Wednesday, May 26, 2010

Dalam isolasi

yeah, besok ada libur 1 hari, long weekend, tapi jatah untuk tiket pesawat sudah habis. Jadi bisa dipastikan besok akan bermalas-malasan deh. Kehidupan yang tanpa kehidupan, hmmm mungkin bisa bangun pagi dan lari pagi? Mungkin gitu lho. Kalau niat kan boleh-boleh aja dong, masalah terealisasi atau tidak urusan belakangan.

Surat kontrak selesai kerja sudah datang, tapi belum ada surat penerimaan dari uni. Nangis guling-guling. Sebenarnya sudah agak frustasi sih, ngerasa aja bahwa nilai GPAku memang kecil, nilai GRE dan TOEFL juga kecil. Tapi kok masih ada harapan yang hidup. Bego deh, bego... Sudah pastikan saja tidak keterima. Huhuhu... uang untuk tes yang ga sedikit keluar itu, hiks, kan bisa buat beli lensa, hiks. Hahaha... tapi yang penting udah berupaya kan kalau uni menganggap saya ga layak sekolah di situ, ya sudahlah. Semangat berapi-apinya sudah hilang, sudah ga ada keinginan untuk berjuang. Dan memangnya kalau ga sekolah ga bisa dapat ilmu gitu? Udahlah jangan serakah jadi orang.

So sepertinya harus mulai hunting pekerjaan lagi. Tapi entar aja deh, break dulu sebulan, defrag otak seperti biasanya. Hidup itu memang berat ya?

Hiburan saat ini hanya datang dari orang ganteng BYJ. Saya berfirkir beruntung banget jadi orang itu, setidaknya kepala tidak terlalu dipusingkan dengan uang. Beda dengan saya yang tetap harus berjuang untuk masalah keuangan. Rejekinya BYJ itu paling tidak membuat dirinya merdeka melakukan apa saja. Hah, otak saya sudah ruwet deh, maklumlah lagi terhantam dan merasa ada di bawah.

Ditambah lagi masalah hati, laki-laki yang lain yang diharapkan akan menghubungi eh yang lain yang muncul. Hiya, walaupun emailnya ga gitu enak dibaca. Lagian kenapa sih dia mesti menyebut Babe? kapan juga kita pernah pacaran. Aah... ketemu cuma sekali, itupun udah beberapa tahun yang lalu, terus kontak juga cuma beberapa kali, tapi kenapa dia masih aja memakai salutation norak itu. Dan kenapa juga saya dengan noraknya masih merasa sedikit senang dengan salutationnya? Ah geblek, jadi perempuan kok ga bisa pintar menata hati.

Seorang teman pernah menasehati, ga ada gunanya menaruh hati sama selebritis. Itu tindakan yang tolol bin bego, karena orang itu sama sekali tidak tahu keberadaan diri kita. Sayang teman itu tidak tahu kalau lagi suka dengan aktor bisa menjadi pelarian dari kenyataan hidup yang kurang menyenangkan. Seperti masuk ke permainan virtual dimana kita bisa mengontrol semua keadaan, dan hampir dipastikan tidak akan mengecewakan, karena tidak akan ada yang menolak. Khayalan akan selalu sesuai dengan keinginan si pengkhayal.

Terlihat gila? Mungkin, tapi setidaknya ada bagian di dalam hati yang utuh dan tidak kesepian. Pathetic? Banget, pastinya.... Weird dan nerd buat anda? Ah toh saya tidak mengejar-ngejar laki-laki satupun. Tidak ada yang akan terancam ditempeli atau dikuntit oleh saya.

No comments: