Wednesday, November 21, 2007

Jatuh Cinta? Mudah2an bukan.

Mengherankan, kenapa komunikasi aku dan the guy itu jadi berjalan lancar begini. Padahal tahun lalu aku dicuekin setelah 1-2 email, sebel. Memang sih waktu itu sempat juga liat kalau ym dia online terus, kadang2 aku lihat idle ber-jam2. Tapi karena dia tidak pernah menghubungiku duluan, makanya aku ga percaya diri untuk menghubungi lebih dahulu. Tetapi sekarang beda.

Yah, aku hanya berusaha membuat hatiku netral. "Please...please... berhubungan hanya sebagai teman saja" perintah otakku pada hatiku. "Supaya kamu tidak pecah lagi, jangan ulangi pengalaman masa lalu".

Tapi tidak bisa kupungkiri ada rasa senang yang menyelinap di hati. Rasanya ada semangat baru, ada sesuatu yang mengisi kehampaanku.

padahal dia itu super sial buatku, bayangkan aja
#1. Bintangnya Taurus.... buset kok seperti bokap gw
#2. Dia banyak temen ceweknya, pas di meeting aja entah berapa banyak kenalan baru koleksinya ... mirip bokap gw jg yg suka pecicilan cari perhatian cewek
#3. Berusaha mencirikan sebagai tough guy... bener2 man from mars dah, sedangkan aku ada di venus
#4. Membanggakan dirinya ... sampe temenku bilang "Apa sih yang dia sombongkan" hahaha... padahal jelas dia lagi berusaha membuatku terkagum-kagum pada waktu itu. Buset cowok banget dah
#5. Beda agama... susah buat diseriusin
#6. Sialnya hatiku ga mo kompromi, sejak awal antenanya sudah mengarah ke dia terus. Arusnya kok bukan DC ya, tapi AC... aahhh.

Ada teori yang bilang bahwa seorang cewek, deket ga deket dengan bokapnya, gen-nya secara otomatis akan mencari cowok yang setipe dengan ayahnya. Padahal aku bener2 paling ga suka dengan cowok kayak bokap gw.

Untunglah jarak diantara aku dan dia sangat jauh. Beda benua... hahahaha...
memang sebaiknya tidak usah dipikirkan... dinikmati saja... mumpung ada yang lagi perhatian kan?

Tuesday, November 20, 2007

Lagu apa ya?

iPod udah punya, tapi ribet uploadnya. Perlu trick khusus. Yang lebih sialnya lagi karena hanya sedikit CD yang menarik. Sebel dah. Jadinya baru bisa masukin 233 lagu dari kapasitas 40,000. Trus belum sempat beli software yang bisa mengconvert MPEG jadi MP4. Wah, klo tidak, lumayan tuh bisa masukin banyak film...hihihi

Di tempat ini yang parahnya adalah koneksi internet. Gila lelet banget. Bloon deh. Secara salah satu hiburan favoritku adalah internet. Paling tidak untuk chatting bo! Yah, gimana lagi, dulu kerja di tempat yang internetnya ok, tapi ga asyik, soalnya aku merasa kayak dipenjara aja. Ya udin keluar aja dah.

Sekarang, kerjanya sih asyik tapi, infrastruktur tidak mendukung. Sial, ga ada tempat yang sempurna ya didunia ini.

the right person

Bukan yang ini
Bukan yang itu
Bukan yang pendek
Bukan yang tinggi
Bukan yang alim
bukan yang player
Bukan teman lama
bukan kenalan baru

itulah semuanya bukan
belum ketemu2 juga si the right person
the other half

Trus orang bilang sih... gebet aja sembarangan
Hatiku yang ga mau
Maunya dapat yang aku suka atau aku cinta

Trus kuputuskan
Ok being single not too bad

Tapi Tuhan senang becanda
Dikasihnya aku umpan
Cowok yg aku suka, tapi hanya sebentar ketemu, tiba2 menghubungiku lagi

Baru hatiku melambung dikit
Detik berikutnya harapanku terhempas karena dia sedang in relationship

So...?
Bengong sih iya
Nangis... ga lah... untuk apa juga
Sepi?... ya iyalah...

Ok deh, next candidate... please forward...hehehe...

Tuesday, October 16, 2007

Manga

Manga adalah komik Jepang. Beda dengan komik flat Perancis kayak Tintin. Manga biasanya banyak bermain dengan melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menjadi sangat komunikatif dan unik. Dan lagi jalan ceritanya biasanya juga menarik. Jadi kalau sedang sungguh bete biasanya aku bisa membilasnya dengan membaca manga.. terjemahan tentu.

manga favoritku sekarang ini tentunya Nodame Cantabile dan Piano hutan. Yang resenya karena tidak terbit teratur, mungkin juga karena memang di Jepangnya sendiri belum tamat. Deuu...

Saturday, October 13, 2007

Apa acara lebaran?

Lebaran tahun ini kuisi dengan acara bersih-bersih kamar... wuahahahaha, goblog banget kan? Pada dasarnya kemalasan gw tahun ini benar-benar mencapai titik klimaksnya. Padahal udah balik ke kota ini seminggu yang lalu, tapi gw cuma malas2an baca buku, tidur dan nonton VCD. Dengan kamar yang sungguh-sungguh kayak kapal pecah yang debunya sudah dimana-mana, termasuk buku2 koleksiku di rak buku. BTW, kalo nonton dorama and baca komiknya Nodame, kadang-kadang merasa tersindir juga karena kamarku kadang2 persis kamar sampahnya Nodame. Akhirnya hari ini niat membersihkan kamar terlaksana, buku2ku sekarang bersih dari debu, dan aku juga berhasil mengkatagorikan buku berdasarkan raknya. Dan terakhir kamarku aku pel habis. Ternyata enak lho punya kamar bersih, aduh jadi iri sama Nodame yang punya Sinichi untuk bersih2in kamar... wakakakaka... ternyata cuma khayalan pengarang manga aja ya ada cowok yang bisa ditipu untuk bersihin kamar ceweknya...

Thursday, October 11, 2007

iPod

Udah naksir sejak gadget ini pertama kali muncul di dunia. iPod, wuiihhh kweren...!! Harganya juga kwerenn...!! Waktu itu gajiku masih 2 kali lipat harga iPod classic yg 80GB. Jadi, yah...bolenya ngences sajah. Beberapa kali berjanji akan menghadiahi diriku dengan iPod kalo tabungan dah dirasa cukup. Maksudnya, bole beli kalu duitnya uda dirasa menumpuk n layak untuk wasting money. Tapi sayangnya setelah duitnya lumayan banyak n ada hari raya pula, tiba2 aku merasa sayang buang duit untuk beli iPod seharga sedemikian, sementara masi banyak orang yg kelaparan, terutama di Afrika gitooh. Sayangnya kekuatan moralku itu tidak begitu bagus sehingga saat ada kesempatan jalan di Ratu Plaza aku dengan sengaja mampir ke Apple e-store, dan akhirnya si hitam 160GB menjadi milikku dengan mahar..lumayan banyak... bisa dipake menghidupi satu keluarga dengan 1 anak di indonesia. Huahahahaha... Gobliknya diri ini.

The Guy

Almost 1 year time leapt since our first and only meeting, the memory still clear to me. How I regretted the brief encounter. But, somehow I also feel relief of that.

Yup, aku tidak bisa memutuskan kemana perasaanku lebih condong. Mungkin aku sudah lebih bijak sekarang... wahahaha... ga mungkiiiinn..!! Yah, aku kan sudah tidak muda lagi. Tidak bisa lagi seenaknya jatuh cinta. Lagipun kalau kutelusuri yang kurasakan sekarang memang bukan cinta. Ada ujar-ujar orang bijak, cinta dan kebahagiaan bukan untuk dicari, semakin dicari semakin tak akan kautemukan.

The Guy, memang bukan my league, rasanya... Yah, ga tau juga sih, karena kita ngobrolnya juga hanya 2 jam. Ga tau juga kepribadian dia seperti apa. Berdasarkan feeling sih, dia orang yang senang hura2 doang, beda dengan the other guy-the previous guy bisa diajak ngomong "fucking politics" dan mengundangku datang ke welcoming party-nya di London.

Jangankan dengan bulai yang bahasa dan tradisinya jauh beda, dengan sesama orang indonesia aja aku ga banyak paham ya. Mungkin karena aku selalu memakai kacamata kuda. Memang aku ini bloon banget kalau udah ketemu dengan MK Love 101... failed terus... Tau kapan bakalan lulusnya

Wednesday, October 03, 2007

Arrrrrgggggghhhh... Bencinya!

Sebagai manusia dan pegawai kelemahan utamaku adalah paling ga suka dengan inkonsistensi. I hate that kind of supervisor. Bisa aku boycot dengan aksi tutup mulut, bisa aku anggap angin, bisa juga aku mengalah, tergantung mood lah. Beberapa orang di sekitarku menyuruh untuk kerja sendiri, buka praktek atau mendirikan LSM sendiri saja, tapi aku tahu sifatku yg terlalu suka dengan kebebasan tidak memungkinkan aku untuk menjadi boss, lha kasian staffnya kalau atasannya angin-anginan kayak aku. Yang paling cocok buatku sebenarnya menjadi petualang, whuahahaha... kan ngaco lagi...

Ok balik ke topik semula. Aku lagi pengen ngomongin ni orang yang mengangkat dirinya menjadi supervisor secara ga langsung. Yang gilanya, dia selalu denial bahwa dia memberangus kebebasan kreatif orang lain, selalu merasa dirinya berbuat paling penuh pengertian. Tetapi jika hari ini dia menyuruh untuk bikin proposal, kalau proposalnya sudah jadi dia akan bilang, pikirkan waktu implementasi jangan spending aja yang dipikiring. Kalau kita stell kendor, apa ga bisa proposalnya ditambah. Ntar-ntar lagi ngomong ga boleh implementasi ini... Monyet... sejuta topan badai... kadang2 aku jadi pengen bawa bom bunuh diri jadinya... Bencinyaaaa....!

Sunday, September 30, 2007

Jenuh

tidak bersemangat sehari-hari yang kuhadapi hanyalah rutinitas. Kelemahan utama diriku adalah mudah dihinggapi bosan, tidak mudah membuat relationship dengan orang lain dan juga sering harus memacu dirinya untuk beraktifitas di udara yang panas menyengat. kata lainnya aku memang pemalas jika harus beraktifitas di siang hari.

Shopping memang satu hobbyku diantara hobby lainnya. Tapi tempatnya juga dibutuhkan tempat yang nyaman dan barang yang bagus untuk dilihat. Jadi kalau ada teman yang ngebet untuk belanja di ITC aku suka ogah-ogahan mengantarnya. Barang-barangnya itu lho benar-benar mesti disisir dengan kaca pembesar. Potongan bagus, jahitan sekilas rapi, tapi tiba-tiba ada benang yang keluar jalur? sungguh membuat mata tidak nyaman. Karenanya di kota-kota kecil aku akan sangat jarang untuk mau berbelanja ke toko2 nya. Kutunggu saja jika sudah sempat ke kota besar.

Jenuh, kadang-kadang aku merindukan TV, paling tidak menonton beritanya aku merasa ada interaksi dengan dunia luar. Tetapi aku merasa TV adalah benda yang sungguh tidak perlu dimiliki, karena bisa menguasai diriku dan menjadi addict terhadap beritanya... yang kadang-kadang sangat tidak berkualitas. Tetapi dibanding dengan kejenuhan yang melanda diriku mungkin aku memang harus membelinya lagi. Aaaaaaaaaaahhhhhhhhh, kotak yang menyebalkan

Wednesday, September 05, 2007

Mimpi yang aneh

Semalam mimpi yang aneh, mimpi menikah, hahaha... udah sering sih mimpi kayak gini. Tapi bedanya kali ini gw bisa liat mukanya, biasanya nggak. Tapi tidak membahagiakan, malahan menyedihkan, karena dalam mimpi itu bokap, nyokap n adik gw disepelekan sama keluarga cowok itu. Trus gw dikasih cincin kawin imitasi yang dibeli dipasar n kegedean lagi, yang ada gw merogoh saku dan mendapati cincin2 lain yang bagus2, gw bilang pake punya aku aja, yg dibeli tadi kegedean. Dan aku memakai salah satu cincin bagus itu. Dan yg ada dipikiran gw, oohh, orang ga bener nih, ya udah, nikah aja, nanti tinggal cere, gampang...!

Tuh kan, otak gw udah diserang dengan virus aneh. Masa' mimpi nikah tapi diotaknya sudah tercetak kata "CERAI", memangnya gw seleb? Tapi ngomong2 kok bisa ya gw bayangin cincin yg indah2 hanya dalam mimpi saja. Setelah bangun ga inget lagi. Yah begitulah, namanya juga mimpi.

Monday, September 03, 2007

Bahasa Tubuh

Membaca bahasa tubuh yang akurat akan memudahkan kita tahu karakter seseorang apakah tulus terhadap kita atau tidak. Aku sudah berusaha dengan berbagai cara, tetapi rupanya orang tersebut tidak menghargai diriku sama sekali, mungkin dia anggap aku ga punya kemampuan dll. Namanya orang baru kan perlu beradaptasi dengan peraturannya. Lagian kenapa pula langsung judge orang ga mampu, sendirinya gimana? Yang lucunya pada satu orang lain dia sangat perhatian dan berbeda ketulusan bahasa tubuhnya. Yah, kurasa the best way adalah jangan terlalu banyak omong, benar???.... Benaaarrrrrrrrr!

Thursday, August 23, 2007

Gw kerjain juga lo

Sifat dasar pembeli: dapat barang bagus dengan harga murah. Sifat dasar penjual: dapat keuntungan setinggi-tingginya. Kedua prinsip itu sungguh bertolak belakang, sukar untuk mendamaikannya. Tetapi jika ada layanan yang bagus, orang biasanya akan senang dan tidak akan memusingkan uang, Pembeli adalah raja, bukan? Tetapi di berbagai daerah di negriku tercinta ini, sering kali dompet pembeli dinilai dari penampilannya saja. Dan banyak pedagang melakukan diskriminasi perlakuan pada pembelinya berdasarkan suku, warna kulit dan baju yang dipakai.

Seminggu yang lalu aku bermaksud membeli karpet meteran untuk kamarku. Aku dan temanku berkeliling ke pasar dan dengan tampang melayu kami, masuklah ke sebuah toko milik orang cina. Ada satu jenis yang lebih baik dan aku ingin membelinya, tetapi harganya 2 kali lipat karpet standar yang akan kubeli. Aku tidak ingin melewatkan kesempatan menawar barang itu sedikit lebih murah, tetapi penjualnya menolak dengan muka masam. Mungkin dia pikir aku tidak punya uang. Akhirnya kuputuskan untuk membeli yang standar, dan stafnya berbisik padaku "dia tidak suka ditawar". OK, sah saja tidak suka ditawar, tetapi untuk yang mencari uang di bidang layanan aku rasa dia lebih baik berlaku ramah. Tapi sudahlah untuk apa aku meributkan hal sepele.

Tibalah saat pengukuran, setelah diukur ternyata karpet itu hampir habis, tersisa sekitar 80 cm lagi. Staf toko itu sedikit kebingungan dan dia bertanya pada staf yang lebih senior. Mereka menawarkan padaku untuk membeli kelebihannya dengan harga 1/3nya. Si pemilik toko mengawasi responku... oww... kesempatan bagus untuk keluar toko ini pikirku. Aku langsung menggeleng kuat-kuat menolaknya... "Saya tidak butuh lebih dari yang diperlukan" dan ingin menambahkan "kalau ga bisa beli sesuai kebutuhan saya, ya batal saja" Dalam hati aku tertawa terbahak-bahak.... rasain lo! tadi tidak mau kasih diskon, sekarang sisa barangnya menjadi tidak berharga... huahahahahaha, puas rasanya, coba kalau tadi dia memperlakukan aku sebagai raja.. eh... ratu kali, mungkin aku tak keberatan untuk membeli kelebihannya. Si petugas toko senior melihatku dan dia berkata pada yuniornya, "sudah potong saja....!" Aahhhhhh, revenge so sweet.

Wednesday, August 22, 2007

Melewatkan satu calon prince charming?

Malam itu cukup ramai pasien yang masuk emergency bedah, aku melihat jadwal residence yang jaga, dan tidak ada dari jenis yang rese… sip..sip. Jaga malam di neuro (cat:neurosurgery) memang berbeda dengan di bagian lain. Tidak ada teman co-ass yang menemani, dan aku benar2 harus memutuskan sendiri akan seperti apa penanganan pasiennya. Sudah serasa kayak dokter beneran dah! Kalau harus naik op, tinggal konsul ke residence yang jaga.
Nyantai dan nyantai, aku nyengir2 melihat teman2 ko-ass yang jaga di bedah umum. Melihat mata mereka memohon pertolongan membersihkan luka dan anamnese pasien, dengan kepala tegak aku menggeleng dan kubisikkan...”sorry, gw di neuro..hehehe”
Tiba-tiba seorang perawat berteriak, ”Mana co-ass neuro? Ada pasien nih!” .... uugh, ternyata malam ini tidak nyantai, pasien pertama sudah datang, dan ada kemungkinan besar akan naik op. Ok, beres periksa aku kirim pasien itu untuk Rontgen kepala.
Oh, my God,.. kok hasil rontgen nya ga meyakinkan gini sih? Aku culak cilek melihat-lihat residence yang bisa dikonsul... tapi semua sedang sibuk. Tiba-tiba aku melihat residence ortho, dr xx yang lagi nyantai, memang aku ga terlalu akrab karena dia pendiam, tapi juga belum dengar tentang ke-rese-an dia. Dengan PD aku dekati dia, ”Dok, saya sedang di neuro, bisa konsul rontgen? Soalnya saya tidak yakin dengan pengamatan saya?” Rasanya sih sopan n to the point, tapi ..gubrak... dia jawab ”Maaf, saya ga biasa?”... ”oh, ok, maaf ganggu dok!” aku mencoba sopan padahal dalam hati... ”grmbsaljkfjafkhuishioja, dia kan udah jadi dokter, masa sih ga bisa ngasih ekspertise” aku ngomel2 dalam hati... Dan ups untunglah ada residence senior yang lagi bebas. Buru-buru aku dekati residence senior itu... ”Dok, konsul yaaaa...” dan dia menjawab...”Eh, maneh... aya naon?” dengan akrab dan baik hati. Hahahaha, kataku dalam hati, lihat aja, ga bakalan lagi aku minta konsul sama dr xx lagi. Dan besoknya aku sharing ke teman-teman lain... ”Hei.. lo2 pada jangan minta konsul ya sama dr xx yg thn ke 2 ortho itu, ga bakal dibantuin” Oh,ya? Kenapa?” teman2ku bertanya... dan kuceritakanlah pengalamanku semalam. Salah satu temanku yang cantik ikutan sharing, ”iya nih aku juga minta tentir, dia ga mau ngasih?” (padahal residence jarang yang nolak kasih tentir sama temanku ini, cuakep sih, yah kita maklum aja, yang penting dia yg minta tentir, ntar kita2 juga pasti ngerubutin si pemberi tentir, hihihi)

Ah, tak terasa 3 bulan sudah di bagian bedah, aku sangat senang di sini, jaganya memang amit-amit, tapi kasusnya juga banyak, tambah trampil dah aku. But, aniwei baswei aku harus minta tanda tangan kasus2 dulu nih supaya bisa ujian. Ok, dr xyz dimana ya jaganya, aku mesti minta tanda tangan dia nih. Ugh, di poli bedah umum rupanya... akupun berjalan kesana. Kuintip ruangan itu, ah itu dia ada disana, pasien sepi pula, kesempatan. Huh, ada dr xx yang giliran jaga poli umum juga rupanya.

Aku: ”dok xyz, sibuk tidak? boleh minta tanda tangannya dan reviewnya dong untuk kasus bedah abdomen, mau ujian nih”
dr xyz: ”eh... emang kamu udah selesai di bagian bedah?”
aku: ” iya nih, hihihi”
dr xyz: ” mau dikasih nilai berapa untuk kasus ini?”
aku: ”berapa aja lah, yang penting bagus. Kan dokter tau kualitas kerja saya.. ya..ya”
dr xyz: ”hahaha, dasar!” dan dia memberikan nilai yg lumayan
aku: ”Ok, dok makasih yaa...! Permisi...!”
Pantatku baru terangkat....
Dr xx: ”Kok ke saya ga minta tanda tangan?” dengan senyum sedikit.
Whaat...? Batinku, tumben baek nih... kesempatan deh
Aku: “ sebenarnya ada kasus ortho yang belum ditanda tangan dok, waktu itu sempat dipegang dokter juga kasusnya, tapi...”
Dr xx potong kalimatku: ”Mana kasusnya?”
Aku: ”Sebentar dok...” Ini...!”
Dan dia menunduk dan membaca... tak lama kemudian dia mencoretkan tanda tangan dan nilai di kasusku, sambil menyerahkan berkas itu dia bertanya, “Ada lagi?”
Aku: ”tidak dok, makasih banyak dr xx. Dr xyz, dr xx, permisi dulu ya”
Dr xyz: ” iya... jangan lupakan kita ya biarpun kamu sudah pindah bagian!”
Dr xx: hanya senyum dan mengangguk.

Waktu aku berkumpul dengan teman2ku satu kelompok,mereka tanya, ”Gimana udah beres kasusnya?”
Aku: ”iya udah semua, eh, tadi aku kaget banget ternyata dr xx baik yah? Tadi dia nawarin untuk review kasus orthoku, dikasih nilai bagus lagi, hehehe...untung deh aku. Kalian minta aja review dia untuk kasus ortho”
Temenku yg cantik: ”ah, berapa hari yg lalu aku udah minta review sama dia, tapi dia ga mau kasih.”
Teman2ku menatapku dengan sedikit aneh. What? Pikirku kok dia nawarin ke aku. Akhirnya aku hanya berkomentar ringan, ”oh... mungkin hari ini dia lupa makan obatnya..” (klo orang ga makan obat kan artinya sakit, sakit bisa juga disebut ga waras, waras=sehat, jw) ”hahaha...” temen2ku tertawa.
Malam itu jantungku berdebar, sebenarnya sejak kejadian dia menolak konsulanku, setiap kali ada kesempatan jaga bareng dia, aku selalu menghindari orang itu, tapi sebenarnya mataku juga selalu mengikuti dia. Kalau kuingat-ingat lagi dia sering berada di sekelilingku. Biasanya kalau sedang senggang aku sering becanda dengan residence2 senior yang gila-gila, dan dia hanya diam dan ikut tersenyum saja, tak pernah berkomentar. Apakah dia ada hati untukku, tapi dia malu mengungkapkannya? Ah jangan ke GR an deh. Tapi boleh dong berharap? Ok, mulai besok aku akan aktif nanya kalau ketemu dia. Hihihi, usaha dong, usaha, siapa tau dia prince charmingku. hehehehe

Setelah pindah bagian, kami beberapa kali bertemu di koridor dan aku selalu menyapa namanya, dia hanya membalasnya dengan bertanya ”kamu di bagian mana sekarang?” Aku pikir untuk bersabar dan menunggu, tapi kemudian aku mendengar bahwa seorang adik kelasku mendeklarasikan bahwa dia naksir dokter itu. Orangnya mungil dan putih dan lebih pintar dari aku. Dan sifat minderku langsung membuat aku mengambil langkah menjauh dari dr xx. Pikirku: kans kecil untuk bersaing dengan adik kelasku. Akupun perlahan-lahan menghapus benih2 perasaanku, apalagi saat itu aku juga tertarik pada orang lain. Tapi akhir-akhir ini seiring dengan tumbuhnya kepercayaan diriku aku berpikir, apakah aku sudah melewatkan suatu kesempatan? Entahlah...

Thursday, August 16, 2007

The Secret Identity

Like Clark Kent is Superman or Bruce Wayne is Batman, I am the Ikan Mas Koki. What is ikan mas koki? It's a beautiful fish trapped in a cage glass. Ok..ok... in english ikan mas koki is a goldfish. I think Ikan mas koki is cool creature. It's patiently live in a small place and always looks around it's macrocosmos. What is its inside tought?

Ok..ok, of course I hid some real information in my profile to create my secret identity, it's fun indeed to be anonymous. But the stories in my blog is the real stories. I hope you like those stories, cause I enjoy written it.

Kost...Kost...Kost

Siapa bilang hanya anak kuliahan aja yang bisa kost? Aku malah baru nge-kost setelah kerja. Maklum deh selalu dapat kerja di daerah, yang akan sangat rugi kalau harus beli rumah... Bo beli rumah, hare gini?

ternyata di daerah sangat sukar dapat tempat kos yang enak...

Friday, August 03, 2007

Pengen Belanja deh

Asli gw pengen belanja sekarang. Dalam benak sudah dirancang: beli Ipod, beli sepatu baru, beli sweater tipis, beli tas... hahaha... maruk deh.... Beli Baju!... paling penting itu....!!! parah..parah. Aku takut bakalan jadi gelap mata klo masuk mal, secara sekarang puasa mal begitu *karena keadaan bukan karena nyadar klo ke mal itu ga guna, heuheuheu*. Mango, Zara, Topshop..... i miss them, huahahahahaha. Soalnya kaus2 yg beli disana memuaskan sih. Oh ya, lupa belum dimasukkan list, beli CD dan DVD, hahaha... hiburan itu dibutuhkan bener ga?

Kemudian juga makan sushi, makan ke resto India di Ambhara atau di Menteng, whuaduhhhh ngences deh membayangkan makanan yang enak2 itu, heuheuheu

Wednesday, July 18, 2007

New Job, New Position, New Location... New adventure???!!

Yup, dapat posisi baru di satu lembaga internasional. Kembali ke "bush", ga bisa jauh-jauh dari itu. Biarlah, karena tantangannya yang tak terhingga. Walaupun di awal aku harus sabar nunggu proses rekrutmennya, ee... begitu ada offering letter, mendadak semuanya berputar cepat. Yang terberat adalah menyesuaikan waktu tidurku, maklum ada tetangga yang doyan balik jam 3, trus mereka akan ngobrol rame, otomatis gw ga bisa tidur lagi, padahal minimal jam 7 aku seharusnya udah pergi. Walhasil, terkantuk-kantuk lah di kantor sambil mempelajari semua materi yang nyangkut ke masalah kerjaan. Sedihnaaa....

Setelah sekian lama vakum dan nyantai-nyantai, tiba-tiba masuk ke irama gigi 4 lagi, lumayan bikin adrenalin terpacu. Kolega baruku pada nanya apakah aku sudah siap bekerja di tempat terpencil. OMG, gak tau mesti jawab apa, karena sampai saat ini blm ada satu daerahpun yang bisa membuatku betah. Yah, kita lihat saja. Paling tidak aku mulai buku baru untuk riwayat kerjaku.

Tuesday, July 10, 2007

Soto Kudus Blok M

Penyakit antisosial gw kambuh kemarin. Gara-gara terlambat bangun dan mendengar kamar2 sebelah sudah pada bersosialisasi, yang terjadi berurutan dari satu kamar ke kamar lain, diidentifikasi oleh telinga gw, bikin gw ga bisa kemana-mana. Baru mandi magrib, setelah yakin ga ada pintu-pintu kamar lain yang terbuka dan akhirnya sehari itu hanya makan seadanya saja. Untung masih ada mangga, cereal instan, kopi, wedang jahe instan dan teh... twew..twew...twew. Perut lapar juga menghasilkan usulan-usulan cemerlang tentang makanan yang ingin gw makan. Akhirnya aku memutuskan hari ini mau makan soto kudus blok m.

Selain rasanya yang enak,tempatnya jd asyik, rumah tua di jalan wijaya, baru membayangkan saja, air liurku udah membentuk danau di mulut. Tetapi rencana tinggal rencana, ternyata tempatnya sudah pindah dan di tempat bekas soto kudus kini dijadikan Masakan rumah bu Endang. Hmmm... sudah kepalang sampai di situ aku pikir lebih baik masuk saja, siapa tahu masih ada menu soto. Isinya sekarang ditata lebih rapi lagi dibanding dulu (melayang sudah paru goreng yang ada dalam bayanganku). Ternyata tidak ada menu soto, tapi karena ruangannya enak dan sepi moodku jadi bagus. Semua orang yang ada di situ sudah pada sepuh, mengobrol dengan logat jawanya. Aku duduk di meja di balik dinding masuk di pinggir jendela. Ga lama masuk cowok sendirian, duduk di meja kedua dihadapanku dan tepat ada di depanku, ganteng juga. Tak lama tamu yang duduk di depanku pulang dan kemudian mejanya diisi tamu baru... cowok juga, lumayan keren juga. Tipe kantoran deh. Hahaha... aku makan dengan lahap, ada pemandangan bagus, makanku jadi enak, hihihihihihihiiii. Untung ga keselek. Makanan yang rasanya ga enak ternyata jadi enak kalau makannya dalam suasana tenang, sejuk dan dikelilingi cowok cakep. Wuahhhhh! Ga papa deh ga jadi makan soto kudus.

Wednesday, June 20, 2007

Self Esteem

Oprah show bagiku bukan hanya sekedar acara TV, tapi sekaligus bisa menjadi acara untuk mengevaluasi diri dan menjadi inspirasi. Walaupun tidak semua episodenya bisa dijadikan teladan, hanya episode-episode yang membahas tentang dirimu yang sangat inspiring. Acaranya sendiri perempuan banget, dia berhasil mengemasnya dengan sangat spesial seperti bincang-bincang antar teman saja. Hari ini acaranya adalah anak-anak yang sejak usia muda mengalami gangguan self esteem. Keadaan ini ternyata sangat dipengaruhi oleh luka batin dari ibunya.

Kompleks rendah diri ini pernah menjadi bebanku di masa remaja dan dewasa muda. Membuatku tidak berani untuk membuka diriku pada lawan jenisku dan membuatku merasa sangat, sangat jelek dan gemuk. Setelah melihat acaranya Oprah hari ini baru aku paham akar masalah kompleks rendah diriku adalah ibuku. Sejak aku bisa mengingat masih terbayang sampai sekarang upaya-upaya ibuku agar tetap langsing, walaupun bukan upaya berlebihan, tetapi diserap lain oleh diriku. Ibuku selalu mengulangi dengan bangga pujian yang diterimanya atas kelangsingan tubuhnya dan aku melihat cara makan ibuku yang sangat sedikit.

Kalau dipikir-pikir mungkin juga ibuku adalah penderita anoreksia yang tidak begitu parah. Sering sekali ibuku tiba-tiba merasa pusing atau tidak enak badan dan akhirnya skip makan dan membungkus dirinya dengan selimut di tempat tidur, atau muntah sehabis makan, sangat membatasi makanannya dan meminum berbagai macam jamu dan vitamin. Dengan nafsu makanku yang sehat, aku sering merasa sebal dengan kelakuan ibuku yang tidak menghabiskan makanan di dalam piringnya. Mungkin ini akar masalah kenapa aku sampai saat ini tidak begitu senang makan nasi dan lebih memilih camilan, roti atau kentang sebagai makanan utamaku, karena makanan utama apalagi nasi adalah pengalaman yang tidak menyenangkan.
Dan beruntung aku punya kepribadian maupun tekad yang kuat dan dalam satu hal cukup tidak peduli dengan pendapat orang terhadap diriku. Walaupun aku cukup ketat melakukan otokritik baik dalam penampilan dan performaku. Aku menyebutnya sebagai upaya-upaya mencintai diriku sendiri. Benar kulitku sawo matang, tetapi mulus dan bersih, dan yang penting aku mendapat anugrah kulit yang cepat sembuh dari berbagai luka. Rambutku hitam dan tebal dan cukup sehat. Dan yang baru kusadari akhir-akhir ini adalah mataku yang baru kusadari adalah daya tarik utamaku. Mataku sangat ekspresif, aku tidak pernah bisa menyembunyikan perasaan di dalam mataku, dan ada kemampuan lain yang kukembangkan adalah membuat sorot mata yang polos saat aku berbohong. Yah tahun demi tahun berlalu dan aku mencoba lebih menyukai diriku secara fisik dan upaya-upaya pengembangan inner beauty ku. Perlahan-lahan aku mulai tahu bahwa aku bisa menjadi orang yang cukup berkualitas, cukup dengan mengandalkan diriku saja. Perjalanan yang panjang, berpuluh-puluh tahun dan dengan pengorbanan yang tidak sedikit.

Aktor Korea? Lumayan Juga...

Korea ternyata menyimpan banyak aktor yang cute. Aku baru nyadar sekarang. Walaupun film Korea sudah booming lebih dari 4 tahun yang lalu di Indonesia, tapi aku nyaris tidak pernah nonton. Serial Korea yang diputar kan selalu yang menguras air mata, dan lambat sekali alurnya, mendayu-dayu deh. Kalau dibandingkan dengan serial Jepang yang gokil, jelas aku lebih suka Jepang dong.

Serial korea pertama yang mulai menarik hatiku adalah Full House dan Princess Hour. Tetapi belum cukup membuatku mengkoleksinya hanya menontonnya saat ditayangkan di televisi, itupun kalau ada waktu. Perubahan terjadi pada saat satu stasiun TV berencana menayangkan My Girl. Sebelum diputar cukup gencar promosinya sampai bikin penasaran, dan sebelum ditayangkan eee... originalnya muncul. Wow, aku beli deh dan tidak mengecewakan aku terpikat dengan Korean wave.

Lee Da Hae, pemeran utamanya adalah aktris yang punya bakat lumayan, aktingnya memikat, total sekali. Kemampuannya bahkan sampai menenggelamkan kemampuan lawan mainnya yaitu Lee Dong Wook maupun Lee Jun Ki. Padahal Lee Jun Ki ternyata salah satu aktor yang cukup diperhitungkan di Korea. Untungnya tampang Dong Wook maupun Jun Ki ini oke jadinya masih bisa menjadi pemikat tambahan serial ini.

Dari My Girl aku jadi ingin nonton lagi serial Lee Da Hae yang lain, tanpa tahu ternyata nona satu ini tidak begitu produktif sebagai artis. Untungnya waktunya tepat, saat aku searching DVD bajakan, ternyata serial terbarunya sedang keluar judulnya lucu Hello! Miss atau Hello! Baby. Di serial ini lawan main Lee Da Hae adalah Lee Ji Hoon. (heran banyak banget sih artisnya yang bermarga Lee). Waktu nonton fokusku pada acting LDH dong, dan underestimate terhadap kemampuan acting LJH. Acting LJH memang bagus sih karena bisa memerankan cowok yang lurus, polos, baik hati walaupun sedikit keras kepala dengan natural. Kalau dilihat dari kemampuan, imbang deh dengan acting LDH. Sampai2 gw mikir, LDH beneran hebat karena bisa membuat lawan mainnya main sangat natural. Ternyata aku salah besar, karena setelah di searching LJH lah aktor yang lebih senior dari LDH, wow... ga heran deh kalau kemampuannya sehebat itu. Dan tambah lama tambah suka dengan wajah chubby dan senyum manisnya Ji hoon... dia mirip Teddy Bear. To cuddle up to when you blue. Dan suaranya juga enak, waahhh... aku mesti berburu CDnya nih.

Jun Ki, aktor yang main di My Girl juga aku suka. Dia tidak tampan tapi cantik, apalagi dengan matanya yang sipit seperti mata kucing bikin wajahnya sangat oriental, eksotis deh. Aku mau cari film dimana dia jadi peran utama.

Sedangkan untuk Dong Wook ada film barunya yang sudah keluar, dimana dia berperan jadi detektif. Filmnya emang ada unsur komedinya tetapi sangat realistis karena banyak dishooting di jalanan kota Seoul dan di kantor polisinya. Menjadikan cerita film ini seperti nyata, kupikir lumayan bahkan untuk standar Hollywood.

Aah... jadi beneran suka sama serial oriental nih. Hollywood tambah jauh aja deh, hihihi, ternyata standar cakep bisa berubah ya.