Tuesday, December 15, 2009

Sinar Rembulan di Gelap Malam

"Perlahan waktu bergerak dan malampun semakin larut
Senyap disekeliling hanya suara kendaraan nun jauh disana tersonansi ke telinganya
Secercah sinar rembulan menimpa wajah perempuan itu membuatnya terjaga

Disibakan kain vitrage jendela kamar, ingin lebih jelas lagi menatap kecantikan rembulan
Langit biru gelap jernih
Bintang-bintang berpendaran mengelilingi rembulan
Sang ratu malam diapit dayang-dayangnya
Halo besar melingkar disekelilingnya

Perempuan itu tersenyum menyapa rembulan,
Hai, apa kabar?
Rembulan mengedip genit padanya

Perempuan itu mendesah menatap hamparan keindahan Yang Maha Kuasa
kenapa kamu begitu cantik, padahal dirimu hanya merefleksikan sinar mentari?
kau membuat malam yang senyap menjadi begitu indah

Perlahan purnama pun bergeser ke horizon
Aaah... kau sudah mau pergi, tanya perempuan itu
Rembulan mengangguk
Waktu kita memang terbatas
kalau begitu aku akan mengucapkan selamat malam padamu
janji kau akan datang lagi bulan depan,
Kutunggu ...."

Saat saya remaja dulu, posisi tempat tidur selalu ada di tepi jendela. Posisi rumah yang ada di puncak bukit dan agak terpencil, menghadap ke timur membuat saya bisa merasakan kemewahan sinar bulan jika purnama datang di hari cerah.

Masalah jendela ini bahkan membuat orang tua saya tidak bisa merenovasi rumah tanpa saya menentangnya habis-habisan. Untuk masalah kepraktisan, ibu menginginkan space disamping kamar saya diberi atap yang otomatis akan menutup akses ke sinar bulan. Saya bisa mempertahankan status quo itu sampai sebelum keluar rumah, alasan utama: ga bisa tidur di kamar yang tidak ada jendela, sesak nafas.

Seiring dengan bertambah kesibukan menjadi orang dewasa, saya semakin lupa akan teman satu itu. Baru setelah membaca serial Anne of Green Gables saya teringat akan kenangan masa remaja dulu. Setiap saat purnama berarti saya bisa tidur dengan menyerap sinar rembulan untuk menambah kecantikan (halah...). Tetapi sekarang posisi jendela saya tidak memungkinkan untuk mendapat akses ke rembulan. Teman karib yang kadang terlupa, tapi keindahannya sering membuat hati ini tersayat dan mengakui keAgungan Ciptaan Allah. Indahnya ciptaan dari Yang Tertinggi.

No comments: