Thursday, October 13, 2011

Point of No Return for TVXQ


Keluarnya album terbaru ini seharusnya membuat fans lama TVXQ sadar bahwa ada perubahan seiring waktu. Yang lalu sudah jadi sejarah walaupun ex-membernya masih ngotot ingin memakai nama group yang mereka campakan. Album baru merupakan babak baru dan sudah melewati point of no return. Grace period sudah lewat, kawan, jadi pintu kembali tampaknya akan sukar untuk dibuka.

Saya tentu lebih senang dengan formasi baru ini. Karena kedua orang itu akhirnya bisa mengeksplorasi kemampuan mereka setinggi-tingginya. Mereka berani keluar dari zona aman, dan bekerja keras menciptakan image baru dan performance yang sempurna. Mereka berdua saling menyesuaikan kelebihan secara harmonis dan kelemahan yang mereka milikin mereka coba ubah.

Tehnik menyanyi Changmin sejak awal memang selalu berubah, dari satu album ke album lainnya selalu meningkat, tapi hanya di spesialisasi nada tinggi. Yunho karena jatah menyanyinya sedikit dan lebih ke dance, sulit untuk dilihat kemajuannya saat mereka masih berlima. Setelah mereka duet, Yunho meningkatkan kualitas tehnik menyanyinya dan mengejar kemampuan Changmin, sementara Changmin selain mencoba nge-rap juga meningkatkan dance-nya. Changmin tidak lagi bersembunyi dibelakang member lain saat diwawancara, mereka hanya berdua, tentu dia harus menyumbangkan suara dalam setiap wawancara.

Saya membeli album mereka karen sangat beda dengan genre musik yang diusung artis Korea lain. Walaupun saya suka banyak lagu pop Korea lain. Sama saja dengan musik Jepang, saya hanya beli L'arc-en-ciel, walaupun suka dengan SMAP dan Arashi.

Dan ga nyesal beli album ini, kualitas menyanyi mereka matang, ekspresinya juga bagus, membuat mood kita enak. Katanya mereka akan mengeluarkan single baru di bulan November, tapi saya belum berminat pre-order, dompet masih babak belur gara-gara beli 3 versi TONE first edition. Haha...

foto diatas saya crop dari booklet mereka.



No comments: