Sunday, January 15, 2012

Pelampung

Ada 4 orang laki-laki yang berperan besar dalam urusan percintaan saya. B yang menjadi cinta pertama saya, A yang membuat saya patah hati sekaligus menghancurkan harga diri saya dan membuat saya jadi zombie selama tiga tahun, the Pilot (maaf saya lupa namanya) yang menyembuhkan luka di hati - tapi suami orang, dan C yang selalu memulihkan hati saya dan menjadi pelampung untuk hati saya sejak lima tahun yang lalu.

Chemistry kuat hadir sejak saya pertama kali mengenal C. Tapi dia tipe player, dan teman-teman saya yang mengenalnya juga memperingatkan untuk tidak menyerahkan hati saya pada C. Dan satu teman saya, M, bahkan menyaksikan langsung perubahan saya di depan C. Pertama kalinya M melihat saya yang dikontrol oleh emosi dan menjadi seperti orang terhipnotis. Karena dia tahu reputasi C, dia membuat strategi untuk memisahkan kami malam itu. Sejak pertemuan pertama itu saya dan C tidak pernah bertemu lagi karena dia berada di negara yang ribuan mil jauhnya dari saya.

Satu yang saya kagumi dari C dan membuatnya memiliki tempat istimewa di dalam hati saya adalah loyalitasnya pada teman. C punya networking yang sangat luas, temannya ada dimana-mana, bukan hanya perempuan tapi laki-lakipun banyak. Dan C secara random akan selalu mengirimi saya pesan pendek, email, chatting. Perhatian C lah yang memulihkan harga diri saya sebagai perempuan yang sukses dihancurkan A. Tidak pernah ada kata cinta diucapkan oleh C pada saya. Karena itu saya pun belajar untuk tidak berharap apa-apa, atau menganalisa hubungan saya dengan C. Walaupun kadang-kadang kalau saya membaca statusnya di FB, sering berpikir apakah dia berusaha memancing komentar dari saya.

Pesan C anehnya selalu hadir disaat perasaan saya chaos. Pertama kali A menghubungi saya lagi setelah perpisahan kami adalah di saat saya pertama kali bertemu C. Seandainya tidak ada C saat itu, mungkin saya akan menjadi boneka bodoh yang perasaannya bisa dipermainkan oleh A seenaknya. 

Saat saya sedang galau karena tiba-tiba ada orang yang mencomblangi saya dengan orang yang saya tahu bukan tipe saya, tapi membuat saya merasa bersalah karena memperlakukan orang itu dengan dingin, chatting dari C lah yang membuat perhatian saya teralih. Belakangan kami memakai komunikasi melalui FB dibanding email, tapi dia selalu melakukannya lewat jalur pm. Satu hal yang sangat saya hargai. 

Dan kali ini perasaan saya benar-benar galau, susah sekali menetralkan perasaan saya pada si mata hijau. Ditambah seorang teman ingin mengenalkan saya pada seseorang yang sulit saya tolak, pertama karena ga punya alasan untuk menolak, kedua karena saya penasaran aja, tapi disisi lainpun ada resiko saya tidak tertarik dengan orang itu dan saya mau tidak mau akan menyakiti hati orang. Paling bagus sih kalau orang itu juga tidak tertarik, jadi saya tidak punya masalah. Dan tiba-tiba muncul pesan C di inbox FB, say "happy New Year". Gaaah... perasaan udah tanggal 16 Januari dan tahun lalu dia tidak mengirimi pesan apapun pada saya. C, tau tidak kamu seperti pelampung yang menyelamatkan saya dari tenggelam ke pusaran tak berdasar. 

Saya mesti lebih kasih perhatian nih sama C. Untuk loyalitas dia pada saya. B sudah tidak ada di dunia ini, saya ga pernah lagi berhubungan dengan the pilot. Kalau A sih, saya memilih untuk tidak pernah ketemu lagi, tamat sejarahnya dimasa lalu, sejarah yang tidak layak untuk dicatat.



No comments: