Tuesday, October 05, 2010

Lupakan dan lanjutkan hidup

Berapa tahun saya habiskan sebelum datangnya pencerahan itu? 7-8 tahun, ga kurang dari itu. Lama banget ya? Sekarang saya sudah harus maju ke depan. Lupakan masa lalu dan beneran mulai dari lembaran yang putih bersih. Lucunya perenungan ini muncul dari mimpi saya semalam.

Dalam waktu 1.5 tahun setelah peristiwa penolakan yang menyakitkan hati itu saya mulai dapat menjalin hubungan kembali dengan lawan jenis. Karena saat itu ada seseorang yang masuk ke dalam kehidupan saya dan menemani saya, mendengarkan cerita saya dan memberikan sengatan komentar untuk pandangan saya. Saat itu saya menyatakan bahwa laki-laki yang menolak saya lah yang bersalah, dan pria baru itu mengatakan bahwa lelaki pertama itu tidak bersalah. Saya tidak bisa menerima pendapat dari lelaki kedua dan menutup diskusi kami.

Dalam mimpi aneh tadi malam saya melihat tidak ada gunanya untuk menyimpan dendam itu. Semua sudah ada di masa lalu, dan membersihkan isi hati saya dari rasa dendam. Bahkan di pagi hari saya berniat mengirimkan email pada lelaki pertama untuk memberitahu dia bahwa saya sudah tidak marah lagi. Tapi saya membatalkannya.... hehehe... rugi tahu memberitahu lelaki itu kalau saya sudah memaafkan dia. Tapi kini saya sudah bebas dari dirinya. Benar-benar bebas.

Dalam beberapa waktu belakangan ini saya juga diombang ambingkan oleh perasaan tidak menentu yang akhirnya saya sortir saja menjadi masalah hati yang tidak layak dipertimbangkan. Pergilah cinta, saya tidak akan membelenggumu. Dan dua tahun akan dijalani dengan bertambahnya teman baru dan sepinya hati dari cinta. Ga apa-apa, udah biasa sepi. Karena saya bosan menunggu karena saya bosan untuk selalu ditolak, jadi lebih baik tidak perlu memberikan hati itu pada lelaki. Simpan saja dan berikan untuk kemanusiaan.

Tapi saya tidak malu karena pernah ngotot dan maksa meraih hati itu. Paling tidak saya sudah berusaha, kalau tidak berhasil ya sudah (tanpa ambisi banget ya gw ini). Karena saya tidak mengerti dengan diri saya sendiri jadi bagaimana saya bisa membuat orang lain mengerti dengan diri saya. Karena saya tidak mau lagi ngotot dan akhirnya mendapatkan pelajaran pahit kembali. Ga lah... saya kapokan sih orangnya.

Sekarang yang menjadi pertanyaan saya, sebenarnya masih diperlukankah eksistensi saya di dunia ini? Atau mungkin harus dibalik agar sisa waktu saya di dunia ini bisa diisi dengan amalan yang baik? Ah tahukah kamu manusia bodoh bahwa waktu adalah anugrah dan hadiah yang diberikanNya untu bisa digunakan sebaik-baiknya untuk bekal di alam keabadian. Ayo tingkatkan ibadah, jangan menuruti omongan setan (Tan... ngakulah kan kamu yang menggodaku dengan berbagai ilusi dan imajinasi yang nggak jelas. Ayo ngaku!).

Hmmh... cape untuk berjuang. Apa sih artinya ngejar ilmu mati-matian seperti ini? apa artinya ngejar karir? tahu ah... mau istirahat dulu ya...bubye dunia, bubye cinta.

No comments: