Monday, May 09, 2011

Anak emas guru?

Saya tidak pernah menjadi anak emas guru. Banyak sih bapak dan ibu guru yang hafal dengan nama saya, gara-gara saya keras kepala dan banyak omong mungkin. Mereka paling senang memberi saya tanggung jawab di kelas, jadi wakil KM lah, jadi bendahara lah, jadi koordinator lah dll. Saya hanya salah satu murid yang mudah mendapat kepercayaan dari guru, mungkin karena sifat jujur bin naive plus ga bisa bohong. Tapi tidak membuat teman-teman sekelas iri atau komen kalau saya dekat dengan guru.

Orang bule itu lebih terbuka dibanding orang asia. Lebih dari satu kali saya mendengar komentar kalau saya adalah favorit dari advisor yang notabene professor kami juga. Selain nama saya sering dipanggil kalau ada di kelasnya dia, juga setiap kali ketemu beliau selalu memberi pelukan. Diantara kami bertiga yang sama scholarshipnya dia memang terlihat lebih dekat dengan saya dibanding 2 mahasiswa lain. Di tahun kedua dia juga lebih condong dengan satu mahasiswa dari 2 rekan yang mendapat scholarship sama dengan saya.

Terus terang saya tidak terbiasa dengan ini, jadinya cuma komentar "iya sepertinya dia senang dengan saya, mungkin karena saya paling ga pernah ngasih masalah." Tapi berat tanggung jawabnya kalau seperti ini, karena saya takut akan mengecewakan beliau. Karena harapannya jadi lebih tinggi pada saya.

No comments: