Friday, April 24, 2009

Dorama vs Sinetron

Dijaman multimedia ini kita banyak dimanjakan dengan berbagai tayangan hiburan. Saluran TV yg beragam dan mengglobal, siaran CNN, AXN, Travel&living dkk sudah menjadi pilihan penonton di Indonesia, bukan hanya saluran TV lokal. Dan bahkan sekarang dengan niat beberapa stasiun TV untuk menayangkan siaran digital, maka mahluk2 yg kecanduan internetpun akan mulai diracuni lagi dengan siaran TV.

Walaupun aku sendiri tidak suka dengan sinetron Indonesia, yg membuatku ga merasa perlu untuk memiliki TV di kamar, tapi pengaruh TV terutama sinetronnya tetap masuk kedalam hidupku, dalam bentuk Dorama. Sinetron ala Jepang sana. Berbeda dengan sinetron yg kebanyakan produk ancur, dorama lebih menawarkan hiburan yang cukup layak tonton. Dengan episode yang tidak banyak dan cerita yg bagus, memang sanggup membuatku membuang waktu dengan menontonnya. Caranya dengan memesan dalam keping CD sehingga aku bisa menontonnya kapan saja dan tidak terikat dengan jam tayang.

Beberapa dorama ada yg sangat ancur kualitasnya, terutama yg merupakan life action dari manga untuk cerita2 seperti Sailor Moon dkk. Asli dah ga bisa melihat bagusnya dimana, termasuk juga yg tidak terpikat dengan serial manganya. Maklum deh ceritanya bener2 fantasi yg sama sekali tidak bisa dinikmati.

Dengan Dorama juga membuatku mengenal kehidupan sehari-hari di Jepang,juga tentang sejarah Jepang, karena beberapa doramanya banyak juga yg dengan kisah di jaman shogun atau juga tokoh tertentu. Juga mengenal betapa dalamnya luka hati masyarakat sana saat kena bom atom. Walaupun ada orang-orang yang percaya bahwa Jepang layak mendapatkannya. Bagiku mengorbankan masyarakat sipil sama sekali bukan hal yang bisa dibenarkan.

Ok, kembali ke dorama, ada pertanyaan yg muncul, kenapa ya di Indonesia sebagian sutradaranya ada yang sangat menggampangkan pembuatan sinetron, sehingga hasil akhirnya akan berupa stigmatisasi beberapa karakter tertentu, ekspresi pemain yg seragam, dialog yang ga masuk akal, dan settingan yang tidak alami. Kenapa... o kenapa....

No comments: