Friday, October 16, 2009

Don't jugde a book by it's cover

Perempuan itu ada di kegalauan, sadar dia telah menyakiti hati seseorang di luar kemauannya, sadar dia tidak memberikan kesempatan pada laki2 malang itu karena tidak ada chemistry dan ketertarikan fisik. Bagi perempuan yang menganggap semua mahluk Tuhan adalah cantik dengan caranya masing2 maka wajah dan fisik lelaki itu merupakan cobaan terberat untuk berlaku adil. Tapi fikir perempuan itu, walau saya single tapi tidak available di pasar. Kehidupan sendiri yang dijalaninya saat ini masih dirasa cukup memuaskannya.

Tapi tentu masyarakat tidak semudah itu melepaskan seorang manusia aneh sendiri. Mereka selalu ingin menjerat free spirit kedalam kehidupan berpasangan. Selain tuduhan terlalu pilih2, mereka selalu memojokkan perempuan itu ke sudut seolah kehidupan single begitu hina. Lebih hina dari mereka yang melakukan perzinahan atau hubungan sesama jenis, yang dalam agama yang dianutnya jelas merupakan murka Tuhan. Jiwa bebas perempuan itu terluka dengan semua tuduhan, tapi dia masih merasa bahagia dibanding terikat dengan rantai tak kasat mata yang disebut pernikahan. Walaupun dia tak menafikan tetap menginginkan seorang pendamping. "Tuhan, bisiknya, "berikanlah aku kemampuan untuk bisa mencintai laki2 yang tertarik padaku dan aku akan memakai rantai itu dengan senang hati"

Bagi perempuan itu sangat tidak mudah meninggalkan zona amannya selama ini. Dia sering membayangkan dirinya adalah putri yang tejebak dengan sebuah menara tinggi, tahun demi tahun rambutnya memanjang dan bisa mencapai tanah dibawahnya. Dia punya alat untuk membuat seseorang memasuki menaranya tapi tentu tidak sekedar orang lewat akan diberi kesempatan memakai rambut panjangnya untuk naik masuk ke menara untuk menyelamatkannya dari hidup single. Kriteria perempuan itu untuk penyelamatnya tidak dimiliki laki2 itu sehingga tidak mampu menggerakkan hatinya untuk mengulurkan rambut panjangnya.

Perempuan itu punya ambisi dalam karir yang setanding dengan ambisi pria. Perempuan itu memerlukan seorang laki-laki berjiwa istimewa, seorang berjiwa penjelajah seperti dirinya yang tidak bisa terikat dengan kemapanan, seorang berjiwa romantis yang mampu berkomunikasi dalam diam dengannya, seseorang yang membuat dirinya tenang hanya dengan kehadirannya, seorang dengan keluasan minat dalam hidup yang setara dengannya, seorang yang juga berjiwa seni yg mampu membuat semua aspek hidup tampak indah dengan upayanya. Seorang yang sama anehnya dengan diri perempuan itu. Adakah lelaki impiannya mewujud di dunia ini dan tertarik padanya, jika ada maka perempuan itu akan mau mendampinginya seumur hidup.

Diluar lelaki impiannya, perempuan itu sedang mengagumi dan memuja seorang lelaki cantik yang tak akan tergapai olehnya. Perempuan itu dengan kesadaran penuh menyadari perasaannya akan sia-sia, karena lelaki cantik itu bahkan tidak tahu perempuan itu eksis di dunia.

Ah, desahnya, lihat matanya yang teduh, senyumnya yg manis, postur yang tegap tapi anggun dan elegan. Dia menguasai bahasa tubuh dan mampu mengkomunikasikannya pada semua pemujanya di seluruh dunia ini. Perempuan itu tahu dirinya dianggap bodoh, tapi lelaki yang hanya dijumpai dalam bentuk dua dan tiga dimensi itu terlalu dahsyat magnet pesonanya. Perempuan itu tertarik dan masuk berputar di sekitar lelaki itu. Dia ada di orbit terjauh, tapi tidak sanggup melepaskan diri. Love is a little crazy thing, teriak the Queen. My love for you is like a sinking ship, a tragedy, desah perempuan itu. Tapi biarlah, setidaknya perempuan itu tetap merasa dirinya masih manusia karena masih mampu mendamba seseorang. Bukan cyborg yg tak tau mencinta.

Don't judge a book by it's cover. I know, katanya, it's only I love this special book by its beautiful cover.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: