Sunday, January 02, 2011

Dia sudah pergi

26 tahun yang lalu saya menyadari kehadiran orang ini. Sampai sepuluh tahun berikutnya (mungkin lebih) orang ini tetap hadir dalam hidup saya.  Dia bukan cinta pertama, tapi dialah laki-laki yang sampai saat inipun tidak bisa saya lupakan. Kenangan akan dia masih tetap segar dalam ingatan saya. Walaupun berpuluh tahun telah lewat dalam hidup saya. Saat booming friendster saya mencari namanya ... tidak ketemu. Saya mencarinya melalui facebook, juga tidak ketemu. Hari ini saya baru tahu semua itu karena dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ada foto lama dengan tag alm di depan namanya.

Hari ini air mata saya menetes untuk seseorang yang sudah tiada. Saya tidak ingin bertanya kenapa dulu tidak berani menunjukan rasa suka saya padanya?

Dulu saya pernah menyimpan fotonya didalam dompet atau diary, tersembunyi sampai tidak ada orang yang tahu. Dan di tahun 2003 itu, tiba-tiba saya memutuskan untuk tidak hidup dalam kenangan akan seseorang, fotonya saya simpan di tempat yang seharusnya dalam album foto. Sayapun mulai membuka hati saya untuk laki-laki lain, walaupun laki-laki itu kemudian menghancurkan semua gambaran indah tentang cinta. Tapi setiap kali saya ingin mengingat indahnya cinta, laki-laki yang sudah tiada itu yang akan hadir dalam kenangan saya.

Saya tidak tahu kenapa dia meninggal, kapan dia meninggal. Saya hanya tahu bahwa dia laki-laki yang baik, Tuhan segera memanggilnya kembali, dan orang yang baik tentu mendapatkan tempat yang baik disisiNya kan? Amien.

Walaupun ada banyak laki-laki yang pernah singgah di hidup saya, tapi tidak semua mendapatkan jalan di hati saya. Dan hari ini saya tahu bahwa cinta saya padanya tidak pernah mati, saya hanya menggesernya ke sudut dan mencari yang lebih nyata. Hari ini saya merasakan dunia lebih sepi, karena jauh di sudut hati saya berharap untuk bisa bertemu dia kembali, melihat wajahnya yang menua. Hanya harapan kecil dan platonis yang tidak mungkin lagi terpenuhi. Saya jarang ikut reuni sekolah, tapi sekarang saya malah lebih senang untuk tidak hadir di reuni itu. Karena satu-satunya orang yang ingin saya temui sudah tidak akan pernah hadir kembali.

Hey kamu, yang sekarang mungkin melihat saya dari dunia lain, jangan tertawa melihat air mata saya. Itu untuk kamu semuanya. Untuk semua kebodohan saya, untuk semua harga diri yang tidak ada gunanya itu. Karena kamu sebenarnya suka dengan saya juga kan? Waktu kita terakhir bertemu di perpustakaan itu, karena kamu memang mencari saya kan? Jadi tunggu saya di jembatan pelangi itu ya. Saya ga tahu kapan akan bisa kesana, tapi nenek yang saya sayangi sudah ada di sana, temani dia ya. Iya, saya janji tidak menutup hati saya selama ada di dunia ini, kalau memang ada jodoh di dunia ini saya tidak akan menolaknya atas kesetiaan sama kamu kok. Tenang aja, saya tidak akan memberatkan orang yang sudah meninggal, ok? Itu seluruh perasaan saya, cinta yang tidak perlu memiliki.

Teruntuk BBW dan semua kenangan yang menjadi milik saya. Diary yang mengukir semua perasaan saya untuknya masih saya simpan, tulisannya masih belum buram, lembaran kertasnya belum menguning.

No comments: