Sunday, October 04, 2009

Move forward

Perlahan-lahan luka di hati itu makin samar dengan berlalunya waktu (plus bertambah bijaknya saya-perhaps). Sebenarnya sudah lama saya sadar bahwa saya sebenarnya tidak mencintai laki-laki itu dengan sungguh-sungguh. Patah hati saya itu palsu, perasaan sebenarnya adalah terhina, tersinggung karena dicampakkan dan merasa tertipu. Tapi dasar saya bolot, untuk memahami perasaan itu saja butuh bertahun-tahun.

Setelah faham, tidak juga membuat kemajuan bagi saya. Dendam tersimpan didasar hati teruntuk laki-laki sial itu. Saya membuang-buang waktu dimana seharusnya saya melihat kehidupan di hadapan saya dan meninggalkan masa lalu di belakang.

Kini belenggu masa lalu sudah banyak lepas, tinggal menunggu keberanian saya untuk melangkah dari titik beku itu. Perasaan terbebaskan ini sejalan dengan tumbuhnya keberanian di dalam hati. Saat ini saya tidak ingin berkompromi dengan perasaan, siapapun yang mau mencintai saya mesti menerima seutuhnya, baik dan jeleknya saya. Seperti saya juga siap menerima seseorang itu seutuhnya dengan segala kebaikan dan keburukannya. Tapi tentu saja tidak cukup hanya tekad, tapi juga aksi. Dan disinilah sang naga hadir, saya enggan meninggalkan comfort zone sebagai perempuan yg punya kontrol penuh terhadap segala tindakan dan aspek finacial. Jadi apakah akan ada seseorang untuk saya? Mudah2an saja ya, walaupun tak perlu harus ikut acara TV yg sedang booming itu bukan?

Terinspirasi dari tulisan samuel mulia di kompas minggu tentang acara "take him out/take me out"


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: