Semakin sering saya melihatnya semakin serakah perasaan saya. Semakin lama dia semakin mendekati tipe yang saya cari. Hanya ada gap usia diantara kami yang tidak lucu karena saya jauh lebih tua dari dia. Ga masalah sih dijaman sekarang, tapi bagaimana pun confidence level saya ada di titik nol.
Akhirnya jadi orang bego, yang berdebar-debar sendiri, euphori sendiri hanya karena melihat wajahnya, mendengar suaranya. Seperti hari Jum'at lalu, full mendengarkan suara dia hampir tiga jam, sampai saya tidak fokus sama sekali mengerjakan tujuan utama saya.
Dan di saat weekend, dengan ditemani suara Changmin dan Yunho di album TONE yang saya putar berulang-ulang, perasaan saya jadi semakin melankolis. Duh ga sehat banget untuk jiwa saya sebenarnya. Tapi saya suka semua lagu yang ada di album itu, so... TONE akan menjadi pengingat saya akan dirinya. Di dalam memori saya sudah terbentuk asosiasi antara TONE dan dia.
Dan dia yang tidak terlalu tinggi itu, dengan tampang serius, kecerdasannya, suaranya yang maskulin (tidak lembut, tidak berpretensi untuk terdengar sexy), membuat saya kangen setiap hari. Saya cuma menyesali reaksi pertama saya yang sangat bego saat sadar dia memandang saya di bulan maret yang lalu. Dan sekarang dia selalu menghindar memandang saya, selalu menempatkan dirinya agar tidak berada dihadapan saya, membuat saya sedih, membuat saya tidak percaya diri, membuat saya bertanya-tanya saat dia memandang saya dengan intens itu perasaan apa yang ada di baliknya?
Ah sudahlah... jangan terlalu dipikirkan, jangan terlalu disesali, nikmati dan syukuri saja setiap momen sempat melihat wajahnya. Gaaahhhh... pathetic!! Tapi ditahan didalam hatipun tidak ada gunanya, jadi tuliskan saja. Dan panjatkan permintaan ke langit luas.
Hey Mata
No comments:
Post a Comment