Friday, May 06, 2011

Dingin

Saat ini saya lagi seneng-senengnya nonton Running Man, variety show Korea, dengan inti main petak umpet. Anggota tetap acara ini ada 8 orang, campuran aktor, penyanyi dan komedian Korea. Acara gila ini selalu sukses bikin saya ngakak, padahal nonton sendirian, tengah malam pula, ga tau tetangga mikir apa. Episode pertama masih pada jaim, tapi setelah episode ke 3-4 udah keliatan kelakuan aslinya. Song Ji Hyo, satu-satunya perempuan di acara ini, dia yang jadi penari ballet di Goong. Cantik, imut tapi cowok-cowok banyak yang takut sama dia, karena kalau udah marah dia bisa maki-maki...kekekekeke... dijadikan becandaan deh sama satu grupnya. Ada satu episode dimana Ji Hyo dipasang alat untuk monitor detak jantungnya terus member cowok lain harus melakukan sesuatu yang bisa membuat detak jantung Ji hyo diatas 130. Dan ga ada cowok yang berhasil membuat jantung Ji hyo berdetak kecang, termasuk kecupan dari Song Jong Ki... hahahaha... gila ni cewek beneran berhati baja.

Kelakuan Ji hyo ini membuat saya jadi inget dengan diri sendiri. Walaupun ga banyak, dalam satu waktu saya biasanya punya 1-2 pengagum, yang herannya ga ada yang bisa menggoyahkan hati saya. Kalau detak jantung Ji hyo akan menurun mendengar kata "rumah",  detak jantung saya akan turun kalau tahu cowok yang suka pada saya sudah berkeluarga. Saya sih senang-senang aja tuh kalau ada cowok yang bilang suka, tapi ga berarti saya harus balas suka kan?

Orang bilang kalau saya ketawa bukan hanya dimulut tapi sampai ke mata juga. Sebagian laki-laki rupanya mudah suka pada perempuan seperti ini. Saya rasa ini warisan genetis dari nenek di pihak ayah, beliau tidak pernah kekurangan pengagum dan saya rasa beliau juga suka flirting seperti saya. Sayangnya sebagian DNA saya yang diturunkan nenek dari pihak ibu adalah DNA picky. Nenek saya dari pihak ibu mengajarkan saya untuk menyukai barang-barang berkualitas tinggi. Jadi jelaslah kriteria saya terhadap laki-laki juga tinggi. Mending jadi jomblo daripada dapat cinta setengah hati.

Suka geli aja dengan cowok yang berusaha menarik perhatian saya, sementara kalau saya ga tertarik saya akan menghindar atau pura-pura ga tau, kalau laki-lakinya ndableg akhirnya akan kenalan dengan sisi judes saya.

Dua hal yang bisa membuat laki-laki memandang saya adalah ketawa atau senyum saya dan kalau rambut saya digerai. Cepet atau lambat saat saya menggerai rambut akan ada laki-laki yang terpesona. Makanya saya sering pasang tampang judes dan rambut diikat terus.

Sering teman-teman perempuan menyuruh saya menggerai rambut, dengan bandelnya saya ikat, karena saya malas aja untuk menghindar dari perhatian yang ga perlu.

Hal ini membuat saya tampak tidak butuh dengan eksistensi laki-laki... tapi sebenarnya saya hanya mencari laki-laki berkualitas itu.

No comments: