Sunday, October 04, 2009

Tetap menjomblo di usia 40

Generasi jaman dahulu paling senang dengan istilah "menjadi orang" secara general diartikan sebagai kemapanan. Mapan dalam masalah interaksi sesama manusia alias menikah, mapan dalam karir, punya rumah, kendaraan pribadi, anak dan tabungan lebih bagus lagi kalau sudah punya harta kongkrit lainnya. Umur berapa seseorang harus sudah mapan? Tidak ada batasan, tapi bagi perempuan tentu menjadi single di usia 40 bukanlah kemapanan.

Jomblo, tidak laku atau kadaluarsa dll istilah yg ditujukan kepada orang yang belum menikah diusia tidak muda lagi. Di dunia ini tampaknya hidup single menjadi satu plague yang harus dihindarkan oleh orang normal. Sehingga tidak sedikit perempuan2 yang panik dan menikahi laki-laki yang salah, hanya karena tidak ingin terbebani status ini. Kadang2 komentar2 itu terdengar menyakitkan.

Mari kita review diri saya: usia sudah 40, boro2 suami pacar aja ga punya, tidak memiliki rumah, mobil atau tanah dan berlian, dan tentunya tidak punya anak. Apa yg saya miliki sebagai modal kemapanan? Nol besar, zero, nothing. Herannya saya kok tidak sepanik perempuan2 yg memaksa diri mereka mencari jodoh semaksimal mungkin. Apakah saya bodoh atau sudah tak punya keinginan atau harapan lagi? Mungkin kedua-duanya.

Tapi saya tak perlu membohongi diri kalau kadang2 ada rasa membuncah untuk bisa mencintai seseorang, sayangnya tidak ada objek untuk saya cintai. Kadang saya bertanya-tanya pada diri sendiri apakah saya sama sekali tidak punya daya tarik atau hal2 yg bisa dipertimbangkan lawan jenis saya untuk dijadikan teman sehidup semati? Entahlah, saya sama sekali tidak tahu jawabannya.

Sampai detik ini saya selalu salah membaca signal lawan jenis. Jadi menimbulkan perasaan apatis. Ya Tuhan, maafkan hambaMu ini yang belum bisa memenuhi sunnah Rasullulah.

Di usia 40 ini saya masih bisa menikmati kebebasan saya (tanpa paksaan), hidup egois, tidak bertambah bijak dan tetap dikelilingi teman, sahabat, orangtua dan adik, yang memanjakan saya dan tak pernah usil menanyakan kenapa saya tak kunjung punya kekasih. Hidup memang sebentar, dan jika kita tidak ada jodoh, kenapa tidak kita nikmati saja kesendirian ini. Tidak perlu gundah dengan semua omongan orang bukan?

Betul-betul-betul*upin&ipin mode:on
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: