Monday, December 06, 2010

Dari balik jendela

Hari Kamis, dua minggu yang lalu:
Kelas kami dipindahkan ke lantai 3 karena kelas yang biasa kami gunakan harus direnovasi akibat kebanjiran pemadam kebakaran saat terjadi ledakan autoclave. Kurang dari sepuluh orang yang masuk ke lab hari saat itu, dimaklumi karena tidak wajib hadir. Saya duduk di depan dan menghadap ke jendela. Kadang mata saya memandangi orang-orang yang lalu lalang dihadapan kami. Saya melihat Jojo datang dari arah yang berlawanan dan dia memandang saya. Saya memalingkan wajah darinya.

Hari Kamis minggu lalu:
Lab masih dilakukan di lantai 3, kelas penuh hari itu. Saya duduk di belakang terhalang oleh teman dari Afrika. Jam 9 saya melihat Jojo kembali melintas kelas kami, bahkan seperti sengaja menengok lewat jendela. Dan selang beberapa saat kemudian dia balik lagi melewati kelas kami, bahkan sempat-sempatnya nengok melalui jendela.

Saya dan Jojo, seperti ada magnet diantara kami, yang memaksa kami saling mendekat. Tapi juga kami sering saling menjauhi satu sama lain. Kenapa? Kami seperti anak-anak yang baru mengenal cinta pertama. Ragu-ragu untuk mengatakan perasaan tapi tak kuasa menolak pesona lawan jenis.

Saya dan Jojo, dekat sekaligus jauh. Saya bahkan sering menghindari tempat-tempat dimana Jojo berada. Walaupun tidak lagi mengharap, tapi selalu ada rasa kurang senang jika dia memberikan perhatian pada teman perempuan.

Saya tidak ingin memiliki Jojo, saya hanya ingin meminjam satu hari untuk kami habiskan bersama. Saya yang selalu tidak merasa pasti dengan perasaan Jojo pada saya. Jika dibandingkan dengan semua teman berjenis kelamin laki-laki yang asli orang sini. Hanya Jojo lah yang selalu serius ngobrol dan mendekati saya setiap kali tidak ada orang disekitar kami. Jojo yang beberapa kali mengundang saya makan, ke pesta dan mengantar saya pulang. Kenapa?

Tapi saya tidak mau berpikir, tidak mau mengatakan seandainya, If word. Kata yang penuh penyesalan. Saya hanya ingin menikmati setiap detik bersamanya, sekaligus tidak bersama.
Jojo yang sudah mempunyai kekasih dan mencintai kekasihnya. Saya yang tidak ingin merebut Jojo dari kekasihnya, tidak punya kepercayaan diri untuk bersamanya.

Cinta saya mungkin akan memudar dan akan terlupa di satu saat nanti. Waktu saya dan Jojo hanya tinggal 5 bulan lebih sedikit. Lebih cepat saya melupakannya lebih baik rasanya.

No comments: