satu keluar dilantai 3 tinggal saya sama dia. Dan dia beberapa kali memandang saya. Buset ni orang, pernah salah apa saya sama dia, kok dapat perlakuan kayak gini. Seandainya saya pernah ngejar-ngejar dia, atau berbuat gimana gitu, mungkin masih bisa dipahami. Lha ini, kenal aja kagak, tau namanya juga tidak, kebangsaannya apa lagi. Pokoknya di sekitar Asia Timur deh klo ga Jepang, Tibet, Korea, Cina. Itu tebakan saya.

Dia keluar di lantai enam tanpa ngomong apapun pada saya, tinggalah saya sendirian ngapung ke lantai 8.  Setelah urusan di lantai 8 saya mondar-mandir ke beberapa tempat dan akhirnya cek mailbox saya, karena katanya ada satu tugas yang udah dinilai dan dikembalikan, saat jalan ke arah jembatan, ada yang keluar di lift. Eh dia lagi, yang berambut panjang. Kalau dari jauh dia berani tuh memandang saya. Dan karena dia jalan ke arah yang sama dengan saya, akhirnya di detik terakhir saya dengan tenangnya mengambil putaran yang berlawanan.

Hati kecil saya bilang sebenarnya orang ini tertarik sama saya, tapi kenapa reaksinya seperti anak remaja yang baru jatuh cinta ya? Kedua dia tidak melakukan upaya pendekatan, kalau tandanya seperti ini biasanya dia sudah punya pasangan, jadi ga layak dikejar sama sekali.

Akhirnya saya iseng, ngebrowsing anak-anak sekolah saya, wajahnya memper seorang mahasiswa jepang. Apa itu memang accountnya dia? Ga tahu. Tapi jangan dikira saya ga bisa jadi stalker ya!

No comments: