Sunday, January 23, 2011

Urusan "belakang"

Saya tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya hidup Do It Yourself penduduk benua ini. Saya sudah terbiasa hidup sendiri tanpa pembantu. Masak dengan peralatan kurang lengkap maupun bahan makanan maupun bumbu masak yang tidak selengkap yang saya harapkan tidak akan menghalangi saya makan enak. Saya tidak tergantung dengan nebeng kendaraan teman dan terbiasa dengan transportasi publik. Tidak mengalami homesick maupun kangen sama keluarga (anak durhaka!).

Tapi ada satu hal yang sulit untuk saya tolerir yaitu tidak ada bidet di toilet. Urusan belakang ini menjadi cukup rumit karena sampai sekarang pun saya tetap tidak terbiasa hanya menggunakan tissue untuk membersihkan organ pembuangan hasil metabolisme tubuh. Kalau untuk BAK alias buang air kecil udah lumayan bisa saya terima, tapi BAB alias buang air besar tetap membuat saya tidak nyaman. Jadinya ada kewajiban untuk setoran pagi dan terlarang kena diare. Selesai setor langsung mandi jadi bisa dibersihkan sampai ke sudut-sudutnya. Walaupun tetap tidak bisa dihindari untuk BAB di toilet kampus, karena kadang-kadang knalpotnya mogok kerja di pagi hari, tau-tau kirim signal SOS di kampus.

Nyetor di toilet umum ini masalahnya ada dua, yang pertama tidak bisa membersihkan pake air, yang kedua karena serasa BAB di pinggir kali di Jakarta. Maklumlah toilet disini hanya dipartisi sebagian saja, bagian kaki dan kepala blas terbuka. Sebel banget ga tuh? Bayangkan suara cemplungan bom bisa didengar orang, suara tambahan alias kent** juga kedenger orang, sedangkan saya punya knalpot pemalu banget. Suka mogok kerja kalau merasa ga privat, ujung-ujungnya perut saya kembung seharian dan ga bisa konsentrasi di kelas.

Padahal masyarakatnya kang Obama ini kan lebih individual dibanding dengan rekan-rekannya sesama manusia di benua Eropa, tapi mereka tidak keberatan untuk berbagi tempat-membuang-sisa-metabolisme-tubuh dalam situasi setengah privat. Bujubuneng ... apa bedanya dengan penduduk yang tinggal di pinggiran kali dengan toilet helikopternya itu?

No comments: